0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
109 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemeriksaan lengkap ortodonti meliputi anamnesis, pemeriksaan ekstra oral, intra oral, dan pemeriksaan pendukung seperti panoramic, sefalometri, dan analisis model studi.
2. Diagnosis ortodonti didasarkan pada hasil pemeriksaan lengkap untuk mengidentifikasi masalah maloklusi dan merencanakan perawatan.
3. Perawatan ortodonti yang diluar kompetensi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemeriksaan lengkap ortodonti meliputi anamnesis, pemeriksaan ekstra oral, intra oral, dan pemeriksaan pendukung seperti panoramic, sefalometri, dan analisis model studi.
2. Diagnosis ortodonti didasarkan pada hasil pemeriksaan lengkap untuk mengidentifikasi masalah maloklusi dan merencanakan perawatan.
3. Perawatan ortodonti yang diluar kompetensi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pemeriksaan lengkap ortodonti meliputi anamnesis, pemeriksaan ekstra oral, intra oral, dan pemeriksaan pendukung seperti panoramic, sefalometri, dan analisis model studi.
2. Diagnosis ortodonti didasarkan pada hasil pemeriksaan lengkap untuk mengidentifikasi masalah maloklusi dan merencanakan perawatan.
3. Perawatan ortodonti yang diluar kompetensi
1. Rhinitis 2. Kata kunci Kasus 1: 1. Anak laki-laki 8 tahun sulit menutup mulut 2. Rhinitis alergi kronis sejak usia 4 tahun 3. Sulit bernafas melalui hidung, sehingga bernafas melalui mulut dan menjulurkan lidah 4. EO: Mulut terbuka 5. IO: Overjet > 4mm, lidah menjulur, Hubungan molar kelas 1 Angle, hubungan rahang retrognatik Kasus 2: 1. Perempuan 22 tahun, alat ortodonti lepas longgar 6. Learning issue dipasang 1 bulan yang lalu dan terasa tidak nyaman 1. Menjelaskan tahapan pemeriksaan lengkap Kasus 3: a. Anamnesis 1. Pria 25 tahun wajah “cameh” dengan dagu maju b. EO 3. Identifikasi masalah c. IO 1. Anak laki-laki 8 tahun bernafas melalui mulut dan d. Fungsional menjulurkan lidah sehingga menyebabkan anterior e. Penunjang open bite f. Rekam medik 2. Perempuan 22 tahun, alat ortodonti lepas longgar dan g. Analisis model studi terasa tidak nyaman h. Analisis Ruang 3. Pria 25 tahun, wajah “cameh” dengan dagu yang maju i. Diagnosis 4. Rumusan masalah j. Rencana perawatan Kasus 1: 1. Apa saja pemeriksaan lengkap yang harus dilakukan? k. Prognosis 2. Apa yang dimaksud dengan rhinitis alergi kronis dan l. KIE pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan 2. Menjelaskan sistem rujukan: dentokraniofacial? a. Kompetensi dokter gigi umum 3. Bagaimana pengaruh bad habit terhadap pertumbuhan b. Kode etik kedokteran gigi dan perkembangan dentokraniofacial? c. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis 4. Bagaimana pemeriksaan untuk mendeteksi bad habit? d. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis 5. Bagaimana manifestasi bad habit dalam rongga mulut? sesuai level lokasi praktek 6. Bagaimana penatalaksanaan bad habit? e. Faktor-faktor yang mendasari rujukan 7. Bagaimana Rencana perawatan yang tepat untuk kasus 1? 3. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi AOL 8. Bagaimana kewenangan dokter gigi umum dan dokter gigi 4. Menjelaskan keuntungan dan kerugian AOL spesialis sesuai lokasi tempat praktek? 5. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam 9. Bagaimana sistem rujukan untuk kasus 1? perawatan AOL Kasus 2: a. OH 1. Apa saja tahapan pemeriksaan lengkap ortodonti? b. Desain 2. Apa penyebab alat ortodonti lepasan longgar dan menjadi c. Retensi dan Stabilisasi tidak nyaman? 6. Menjelaskan kemungkinan yang terjadi setelah 3. Bagaimana cara memperbaiki alat ortodonti lepasan yang pemasangan AOL longgar? 7. Menjelaskan KIE dalam perawatan AOL 4. Apa kemungkinan yang terjadi saat pemakaian alat 7. Hipotesis ortodonti lepas? Perawatan ortodonti didasari oleh pemeriksaan lengkap, Kasus 3: jika diluar kompetensi dan kewenangan dokter gigi umum 1. Bagaimana penatalaksanaan dagu yang maju? maka perlu dilakukan rujukan ke dokter gigi spesialis yang 5. Mind map berwenang. PENJELASAN Standart panoramic menunjukan bgian terbawah dari muka pasien yaitu dari telinga ke telinga secara 1. Menjelaskan tahapan pemeriksaan lengkap horizontal dan dari titik inferior dagu ke inferior a. Anamnesis border of orbita secara vertical. Memiliki kelebihan: Proses tanya jawab antara operator dengan pasien dan atau dia dapat digunakan kepasien yg ga bisa buka mulut orangtua pasien mengenai segalasesuatu yang berhubungan karena sakit,jaw fixation, dan yang pasien ga dengan pertumbuhan, perkembangan, kebiasaan, dan hal- koperatif. Tapi dapat bermasalah dengan pasien anak hal yangberhubungan dengan kelainan di dalam mulut dan umur 3-4 tahun karena biasanya dia susah untuk wajah pasien. Berhubungan dengan etiologimaloklusi berdiri diam selama 10-20 detik b. EO : profil,simetris wajah,keseimbangan wajah,dan cara • Sefalometri bernafas Sefalometri memungkinkan untuk mengobservasi • Pemeriksaan profil : (anteroposterior assessment) hubungan mandibula-maxila, gigi-geligi( dental) dan (muka tampak samping) sudut yang dibentuk dari G- profil jaringan lunak. Dengan melakukan tracing dari SN dengan perpanjangan PG-SN (Mitchell mean value tulang tulang muka dan struktur jaringan lunak. 12 +_ 4) kalau lebih dari nilai normal maka cembung Dari tracing ini dapat terinterpretasikan: • simestris wajah; (transverse assessment) (muka • Define skeletal dan facial types tampak depan) dilihat dari dapat dilihat dari posisi • Evaluasi relasi antara basal bone maxila dan dagu terhadap garis tengah wajah, lebar sudut mata mandibular kanan kiri, lebar ala nasi kanan kiri, lebar sudut mulut • Dental relation kanan kiri. Lebar semuanya memiliki perbandingan • Mengetahui letak maloklusi dengan dentofacial kanan kiri 1:1 ketiganya harus tegak lurus terhadap complex dan analyze its origin midline • Untuk rencana perawatan, megevaluasi hasil dari soft • keseimbangan wajah: (vertical assessment) (muka tissue surgical tampak depan) wajah dibagi menjadi tiga bagian dari f. Rekam medik hairline-glabela, glabella-subnasal, subnasal- menton. g. Analisis model studi Dengan perbandingan 1/3 tengah 45-50% dan 1/3 Menunjukan semua gigi yang sudah erupsi dan terlihat bawah 50-55% hingga buccal sulcur. Terpasang atas bawah sehingga dapat • pernafasan melalui mulut: meletakan kacamulut oklsi, dan diproduced menggunakan teknik angle trimming dihidung pasien saat pasien membuka mulut dan (bisa di taruh di flat surface). Mencakup anatomi yang instruksikan untuk bernafas seperti biasa. dibutuhkan (gigi-geligi, vestibulum terbuka, frenulum c. IO : hubungan oklusi, overjet overbit,lidah (ukuran, posisi tercetak) istirahat, pengucapan huruf s dan t) h. Analisis Ruang • hubungan oklusi molar: dengan melihat hubungan i. Diagnosis cups bukal rahang atas yang beroklusi dengan bukal • Diagnosis merupakan proses untuk mengidentifikasi groove rahang bawah penyebab terjadinya penyakit atau malformasi (sesuatu • hubungan oklusi canine: ujung cusp kaninus rahang yang memiliki potensi membahayakan pada individu) atas klusi dengan embrasure canine dn premolar 1 • Kondisi ortodonti jarang rahang bawah terjadi karena penyakit • overjet dan overbit: overjet (anteroposterior) atau malformasi, maka pengukuran permukaan labial dari gigi insisif rahang istilah yang lebih tepat untuk mendeskripsikan atas yang paling prominen ke permukan labial gigi proses evaluasi insisif rahang bawah nilai normal 2-4 mm. overbite ortodontik disebut (vertical) pengukuran overlap antara gigi insisif orthodontic assessment maksila dan insisif mandibular normalnya 1/3 • Orthodontic diagnosis pertama insisif atau 2-4 mm biasanya juga disebut • lidah: dilihat dai ukuran nya normal,kecil besar. Lidah diagnostic process. yang besar ditandai dengan adanya jejas gigi • Informasi yang dikumpulkan harus objektif, relevan, dan posterior. Saat posisi rest normalnya tip lidah berada akurat sekitar 1mm dibelakang gigi insisif bawah, dan bagian j. Rencana perawatan belakang lidah press up against the palate k. Prognosis d. Fungsional l. KIE e. Penunjang • Mendidik pasien tentang penyakit dan perencanaan • Panoramic examination: perawatan. • Transparan dan jujur dengan pasien. • Pasien harus lebih rajin dan teliti melakukan pembersihan • Berikan perawatan gigi sepenuhnya dan tunjukkan dan penyikatan gigi dan alat ortodontiknya selama kepedulian yang besar. perawatan, karena adanya alat ortodontik didalam mulut • Memperoleh kepercayaan dan menjaga kepercayaan diri. mempermudah terjadi timbunan sisa makanan yang • Mendengarkan pasien, mengurangi rasa takut, menempel pada gigi dan alat ortodontik tersebut. kesalahpahamanya mengenai penyakitnya. • Pasien bersedia untuk patuh melaksanakan nasihat dan • Memahami psikologi pasien, keluarga dan teman- instruksi tambahan yang diberikan oleh dokter atau temannya. operator yang merawat, berkaitan dengan keadaan • Berbicara dalam bahasa dan dialek regional. tertentu • Tinjauan yang tepat tentang penyakit dan perencanaan • Pasien bersedia untuk datang jika sewaktu-waktu dan motivasi perawatan. diperlukan untuk kontrol diluar hari kontrol rutin, • Penggunaan pengetahuan khusus dalam situasi tertentu. (misalnya diperlukan untuk pencetakan ulang, • Berikan ide-ide baru yang positif untuk mengatasi penggantian alat, evlauasi hasil perawatan atau penyakit dan berikan masukan inovatif untuk situasi gigi perubahan jadwal kontrol). tertentu. • Pasien sanggup membayar biaya perawatan. • Memotivasi tim perawatan kesehatan untuk memiliki • Pesien mengisi formulir “Informed Consent” tentang sikap yang sama seperti operator terhadap pasien dan perawatan yang akan dilakukan. keluarga. • Semua ini akan sangat membantu dalam komunikasi yang 2. Menjelaskan sistem rujukan: sukses dengan pasien. a. Kompetensi dokter gigi umum • Perawatan ortodontik membutuhkan waktu perawatan • Mampu melakukan praktik kedokteran gigi secara yang cukup lama (1 - 2 tahun), oleh karena itu sangat profesional berdasarkan etik dan yurisprudensi yang diperlukan kerja sama yang baik antara operator (dokter berlaku gigi) yang merawat dengan pasien yang dirawat agar • Mampu menganalisis kesahihan informasi dan perawatan yang akan dilakukan dapat berhasil dengan memanfaatkan teknologi informasi kesehatan gigi baik. mulut secara ilmiah, efektif, sistematis dan • Pasien akan mau melaksanakan instruksi - instruksi yang komprehensif dalam mengambil keputusan diberikan apabila mengerti dan memahami perlakuan apa yang akan dikenakan terhadap dirinya selama perawatan • Mampu melakukan komunikasi, edukasi dan dan hasil apa akan dia dapatkan setelah tindakan menyampaikan informasi secara efektif dan perawatan dilakukan. bertanggung jawab baik secara lisan maupun tulisan Oleh karena itu beberapa penjelasan tentang persyaratan yang dengan pasien semua usia, keluarga atau pendamping harus dipenuhi oleh pasien harus diberikan sebelum prosedur pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi pemeriksaan dimulai : kesehatan lain yang terkait • Pasien sanggup kontrol secara rutin dalam jangka waktu • Mampu mengelola dan menghargai pasien dengan yang telah ditetapkan selama perawatan, (misalnya keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya, agama dan seminggu sekali sesuai dengan hari dan jam praktikum ras melalui kerjasama dengan pasien dan berbagai fihak ortodonsia). Tidak pindah domisili ke luar kota selama terkait untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi perawatan sehingga tidak bisa melanjutkan kontrol, tidak mulut yang bermutu. ada jadwal sekolah/kerja yang bersamaan sehingga tidak • Mampu menguasai konsep-konsep teoritis ilmu bisa kontrol pada waktu yang ditentukan secara terus pengetahuan biomedik yang relevan dengan penyakit menerus dan lain-lain. gigi mulut • Jika dalam perhitungan nanti perawatan membutuhkan • Mampu menguasai konsep-konsep teoritis Ilmu pencabutan gigi, pasien telah menyatakan kesanggupannya untuk dicabut giginya sebelum kedokteran klinik yang relevan sebagai sumber pemeriksaan dimulai. Tanpa adanya kesanggupan pasien keilmuan dalam melakukan tindakan kedokteran gigi untuk dicabut giginya, apabila harus dilakukan • Mampu menggunakan prinsip-prinsip ilmu kedokteran pencabutan perawatan tidak mungkin dikerjakan. gigi dasar dan ilmu kedokteran gigi terapan untuk • Pasien bersedia memakai alat ortodontik sesuai dengan menunjang keterampilan dan penelitian di bidang aturan pemakaiannya selama perawatan, (misalnya alat kedokteran gigi. ortodontik harus dipakai siang dan malam hari, ke • Mampu menggunakan ilmu kedokteran gigi klinik sekolah/bekerja, dirumah, keluar rumah, tidur harus sebagai dasar untuk melakukan pelayanan kesehatan dipakai, hanya pada waktu makan dan sikat gigi boleh gigi mulut yang efektif dan efisien dilepas, bahkan ada pula pada waktu makanpun harus • Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dipakai, pemakaian minimal 20 jam sehari). dengan masalah-masalah penyakit gigi mulut secara komprehensif dengan pendekatan ilmu-ilmu dasar, Dalam menjalankan profesinya setiap dokter gigi Indonesia ilmu kedokteran gigi klinik yang terkait dan psikososial. tidak dibenarkan melakukan perbuatan yang bertentangan • Mampu membuat kesimpulan yang valid dan dengan kode etik. mengambil keputusan yang tepat atas kelainan/ Pasal 5 penyakit gigi mulut baik yang ringan maupun yang Setiap dokter gigi Indonesia harus memberikan kesan dan kompleks berdasarkan analisis dan interpretasi data keterangan atau pendapat yangdapat dipertanggung klinik. jawabkan. • Mampu merumuskan solusi secara mandiri maupun Pasal 6 kelompok untuk penyelesaian masalah-masalah Setiap dokter gigi Indonesia agar menjalin kerjasama yang penyakit gigi mulut baik yang ringan maupun kompleks baik dengan tenaga kesehatanlainnya. secara komprehensif dan merencanakan Pasal 7 pencegahannya dengan pendekatan psikososial dan Setiap dokter gigi Indonesia sebagai sarjana kesehatan wajib ekonomi bertindak sebagai motivator dan pendidik masyarakat. • Mampu mengelola dan menyelesaikan masalah- Pasal 8 masalah nyeri dan kecemasan Setiap dokter gigi Indonesia wajib berupaya untuk • Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, dan teoritis meningkatkan kesehatan gigi masyarakat dalam bidang dalam pengembangan keilmuan dan keterampilan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. melalui pendidikan dan pendidikan berkelanjutan BAB II. KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP PENDERITA sehingga mahir melakukan tatalaksana pasien dan Pasal 9 tindakan medik kedokteran secara spesifik dengan mutu Dalam menjalankan profesinya, setiap dokter gigi Indonesia dan kualitas yang terukur berdasarkan prosedur baku wajib memberikan pelayananyang sebaik mungkin kepada • Mampu mengembangkan hubungan kerjasama dengan penderita. pihak lain yang terkait dalam rangka mencari solusi Pasal 10 masalah kesehatan gigi mulut pasien Dalam hal ketidakmampuan menangani suatu kasus, maka • Mampu menyelesaikan masalah-masalah kesehatan gigi setiap dokter gigi Indonesiaberkewajiban merujuk atau mulut masyarakat berbasis teknologi informasi sebagai mengkonsultasikan kepada teman sejawat yang lebih ahli. penunjang tindakan promotif dan preventif yang Pasal 11 dilaksanakan secara bersama-sama tim pelayanan Setiap dokter gigi Indonesua wajib merahasiakan segala kesehatan dari sistem jejaring kerja (networking) untuk sesuatu yang ia ketahui tentang penderita, bahkan juga mencapai tingkat kesehatan gigi mulut masyarakat yang setelah penderita meninggal dunia. optimal Pasal 12 • Mengelola masalah perilaku kesehatan individu Setiap dokter gigi Indonesia wajib memberikan pertolongan maupun masyarakat secara komprehensif dalam rangka darurat dalam batas-batas kemampuannya, sebagai suatu promosi kesehatan gigi mulut individu dan masyarakat. tugas perikemanusiaan, kecuali pada waktu itu ada orang • Mengembangkan kemampuan manajerial dan lain yang lebih mampu memberikan pertolongan. kepemimpinan dalam upaya meningkatkan kesehatan BAB III. KEWAJIBAN DOTER GIGI TERHADAP TEMAN masyarakat. SEJAWATNYA • Mengembangkan strategi pelaksanaan manajemen Pasal 13 praktik dan tatalaksana lingkungan kerja kedokteran gigi Setiap dokter gigi harus memperlakukan teman sejawatnya dengan mempertimbangkan aspekaspek sosial. sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. b. Kode etik kedokteran gigi Pasal 14 BAB I. KEWAJIBAN UMUM Setiap dokter gigi Indonesia tidak dibenarkan mengambil alih Pasal 1 penderita dari teman sejawat tanpa persetujuannya. Setiap dokter gigi Indonesia wajib menghayati, menaati, dan BAB IV. KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP DIRI SENDIRI mengamalkan Lafal Sumpah/Janji Dokter Gigi Indonesia. Pasal 15 Pasal 2 Setiap dokter gigi Indonesia wajib mempertahankan dan Setiap dokter gigi Indonesia harus senantiasa menjalankan meningkatkan martabat dirinya. profesinya secara optimal. Pasal 16 Pasal 3 Setiap dokter gigi Indonesia wajib mengikuti secara aktif Setiap dokter gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi norma- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. norma hidup yang luhur. Pasal 17 Pasal 4 Setiap dokter gigi Indonesia harus memelihara kesehatnnya supaya dapat bekerja dengan baik. c. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis 3. Anterior open bite >4mm dengan fungnsi speech dan Praktik kedokteran gigi umum meliputi tindakan preventif, mastkasi yang terganggu promotif, kuratif dan rehabilitatif terhadap kondisi gigi dan 4. Overjet >9mm mulut individu ataupun masyarakat. 5. Hypodontia: kehilagan >1 gigi (kecuali M3) pada 1 kuadran Tindakan perawatan yang dapat dilakukan oleh seorang 6. Impaksi/terjadi hambatan erupsi pada gigi kaninus dokter gigi umum antara lain penambalan gigi berlubang, permanen 7. Abnormal facial development (facial pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, pembuatan gigi asymmetry/craniofacial malformation/cleft lip and/or tiruan, dan merapikan gigi dengan alat ortodonsia lepasan. palate) Seorang dokter gigi seringkali menggunakan sinar-x dalam Faktor Secara Umum menegakkan diagnosa. • Kasus yang dihadapi terlalu kompleks d. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis sesuai • Peralatan yang tersedia kurang memadai level lokasi praktek • Kurang pelatihan dan pengalaman dalam penanganan e. Faktor-faktor yang mendasari rujukan kasus terkait Faktor yang mendasari dirujuknya suatu kasus ortodontik • Bentuk tanggung jawab dokter gigi dalam merawat pasien Menurut Standar kompetensi dokter gigi Indonesia tahun • Pasien memiliki penyakit sistemik yang berpengaruh pada 2015 Dokter gigi umum harus memilki kemampuan untuk perawatan oral melakukan perawatan maloklusi dental kasus sederhana • Dokter gigi terkait tidak memiliki waktu yang cukup pada pasien anak dan dewasa dengan cara; melakukan Secara Khusus pada Kasus Orthodonti pencegahan maloklusi dental, melakukan perawatan • Pasien memiliki kelainan skeletal maloklusi dental dan melakukan evaluasi da menindaklanjuti • Pasien memiliki kelainan yang tidak umum hasil perawatan maloklusi dental. • Pasien memiliki kasus yang parah • Pasien membutuhkan banyak ekstraksi Pasien baru harus dirujuk ke spesialis ortodonti bila: Syarat Pasien untuk Dirujuk • Dirujuk pada usia dental yang tepat. Biasanya pasien akan • Seluruh gigi permanen sudah erupsi (kecuali untuk anak siap untuk dilakukan perawatan pada saat semua gigi dengan maloklusi parah) geligi sudah erupsi atau pada saat semua premolar dan • Kesehatan dental terkontrol (karies, inflamasi jaringan kaninus sudah erupsi pada seluruh kuadran. periodontal, dsb) • Anak-anak dengan maloklusi yang parah • Pasien memiliki motivasi dan keinginan untuk dirawat • Pasien dengan OHyang baik, tanpa adanya pyakit • Permintaan dari pasien periodontal, tidak ada darah pada saat probing atau karies Rujuakan pasien orthodontik yang belum direstorasi. Shaw dan rekan kerjanya → sistem scoring maloklusi: Index • Pasien dengan motivasi dan keinginan untuk dilakukannya of Treatment Need (IOTN). Index ini memiliki 2 komponen : perawatan ortodonti (pasien memiliki komitmen untuk aesthetic component dan dental health component. melakukan perawatan >2tahun) Kriteria rujukan untuk pasien <18 tahun: Klasifikasi pasien dalam 5 tingkatan 1. OH yang baik, secara dental sehat dan memiliki sikap yang • Pasien dapat diberikan perawatan oleh general positif terhadap perawatan. practicioner: 2. Overjet yang besar (>6mm) dengan biibir yang ➢ Grade 1 inkompeten ➢ Grade 2 3. Severe crowding • Pasien dirujuk ke dokter gigi spesialis orthodonsia: 4. Complex hypodontia ➢ Grade 3 5. Crossbites dengan mandibular displacement • Overjet: 3.5 mm – 6mm dengan bibir 6. impeded eruption/impaction dari gigi fgeligi yang inkometen kompleks • Overjet negatif >1mm - ≤3.5 mm 7. Increased, traumatic overbite • Crossbite anterior /posterior dengan 8. Pertumbuhan facial yang abnormal perbedaan 1-2 mm atara posisi retruded (asymmetry/craniofacial malformation/cleft lip and/ or contact position dan posisi intercuspal. palate) • Perubahan posisi gigi 2-4 mm dari tempat 9. Special needs atau significant medical hsstory sebenarnya 10. Transfer kasus dari kasus yang bermula pada setting • Open bite Lateral/ anterior 2-4mm rumah sakit • Increased/ complete overbite tanpa tauma 11. IOTN 4 dan 5 gingiva/palatal Kriteria rujukan untuk pasien berumaur >19 tahun: ➢ Grade 4 1. OH yang baik, secara dental sehat dan memiliki sikapp • Hypodontia yang memmbutuhkan yang positif terhadap perawatan prerstorative orthodontic 2. Kasus maloklusi skeletal kelas II dan III treatment/ortcodontic space cloosure untuk • Indikasi psikososial, dengan tujuan menghilangkan kebutuhan alat prostetik menghilangkan/mengurangi hambatan sosial karena • Overjet 6-9 mm penampilan gigi geligi dan wajahnya. • Overjet: - 3.5 mm tanpa kesulitan mastikasi • Indikasi developmental, dengan tujuan mempertahankan dan speech kesehatan gigi dan melanjutkan proses perkembangan • Crossbite anterior/posterior dengan yang normal perbedaan 2 antara retruded contact • Indikasi fungsional, dengan tujuan meningkatkan fungsi position dan posisi intercuspal rahang dan memperbaiki masalah yang berkaitan dengan • Perubahan posisi gigi > 4 mm penurunan fungsi. Meliputi fungsi respirasi, mastikasi, • Lateral open bite ekstrim > 4 mm penelanan dan pengucapan • Increased/ complete overbite dengan tauma gingiva/palatal • Indikasi trauma/kontrol penyakit, dengan tujuan • Posterior lingual crossbite tanpa kontal mengurangi resiko trauma dan penyakit (periodontal). olusal fungsional paa ½ segmen bukal Insisif protrusi dapat meningkatkan resiko injuri dan deep • Reverse overjet 1-3,5 mm dengan kesulitan overbite dapat menyebabkan penyakit periodontal. mastikasi dan speech • Partial erupted teeth, tipped, impkcated 4. Menjelaskan keuntungan dan kerugian AOL • Adanya gigi suplemental Menurut Proffit, terdapat 2 keuntungan menggunakan alat • Pasien dirujuk ke rumah sakit (hospital orthodontic orthodonti lepasan service): • Pembuatannya dibuat di lab dan bukan pada pasien, ➢ Grade 5 sehingga waktu kunjungan perawatan lebih singkat, • Overjet >9mm karena waktu kunjungan yang singkat, dokter gigi dapat • Hypodontia ekstensif dengan implikasi menangani pasien yang lain restoratif (>1 gigi hilang dalam 1 kuadram) • Dapat dilepas dengan mudah apabila berada pada suatu yang membutuhkan pre-restorative acara tertentu yang memungkinkan kawat terlihat, atau orthodontic. dapat pula dibuat menggunakan clear plastic material, • Erupsi gigi yang impaksi (kecuali M3) sehingga lebih dapat diterima pada pasien dewasa yang dikarenakan crowding, perubahan lokasi gigi, memperhatikan estetika keberadaan supernumenary teeth, gigi Kerugiannya sulung yang tidak tanggal dan masalah patologis lain. • Hasil perawatan sangat bergantung pada kerjasama • Reverse overjet: >3,5 mm dengan gangguan pasien karena alat dapat bekerja secara efektif hanya saat mastikasi dan speech pasien menggunakannya, serta pasien harus mempunyai • Cleft lip dan cleft palate kemampuan yang cukup untuk melepas dan mengganti • Submege decidious teeth alat tanpa menyebabkan distorsi pada alat Aesthetic Componen • Sulit untuk menghasilkan pergerakan gigi yang kompleks. • Grade 1 = most aesthetic 5. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan arrangement of the AOL dentition a. OH • Grade 1-4 = b. Desain little or no treatment c. Retensi dan Stabilisasi required Retensi • Grade 5-7 = Daya tahan atau kemampuan AOL terhadap gaya gravitasi, moderate or sifat adhesi makanan, dan gaya-gaya yang berhubungan borderline treatment required dengan pembukaan rahang yang menyebabkan pergerakan • Grade 8-10 = ke arah yang berlawanan dengan arah pemasangannya treatment require (vertikal) sehingga akan menghasilkan AOL tetap pada • Grade 10 = posisinya di dalam rongga mulut least aesthetic Stabilisasi arrangement of the Stabilisasi adalah kemampuan AOL untuk tetap stabil atau dentition tetap pada posisinya saat digunakan. Stabilisasi mengacu pada suatu tahanan untuk melawan 3. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi AOL pergerakan horizontal dan tekanan yang cenderung akan Indikasi mengubah kedudukan basis AOL dan pondasi pendukungnya • Part time appliance wear, gigi yang dijadikan anchorage pada arah horizontal atau rotasi. drifting kedepan Jika terdapat retensi maka stabilisasi pun didapatkan • Gaya yang diberikan oleh komponen aktif melebihi Prinsip retensi anchorage resistance dari AOL. Dan juga bisa terjadi karna • Kunci retensi dari AOL adalah Adam Clasp dan Plat Akrilik terlalu banyak komponen aktif dalam suatu AOL. • Kunci retensi dari Adam Clasp adalah loop yang baik, yaitu loop berada di bawah kontur terbesar dan menyentuh 7. Menjelaskan KIE dalam perawatan AOL embrassure dan menekan ringan gigi dan 45 derajat Monitoring terhadap bar Pemasangan alat • Clasp distabilisasi, bukan diaktivasi • Permukaan jaringan pada alat tidak boleh kasar, telusuri • Plat akrilik pada tepi servikal menempel, merapat, dan dengan jari untuk merasakan apakah ada yang tajam dan melandai dapat melukai. Jika ada, harus di-trim Mengecek retensi • Basis akrilik harus di-trim untuk memudahkan insersi dan pengepasan (bila ada undercut pada alat) • Ada bunyi di embrassure “klik” • Cengkram harus dicek berulang kali untuk memeriksa • Gunakan sonde halfmoon lalu sentuh ringan bar ke arah retensi, disesuaikan jika belum menempel di undercut oklusal, saat disentuh: • Komponen aktif harus berada di lokasi yang tepat, jangan • Jika AOL jatuh, maka tidak retentif mengenai gingiva, sulkus, atau frenulum • Komponen aktif baru diaktivasi beberapa hari kemudian 6. Menjelaskan kemungkinan yang terjadi setelah pemasangan setelah pasien terbiasa dengan alat AOL Hal-hal yang harus dilakukan setiap kontrol Pergerakan Lambat • Memberitahu rencana perawatan sebagai gambaran Biasanya pergerakan gigi harus terjadi rata-rata 1mm per bulan kepada pasien mengenai lamanya perawatan yang akan pada anak-anak, dan pada orang dewasa sedikit lebih kurang. dilakukan Jika progressnya lama, ada beberapa hal yang harus diperiksa : • Menanyakan oral hygiene pasien • Apakah pasien menggunakan aol full time? Jika alat • Memonitoring hubungan molar, overjet, dan overbite digunakan tidak sesuai dengan waktu yang diperlukan • Anchorage situation harus dilakukan diskusi dengan pasien / orang tua pasien. • Pergerakan gigi setelah kontrol terakhir Jika sikap pasien tetap kooperatif yang menyebabkan • Tanyakan pasien mengenai retensi dan stabilisasi AOL, kemudian atur ulang cengkeram dan labial bow kurangnya kemajuan, penggunaan AOL harus • Aktivasi elemen-elemen diberhentikan. • Pengaturan bite-plane atau buccal capping • Apakah komponen aktif (pegas) diposisikan dan diaktifkan • Menuliskan rencana perawatan yang akan dilakukan dengan benar? pada kunjungan selanjutnya • Apakah pasien menyesusaikan komponen aktif sekrup Cara pemakaian dengan benar dan sesuai frekuensi yang diminta? • Pasien harus diedukasi mengenai cara insersi dan melepas • Apakah pergerakan gigi terhambat oleh akrilik / wires? Jika alat dan tidak mendistorsi komponen aktif. Biarkan pasien iya hambatan harus dihilangkan dan disesuaikan melatih cara pemakaian AOL tersebut. • Apakah pergerakan gigi dihambat oleh oklusi dengan • Pasien harus diinstruksikan mengenai jumlah jam lengkung gigi antagonis? Jika iya perlu dilakukan pemakaian. Kebanyakan alat dipakai siang dan malam (24 peningkatan bite-plane / buccal capping untuk jam). membebaskan oklusi Cara pembersihan Kerusakan Alat yang Terjadi • Alat ortodontik lepasan dan gigi harus dibersihkan setelah • Alat tidak digunakan full-time makan dan sebelum tidur • Dalam penggunaannya pasien suka lepas-pasang sehingga • Pasien diminta untuk membersihkan alat ortodonti alatnya menjadi cepat longgar dengan mengunakan larutan deterjen dan sikat. Saat membersihkan alat, tidak boleh sampai mendistorsi atau • Pasien suka mengonsumsi makanan keras / lengket. membengkokkan komponen di alat tersebut Anchorage Loss Cara menyimpan • Part time appliance wear, gigi yang dijadikan anchorage • Pasien dilarang melepas alat terlalu sering, alat harus drifting kedepan selalu dipakai bahkan ketika makan dan tidur • Gaya yang diberikan oleh komponen aktif melebihi • Pasien diminta untuk tidak meninggalkan alat diluar mulut anchorage resistance dari AOL. Dan juga bisa terjadi karna terlalu lama karena dapat meningkatkan risiko hilang dan terlalu banyak komponen aktif dalam suatu AOL. rusak Peradangan Palatal Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan • Hindari makanan manis untuk menjaga kebersihan, ellergen. Sedangkan untuk non-allergenic umumnya karena makanan manis akan melekat ke basis akrilik unpredictable Hal yang mungkin terjadi selama pemakaian • Jika symptoms menjadi kronik maka butuh intervensi • Menjaga kebersihan mulut : pasien yang tidak dapat bedah, tetapi setelah pembedahan rhinitis dapat terjadii menjaga kebersihan alat dan giginya memiliki risiko (terutama yang alergi) inflamasi dan hiperplasia gingiva Mouth Breathing • Iritasi jaringan lunak : basis yang tidak di-trim dan dipoles • Mouth breathing dapat terjadi akibat obstruksi/ restriksi dengan benar dapat menyebabkan iritasi dan ulserasi pada jalan nafas atas jaringan • Respiratory obstruction syndrome: semua ciri morfologis • Karies : kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan yang diasosiasikan dengan obstruksi jalan nafas kronik karies. Rasa sakit : gaya berlebihan yang diaplikasikan oleh komponen aktif dapat menyebabkan sakit pada gigi yang pada anak anak dalam masa tumbuh kembang digerakkan • Ketika respirasi melalui hidung terganggu, maka sinus • Mobilitas gigi : adanya oklusi traumatik atau penggunaan paranasal tidak terventilasi dengan baik sehingga gaya berlebih selama perawatan dapat menyebabkan pertumbuhannya berkurang mobilitas abnormal gigi • Juga berasosiasi dengan terganggunya pertumbuhan • Pasien akan mengalami kesulitan bicara selama beberapa maxilla. Maldevelopment dari maxilla memperlihatkan: hari, kemudian akan hilang ketika sudah beradaptasi • Rahang yang sempit → kurangnya pertumbuhan Jadwal kontrol maxilla karena perubahan posisi ldah pada mouth • Pasien diedukasikan mengenai pentingnya rutin kontrol breather. Pada mouth breather lidah berbaring keadaan AOLnya, agar mendapatkan hasil yang maksimal datar di dasar mulut, sehingga tidak dapat • Idealnya kontrol AOL aktif dilakukan setiap 4 minggu sekali memainkan perannya dalam pertumbuhan • Pengaturan retensi bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali maxilla Bila terjadi hal—hal yang mengganggu harap hubungi dokter • Palatum dalam • Pasien diinstruksikan untuk melapor secepatnya ke klinik • Dental crowding jika terjadi kerusakan alat, rasa sakit berlebihan atau Facial featured yang dapat diasosiasikan dengan mouth masalah lain saat menggunakan alat Umpan balik (menanyakan apakah ada hal-hal yang belum breathing jelas atau ingin ditanyakan) • Anterior facial height yang berlebih • Tanyakan kepada pasien apakah ada yang dirasa tidak • Inkompetensi bibir nyaman, jika ada, hilangkan • Protrusi gigi maxilla • Tanyakan pula hal-hal yang masih belum dimengerti oleh • Mandibular plane yang curam (steep) pasien mengenai perawatan AOL • Posterior dental crossbite Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan AOL Oronasal breathing dihubungkan dengan anterior cross bite • Permukaan alat tidak boleh kasar dan tajam • Kiri: occlusal relation • Basis akrilik harus mudah untuk dipasang dan dilepas • Kanan: untuk dapat bernafas melalui mulut tampak lidah (undercut harus pas) tetap rendah dan mandibula lebih terbuka ketika rest • Cengkram harus memiliki retensi yang baik disbanding posisi mandibula (ketika rest) normalnya • Komponen aktif harus berada di lokasi yang tepat, jangan mengenai gingiva, sulkus, atau frenulum • Pasien harus diedukasi mengenai cara insersi dan melepas alat, juga diinstruksikan untuk tidak mendistorsi komponen aktif dengan tangannya • Tanyakan kepada pasien apakah ada yang dirasa tidak nyaman, jika ada, hilangkan • Komponen aktif baru diaktivasi beberapa hari kemudian setelah pasien terbiasa dengan alat Oronasal breathing dihubungkan dengan maloklusi kelas II • Kiri: Profil pada pasien usia 7 tahun menunjukkan posisi Masalah gangguan tumbuh kembang oklusi dikaitkan dengan retruded rahang bawah bernafas melalui mulut. • Kanan: pasien memiliki stenosis pada hidung bagian kiri • Rhinitis adalah pembengkakan nasal blood vessels yang Penambahan panjang 1/3 muka bawah menghasilkan penebalan mukosa yang terasosiasi → • Akibat Over development buccal segment teeth. Yang juga obstruksi upper airway mengakibatkan peningkatan insiden anterior openbite. • Bisa karena allergi maupun non-allergenic. Primary Oklusi treatment untuk allergy: evaluasi respon terhadap • Untuk dapat memungkinkan terjadinya mouth breathing, umumnya terlihat open bite pada gigi anterior Sefalogram dan overjet Referensi • Sefalogram lateral memnunujukkan downward dan 1. Mitchell L. An Introduction to Orthodontics. 4th ed. United retracted pada posisi lidah yang umum ditemukan pada Kingdom: Oxford; 2013. nasal breather dan maloklusi kelas II 2. Rakosi T. Color atlas dental medicine. Thieme med pub. New • Kanan: karena mandibula retruded maka overjet York, 1993 bertambah 3. Proffit, William R, Henry W. Fields, and David M. Sarver. Contemporary Orthodontics. St. Louis, Mo: Elsevier/Mosby, 2013. 4. Wayanardhana, (2018). [online] Available at: http://wayanardhana.staff.ugm.ac.id/materi_orto1_pem.pdf [Accessed 5 Dec. 2018]. 5. NCBI, (2018). [online] Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article [Accessed 5 Dec. 2018]. 6. Cobourn MT. Handbook of Orthodontics. UK: Mosby Elsevier; 2010 7. Orthodontic Practice Committee of the British Orthodontic Society, November 2008. Guidelines for Referrals for Orthodontic Treatment. London: British Orthodontic Society. http://www.chapelroad.co.uk/PDF%27s/Appendix%203%20- %20Guidelines-forreferrals.pdf.