Anda di halaman 1dari 9

LOGBOOK IKGK 1

Skenario 11
Gabriella Sitorus / 1706030705

1. Istilah yang tidak dimengerti


1. Rhinitis
2. Kata kunci
Kasus 1:
1. Anak laki-laki 8 tahun sulit menutup mulut
2. Rhinitis alergi kronis sejak usia 4 tahun
3. Sulit bernafas melalui hidung, sehingga bernafas melalui
mulut dan menjulurkan lidah
4. EO: Mulut terbuka
5. IO: Overjet > 4mm, lidah menjulur, Hubungan molar
kelas 1 Angle, hubungan rahang retrognatik
Kasus 2:
1. Perempuan 22 tahun, alat ortodonti lepas longgar 6. Learning issue
dipasang 1 bulan yang lalu dan terasa tidak nyaman 1. Menjelaskan tahapan pemeriksaan lengkap
Kasus 3: a. Anamnesis
1. Pria 25 tahun wajah “cameh” dengan dagu maju b. EO
3. Identifikasi masalah c. IO
1. Anak laki-laki 8 tahun bernafas melalui mulut dan d. Fungsional
menjulurkan lidah sehingga menyebabkan anterior e. Penunjang
open bite f. Rekam medik
2. Perempuan 22 tahun, alat ortodonti lepas longgar dan g. Analisis model studi
terasa tidak nyaman
h. Analisis Ruang
3. Pria 25 tahun, wajah “cameh” dengan dagu yang maju
i. Diagnosis
4. Rumusan masalah
j. Rencana perawatan
Kasus 1:
1. Apa saja pemeriksaan lengkap yang harus dilakukan?
k. Prognosis
2. Apa yang dimaksud dengan rhinitis alergi kronis dan l. KIE
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan 2. Menjelaskan sistem rujukan:
dentokraniofacial? a. Kompetensi dokter gigi umum
3. Bagaimana pengaruh bad habit terhadap pertumbuhan b. Kode etik kedokteran gigi
dan perkembangan dentokraniofacial? c. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis
4. Bagaimana pemeriksaan untuk mendeteksi bad habit? d. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis
5. Bagaimana manifestasi bad habit dalam rongga mulut? sesuai level lokasi praktek
6. Bagaimana penatalaksanaan bad habit? e. Faktor-faktor yang mendasari rujukan
7. Bagaimana Rencana perawatan yang tepat untuk kasus 1? 3. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi AOL
8. Bagaimana kewenangan dokter gigi umum dan dokter gigi 4. Menjelaskan keuntungan dan kerugian AOL
spesialis sesuai lokasi tempat praktek? 5. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
9. Bagaimana sistem rujukan untuk kasus 1? perawatan AOL
Kasus 2: a. OH
1. Apa saja tahapan pemeriksaan lengkap ortodonti? b. Desain
2. Apa penyebab alat ortodonti lepasan longgar dan menjadi c. Retensi dan Stabilisasi
tidak nyaman? 6. Menjelaskan kemungkinan yang terjadi setelah
3. Bagaimana cara memperbaiki alat ortodonti lepasan yang pemasangan AOL
longgar? 7. Menjelaskan KIE dalam perawatan AOL
4. Apa kemungkinan yang terjadi saat pemakaian alat 7. Hipotesis
ortodonti lepas? Perawatan ortodonti didasari oleh pemeriksaan lengkap,
Kasus 3: jika diluar kompetensi dan kewenangan dokter gigi umum
1. Bagaimana penatalaksanaan dagu yang maju? maka perlu dilakukan rujukan ke dokter gigi spesialis yang
5. Mind map berwenang.
PENJELASAN Standart panoramic menunjukan bgian terbawah dari
muka pasien yaitu dari telinga ke telinga secara
1. Menjelaskan tahapan pemeriksaan lengkap horizontal dan dari titik inferior dagu ke inferior
a. Anamnesis border of orbita secara vertical. Memiliki kelebihan:
Proses tanya jawab antara operator dengan pasien dan atau dia dapat digunakan kepasien yg ga bisa buka mulut
orangtua pasien mengenai segalasesuatu yang berhubungan karena sakit,jaw fixation, dan yang pasien ga
dengan pertumbuhan, perkembangan, kebiasaan, dan hal- koperatif. Tapi dapat bermasalah dengan pasien anak
hal yangberhubungan dengan kelainan di dalam mulut dan umur 3-4 tahun karena biasanya dia susah untuk
wajah pasien. Berhubungan dengan etiologimaloklusi berdiri diam selama 10-20 detik
b. EO : profil,simetris wajah,keseimbangan wajah,dan cara • Sefalometri
bernafas Sefalometri memungkinkan untuk mengobservasi
• Pemeriksaan profil : (anteroposterior assessment) hubungan mandibula-maxila, gigi-geligi( dental) dan
(muka tampak samping) sudut yang dibentuk dari G- profil jaringan lunak. Dengan melakukan tracing dari
SN dengan perpanjangan PG-SN (Mitchell mean value tulang tulang muka dan struktur jaringan lunak.
12 +_ 4) kalau lebih dari nilai normal maka cembung Dari tracing ini dapat terinterpretasikan:
• simestris wajah; (transverse assessment) (muka • Define skeletal dan facial types
tampak depan) dilihat dari dapat dilihat dari posisi • Evaluasi relasi antara basal bone maxila dan
dagu terhadap garis tengah wajah, lebar sudut mata mandibular
kanan kiri, lebar ala nasi kanan kiri, lebar sudut mulut • Dental relation
kanan kiri. Lebar semuanya memiliki perbandingan • Mengetahui letak maloklusi dengan dentofacial
kanan kiri 1:1 ketiganya harus tegak lurus terhadap complex dan analyze its origin
midline • Untuk rencana perawatan, megevaluasi hasil dari soft
• keseimbangan wajah: (vertical assessment) (muka tissue surgical
tampak depan) wajah dibagi menjadi tiga bagian dari f. Rekam medik
hairline-glabela, glabella-subnasal, subnasal- menton. g. Analisis model studi
Dengan perbandingan 1/3 tengah 45-50% dan 1/3 Menunjukan semua gigi yang sudah erupsi dan terlihat
bawah 50-55% hingga buccal sulcur. Terpasang atas bawah sehingga dapat
• pernafasan melalui mulut: meletakan kacamulut oklsi, dan diproduced menggunakan teknik angle trimming
dihidung pasien saat pasien membuka mulut dan (bisa di taruh di flat surface). Mencakup anatomi yang
instruksikan untuk bernafas seperti biasa. dibutuhkan (gigi-geligi, vestibulum terbuka, frenulum
c. IO : hubungan oklusi, overjet overbit,lidah (ukuran, posisi tercetak)
istirahat, pengucapan huruf s dan t) h. Analisis Ruang
• hubungan oklusi molar: dengan melihat hubungan i. Diagnosis
cups bukal rahang atas yang beroklusi dengan bukal • Diagnosis merupakan proses untuk mengidentifikasi
groove rahang bawah penyebab terjadinya penyakit atau malformasi (sesuatu
• hubungan oklusi canine: ujung cusp kaninus rahang yang memiliki potensi membahayakan pada individu)
atas klusi dengan embrasure canine dn premolar 1 • Kondisi ortodonti jarang
rahang bawah terjadi karena penyakit
• overjet dan overbit: overjet (anteroposterior) atau malformasi, maka
pengukuran permukaan labial dari gigi insisif rahang istilah yang lebih tepat
untuk mendeskripsikan
atas yang paling prominen ke permukan labial gigi
proses evaluasi
insisif rahang bawah nilai normal 2-4 mm. overbite
ortodontik disebut
(vertical) pengukuran overlap antara gigi insisif
orthodontic assessment
maksila dan insisif mandibular normalnya 1/3
• Orthodontic diagnosis
pertama insisif atau 2-4 mm biasanya juga disebut
• lidah: dilihat dai ukuran nya normal,kecil besar. Lidah diagnostic process.
yang besar ditandai dengan adanya jejas gigi • Informasi yang dikumpulkan harus objektif, relevan, dan
posterior. Saat posisi rest normalnya tip lidah berada akurat
sekitar 1mm dibelakang gigi insisif bawah, dan bagian j. Rencana perawatan
belakang lidah press up against the palate k. Prognosis
d. Fungsional l. KIE
e. Penunjang • Mendidik pasien tentang penyakit dan perencanaan
• Panoramic examination: perawatan.
• Transparan dan jujur dengan pasien. • Pasien harus lebih rajin dan teliti melakukan pembersihan
• Berikan perawatan gigi sepenuhnya dan tunjukkan dan penyikatan gigi dan alat ortodontiknya selama
kepedulian yang besar. perawatan, karena adanya alat ortodontik didalam mulut
• Memperoleh kepercayaan dan menjaga kepercayaan diri. mempermudah terjadi timbunan sisa makanan yang
• Mendengarkan pasien, mengurangi rasa takut, menempel pada gigi dan alat ortodontik tersebut.
kesalahpahamanya mengenai penyakitnya. • Pasien bersedia untuk patuh melaksanakan nasihat dan
• Memahami psikologi pasien, keluarga dan teman- instruksi tambahan yang diberikan oleh dokter atau
temannya. operator yang merawat, berkaitan dengan keadaan
• Berbicara dalam bahasa dan dialek regional. tertentu
• Tinjauan yang tepat tentang penyakit dan perencanaan • Pasien bersedia untuk datang jika sewaktu-waktu
dan motivasi perawatan. diperlukan untuk kontrol diluar hari kontrol rutin,
• Penggunaan pengetahuan khusus dalam situasi tertentu. (misalnya diperlukan untuk pencetakan ulang,
• Berikan ide-ide baru yang positif untuk mengatasi penggantian alat, evlauasi hasil perawatan atau
penyakit dan berikan masukan inovatif untuk situasi gigi perubahan jadwal kontrol).
tertentu. • Pasien sanggup membayar biaya perawatan.
• Memotivasi tim perawatan kesehatan untuk memiliki • Pesien mengisi formulir “Informed Consent” tentang
sikap yang sama seperti operator terhadap pasien dan perawatan yang akan dilakukan.
keluarga.
• Semua ini akan sangat membantu dalam komunikasi yang 2. Menjelaskan sistem rujukan:
sukses dengan pasien. a. Kompetensi dokter gigi umum
• Perawatan ortodontik membutuhkan waktu perawatan • Mampu melakukan praktik kedokteran gigi secara
yang cukup lama (1 - 2 tahun), oleh karena itu sangat profesional berdasarkan etik dan yurisprudensi yang
diperlukan kerja sama yang baik antara operator (dokter berlaku
gigi) yang merawat dengan pasien yang dirawat agar
• Mampu menganalisis kesahihan informasi dan
perawatan yang akan dilakukan dapat berhasil dengan
memanfaatkan teknologi informasi kesehatan gigi
baik.
mulut secara ilmiah, efektif, sistematis dan
• Pasien akan mau melaksanakan instruksi - instruksi yang
komprehensif dalam mengambil keputusan
diberikan apabila mengerti dan memahami perlakuan apa
yang akan dikenakan terhadap dirinya selama perawatan • Mampu melakukan komunikasi, edukasi dan
dan hasil apa akan dia dapatkan setelah tindakan menyampaikan informasi secara efektif dan
perawatan dilakukan. bertanggung jawab baik secara lisan maupun tulisan
Oleh karena itu beberapa penjelasan tentang persyaratan yang dengan pasien semua usia, keluarga atau pendamping
harus dipenuhi oleh pasien harus diberikan sebelum prosedur pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi
pemeriksaan dimulai : kesehatan lain yang terkait
• Pasien sanggup kontrol secara rutin dalam jangka waktu • Mampu mengelola dan menghargai pasien dengan
yang telah ditetapkan selama perawatan, (misalnya keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya, agama dan
seminggu sekali sesuai dengan hari dan jam praktikum ras melalui kerjasama dengan pasien dan berbagai fihak
ortodonsia). Tidak pindah domisili ke luar kota selama terkait untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi
perawatan sehingga tidak bisa melanjutkan kontrol, tidak mulut yang bermutu.
ada jadwal sekolah/kerja yang bersamaan sehingga tidak
• Mampu menguasai konsep-konsep teoritis ilmu
bisa kontrol pada waktu yang ditentukan secara terus
pengetahuan biomedik yang relevan dengan penyakit
menerus dan lain-lain.
gigi mulut
• Jika dalam perhitungan nanti perawatan membutuhkan
• Mampu menguasai konsep-konsep teoritis Ilmu
pencabutan gigi, pasien telah menyatakan
kesanggupannya untuk dicabut giginya sebelum kedokteran klinik yang relevan sebagai sumber
pemeriksaan dimulai. Tanpa adanya kesanggupan pasien keilmuan dalam melakukan tindakan kedokteran gigi
untuk dicabut giginya, apabila harus dilakukan • Mampu menggunakan prinsip-prinsip ilmu kedokteran
pencabutan perawatan tidak mungkin dikerjakan. gigi dasar dan ilmu kedokteran gigi terapan untuk
• Pasien bersedia memakai alat ortodontik sesuai dengan menunjang keterampilan dan penelitian di bidang
aturan pemakaiannya selama perawatan, (misalnya alat kedokteran gigi.
ortodontik harus dipakai siang dan malam hari, ke • Mampu menggunakan ilmu kedokteran gigi klinik
sekolah/bekerja, dirumah, keluar rumah, tidur harus sebagai dasar untuk melakukan pelayanan kesehatan
dipakai, hanya pada waktu makan dan sikat gigi boleh gigi mulut yang efektif dan efisien
dilepas, bahkan ada pula pada waktu makanpun harus • Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan
dipakai, pemakaian minimal 20 jam sehari). dengan masalah-masalah penyakit gigi mulut secara
komprehensif dengan pendekatan ilmu-ilmu dasar, Dalam menjalankan profesinya setiap dokter gigi Indonesia
ilmu kedokteran gigi klinik yang terkait dan psikososial. tidak dibenarkan melakukan perbuatan yang bertentangan
• Mampu membuat kesimpulan yang valid dan dengan kode etik.
mengambil keputusan yang tepat atas kelainan/ Pasal 5
penyakit gigi mulut baik yang ringan maupun yang Setiap dokter gigi Indonesia harus memberikan kesan dan
kompleks berdasarkan analisis dan interpretasi data keterangan atau pendapat yangdapat dipertanggung
klinik. jawabkan.
• Mampu merumuskan solusi secara mandiri maupun Pasal 6
kelompok untuk penyelesaian masalah-masalah Setiap dokter gigi Indonesia agar menjalin kerjasama yang
penyakit gigi mulut baik yang ringan maupun kompleks baik dengan tenaga kesehatanlainnya.
secara komprehensif dan merencanakan Pasal 7
pencegahannya dengan pendekatan psikososial dan Setiap dokter gigi Indonesia sebagai sarjana kesehatan wajib
ekonomi bertindak sebagai motivator dan pendidik masyarakat.
• Mampu mengelola dan menyelesaikan masalah- Pasal 8
masalah nyeri dan kecemasan Setiap dokter gigi Indonesia wajib berupaya untuk
• Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, dan teoritis meningkatkan kesehatan gigi masyarakat dalam bidang
dalam pengembangan keilmuan dan keterampilan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
melalui pendidikan dan pendidikan berkelanjutan BAB II. KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP PENDERITA
sehingga mahir melakukan tatalaksana pasien dan Pasal 9
tindakan medik kedokteran secara spesifik dengan mutu Dalam menjalankan profesinya, setiap dokter gigi Indonesia
dan kualitas yang terukur berdasarkan prosedur baku wajib memberikan pelayananyang sebaik mungkin kepada
• Mampu mengembangkan hubungan kerjasama dengan penderita.
pihak lain yang terkait dalam rangka mencari solusi Pasal 10
masalah kesehatan gigi mulut pasien Dalam hal ketidakmampuan menangani suatu kasus, maka
• Mampu menyelesaikan masalah-masalah kesehatan gigi setiap dokter gigi Indonesiaberkewajiban merujuk atau
mulut masyarakat berbasis teknologi informasi sebagai mengkonsultasikan kepada teman sejawat yang lebih ahli.
penunjang tindakan promotif dan preventif yang Pasal 11
dilaksanakan secara bersama-sama tim pelayanan Setiap dokter gigi Indonesua wajib merahasiakan segala
kesehatan dari sistem jejaring kerja (networking) untuk sesuatu yang ia ketahui tentang penderita, bahkan juga
mencapai tingkat kesehatan gigi mulut masyarakat yang setelah penderita meninggal dunia.
optimal Pasal 12
• Mengelola masalah perilaku kesehatan individu Setiap dokter gigi Indonesia wajib memberikan pertolongan
maupun masyarakat secara komprehensif dalam rangka darurat dalam batas-batas kemampuannya, sebagai suatu
promosi kesehatan gigi mulut individu dan masyarakat. tugas perikemanusiaan, kecuali pada waktu itu ada orang
• Mengembangkan kemampuan manajerial dan lain yang lebih mampu memberikan pertolongan.
kepemimpinan dalam upaya meningkatkan kesehatan BAB III. KEWAJIBAN DOTER GIGI TERHADAP TEMAN
masyarakat. SEJAWATNYA
• Mengembangkan strategi pelaksanaan manajemen Pasal 13
praktik dan tatalaksana lingkungan kerja kedokteran gigi Setiap dokter gigi harus memperlakukan teman sejawatnya
dengan mempertimbangkan aspekaspek sosial. sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
b. Kode etik kedokteran gigi Pasal 14
BAB I. KEWAJIBAN UMUM Setiap dokter gigi Indonesia tidak dibenarkan mengambil alih
Pasal 1 penderita dari teman sejawat tanpa persetujuannya.
Setiap dokter gigi Indonesia wajib menghayati, menaati, dan BAB IV. KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP DIRI SENDIRI
mengamalkan Lafal Sumpah/Janji Dokter Gigi Indonesia. Pasal 15
Pasal 2 Setiap dokter gigi Indonesia wajib mempertahankan dan
Setiap dokter gigi Indonesia harus senantiasa menjalankan meningkatkan martabat dirinya.
profesinya secara optimal. Pasal 16
Pasal 3 Setiap dokter gigi Indonesia wajib mengikuti secara aktif
Setiap dokter gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi norma- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
norma hidup yang luhur. Pasal 17
Pasal 4 Setiap dokter gigi Indonesia harus memelihara kesehatnnya
supaya dapat bekerja dengan baik.
c. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis 3. Anterior open bite >4mm dengan fungnsi speech dan
Praktik kedokteran gigi umum meliputi tindakan preventif, mastkasi yang terganggu
promotif, kuratif dan rehabilitatif terhadap kondisi gigi dan 4. Overjet >9mm
mulut individu ataupun masyarakat. 5. Hypodontia: kehilagan >1 gigi (kecuali M3) pada 1 kuadran
Tindakan perawatan yang dapat dilakukan oleh seorang 6. Impaksi/terjadi hambatan erupsi pada gigi kaninus
dokter gigi umum antara lain penambalan gigi berlubang, permanen
7. Abnormal facial development (facial
pembersihan karang gigi, pencabutan gigi, pembuatan gigi
asymmetry/craniofacial malformation/cleft lip and/or
tiruan, dan merapikan gigi dengan alat ortodonsia lepasan.
palate)
Seorang dokter gigi seringkali menggunakan sinar-x dalam
Faktor Secara Umum
menegakkan diagnosa.
• Kasus yang dihadapi terlalu kompleks
d. Wewenang dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis sesuai • Peralatan yang tersedia kurang memadai
level lokasi praktek • Kurang pelatihan dan pengalaman dalam penanganan
e. Faktor-faktor yang mendasari rujukan kasus terkait
Faktor yang mendasari dirujuknya suatu kasus ortodontik • Bentuk tanggung jawab dokter gigi dalam merawat pasien
Menurut Standar kompetensi dokter gigi Indonesia tahun • Pasien memiliki penyakit sistemik yang berpengaruh pada
2015 Dokter gigi umum harus memilki kemampuan untuk perawatan oral
melakukan perawatan maloklusi dental kasus sederhana • Dokter gigi terkait tidak memiliki waktu yang cukup
pada pasien anak dan dewasa dengan cara; melakukan Secara Khusus pada Kasus Orthodonti
pencegahan maloklusi dental, melakukan perawatan • Pasien memiliki kelainan skeletal
maloklusi dental dan melakukan evaluasi da menindaklanjuti • Pasien memiliki kelainan yang tidak umum
hasil perawatan maloklusi dental. • Pasien memiliki kasus yang parah
• Pasien membutuhkan banyak ekstraksi
Pasien baru harus dirujuk ke spesialis ortodonti bila:
Syarat Pasien untuk Dirujuk
• Dirujuk pada usia dental yang tepat. Biasanya pasien akan
• Seluruh gigi permanen sudah erupsi (kecuali untuk anak
siap untuk dilakukan perawatan pada saat semua gigi
dengan maloklusi parah)
geligi sudah erupsi atau pada saat semua premolar dan
• Kesehatan dental terkontrol (karies, inflamasi jaringan
kaninus sudah erupsi pada seluruh kuadran.
periodontal, dsb)
• Anak-anak dengan maloklusi yang parah
• Pasien memiliki motivasi dan keinginan untuk dirawat
• Pasien dengan OHyang baik, tanpa adanya pyakit
• Permintaan dari pasien
periodontal, tidak ada darah pada saat probing atau karies
Rujuakan pasien orthodontik
yang belum direstorasi.
Shaw dan rekan kerjanya → sistem scoring maloklusi: Index
• Pasien dengan motivasi dan keinginan untuk dilakukannya
of Treatment Need (IOTN). Index ini memiliki 2 komponen :
perawatan ortodonti (pasien memiliki komitmen untuk
aesthetic component dan dental health component.
melakukan perawatan >2tahun)
Kriteria rujukan untuk pasien <18 tahun: Klasifikasi pasien dalam 5 tingkatan
1. OH yang baik, secara dental sehat dan memiliki sikap yang • Pasien dapat diberikan perawatan oleh general
positif terhadap perawatan. practicioner:
2. Overjet yang besar (>6mm) dengan biibir yang ➢ Grade 1
inkompeten ➢ Grade 2
3. Severe crowding • Pasien dirujuk ke dokter gigi spesialis orthodonsia:
4. Complex hypodontia ➢ Grade 3
5. Crossbites dengan mandibular displacement • Overjet: 3.5 mm – 6mm dengan bibir
6. impeded eruption/impaction dari gigi fgeligi yang inkometen
kompleks • Overjet negatif >1mm - ≤3.5 mm
7. Increased, traumatic overbite • Crossbite anterior /posterior dengan
8. Pertumbuhan facial yang abnormal perbedaan 1-2 mm atara posisi retruded
(asymmetry/craniofacial malformation/cleft lip and/ or contact position dan posisi intercuspal.
palate) • Perubahan posisi gigi 2-4 mm dari tempat
9. Special needs atau significant medical hsstory sebenarnya
10. Transfer kasus dari kasus yang bermula pada setting • Open bite Lateral/ anterior 2-4mm
rumah sakit • Increased/ complete overbite tanpa tauma
11. IOTN 4 dan 5 gingiva/palatal
Kriteria rujukan untuk pasien berumaur >19 tahun: ➢ Grade 4
1. OH yang baik, secara dental sehat dan memiliki sikapp • Hypodontia yang memmbutuhkan
yang positif terhadap perawatan prerstorative orthodontic
2. Kasus maloklusi skeletal kelas II dan III
treatment/ortcodontic space cloosure untuk • Indikasi psikososial, dengan tujuan
menghilangkan kebutuhan alat prostetik menghilangkan/mengurangi hambatan sosial karena
• Overjet 6-9 mm penampilan gigi geligi dan wajahnya.
• Overjet: - 3.5 mm tanpa kesulitan mastikasi • Indikasi developmental, dengan tujuan mempertahankan
dan speech kesehatan gigi dan melanjutkan proses perkembangan
• Crossbite anterior/posterior dengan yang normal
perbedaan 2 antara retruded contact
• Indikasi fungsional, dengan tujuan meningkatkan fungsi
position dan posisi intercuspal
rahang dan memperbaiki masalah yang berkaitan dengan
• Perubahan posisi gigi > 4 mm
penurunan fungsi. Meliputi fungsi respirasi, mastikasi,
• Lateral open bite ekstrim > 4 mm
penelanan dan pengucapan
• Increased/ complete overbite dengan tauma
gingiva/palatal • Indikasi trauma/kontrol penyakit, dengan tujuan
• Posterior lingual crossbite tanpa kontal mengurangi resiko trauma dan penyakit (periodontal).
olusal fungsional paa ½ segmen bukal Insisif protrusi dapat meningkatkan resiko injuri dan deep
• Reverse overjet 1-3,5 mm dengan kesulitan overbite dapat menyebabkan penyakit periodontal.
mastikasi dan speech
• Partial erupted teeth, tipped, impkcated 4. Menjelaskan keuntungan dan kerugian AOL
• Adanya gigi suplemental Menurut Proffit, terdapat 2 keuntungan menggunakan alat
• Pasien dirujuk ke rumah sakit (hospital orthodontic orthodonti lepasan
service): • Pembuatannya dibuat di lab dan bukan pada pasien,
➢ Grade 5 sehingga waktu kunjungan perawatan lebih singkat,
• Overjet >9mm karena waktu kunjungan yang singkat, dokter gigi dapat
• Hypodontia ekstensif dengan implikasi menangani pasien yang lain
restoratif (>1 gigi hilang dalam 1 kuadram) • Dapat dilepas dengan mudah apabila berada pada suatu
yang membutuhkan pre-restorative acara tertentu yang memungkinkan kawat terlihat, atau
orthodontic.
dapat pula dibuat menggunakan clear plastic material,
• Erupsi gigi yang impaksi (kecuali M3)
sehingga lebih dapat diterima pada pasien dewasa yang
dikarenakan crowding, perubahan lokasi gigi,
memperhatikan estetika
keberadaan supernumenary teeth, gigi
Kerugiannya
sulung yang tidak tanggal dan masalah
patologis lain. • Hasil perawatan sangat bergantung pada kerjasama
• Reverse overjet: >3,5 mm dengan gangguan pasien karena alat dapat bekerja secara efektif hanya saat
mastikasi dan speech pasien menggunakannya, serta pasien harus mempunyai
• Cleft lip dan cleft palate kemampuan yang cukup untuk melepas dan mengganti
• Submege decidious teeth alat tanpa menyebabkan distorsi pada alat
Aesthetic Componen • Sulit untuk menghasilkan pergerakan gigi yang kompleks.
• Grade 1 =
most aesthetic 5. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan
arrangement of the AOL
dentition a. OH
• Grade 1-4 = b. Desain
little or no treatment c. Retensi dan Stabilisasi
required
Retensi
• Grade 5-7 =
Daya tahan atau kemampuan AOL terhadap gaya gravitasi,
moderate or
sifat adhesi makanan, dan gaya-gaya yang berhubungan
borderline treatment
required dengan pembukaan rahang yang menyebabkan pergerakan
• Grade 8-10 = ke arah yang berlawanan dengan arah pemasangannya
treatment require (vertikal) sehingga akan menghasilkan AOL tetap pada
• Grade 10 = posisinya di dalam rongga mulut
least aesthetic Stabilisasi
arrangement of the Stabilisasi adalah kemampuan AOL untuk tetap stabil atau
dentition tetap pada posisinya saat digunakan.
Stabilisasi mengacu pada suatu tahanan untuk melawan
3. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi AOL pergerakan horizontal dan tekanan yang cenderung akan
Indikasi
mengubah kedudukan basis AOL dan pondasi pendukungnya • Part time appliance wear, gigi yang dijadikan anchorage
pada arah horizontal atau rotasi. drifting kedepan
Jika terdapat retensi maka stabilisasi pun didapatkan • Gaya yang diberikan oleh komponen aktif melebihi
Prinsip retensi anchorage resistance dari AOL. Dan juga bisa terjadi karna
• Kunci retensi dari AOL adalah Adam Clasp dan Plat Akrilik terlalu banyak komponen aktif dalam suatu AOL.
• Kunci retensi dari Adam Clasp adalah loop yang baik, yaitu
loop berada di bawah kontur terbesar dan menyentuh 7. Menjelaskan KIE dalam perawatan AOL
embrassure dan menekan ringan gigi dan 45 derajat Monitoring
terhadap bar Pemasangan alat
• Clasp distabilisasi, bukan diaktivasi • Permukaan jaringan pada alat tidak boleh kasar, telusuri
• Plat akrilik pada tepi servikal menempel, merapat, dan dengan jari untuk merasakan apakah ada yang tajam dan
melandai dapat melukai. Jika ada, harus di-trim
Mengecek retensi • Basis akrilik harus di-trim untuk memudahkan insersi dan
pengepasan (bila ada undercut pada alat)
• Ada bunyi di embrassure “klik”
• Cengkram harus dicek berulang kali untuk memeriksa
• Gunakan sonde halfmoon lalu sentuh ringan bar ke arah
retensi, disesuaikan jika belum menempel di undercut
oklusal, saat disentuh:
• Komponen aktif harus berada di lokasi yang tepat, jangan
• Jika AOL jatuh, maka tidak retentif
mengenai gingiva, sulkus, atau frenulum
• Komponen aktif baru diaktivasi beberapa hari kemudian
6. Menjelaskan kemungkinan yang terjadi setelah pemasangan setelah pasien terbiasa dengan alat
AOL Hal-hal yang harus dilakukan setiap kontrol
Pergerakan Lambat • Memberitahu rencana perawatan sebagai gambaran
Biasanya pergerakan gigi harus terjadi rata-rata 1mm per bulan kepada pasien mengenai lamanya perawatan yang akan
pada anak-anak, dan pada orang dewasa sedikit lebih kurang. dilakukan
Jika progressnya lama, ada beberapa hal yang harus diperiksa : • Menanyakan oral hygiene pasien
• Apakah pasien menggunakan aol full time? Jika alat • Memonitoring hubungan molar, overjet, dan overbite
digunakan tidak sesuai dengan waktu yang diperlukan • Anchorage situation
harus dilakukan diskusi dengan pasien / orang tua pasien. • Pergerakan gigi setelah kontrol terakhir
Jika sikap pasien tetap kooperatif yang menyebabkan • Tanyakan pasien mengenai retensi dan stabilisasi AOL,
kemudian atur ulang cengkeram dan labial bow
kurangnya kemajuan, penggunaan AOL harus
• Aktivasi elemen-elemen
diberhentikan.
• Pengaturan bite-plane atau buccal capping
• Apakah komponen aktif (pegas) diposisikan dan diaktifkan
• Menuliskan rencana perawatan yang akan dilakukan
dengan benar?
pada kunjungan selanjutnya
• Apakah pasien menyesusaikan komponen aktif sekrup Cara pemakaian
dengan benar dan sesuai frekuensi yang diminta? • Pasien harus diedukasi mengenai cara insersi dan melepas
• Apakah pergerakan gigi terhambat oleh akrilik / wires? Jika alat dan tidak mendistorsi komponen aktif. Biarkan pasien
iya hambatan harus dihilangkan dan disesuaikan melatih cara pemakaian AOL tersebut.
• Apakah pergerakan gigi dihambat oleh oklusi dengan • Pasien harus diinstruksikan mengenai jumlah jam
lengkung gigi antagonis? Jika iya perlu dilakukan pemakaian. Kebanyakan alat dipakai siang dan malam (24
peningkatan bite-plane / buccal capping untuk jam).
membebaskan oklusi Cara pembersihan
Kerusakan Alat yang Terjadi • Alat ortodontik lepasan dan gigi harus dibersihkan setelah
• Alat tidak digunakan full-time makan dan sebelum tidur
• Dalam penggunaannya pasien suka lepas-pasang sehingga • Pasien diminta untuk membersihkan alat ortodonti
alatnya menjadi cepat longgar dengan mengunakan larutan deterjen dan sikat. Saat
membersihkan alat, tidak boleh sampai mendistorsi atau
• Pasien suka mengonsumsi makanan keras / lengket.
membengkokkan komponen di alat tersebut
Anchorage Loss
Cara menyimpan
• Part time appliance wear, gigi yang dijadikan anchorage
• Pasien dilarang melepas alat terlalu sering, alat harus
drifting kedepan selalu dipakai bahkan ketika makan dan tidur
• Gaya yang diberikan oleh komponen aktif melebihi • Pasien diminta untuk tidak meninggalkan alat diluar mulut
anchorage resistance dari AOL. Dan juga bisa terjadi karna terlalu lama karena dapat meningkatkan risiko hilang dan
terlalu banyak komponen aktif dalam suatu AOL. rusak
Peradangan Palatal Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan
• Hindari makanan manis untuk menjaga kebersihan, ellergen. Sedangkan untuk non-allergenic umumnya
karena makanan manis akan melekat ke basis akrilik unpredictable
Hal yang mungkin terjadi selama pemakaian • Jika symptoms menjadi kronik maka butuh intervensi
• Menjaga kebersihan mulut : pasien yang tidak dapat bedah, tetapi setelah pembedahan rhinitis dapat terjadii
menjaga kebersihan alat dan giginya memiliki risiko (terutama yang alergi)
inflamasi dan hiperplasia gingiva Mouth Breathing
• Iritasi jaringan lunak : basis yang tidak di-trim dan dipoles
• Mouth breathing dapat terjadi akibat obstruksi/ restriksi
dengan benar dapat menyebabkan iritasi dan ulserasi
pada jalan nafas atas
jaringan
• Respiratory obstruction syndrome: semua ciri morfologis
• Karies : kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan
yang diasosiasikan dengan obstruksi jalan nafas kronik
karies. Rasa sakit : gaya berlebihan yang diaplikasikan oleh
komponen aktif dapat menyebabkan sakit pada gigi yang pada anak anak dalam masa tumbuh kembang
digerakkan • Ketika respirasi melalui hidung terganggu, maka sinus
• Mobilitas gigi : adanya oklusi traumatik atau penggunaan paranasal tidak terventilasi dengan baik sehingga
gaya berlebih selama perawatan dapat menyebabkan pertumbuhannya berkurang
mobilitas abnormal gigi • Juga berasosiasi dengan terganggunya pertumbuhan
• Pasien akan mengalami kesulitan bicara selama beberapa maxilla. Maldevelopment dari maxilla memperlihatkan:
hari, kemudian akan hilang ketika sudah beradaptasi • Rahang yang sempit → kurangnya pertumbuhan
Jadwal kontrol maxilla karena perubahan posisi ldah pada mouth
• Pasien diedukasikan mengenai pentingnya rutin kontrol breather. Pada mouth breather lidah berbaring
keadaan AOLnya, agar mendapatkan hasil yang maksimal datar di dasar mulut, sehingga tidak dapat
• Idealnya kontrol AOL aktif dilakukan setiap 4 minggu sekali memainkan perannya dalam pertumbuhan
• Pengaturan retensi bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali
maxilla
Bila terjadi hal—hal yang mengganggu harap hubungi dokter
• Palatum dalam
• Pasien diinstruksikan untuk melapor secepatnya ke klinik
• Dental crowding
jika terjadi kerusakan alat, rasa sakit berlebihan atau
Facial featured yang dapat diasosiasikan dengan mouth
masalah lain saat menggunakan alat
Umpan balik (menanyakan apakah ada hal-hal yang belum breathing
jelas atau ingin ditanyakan) • Anterior facial height yang berlebih
• Tanyakan kepada pasien apakah ada yang dirasa tidak • Inkompetensi bibir
nyaman, jika ada, hilangkan • Protrusi gigi maxilla
• Tanyakan pula hal-hal yang masih belum dimengerti oleh • Mandibular plane yang curam (steep)
pasien mengenai perawatan AOL • Posterior dental crossbite
Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan AOL Oronasal breathing dihubungkan dengan anterior cross bite
• Permukaan alat tidak boleh kasar dan tajam • Kiri: occlusal relation
• Basis akrilik harus mudah untuk dipasang dan dilepas • Kanan: untuk dapat bernafas melalui mulut tampak lidah
(undercut harus pas) tetap rendah dan mandibula lebih terbuka ketika rest
• Cengkram harus memiliki retensi yang baik disbanding posisi mandibula (ketika rest) normalnya
• Komponen aktif harus berada di lokasi yang tepat, jangan
mengenai gingiva, sulkus, atau frenulum
• Pasien harus diedukasi mengenai cara insersi dan melepas
alat, juga diinstruksikan untuk tidak mendistorsi
komponen aktif dengan tangannya
• Tanyakan kepada pasien apakah ada yang dirasa tidak
nyaman, jika ada, hilangkan
• Komponen aktif baru diaktivasi beberapa hari kemudian
setelah pasien terbiasa dengan alat Oronasal breathing dihubungkan dengan maloklusi kelas II
• Kiri: Profil pada pasien usia 7 tahun menunjukkan posisi
Masalah gangguan tumbuh kembang oklusi dikaitkan dengan retruded rahang bawah
bernafas melalui mulut. • Kanan: pasien memiliki stenosis pada hidung bagian kiri
• Rhinitis adalah pembengkakan nasal blood vessels yang Penambahan panjang 1/3 muka bawah
menghasilkan penebalan mukosa yang terasosiasi → • Akibat Over development buccal segment teeth. Yang juga
obstruksi upper airway mengakibatkan peningkatan insiden anterior openbite.
• Bisa karena allergi maupun non-allergenic. Primary Oklusi
treatment untuk allergy: evaluasi respon terhadap • Untuk dapat memungkinkan terjadinya mouth breathing,
umumnya terlihat open bite pada gigi anterior
Sefalogram dan overjet Referensi
• Sefalogram lateral memnunujukkan downward dan 1. Mitchell L. An Introduction to Orthodontics. 4th ed. United
retracted pada posisi lidah yang umum ditemukan pada Kingdom: Oxford; 2013.
nasal breather dan maloklusi kelas II 2. Rakosi T. Color atlas dental medicine. Thieme med pub. New
• Kanan: karena mandibula retruded maka overjet York, 1993
bertambah 3. Proffit, William R, Henry W. Fields, and David M. Sarver.
Contemporary Orthodontics. St. Louis, Mo: Elsevier/Mosby,
2013.
4. Wayanardhana, (2018). [online] Available at:
http://wayanardhana.staff.ugm.ac.id/materi_orto1_pem.pdf
[Accessed 5 Dec. 2018].
5. NCBI, (2018). [online] Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article [Accessed 5 Dec.
2018].
6. Cobourn MT. Handbook of Orthodontics. UK: Mosby Elsevier;
2010
7. Orthodontic Practice Committee of the British Orthodontic
Society, November 2008. Guidelines for Referrals for
Orthodontic Treatment. London: British Orthodontic Society.
http://www.chapelroad.co.uk/PDF%27s/Appendix%203%20-
%20Guidelines-forreferrals.pdf.

Anda mungkin juga menyukai