Anda di halaman 1dari 22

CLEFT LIP

Drg.Iwan Tofani,SpBM,PhD
Dr. azis aimaduddin

Nama lain:

-CELAH BIBIR
-HARE LIP
-LABIO SCHIZIS
Terjadi pada bibir atas
Disebabkan karena gagalnya fusi antara
processus nasalis lateralis dengan
processus nasalis medialis
Dapat terjadi pada:
Bibir saja: Labio schizis
Bibir dan processus alveolaris: Labio
Gnatho Schizis
Bibir, Processus Alveolaris dan Palatum:

Labio Gnatho Palato Schizis


Klasifikasi celah bibir (Cleft Lip)
A. Menurut sisi bibir yang terkena

1. Satu sisi
2. Dua sisi

Satu sisi Dua sisi


Klasifikasi celah bibir (Cleft Lip)
Satu sisi yang terkena, bisa merupakan

1. Sisi kanan
2. Sisi kiri

Sisi kanan Sisi kiri


Klasifikasi celah bibir (Cleft Lip)

B. Menurut jaringan bibir yang terkena

1. Complete
2. Nearly Complete
3. Incomplete
Complete

Celah bibir meluas sampai ke dalam lubang


hidung (nostril) tanpa ada sedikitpun jaringan
yang menjembatani sisi medial dan sisi lateral
celah bibir tersebut
Sisi medial

Sisi lateral
Nearly Complete
Celah bibir meluas sampai ke dalam lubang
hidung (nostril) dengan sedikit jaringan yang
menjembatani sisi medial dan sisi lateral
celah bibir tersebut (narrow tissue bridge/bar)
yang berada pada daerah lingkar bawah
lubang hidung (nasal rim inferior) .
Nasal rim inferior

Narrow tissue bridge/bar


Narrow tissue bridge/bar

Le Mesurier (1962) menguraikan keadaan jaringan ini sebagai berikut:


-Narrow tissue bridge/bar tidak berisi jaringan yang tebal seperti
pembentuk jaringan bibir normal.
-Permukaan narrow tissue bridge/bar lebih rendah daripada kulit
sekitarnya.
-Namun dengan adanya narrow tissue bridge/bar, celah bibir yang terjadi
tidak begitu lebar dibanding dengan celah bibir yang complete.
-Narrow tissue bridge/bar ini tidak terpakai pada perapihan celah binbir
dan harus dibuang
Incomplete

Celah bibir meluas mulai dari garis


mukokutan, namun mulai dari batas atas
celah bibir sampai ke lubang hidung masih
terdapat jaringan bibir yang ketebalannya
normal
Jaringan bibir yang ketebalannya
normal

Garis mukokutan
Tanda-tanda yang harus
diperhatikan
1
9
32 1. Ala nasi
4
5 5
10 6 2. Alar base
7
3. Columellar base
8
4. Philtrum
5. Columella
6. Cupids bow serta tip
7. Garis mukokutan
8. Sudut mulut
9. Nostril
10. Nasal rim
Tanda-tanda yang harus
diperhatikan
Columella
-Biasanya makin berat
kasusnya, columella akan
tertarik Philtrum

ke sisi yang tidak bercelah Columella


bibir/sisi normal. Cupids bow
-Titik pada basis columella
(columellar base)baik pada
sisi normal maupun sisi yang
bercelah harus ditentukan
dengan cermat.
-Gunanya adalah untuk
mengukur jarak ke puncak
Cupids bow.
Tanda-tanda yang harus
diperhatikan
Cupids bow
Terletak pada garis mukokutan dan mempunyai 2 titik puncak. Titik
puncak Cupids bow pada sisi normal dihubungkan ke titik basis
columella (columellar base) pada sisi yang sama. Demikian pula pada
sisi yang bercelah. Penentuan titik puncak Cupiss bow ini sering
tidak begitu jelas, lebih-lebih pada sisi yang bercelah.
Titik puncak Cupids bow

Cupids bow
Tanda-tanda yang harus
diperhatikan
Alar base
1. Maksudnya adalah basis daripada ala nasi. Titik pada basis ala
digunakan untuk pengukuran ke titik basis columella (columellar
base). Hasil pengukuran pada sisi yang normal merupakan pedoman
untuk ukuran lingkar hidung bawah (nasal rim inferior) pada sisi yang
bercelah.
2. Sedangkan jarak dari basis ala ke triangular flap yang akan
dirancang, disamakan dengan jarak antara basis columella ke titik
puncak Cupids bow pada sisi yang bercelah.

1
2 1
2
Tanda-tanda yang harus
diperhatikan
Sudut mulut
Titik pada sudut mulut dihubungkan dengan titik puncak Cupids bow
pada sisi yang normal. Sedangkan pada sisi yang bercelah ukuran
tadi adalah untuk mendapatkan titik pada salah satu kaki triangular
flap yang akan dirancang.

Sudut mulut Titik puncak Cupids bow


Tanda-tanda yang harus
diperhatikan
Garis mukokutan
Harus diperhatikan dengan seksama, karena pada garis mukokutan
ini akan diletakkan sebuah jahitan sebagai pedoman (key suture)
untuk penjahitan seterusnya.
Key suture

Garis mukokutan
Tanda-tanda yang harus
diperhatikan
Vermilion border
Batas antara daerah merah bibir yang kering dan basah digunakan
untuk pedoman rancangan pada daerah mukosa mulut.

Vermilion border

Pembuatan pola rancangan operasi
(Metode Tennison)

Siapkan:
-Pena
-Methylene blue
Pembuatan pola rancangan operasi
(Tennison)

2 1
1
3

1. Mula-mula diukur jarak antara basis columella ke puncak Cupids bow

pada darah sisi yang normal.


2. Kemudian hal yang sama dilakukan pada daerah medial dari sisi yang

bercelah
3. Selisih yang didapat adalah akan merupakan ukuran segitiga
samasisi dari triangular flap.
Pembuatan pola rancangan operasi

4 6
5
5

4. Kurang lebih 1 mm tepat diatas puncak Cupid`s bow pada daerah sisi
yang bercelah ditarik garis ke arah garis tengah tubuh (mid line),
dengan ukuran panjang sesuai nilai selisih tadi.
5. Dari sudut mulut diukur ke puncak Cupid`s bow pada sisi yang normal.
Hal yang sama dilakukan pada sisi bercelah.
6. Dari titik yang didapat tersebut dibuat sebuah segitiga samasisi
Pembuatan pola rancangan operasi

9
8 7

7. Dari sebuah titik pada segitiga samasisi kemudian dibuat garis ke


basis ala (alar base).
8. Garis ini mempunyai ukuran yang sama dengan jarak antara basis
columella ke puncak Cupid`s bow daerah medial sisi yang bercelah.
9. Terakhir, bagian lingkar bawah lubang hidung disamakan dengan sisi
yang normal.
Rancangan bagian luar telah selesai.
Pembuatan pola rancangan operasi
1/2

Siapkan:
Jarum yang dipergunakan sebaiknya dengan
-bentuk reverse cutting edge/atraumatic
-benang 4-0 atau 5-0, monofilament
-4/8 circle atau 1/2 bulan
This smooth surface results in a minimal
trauma, when the thread is passed through
the tissue.

Anda mungkin juga menyukai