Anda di halaman 1dari 28

BIBIR

& LELANGIT
SUMBING

KARS JCI
SERT/01/VII/2015 CN 2431.3
Penerbit

Jl. ………….
Cetakan 1, Juli 2017

ISBN: ………….
BDH-PKRS/001/rev00/2017/Bo

Penulis
dr. Imam Susanto, SpB, SpBP-RE (K)
dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE (K)
dr. Prasetyanugraheni Kreshanti, SpBP-RE (K)
dr. Siti Handayani, SpBP-RE (K)

BIBIR &
dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR (K)
Dr. drg. Amilia J. Susanto, SpORT
drg. Julieta Pancawati, SpORT
dr. Tri Juda Airlangga, SpTHT (K)
dr. Elvie Zulka, SpTHT (K)

LELANGIT
dr. Irmia Kusumadewi, SpKJ (K)

Editor Teknis

SUMBING
dr. Livia Faranita Gianni
dr. Sagung Adi Sresti Mahayana
dr. Eugene Nathania
Lies Setyarini

Foto, Ilustrasi
Arsip Cleft and Craniofacial Center RSCM-FKUI
Shutterstock

Desain Grafis
Pupung Gunarsa

2 3
K Kata
elahiran bayi merupakan sesuatu
yang sangat dinantikan oleh orang
tua. Umumnya seluruh pasangan Pengantar
akan melakukan segala hal untuk mem-
persiapkan kelahiran bayi mereka. Selu-
ruh orang tua mengharapkan bayi mereka
terlahir sehat dan normal ke dunia ini,
sehingga amat sangat jarang orang tua
Daftar melakukan persiapan untuk kejadian bayi sumbing, seluruh tim profesional,
Isi yang tidak sesuai dengan harapan.
Sayangnya, tidak semua bayi terlahir
dari dokter umum hingga dokter spesialis
sesuai disiplin ilmu masing-masing harus
ke dunia dengan keadaan “normal”. mengetahui manajemen bayi sumbing.
Ketika bayi dilahirkan dengan kondisi Buku ini berisi informasi tentang apa
sumbing atau memiliki anomali kranio- yang dilakukan oleh para klinisi sesuai
5 | Kata Pengantar fasial, orang tua akan terkejut, terutama dengan keahliannya masing-masing
6 | Mengenal Bibir dan Lelangit Sumbing karena kelainan ini terdapat pada wajah dalam melakukan penanganan terhadap
bayi yang sudah dinantikan. Kebanyakan bayi sumbing. Terdapat penjelasan ten-
10 | Dampak Sumbing
orang tua akan putus asa dan sulit meng- tang berbagai prosedur yang akan dilaku-
16 | Tata Laksana pada Sumbing hadapi kenyataan akibat terpaku dengan kan dari awal hingga perawatan lanjutan.
16 | Konsultasi Ortodonti abnormalitas yang terdapat pada wajah Penulisan buku bertujuan untuk
anaknya. mengedukasi masyarakat tentang
24 | Tata Laksana Layanan Rehabilitasi Medik Sumbing pada bibir atau lelangit (Cleft tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
26 | Konsultasi THT: Pemeriksaan Fungsi lip or palate, CLP) merupakan kelainan penanganan bayi sumbing. Bagi para
bawaan lahir nomor empat tersering di profesional di bidang kesehatan, buku ini
Pende­ngaran dan Kesengauan pada Celah
dunia dan merupakan kelainan bawaan diharapkan dapat memberikan informasi
Bibir dan Lelangit lahir pada wajah yang terse­ring. Di praktis tentang pedoman manajemen
­Indonesia, insiden bibir sumbing terjadi penanganan bayi sumbing.
32 | Psikososial Pasien dan Keluarganya
sekitar 2 di setiap 1000 kelahiran bayi. Akhir kata, seluruh kontributor sangat
36 | Haruskah Operasi pada Sumbing? Separuh dari populasi bayi yang memi- bahagia mempersembahkan buku ini.
40 | Perawatan Pasca-operasi liki sumbing bibir juga memiliki kelainan Kami harap buku ini akan menambah
wajah yang lebih luas. wawasan baru dan memberikan inspirasi
43 | Pedoman Pelayanan Medik Pasien Sumbing Hingga saat ini, belum ada teknologi bagi pembaca, terlebih bagi yang sering
47 | Daftar Pustaka kedokteran yang mampu untuk mence- menemukan atau menghadapi kasus ini
gah kelainaan bawaan lahir. Meski dalam kehidupan sehari-hari.
48 | Lebih Jauh tentang Cleft & Craniofacial Center
demikian, sebagian besar gangguan bi- Selamat membaca!
RSCM-FKUI cara dan tampilan fisik yang terjadi akibat
50 | Kamus Istilah sumbing dapat diperbaiki dengan kerja
sama berbagai disiplin ilmu. Agar dapat Jakarta, Juli 2017
melakukan pelayanan yang terbaik bagi Tim Penulis

4 5
Mengenal Bibir dan Lelangit Sumbing bagian dari janin yang akan membentuk
hidung dengan bagian dari janin yang Konsumsi
nantinya akan membentuk rahang atas
sehingga terdapat sumbing (cleft) di satu
obat secara
Apa itu bibir dan lelangit sisi maupun kedua sisi bibir, dasar hi­ sembarangan,
sumbing? dung, gusi hingga lelangit mulut.
Bibir dan lelangit sumbing meru- minum minuman
pakan salah satu kelainan bawaan pada
daerah wajah dan mulut yang paling
Apa penyebab sumbing?
Bibir dan lelangit sumbing dapat ter-
beralkohol, merokok
sering ditemui. Kelainan ini dapat terjadi jadi karena berbagai penyebab (multifak-
torial) sebagai berikut:
dan/atau kurang gizi
sebagai kelainan yang berdiri sendiri atau
bagian dari suatu sindrom (kumpulan
Konsumsi obat-obatan Fenitoin (obat
epilepsi), Thalidomide, Isotretinoin (obat
selama kehamilan,
gejala). Sumbing dapat melibatkan bibir,
dasar hidung, gusi, hingga lelangit mulut.
jerawat) selama kehamilan.
Kekurangan asam folat, vitamin B6 dan
adalah faktor
Keterlibatan bagian-bagian tersebut Zinc selama kehamilan. penyebab
penting untuk dikenali sebagai dasar dari Konsumsi alkohol dan merokok selama
perencanaan tata laksana yang baik. kehamilan (dapat meningkatkan risiko bibir sumbing.
sebanyak 10 kali lipat).

T
ak kenal maka tak sayang. Periba- Fakta Bibir dan Lelangit Sumbing
hasa ini sesuai dengan kondisi bibir
Bibir dan lelangit sumbing paling
dan lelangit sumbing yang terjadi sering ditemukan (46%), diikuti
pada anak. Wajar bila orang tua, khusus- dengan lelangit sumbing saja (33%)
nya ibu, kaget, cemas, dan bi­ngung saat dan bibir sumbing saja (21%).
mengetahui bayinya sumbing. Namun,
dengan lebih mengenal perihal bibir dan Bibir sumbing dan bibir+lelangit
lelangit sumbing, kecemas­an dan ke- sumbing lebih banyak ditemukan
bingungan orang tua tersebut umumnya pada laki-laki.
dapat teratasi dengan baik, apalagi bila
didampingi oleh para pakar dari berbagai Lelangit sumbing saja lebih banyak Apa saja faktor risiko yang menyebabkan sumbing?
bidang yang berkaitan, seperti dokter ditemukan pada perempuan. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan sumbing antara lainnya:
spesialis kandungan dan kebidanan, Riwayat penyakit keluarga, misalnya sindrom Van der Woude, dengan angka reku-
dokter spesialis anak, dokter gigi, dokter rensi (kekambuhan) sebanyak 2-6%.
spesialis telinga, hidung dan tenggorokan Mengapa sumbing? Infeksi pada masa kehamilan, terutama virus toxoplasma yang sering ditemukan
(THT), dokter spesialis bedah plastik, Perkembangan wajah seorang anak pada kucing, serta infeksi jamur klamidia pada daerah kewanitaan.
dokter spesialis kedokteran fisik dan terjadi pada kehamilan minggu ke-4 Riwayat sumbing pada orang tua atau keluarga.
rehabilitasi medik, dan tenaga kesehatan hingga ke-10, yaitu saat terjadinya proses Risiko terjadinya sumbing meningkat bila usia kedua orang tua saat bayi lahir di atas
mental seperti psikiater, serta perawat pembentukan mulut dan lelangit janin. 30 tahun.
dan terapis lainnya, yang bekerja secara Pada saat inilah dapat terjadi kelainan Ras Asia lebih banyak jika dibandingkan ras Kaukasia (bangsa eropa, mediterania,
kompak dan berkesinambungan. berupa gagalnya proses penyatuan serta India dan sekitarnya, seperti Pakistan, Banglades, Sri Lanka).

6 7
Bagaimana bentuk bibir dan cutaneous-vermilion junction terlihat
Apa saja jenis-jenis bibir sumbing?
lelangit yang normal? jelas white skin roll atau garis putih yang
Bibir merupakan ‘gerbang’ peng- terlihat semakin samar hingga batas Ada tiga jenis kelainan bibir sumbing,
hubung antara dunia luar dengan rongga lateral (samping) dari bibir (commisura yaitu:
mulut. Fungsi bibir antara lain adalah oris). Pada bagian tengah inilah vermil-

1
menjaga makanan/minuman tetap di lion bibir tampak pa­ling lebar. Bibir sumbing unilateral (satu
dalam mulut saat makan atau minum, Selain medial subunit, terdapat sisi):
serta membantu menjaga artikulasi dua lateral subunit yang dibatasi oleh a. Bibir sumbing microform (micro-
agar terdengar jelas saat berbicara. Bila dasar lubang hidung (nasal sills), pada form cleft lip).
terdapat sumbing pada bibir, maka dapat sisi lateral terdapat lipatan nasolabial, b. Bibir sumbing unilateral inkomplet
mengganggu fungsi-fungsi tersebut. pada bagian tengah dibatasi dengan (incomplete cleft lip). (A). Bibir sumbing microform (B). Bibir sumbing
unilateral inkomplet (C). Bibir sumbing unilateral
philtrum columns dan bagian bawah c. Bibir sumbing unilateral komplet (com- komplet.
dibatasi ­dengan cutaneous-vermillion plete cleft lip).
Medial Subunit
­junction (lihat gambar anatomi bibir

2
Lateral Subunit
Lower Subunit yang normal). Bibir sumbing bilateral (dua sisi)
Struktur lelangit yang normal terdiri a. Bibir sumbing bilateral inkomplet
Nasolabial
Nasal sill atas lelangit keras (hard pa­late) dan (incomplete cleft lip).
crease ­lela­ngit lunak (soft palate). Lelangit b. Bibir sumbing bilateral komplet (com-
Philtrum Alar base
columns keras terbagi lagi menjadi bagian plete cleft lip).
Philtral primer dan sekunder; bagian depan c. Bibir sumbing bilateral inkomplet dan (A). Bibir sumbing inkomplet (B). Bibir sumbing
White skin columns bilateral komplet (C). Bibir sumbing bilateral
roll dari foramen incisivus disebut bagian komplet.
Lip inkomplet dan komplet.
Commissura vemillion
oris primer, dan bagian sekunder berada
di belakang foramen incisivus (lihat
Mentolabial Labiomandibular ­gambar anatomi lelangit yang normal).
crease crease
Anatomi bibir yang normal

Langit-langit Primer Foramen incisivus


Bibir normal memiliki landmark nilai-
nilai estetika yang simetris. Bibir atas
yang baik dibentuk oleh beberapa bagian
(subunit), yaitu: medial subunit yang Lelangit keras

membentang dari dasar hidung, daerah Lelangit

3
sekunder
cekung (philtrum) yang dibatasi dengan Lelangit sumbing
dua puncak (philtrum columns) hingga a. Lelangit sumbing saja (isolated
perbatasan antara kulit dan warna merah cleft palate)
Lelangit lunak
bibir atas (cutaneous-vermilion junction). b. Bibir dan lelangit ­sumbing unilateral.
Pada batas ini terdapat lengkung bibir (A). Lelangit sumbing saja (B). Bibir dan lelangit c. Bibir dan lelangit ­sumbing bilateral.
atas yang menyerupai busur, lazim dise- Uvula sumbing ­unilateral. (C). Bibir dan lelangit ­sumbing d. Lelangit sumbing submukosa
Anatomi lelangit yang normal bilateral. (D). Lelangit sumbing submukosa.
but dengan Cupid’s Bow. Tepat di atas (­submucous cleft palate).

8 9
Makan dan Minum tergantung dari seberapa besar gang-
Masalah makan – minum pada guan kompresi (memerah) puting susu.
Dampak Sumbing bayi dengan bibir dan lelangit sumbing
tergantung dari jenis (unilateral, bilateral,
Bayi dengan lelangit lunak sumbing
minimal umumnya dapat minum tanpa

S
komplet, atau inkomplet) dan derajat
umbing yang terjadi di mulut keparahan sumbing. Masalah yang bantuan khusus, karena bayi dapat me-
dan lelangit selain menimbulkan sering kali terjadi antara lain, kurangnya nyumbat bagian sumbing dengan lidah
ganggu­an pada penampilan (este- kemampuan mengisap, volume isapan selama fase mengisap, sehingga tekanan
tika), juga akan mengakibatkan gangguan yang tidak adekuat (memadai), rentang intra-oral di dalam rongga mulut dapat
pada berbagai organ tubuh anak, seperti waktu makan dan minum yang panjang, terjadi dengan semestinya.
perkembangan gigi dan mulut, proses regurgitasi nasal (makanan keluar/refluks Bayi dengan lelangit keras dan
melalu rongga hidung), banyak udara yang
makan dan minum, proses berbicara, lunak sumbing memiliki masalah minum
tertelan, batuk, bahkan tersedak. Masalah
dan mungkin gangguan psikososial. Itu seperti di atas umumnya berkaitan dengan yang lebih berat, tergantung dari luas dan
sebabnya, diperlukan beberapa pakar anomali struktur rongga mulut. Pada seba- lokasi sumbing terjadi. Semakin besar
dengan bidang keilmuan yang berbeda gian besar kasus sumbing, proses menelan sumbing pada lelangit keras, maka akan
untuk menanganinya. Para pakar ini akan fase faringeal ditemukan normal. semakin sulit bagi bayi menemukan area
bekerja dalam tim, sehingga proses pe­ Individu dengan sumbing, khususnya Lelangit keras dan lelangit lunak me- yang dapat digunakan untuk kompresi
nanganan terhadap anak dengan sum­bing sumbing pada lelangit, memiliki ukuran, misahkan rongga oral dan hidung selama puting ibu. Selain itu, dengan rongga mu-
dapat berlangsung berkesinambung­an. bentuk dan posisi rahang yang tidak makan. Ketika terdapat sumbing, dapat lut yang terbuka ke rongga hidung, akan
Dengan penangan­an secara komprehensif simetris. Penderita sumbing memiliki terjadi regurgitasi nasal, susu akan refluks menyulitkan bayi untuk menciptakan
dari berbagai tenaga kesehatan terse- hubungan abnormal antara rahang atas ke nasofaring dan rongga hidung. Kesu- tekanan negatif dalam rongga mulut.
but, diharapkan anak dapat tumbuh dan dan rahang bawah (maloklusi). Hilang litan makan dan minum akan mengaki- Semakin meluas ke arah depan (anterior)
berkembang secara optimal, seperti teman- atau bertambahnya jumlah gigi juga batkan masalah sekunder lainnya, yaitu kelainan sumbing lelangitnya, maka akan
teman sebayanya. berperan dalam terjadinya maloklusi. Na- pertambahan berat badan sulit, waktu semain susah bayi untuk mengisap.
mun, hambatan pertumbuhan rahang atas makan yang memanjang, tidak nyaman
Gigi dan Mulut (maksila) adalah faktor yang paling bertang- saat makan, dan pengalaman makan
Sumbing pada gusi (alveolus) sering gung jawab terhadap maloklusi tersebut. yang buruk untuk bayi. Selain itu, kebo-
kali memengaruhi perkembangan gigi coran ke rongga hidung akan mengaki-
susu, gigi tetap, serta rahang. Masalah Gangguan Bentuk Hidung batkan bayi sumbing mudah kembung
yang sering ditemukan adalah tidak Deformitas atau kelainan bentuk pada dan sering kali spit up. Sering kali orang
terdapatnya gigi atau ditemukan jumlah struktur hidung banyak ditemukan pada tua dan pengasuh akan frustrasi mengha-
gigi yang berlebih. Hal ini karena celah pasien dengan sumbing bibir. Ketika dapi hal ini.
sumbing biasanya terletak di antara area sumbing bersifat komplet, maka salah Bayi dengan bibir dan lelangit
gigi seri (insisivus) dan gigi taring (kani- satu atau kedua hidung tidak memiliki sumbing unilateral umumya tidak Saluran udara
nus). Gigi-gigi yang terletak berdekatan dasar. Tulang rawan hidung pada sisi memiliki masalah makan dan minum
dengan celah sumbing ini seringkali tidak sumbing tampak lebih rendah dari sisi yang signifikan. Masalah yang umumnya
tumbuh atau bila ada, sering kali tumbuh yang sehat. Dalam kondisi ini koreksi terjadi adalah, kurangnya kemampuan Saluran makan
pada tempat yang tidak seharusnya. Gigi dengan bedah dapat dilakukan ber- menempelkan bibir pada puting susu
tersebut juga dapat mengalami kelainan samaan atau setelah operasi bibir dan ibu dan terdapat kesulitan menciptakan
bentuk atau hipomineralisasi. lelangit sumbing. tekanan negatif dalam rongga mulut yang Faring sebagai saluran udara dan makanan

10 11
Bayi dengan bibir dan lelangit sum­ Masalah Telinga
bing membutuhkan waktu makan yang Anak dengan sumbing pada lelangit
lebih panjang daripada bayi normal untuk memiliki risiko untuk mengalami infeksi
mencapai berat badan sesuai pertum-
buhan normal. Untuk mencapai hal ini,
telinga bagian tengah. Hal ini karena
anatomi saluran yang menghubungkan
Bayi sumbing
bayi memerlukan usaha makan lebih telinga dan tenggorok tidak dapat ber- membutuhkan
besar dibandingkan bayi normal, namun
asupan yang didapat relatif lebih sedikit.
fungsi seperti anak normal.
Pada lelangit, otot levator velli palatina
waktu makan lebih
Kebanyakan bayi normal memerlukan dan otot tensor velli palatina dalam ke- panjang daripada
waktu 20 hingga 30 menit untuk makan, adaan normal seharusnya menyatu pada
sedangkan bayi sumbing dapat meng- tempat yang sama. Namun, pada anak
bayi “normal”
habiskan waktu 45 menit atau lebih untuk dengan sumbing lelangit, hal ini tidak untuk mencapai
makan. terjadi.
Otot-otot ini berperan dalam men- berat badan sesuai
jaga pembukaan tuba Eustachius, yaitu pertumbuhan
saluran yang menghubungkan telinga
normal.
Bayi dengan bibir dan lelangit sumbing unilateral tengah dengan tenggorok (nasofaring).
Muara tuba Eustachius di nasofaring
umumnya tidak mengalami masalah makan dan ini disebut dengan ostium. Fungsi dari
minum yang signifikan. tuba Eustachius adalah menjaga tekanan ngaran yang terjadi adalah tuli konduktif,
yang sama antara telinga tengah dengan dimana bunyi tidak dapat mencapai saraf
tekanan atmosfer di luar. Ostium terbuka pendengaran (nervus auditorius) dengan
Proses Bayi Menyusu ketika tekanan antara telinga tengah efektif karena adanya gangguan di telinga
Ada 2 proses mengisap yang dilakukan bayi pada saat menyusu, yaitu: sama dengan tekanan atmosfer (misalnya tengah. Bila kelainan ini tidak dikoreksi
pada proses menelan). segera, dapat menyebabkan tuli perseptif
Proses kompresi (penekanan) puting susu ke lelangit mulut bayi yang Ketika fungsi ini terganggu akibat yang bersifat permanen.
menghasilkan tekanan positif (proses memerah susu), sehingga cairan kelainan anatomi tersebut, maka telinga
akan keluar dari puting. Agar proses ini berjalan baik, diperlukan lelangit akan menjadi ruangan tertutup tanpa Kesulitan Bicara
mulut yang utuh. mekanisme drainase (penyaluran cairan). Pada individu normal, proses bicara
Cairan yang dihasilkan oleh telinga akan terjadi melalui urutan berikut: udara
terakumulasi dan menyebabkan infeksi dilepaskan dari saluran pernapasan ke
Proses mengisap. Lidah bayi mengelilingi puting susu, bergerak ke telinga yang disebut dengan otitis media arah pita suara dan memasuki rongga
depan dan ke belakang. Saat bergerak ke belakang, rahang bergerak serosa. Bila bakteri dari nasofaring mulut. Posisi lidah, bibir, rahang bawah,
turun sehingga rongga mulut menjadi lebih luas. Proses ini menghasilkan mencapai telinga tengah, maka infeksi dan lelangit lunak diatur sedemikian
tekanan negatif sehingga bayi mampu mengisap cairan dari puting susu. berkembang menjadi otitis media supu- rupa sehingga semuanya bekerja sama
Prasyarat untuk melakukan ini antara lain bibir bayi harus mencengkram ratif. Bila infeksi tersebut sering berulang, dalam menghasilkan suara saat bicara.
payudara ibu, dan rongga mulut bagian belakang harus ditutup lidah maka akan berkembang menjadi otitis Untuk menghasilkan bicara yang jelas,
bagian belakang yang bergerak ke atas menyentuh lelangit mulut. media kronik yang mengancam fungsi maka dibutuhkan kemampuan untuk me­
pendengaran. Tipe gangguan pende­ ngontrol aliran udara yang lewat melalui

12 13
berbicara. Hal tersebut akan mencegah Untuk menghasilkan bicara yang jelas,
udara keluar melalui hidung sehingga
tidak terjadi hypernasal speech. Proses dibutuhkan kemampuan untuk ­­
penjagaan oleh lelangit lunak tersebut me­ngontrol aliran udara yang lewat melalui
disebut velopharingeal mechanism.
Kesulitan bicara pada anak sumbing saluran mulut–tenggorokan (orofaring) ke
disebabkan oleh banyak faktor, antara hidung–tenggorokan (nasofaring).
lain:
Disfungsi katup lelangit lunak dan
faring (velopharyngeal dysfunction).
Anomali struktur telinga, hidung dan (perkembangan abnormal) gigi, maloklu- kesulitan bicara anak. Hal ini seringkali
tenggorok. si (bentuk rahang atas dan bawah me­ terjadi akibat akumulasi cairan di telinga
Gangguan pendengaran. nyimpang), dan letak lidah yang abnormal tengah (glue ear) dan umumnya dapat
Anomali susunan gigi. pada anak sumbing dapat menimbulkan membaik seiring dengan pertambahan usia.
Gangguan neurologis. masalah pada artikulasi bicara. Banyak
Keterbelakangan mental yang sering konsonan yang dihasilkan menggu-
saluran mulut–tenggorokan (orofaring) ke kali menyertai sindroma kraniofasial. nakan rongga mulut bagian depan dekat
hidung–tenggorokan (nasofaring). dengan lengkung baris gigi. Kesalahan
Lelangit keras (palatum durum) ber- Kelainan bicara yang disebabkan artikulasi dapat bersifat langsung atau
fungsi sebagai pemisah antara rongga oleh disfungsi katup velofaringeal kompensasi. Kesalahan langsung terjadi
hidung dengan rongga mulut, sedangkan ditandai de­ngan adanya h ­ ypernasality ketika posisi bibir dan lidah benar, tetapi
lelangit lunak berfungsi menjaga aliran (suara sengau), nasal air emission terganggu saat terjadi pergerakan, se-
udara di antara orofaring dan nasofaring. (kebocoran udara saat produksi suara), dangkan kesalahan kompensasi tejadi Kebocoran
Lelangit lunak akan bergerak naik saat dan artikulasi kompensasi. Malformasi akibat posisi bibir dan lidah yang berubah udara ke dalam
rongga hidung.
sebagai kompensasi terhadap maloklusi
gigi. Konsonan yang terganggu adalah s,
Velum
z, sh, zh, ch, j, f, v, t, d, n, p, b, m.
Velum
(lelangit (lelangit Begitu pula dengan masalah pende­
lunak) Posisi velum pada disfungsi katup velofaringeal
lunak) ngaran yang turut menjadi penyebab dari
Dinding Faring

Suara Sengau
Disfungsi atau gangguan dari velopharyngeal valve (Velopharyngeal Dis-
Lidah order) ditandai dengan suara sengau, artikulasi yang tidak jelas yang dapat
mengganggu kemampuan berbicara hingga kecerdasan. Kelainan ini seringkali
Fungsi velotaringeal saat berbicara. Posisi velum ditemukan pada anak dengan sumbing pada lelangit atau salah satu bentuk
Posisi velum (lelangit lunak) normal saat bernapas
melalui hidung. Velum dalam posisi istirahat pada
terangkat saat berbicara dan menempel ke dinding komplikasi dari koreksi bedah (palatoplasty). Kondisi ini dapat diperbaiki dengan
faring belakang. Hal ini akan menyebabkan tekanan
pangkal lidah selama bernapas, untuk menciptakan udara dari paru-paru dan suara dari pita suara akan
koreksi bedah dengan teknik Furlow atau faringoplasti.
jalan napas yang bebas. naik ke arah rongga mulut.

14 15
Tata Laksana pada Sumbing
secara hati-hati melakukan pembentukan

K
ecemasan orang tua dengan anak sumbing dapat teratasi dengan bantuan tulang hidung.
para tenaga profesional, baik secara fisik maupun mental. Kemajuan dunia
kedokteran akan membantu anak tumbuh dan berkembang optimal, sehingga Apa tujuan dilakukannya
dapat menjadi manusia yang produktif. Semakin dini anak dengan sumbing dikon- perawatan ini?
Tujuan dari perawatan NAM adalah
sultasikan ke dokter, semakin baik. Hal ini karena diperlukan proses bertahap dalam
untuk:
tata laksana penanganan anak dengan bibir dan lelangit sumbing. Pada bagian ini Memperbaiki lengkung alveolar dan
akan dibahas perihal tata laksana anak dengan sumbing berdasarkan pendekatan ber- 1
mendekatkan celah sumbing.
bagai disiplin ilmu (multidisciplinary approach).

Konsultasi Ortodonti Mengapa perawatan harus 1


Dokter gigi spesialis ortodonti, dilakukan sejak dini?
dapat disebut ortodontis, adalah Perawatan sebaiknya segera
salah seorang pakar yang terlibat dalam dilakukan dalam minggu pertama bayi 2
penanganan kasus bibir sumbing. dilahirkan, karena elastisitas tulang rawan
Ortodontis akan terlibat sejak sebelum hidung terbaik adalah pada 6 minggu
hingga sesudah dilakukan operasi (labio- pertama usia bayi. Hal ini karena masih
plasty), bahkan hingga pasien beranjak tingginya kadar hormon estrogen dari ibu 2
remaja. dalam darah bayi sehingga kadar asam
hialuronik dalam sirkulasi darah bayi 3
Sebelum Operasi (Pre-labioplasty) masih tinggi.
Usia 0 – 4 bulan: Naso Alveolar 1. Nasal stent 2. Plat akrilik
­Molding (Pre-surgical orthopedic) Apa yang dilakukan pada
perawatan NAM?
NAM adalah metode non-bedah yang
dilakukan untuk mengarahkan tulang al- Dalam perawatan ini, ortodontis akan Memperbaiki bentuk cuping hidung.
veolar (gusi), bibir dan nostril (lubang hi­ memasangkan plat NAM yang terdiri 4 Mendekatkan dasar hidung.
Memanjangkan columella (sekat antara
dung) sebelum dilakukan tindakan bedah dari plat akrilik yang dimasukkan ke
lubang hidung kiri dan kanan) secara
pada pasien bibir dan lelangit sumbing. dalam mulut, dan nasal stent ke dalam non-bedah.
hidung bayi. Kemudian orang tua akan Mendekatkan sumbing bibir sehingga
Kapan waktu perawatan dilakukan? diajarkan bagaimana memasangkan dan mengurangi tegangan pada bibir setelah
Perawatan NAM dimulai segera membersihkan alat NAM dan melakukan operasi, dan diharapkan parut yang
setelah bayi lahir, yaitu 1-2 minggu pertama taping yang benar. 5 dihasilkan pasca-operasi lebih halus.
sampai bayi berusia kurang lebih 3 bulan. Selama masa perawatan, pasien ha-
Bagaimana tahapan tata laksana
Tetapi, untuk pasien dengan sumbing bilateral rus kontrol setiap minggu agar ortodontis perawatan NAM?
Sumbing unilateral (1) Sebelum penggunaan
mungkin diperlukan waktu perawatan NAM dapat secara bertahap menyesuaikan NAM, (2) pemasangan NAM, (3) setelah pema- Kunjungan pertama:
yang lebih lama, yaitu sampai usia 4-5 bulan plat dan nasal stent serta taping untuk sangan NAM, (4,5) setelah operasi Konsultasi dan pencatatan data
karena terdapat kelainan yang lebih berat. memperkecil celah bibir dan gusi, dan pasien

16 17
Nasal
Stent
Taping dapat
Pencetakan rahang untuk
pembuatan model kerja Plat menjadi alternatif
Prosedur pencetakan awal dilakukakan
dengan menggunakan bahan cetak
Akrilik
bila pasien tidak
yang disebut dengan double impression.
Posisi pada saat pencetakan disesuaikan
memiliki akses
dengan kondisi pasien.
Edukasi tentang perawatan NAM
Alat NAM untuk sumbing bilateral. untuk pemasangan
dan pemakaian lip taping (plester bibir). NAM.
Kunjungan kedua:
Pemasangan plat NAM dan edukasi
perawatan NAM di rumah. Usia 9-11 tahun: Pre-ABG (Alveolar
Kunjungan ketiga dan berikutnya:
Bone Graft)
Kontrol dan pengaturan alat NAM Perawatan ortodonti Pre-Alveolar Bone
sesuai kebutuhan, setiap minggu. Graft adalah perawatan ortodonti yang
dilakukan oleh dokter gigi spesialis
Apa yang dimaksud dengan taping? ortodonti untuk mempersiapkan lengkung
1 Taping adalah pemasangan plester gigi dan rahang pasien sebelum dilaku-
pada bibir sumbing, sebagai alternatif
dari penggunaan NAM. Taping dapat kan prosedur cangkok tulang (Alveolar
menjadi alternatif apabila pasien tidak Bone Graft) oleh dokter bedah.
memiliki akses untuk pemasangan NAM.
Penggunaan teknik ini dapat segera Kapan perawatan bisa mulai
dilakukan tanpa pengukuran terlebih dilakukan?
dahulu. Tindakan ini bertujuan untuk Perawatan mulai dilakukan pada usia
lebih mendekatkan kedua sisi sumbing 9-11 tahun, sebelum dilakukan prosedur
2
supaya tidak semakin melebar. Bahkan Alveolar Bone Graft.
pada beberapa kasus, beberapa
hari sebelum dilakukan koreksi bibir, Apa tujuan perawatan ortodonti
penggunaan taping sudah menunjukkan Pre-ABG?
hasil yang lebih baik dibandingkan tidak Pada pasien bibir dan lelangit
Gambar atas. Lebar sumbing pada lelangit sumbing, rahang atas (maksila) terdiri
sebelum pemakaian NAM. sama sekali.
3 atas 2 atau 3 bagian segmen yang tidak
Gambar bawah. Setelah pemakaian NAM,
sumbing pada lelangit semakin berdekatan menyatu dan umumnya bagian-bagian
dan lengkung gusi lebih baik, serta sumbing tersebut tidak berada di dalam satu garis
lebih dekat. lengkung rahang yang baik.
Perawatan ortodonti Pre-ABG ber-
Pada saat konsultasi keluarga pasien tujuan untuk mengatur segmen-segmen
4
akan ditanya apakah ada kelainan atau rahang atas ini sehingga menjadi leng-
riwayat penyakit lain, riwayat kehamilan, kung gigi yang baik agar dokter spesialis
Pemasangan NAM pada sumbing bilateral Pemasangan Taping yang baik dan benar. Kedua
riwayat keluarga, alergi, tersedak, biru (dua sisi). (1) Sebelum dipasang NAM sisi didekatkan kemudian dilakukan penempelan. bedah plastik dapat melakukan prosedur
pada saat menangis (cyanosis), hingga (2) Saat pemasangan NAM (3) Setelah Kedua pipi bayi dilapisi oleh lapisan khusus agar cangkok tulang (bone graft) pada leng-
­pemasangan NAM selesai (4) Setelah operasi tidak mudah lecet.
riwayat henti napas (apnea). kung rahang yang sudah baik tersebut,

18 19
Pasien awal

Cangkok tulang
kemudian
­ditanamkan pada
celah gusi (alveolar)

Cangkok tulang spongiosa


dapat diambil dari dalam
tulang tibia atau tepi tulang
Pre-ABG
panggul. Hal ini tidak akan
mengganggu fungsi tulang
karena hanya me­ngambil
sebanyak 3-5 cc

Tahapan Alveolar Bone Graft

Post-ABG
sehingga dapat meningkatkan tingkat Perawatan Ortodonti P ­ ost-ABG:
keberhasilan prosedur ABG. Seperti halnya pre-ABG, post-ABG
juga memerlukan perawatan yang
Perawatan ortodonti pre-ABG seksama agar hasil operasi maksimal.
Diperlukan kerja sama yang baik antara
membantu:
keluarga pasien, pasien dan tim medis
Membawa ke-2 atau ke-3 bagian ra­ yang menangani.
hang atas menjadi satu lengkung rahang
yang baik, sehingga pencangkokkan tulang Bagaimana metode perawatan
pada celah gusi dilakukan pada lengkung ortodonti post-ABG?
yang baik. Pasien dengan bibir dan lelangit 4 Tahun Post-ABG
Memperkecil celah antar-segmen tu- sumbing sering kali mengalami
lang alveolar supaya prosedur ABG dapat hambatan pertumbuhan rahang atas
lebih mudah dilakukan. (maksila). Perawatan ortodonti yang
Melakukan intrusi premaksila pada dilakukan pada tahap ini ditentukan
pasien dengan bibir dan lelangit sum­bing berdasarkan masalah klinis yang
bilateral untuk menyamakan ketinggian ditemukan dengan menggunakan face
tulang alveolar pada ke-3 segmen maksila. mask dan quad helix.

20 21
Apa tujuan perawatan ini
Face Mask adalah alat ortopedik
yang digunakan untuk memajukan
rahang atas.
Perlu kerja sama Quad helix adalah alat ekspansi rahang
atas yang digunakan untuk melebarkan
yang baik antara lengkung rahang atas ke arah samping
keluarga pasien, dan depan.

pasien dan tim medis Kapan waktu yang tepat


dilakukannya perawatan ortodonti
yang menangani post-ABG?
Perawatan ortodonti post-ABG
agar hasil perawatan dilakukan setelah didapatkan hasil ABG
pre & post-ABG yang baik (berdasarkan pemeriksaan fisik
langsung oleh ortodontis dan radiografis
maksimal. (Rontgen) yang dilakukan 6 bulan setelah
ABG.
Sebelum Face mask Setelah Face mask 4 Tahun setelah Face mask

Face mask

Quad helix

22 23
2
Tata Laksana Layanan napas untuk makan yang aman dan
Rehabilitasi Medik Large size Small size
efisien.
Layanan rehabilitasi medik Y Y
berperan dalam tata laksana kemam- Untuk evaluasi tersebut, pada saat ini
puan fungsional untuk makan-minum, RSCM telah tersedia pemeriksaan Fiber-
berkomunikasi dan aspek perkembangan Sisi Atas: Tebal Sisi bawah: Tipis optic Endoscopic Evaluation of Swallow-
lain seperti perkembangan motorik, per- Botol dan dot Sesuai dengan ing (FEES).
kondisi rahang
sepsi-kognitif, dan lain-lain. Tata laksana untuk bayi
bagian atas
sumbing setelah
akan dilakukan oleh berbagai disiplin ilmu operasi Lubang
Tata laksana masalah kesulitan
seperti dokter spesialis kedokteran fisik pengatur
udara
bicara secara umum
dan rehabilitasi, terapis wicara, psikolog, Botol dan dot untuk bayi Banyak anak dengan bibir dan lelangit
sumbing sebelum operasi
petugas sosial medis, serta fisioterapis. sumbing belajar bicara dengan normal
dan tidak membutuhkan terapi wicara.
Tata laksana masalah tegak lurus saat menyusui sangat direko- pompa ASI. Terdapat empat parameter Anak dengan sumbing pada bibir saja
makan – minum secara umum mendasikan. Suplementasi botol dibutuh- dasar yang harus dipertimbangkan pada umumnya jarang mengalami kesulitan
Tidak ada satu pun metode makan kan jika terdapat kesulitan menyusu. pemilihan dot, yaitu bentuk, ukuran bicara, sedangkan jenis sumbing pada le-
dan minum yang dapat memenuhi Menyusui bayi dengan bibir dan dot , kelenturannya, serta ukuran dan langit, terutama sumbing pada lelangit lu-
kebutuhan bayi bibir dan lelangit sum­
lelangit sumbing dilakukan dengan bentuk lubang dot. Tipe dot ditentukan nak, seringkali mengalami masalah dalam
bing dengan berbagai tipe dan derajat
keparahan. Kemampuan bayi sangat modifikasi khusus, salah satunya dengan berdasarkan tipe sumbing dan kemam- perkembangan bahasa (anak tidak dapat
menentukan metode dan teknik mana Nursing Utilize System (NUS). Dengan puan oromotor bayi. berbicara sesuai dengan target usia, atau
yang paling sesuai. Tata laksana yang selang kecil, ASI akan dialirkan ke mulut Bayi yang menunjukkan ketidak- menggunakan frase atau kalimat imatur),
dilakukan meliputi: bayi. Selang akan direkatkan ke payudara mampuan koordinasi isap-telan-napas, masalah artikulasi, terutama pada pe­
Memerhatikan posisi tubuh bayi saat ibu hingga ke ujung puting susu, sehing- batuk, tersedak, menolak dan menjauhi ngu­capan konsonan p, b, t, d, s, ch, dan/
memberi makan – minum. ga ASI akan diisap oleh bayi. Hal ini akan puting susu atau dot, peningkatan laju atau suara sengau akibat udara yang bo-
Stimulasi refleks menelan. menstimulasi usaha bayi dalam mengisap pernapasan, dan tampak biru selama cor ke rongga hidung. Masalah ini dapat
Memerhatikan posisi puting susu ibu. dengan asupan ASI yang lebih besar dan makan, perlu dievaluasi lebih lanjut oleh ditangani oleh terapis wicara, dan biasa­
Keteraturan pemberian minum. tetap menjaga kontak fisik antara ibu tim rehabilitasi medik bekerja sama nya pada saat anak akan mulai sekolah,
Mencegah regurgitasi nasal. dan bayi. Selain itu, menyusui akan terus dengan spesialis THT-KL. Evaluasi yang perkembangan bicara bahasa mereka
Mencegah udara masuk berlebihan ke menjaga ASI tetap diproduksi. Meskipun dilakukan bertujuan untuk menilai: akan mirip dengan anak ­seusianya.
dalam lambung. demikian, tetap terdapat kemungkin­ Kekuatan dan kelemahan oromotor Pada anak dengan suara sengau, na-
Menjaga kebersihan mulut. an bayi akan menolak puting karena bayi secara spesifik. sal emission dan/atau masalah artikulasi
Menyusu umumnya tidak men- merasakan ada tambahan objek di puting Kemampuan bayi untuk makan per yang persisten membutuhkan tindakan
jadi masalah pada bayi dengan bibir susu ibu. oral (melalui mulut). lebih lanjut. Diperlukan penilaian khusus
­sumbing saja, karena bayi masih dapat Cara lain yang dapat dilakukan Kemampuan proteksi jalan napas dari terhadap fungsi pergerakan velofaring
melakukan isapan yang adekuat. Bahkan adalah dengan menggunakan botol dan kemungkinan aspirasi. selama bericara dengan nasoendoskopi.
pada bayi dengan bibir sumbing dan dot. Ibu masih tetap memberikan ASI, Menentukan metode modifikasi Informasi yang diperoleh dari tindakan
alveolus, bayi masih dapat melaku- namun melalui botol dan dot yang telah makan yang tepat sesuai dengan ke- ini dapat membantu merencanakan
kan isap­an, karena puting susu akan dimodifikasi khusus untuk bayi dengan mampuan oromotor bayi. ­manajemen terhadap kesulitan bicara
memenuhi bagian yang sum­bing. Posisi bibir sumbing. ASI dapat diperah dengan Kemampuan sinkronisasi isap-telan- lebih lanjut.

24 25
3
sebelum dan sesudah tindakan koreksi yang dilakukan meliputi pemeriksaan: dokter bila anak:
Konsultasi THT
operasi dilakukan. 1. Timpanometri untuk menilai Usia 12 bulan: belum dapat mengoceh
Pemeriksaan Fungsi
(babbling) atau meniru.
Pendengaran dan Kesengauan keadaan telinga tengah karena pada
Usia 18 bulan: tidak dapat menyebut 1
pada Celah Bibir dan Lelangit Telinga tengah keadaan lelangit sumbing banyak dite-
Nervus auditorik
kata yang memiliki arti.
Pemeriksaan fungsi pendengaran mukan kelainan telinga t­ engah. Usia 24 bulan: perbendaharaan kata
pada bayi baru lahir dilakukan untuk 2. OAE (Otoacoustic Emission). kurang dari 10 kata.
mengetahui adanya risiko gangguan 3. BERA (brain Evoked response Audi- Usia 30 bulan: belum dapat merangkai
Telinga
pendengaran. Deteksi dini pendengaran luar ometry). 2 kata.
dilakukan dengan menggunakan alat Telinga Koklea/rumah 4. Audiometri (bila anak sudah koope­ Saat ini baku emas untuk mendeteksi
Liang dalam siput (alat
OAE (Otoacoustic Emission) dan BERA telinga ­pendengaran). ratif atau di atas usia 6 tahun). gangguan pendengaran pada bayi baru
(Brain Evoked Response Audiometri). Gendang
telinga Tuba eustachius lahir menggunakan alat OAE (Otoacoustic
Keberhasilan operasi celah lelangit pada Gejala gangguan pendengaran Emission) dan AABR (Automated Auditory
pasien tidak hanya dinilai berdasarkan Anatomi telinga pada bayi dan anak Brainstem Respons) sebagai pemerik-
penutupan celah yang rapat dan Gangguan pendengaran pada bayi saan objektif.
estetikanya, tetapi juga kualitas suara Perkembangan sistem sulit untuk diketahui mengingat hal ini
pendengaran tidak terlihat. Biasanya keluhan orang
yang dihasilkan. tua terbanyak baru diketahui pada saat Pemeriksaan Timpanometri
Hipernasal (suara sengau) merupakan Pada usia gestasi (kehamilan) 9 anak berusia dí atas 2 tahun, berupa: Merupakan pemeriksaan untuk me-
masalah yang kerap ditemukan pada minggu mulai terbentuk ketiga lapisan Tidak ada respons terhadap bunyi. nilai keadaan di balik gendang telinga.
pasien sumbing sampai operasi perbaik­ pada gendang telinga, dan pada minggu Perkembangan kosa kata tidak se­ Pada lelangit sumbing dapat terjadi
an lelangit dilakukan. Koreksi operatif ke-20 sudah terjadi pematangan telinga suai dengan usia anak. gangguan fungsi saluran yang meng­
dilakukan dengan menutup celah dan dalam yang mempunyai ukuran sama Berbicara tidak jelas. Meminta hubungkan antara rongga di baling
memperbaiki masalah area velofa­ringeal. dengan orang dewasa, dan dapat mem- ­se­suatu dengan isyarat. gendang telinga dengan nasofaring, se-
Kualitas suara dapat dinilai dengan beri respons terhadap suara. Pada saat hingga perlu dilakukan penilaian keadaan
penilaian secara subjektif dan objektif. yang sama bentuk daun telinga sudah Sementara gangguan pendengaran tersebut. Bila terdapat kelainan perlu
Penatalaksanaan pasien lelangit sum­bing menyerupai daun telinga orang dewasa dibedakan menjadi: diobservasi dan dilakukan tata laksana
secara tepat dapat dilakukan dengan walaupun masih terus berkembang sam- Tuli sebagian (hearing impaired), lanjut. Pemasangan pipa ventilasi Grom-
mengikuti alur yang melibatkan berbagai pai usia 9 tahun. yaitu penurunan fungsí pendenga- met dapat dipertimbangkan bila tekanan
faktor seperti fungsi pendengaran, fungsi Perkembangan pendengaran ber- ran tetapi masih bisa berkomunikasi di balik gendang telinga tidak baik.
velofaringeal, terapi wicara dan tentunya hubungan erat dengan perkembangan ­de­ngan atau tanpa alat bantu dengar.
keahlian penutupan celah lelangit yang otak yang mengalami pematangan dalam Tuli total (deaf) adalah gangguan Pemeriksaan OAE
optimal, yang sangat dibutuhkan. waktu 3 tahun pertama kehidupan, dan fungsí pendengaran yang sedemikian Merupakan pemeriksaan untuk meni-
Tes nasalance merupakan salah satu masa 12 bulan pertama kehidupan terjadi terganggu sehingga tidak dapat lai fungsi sel rambut koklea (rumah siput).
pemeriksaan objektif yang menilai suara perkembangan otak sangat cepat. Ber- berkomunikasi sekalipun dengan Peme­riksaan ini tidak invasif, mudah,
yang dihasilkan dengan menilai perban­ dasarkan pertimbangan di atas, deteksi suara keras. praktis, tidak membutuhkan waktu lama,
dingan antara resonansi melalui hidung dini gangguan pendengaran perlu di- efisien dan hasilnya secara otomatis
dan mulut. Terapi wicara pada pasien lakukan sehingga habilitasi dapat dimulai Kapan kita curiga ada gang- dapat diinterpretasikan ­menggunakan kri-
dengan celah lelangit membantu me­ pada saat perkembangan otak masih guan pendengaran? teria pass (bagus) dan refer (terganggu).
ngurangi suara sengau yang dihasilkan, berlangsung. Pemeriksaan pendengaran Waspada dan konsultasikan ke Pemeriksaan ini tidak harus dilakukan di

26 27
ruang kedap suara tetapi harus cukup suara dan oleh tenaga yang ahli. Kelainan
tenang. Demikian juga, bayi yang di- Pemeriksaan ABR yang ditemukan dapat berupa gangguan
periksa tidak harus menggunakan sedatif. pendengaran ringan, sedang sampai berat.
Bila hasil Pass menunjukkan keadaan
harus dilakukan oleh Vocal Tract
Resonance
rumah siput baik, sedangkan hasil Refer tenaga profesional Proses Resonansi Larynx
menunjukan ada­nya ga­ngguan di rumah
siput sehingga dibutuhkan peme­riksaan
karena menggunakan Resonansi merupakan kualitas suara
yang dihasilkan dari tenggorok, rongga
Phonation

lanjutan berupa AABR atau BERA pada elektroda yang harus mulut, dan rongga hidung. Energi bunyi Lungs
minimal usia 3 bulan.
dipasang dengan dihasilkan oleh getaran pita suara se-
hingga memroduksi suara. Ukuran dan
Respiration

Pemeriksaan ABR atau BERA tepat, dan diperlukan sudut rongga resonansi akan memenga-
ABR atau lebih populer dengan istilah
Brainstem Evoked response Audiometry
latihan untuk ruhi kualitas suara dan resonansi. Me-
kanisme velofaring berfungsi meregulasi
(BERA) merupakan suatu metoda peme­ menginterpretasikan dan mentransmisikan energi bunyi dan
gelombang ABR. tekanan udara pada rongga mulut dan
rongga hidung. Selama produksi bunyi
tenggorok. Seluruh dinding tenggorok
akan bergerak ke tengah untuk mem-
di rongga mulut, mekanisme velofaring bantu penutupan velofaring. Penutupan
gunakan elektroda yang harus dipasang berfungsi sebagai katup dengan menutup velofaring ini berfungsi sebagai katup
dengan tepat, selain itu diperlukan latihan rongga hidung sehingga secara langsung atau sfingter.
untuk menginterpretasikan gelombang akan terjadi produksi suara oral. Resona-
ABR. Untuk keperluan skrining pende­ tor bunyi untuk fonem oral adalah rongga Suara Sengau
ngaran digunakan modifikasi ABR yang mulut dan tenggorok. Kelainan resonansi banyak ditemu-
dikenal sebagai Automated ABR (AABR) Untuk konsonan nasal (m, n, ng), ve- kan pada pasien dengan anomali tulang
karena tidak memerlukan keterampil­ lofaring akan terbuka sehingga memung- tengkorak seperti lelangit sumbing. Suara
an khusus dalam menginterpretasikan kinkan transmisi suara ke rongga hidung, sengau disebabkan oleh penutupan ve-
gelombang ABR. Automated ABR (AABR) dimana merupakan resonator utama. lofaring yang tidak adekuat sehingga ter-
mudah dikerjakan dan memiliki sensitivi- Produksi suara hidung akan menghasil­ jadi resonansi suara yang tidak adekuat
tas dan spesifitas (ukuran statistik akurasi kan resonansi dalam jumlah sangat yang mempengaruhi kualitas bicara.
Pemeriksaan BERA tes) yang tinggi. AABR akan menginter- rendah pada rongga mulut karena seluruh Pada keadaan normal, seluruh bunyi
pretasi respons pada intensitas stimulus energi akustik akan merambat menuju konsonan dan vokal diproduksi secara
riksaan mengenai respons fungsi batang antara 30-40 dB sebagai kriteria pass rongga hidung tanpa adanya obstruksi oral kecuali huruf m dan n. Terdapat huruf
otak terhadap stimulus suara. ABR dan refer. (sumbatan) dan akan berubah menjadi konsonan yang memerlukan tekanan
mampu memberikan informasi mengenai energi bunyi. Pada keadaan normal, tinggi seperti p, b, t, d, k, g, s, z, sh, ch,
fungsi auditorik dan sensitivitas pende­ Pemeriksaan Audiometri penutupan komplet dari velofaring akan dan j. Sedangkan huruf r, l, w, h, y, dan
ngaran, meskipun penggunaan ABR tidak Merupakan pemeriksaan fungsi menghasilkan suara oral. huruf vokal adalah tekanan rendah. Suara
berarti dapat menggantikan tindakan pendengaran secara objektif sehingga Pada saat bicara, velum (bagian sengau terjadi pada komponen vokal
evaluasi pendengaran yang formal. dibutuhkan kerja sama antara peme­ belakang lelangit lunak) bergerak se­ dengan durasi yang lama dan komponen
Pemeriksaan ABR harus dilakukan riksa dan anak dengan lelangit sumbing perti pergerakan “lutut kaki” agar terjadi konsonan tekanan tinggi.
oleh tenaga profesional karena meng- tersebut. Dilakukan di tempat yang kedap penutupan velofaring ke arah dinding Velofaring yang tidak adekuat

28 29
hidung, dapat terjadi denasal. Proses ini Alur Pemeriksaan THT pada Kasus Bibir dan Lelangit Sumbing
memengaruhi kualitas komponen vokal
dan konsonan nasal (m, n, ng) sehingga
Pemeriksaan
pada komponen konsonan nasal akan pendengaran
terdengar seperti fonem oral (b, d, dan g).
Suara sengau/bindeng dapat ditemukan
Pemeriksaan Nasofaringoskopi pada pasien dengan pembesaran aman- Normal/Deafness Tuli konduksi
del di belakang hidung, common cold,
disebabkan oleh defisiensi anatomis deviasi sekat hidung, dan kelainan struk-
atau defisiensi fisiologis. Insufisiensi tur tulang wajah di area hidung lainnya.
(ketidakmampuan menjalankan fungsi Pemeriksaan lanjutan pada pasien OAE/BERA Timpanometri
secara memadai) velofaring merupakan
salah satu defisiensi anatomi dimana
ditemukan velum yang pendek. Semen- Evaluasi lanjutan pada pasien
tara inkompetensi velofaring merupakan bibir dan lelangit sumbing
Tuli Otitis Media Otitis Media
defisiensi fisiologis dimana diakibatkan dengan bibir dan lelangit sumbing dilaku-
saraf Normal Efusi (-) Efusi (+)
oleh kelemahan pergerakan velofaring. kan untuk evaluasi fungsi pendengaran
Sehingga kelainan pada katup velofaring dan kemampuan bicara pasien. Pemerik-
dikenal dengan insufisiensi velofaring. saan pendengaran meliputi timpanometri,
Insufisiensi velofaring ditemukan pada OAE dan BERA sedangkan pemeriksaan Alat bantu
pasien dengan lelangit sumbing, dan ab- kemampuan bicara meliputi nasometri. dengar
normalitas dasar tengkorak (basis kranii). Nasometri digunakan untuk mengukur Nasometri /
Inkompeten velofaring ditemukan pada energi akustik yang diproduksi rongga pemeriksaan
pasien dengan kelainan neurologis sep- mulut dan hidung ketika berbicara. Skor kemampuan
wicara Grommet tube
erti pasien disartria, yaitu pasien kondisi nasalen merupakan perbandingan antara
kesulitan mengendalikan koordinasi otot resonansi rongga hidung dan mulut.
saat bicara. Pemeriksaan lebih lanjut tentang kualitas
Suara sengau disebabkan penurunan suara dapat dilakukan dengan pemerik- Palatoplasty Sengau (+)
resonansi hidung akibat sumbatan pada saan tes nasalence dan tes palatometri
hidung belakang atau rongga hidung. yang dilakukan oleh dokter spesialis THT. 1 bulan
Jika terjadi sumbatan total pada rongga
Nasometri
Speech assessment Nasofaringoskopi
+ Nasometri
Suara sengau disebabkan oleh penutupan
velofaring yang tidak adekuat sehingga terjadi Terapi Wicara/with Terapi
palatometry wicara
resonansi suara yang tidak adekuat yang Terapi
Velopharyngeal
memengaruhi kualitas bicara.
30 31
Memberikan pendidikan dan dukungan Komunikasi efektif
untuk pasien dan keluarganya. 

Memberikan pengobatan yang sesuai, dengan empati
bila dibutuhkan (hanya psikiater). 
 dari profesional
Mengapa diperlukan komunikasi
akan mengurangi
efektif antara pasien dan keluar­ganya kecemasan
dengan profesional kesehatan mental?
Operasi seringkali dianggap seba­gai keluarga dan pasien
jawaban akhir untuk masalah bibir dan
lelangit sumbing. Akan tetapi, operasi
sumbing, terutama
juga tentunya menimbulkan kekhawatiran saat menjelang
baru bagi orang tua. Kekhawatiran ini
semakin kuat seiring dengan dekatnya
operasi.
jadwal operasi.
Pertanyaan yang sering kali dita­
nyakan pasien atau keluarganya adalah agar faktor-faktor ini dipahami secara
hal yang berkaitan dengan waktu prose- menyeluruh oleh pasien dan keluarganya,
dur (termasuk lama operasi dan pemu- maka komunikasi efektif dengan profe-

4
lihan), efek samping, pembiusan, risiko sional dan rasa empati dari tim medis
Psikososial Pasien dan Apa itu profesional infeksi, dan perawatan lanjutan. Tentunya lebih dibutuhkan dibandingkan berfokus
Keluarganya kesehatan mental? hanya pada waktu operasi.
Kondisi bibir dan/ lelangit Profesional kesehatan mental adalah
sumbing bukan hanya persoalan fisik penyedia layanan kesehatan yang telah Apa yang dimaksud dengan
pasien, tetapi juga berkaitan erat mempelajari dan terlatih dalam memberi- ­ enilaian psikologis dan seberapa
p
pen­ting dilakukan penilaian tersebut?
dengan masalah psikososial pasien kan pelayanan untuk mengatasi masalah
dan keluarganya. Orang tua bingung, psikologis. 
Contoh profesional kese­ Penilaian kondisi psikologis pen-
cemas, dan bisa jadi merasa bersalah. hatan mental tersebut adalah: psikiater, derita bibir sumbing dan keluarganya
Sementara anak yang mengalami psikolog klinis, pekerja sosial, perawat dilakukan untuk menilai kesiapan fisik
sumbing dapat merasa rendah diri bila kesehatan jiwa, dan konselor. 
Para maupun mental, seperti rasa takut baik
tak tertangani de­ngan baik, dan menarik tenaga profesional kesehatan mental ini pada pasien maupun kedua orang tua.
diri dari pergaulan teman-temannya. memiliki kemampuan untuk:
 Orang tua umumnya memiliki antisipasi
Mengingat kondisi tersebut, maka Melakukan penilaian psikologis dan ekspektasi terhadap proses operasi
orang tua dan anak yang mengalami bibir untuk menangani masalah pasien dan koreksi.
dan lelangit sumbing, dianjurkan untuk ­keluarganya. 
 Tentunya proses koreksi akan lebih
melakukan kunjungan ke tenaga profe- Mengevaluasi efektivitas perawatan mudah bila anak dan orang tua sudah
sional kesehatan mental untuk membantu kesehatan. 
 siap atau tenang dalam menghadapi
mengatasi atau mengenali permasalahan Menyaring tekanan psikologis pasien proses tata laksana. Penilaian ini penting
psikososial yang mungkin timbul. dan keluarganya. 
 untuk dilakukan, untuk menilai apakah

32 33
pasien dan keluarga memerlukan edukasi
atau penatalaksanaan lebih lanjut untuk
mempersiapkan pasien dan keluarga
senyaman mungkin dalam menghadapi Pasien sumbing
operasi. bisa jadi berpikir
Apa yang dilakukan profesional dirinya jelek, tidak
­ esehatan mental dalam penilaian
k
psikologis tersebut? berharga, dan
Profesional kesehatan mental akan
melakukan wawancara selama 45-60
tidak berguna. Di
menit untuk mengetahui kondisi pasien
dan keluarga saat ini, termasuk kesulitan
sini pentingnya
dan kekhawatiran yang dimiliki. konsultasi dengan
Riwayat penyakit dan gangguan dalam
keluarga akan ditelusuri. Pertumbuhan
profesional
dan perkembangan pasien pun tidak kesehatan mental.
akan luput dari pembahasan. Hal ini
ditujukan untuk mengetahui gambaran
utuh masalah yang dihadapi oleh pasien
dan keluarga. 
 umur anak, misalnya anak yang lebih mengolah informasi, proses berpikir serta sedih dan murung karena merasa ber-
Penilaian psikologis akan dilakukan se- muda akan dilakukan pendekatan melalui pengaturan perilaku dan emosi yang beda dengan teman-temannya
cara bertahap. Wawancara akan dilaku- aktivitas menggambar atau bermain. 
 dijelaskan sebagai berikut: Agresi atau penarikan diri atau sikap
kan terhadap pasien dan keluarga secara Pasien dan keluarga didorong untuk IQ rata-rata keseluruhan dengan hiperaktif sebagai gangguan perilaku.
terpisah dan bersamaan. Metode yang mengutarakan pertanyaan yang selama defisit bahasa verbal ringan yang terkait Misalnya cenderung menarik diri karena
digunakan akan disesuaikan ­dengan ini ingin diketahui mengenai kondisinya dengan ketidakmampuan belajar dan malu sehingga menghambat interaksi
sehingga dapat didiskusikan. 
 defisit memori. Misalnya pada pasien pasien dengan sekitarnya.
Setelah gambaran masalah didapat- sumbing, seringkali ditemukan gangguan
kan, profesional kesehatan mental bicara sengau yang dapat memengaruhi Penyelesaian masalah-masalah terse-
akan bekerja sama dengan pasien dan kemampuan pasien untuk mengetahui but bergantung pada cara beradaptasi
keluarga untuk merencanakan langkah- bagaimana berbicara dengan baik dan anak dan orang tua, dukungan orang tua,
langkah selanjutnya agar dapat menga- benar sehingga mengganggu proses dan dukungan sosial.

tasi masalah. 
 nalar dan komunikasi pasien. Terapi yang diberikan oleh profesional
Ada beberapa gangguan yang dapat kesehatan mental akan dilakukan secara
Apa saja masalah yang biasanya memengaruhi pola pikir seperti Skizofre- rutin, dan melibatkan pasien dan kelu-
dihadapi pasien? nia, gangguan depresi mayor, atau gang- arga dekat. Tata laksana komprehensif
Menurut penelitian, masalah yang
guan kecemasan. Misalnya berpikir bahwa akan dilakukan dengan mengombinasi-
dihadapi oleh pasien terdiri atas masalah
pembelajaran, emosional, dan perilaku. dirinya jelek, tidak berharga dan tidak kan semua pihak yang (telah atau akan)
Hal-hal tersebut dipengaruhi oleh ke- berguna terlibat dalam proses pemulihan fisik dan
mampuan pasien dalam menerima dan Gangguan emosi seperti sering gelisah, mental pasien.

34 35
Haruskah Operasi pada Sumbing? tidak dilakukan pada usia terlalu muda operasi yang akan dilakukan dokter

Y
a, sangat dianjurkan pada anak dengan bibir dan lelangit sumbing untuk di- supaya tidak mengganggu pertumbuhan untuk menangani kondisi ini. Operasi ini
lakukan operasi. Hal ini untuk menunjang tumbuh kembang optimal dari anak rahang atas. dilakukan bertahap oleh dokter spesialis
tersebut. Anak dapat makan dan minum dengan baik, mendapatkan nutrisi bedah plastik bekerja sama dengan
yang baik, dapat berbicara dengan artikulasi jelas, percaya diri, memiliki daya saing Keuntungan penutupan lelangit dokter gigi spesialis ortodonti untuk
dan pada akhirnya menjadi individu yang produktif. sumbing sejak dini: perawatan pra dan pasca-operasi.
Perkembangan otot langit-langit yang
lebih baik, sehingga memberikan kemu- Operasi Bibir (labioplasty)
Operasi bibir (labioplasty) dahan kepada anak untuk makan dan Labioplasty adalah koreksi dengan
Penentuan waktu operasi bibir (labio- tidak mudah tersedak lagi. pembedahan pada bibir sumbing. Pada
plasty) dilakukan berdasarkan rule of ten, Kemampuan fonasi (bersuara) lebih baik. pasien dengan bibir sumbing, otot yang
yaitu: Fungsi saluran pendengaran lebih baik. melingkari mulut (orbikularis oris) tidak
Berat badan lebih dari 10 pounds Status kebersihan lebih baik ketika terhubung. Kondisi ini dapat menimbul-
(4.5-5 kg). sekat mulut dengan hidung kompeten. kan gangguan pada pertumbuhan rahang
Kadar hemoglobin (Hb) dalam darah Psikologis orang tua dan bayi lebih baik. atas (maksila) dan pertumbuhan gusi
lebih dari 10 gr/dL. (alveolar) sehingga tampak penonjolan
Usia lebih dari 10 minggu (3 bulan). Kerugian penutupan lelangit (protrusi) pada bibir.
sumbing sejak dini: Saat tepat untuk dilakukan operasi
Koreksi dengan pembedahan meru- Pembedahan sulit dilakukan pada anak bibir sumbing (labioplasty) adalah usia 3
pakan prosedur yang elektif (dapat dijad- yang sangat kecil. bulan, mengingat pengucapan bahasa bi-
walkan). Bila terdapat kondisi medis lain Jaringan parut (scar tissue) yang di- bir dimulai pada usia 5-6 bulan, sehingga
Kapan saat tepat untuk yang belum teratasi, maka pembedahan hasilkan dari pembedahan diduga dapat operasi koreksi bibir yang dilakukan me-
operasi? dapat ditunda untuk meminimalkan risiko menghambat pertumbuhan rahang atas lebihi usia tersebut dapat menyebabkan
Tujuan dari operasi bibir sumbing yang mengganggu kesehatan bayi. (maksila) sehingga terjadi maloklusi. pengucapan huruf yang sudah terlanjur
adalah untuk memperbaiki celah, Bila bayi belum memenuhi per- salah.
mencapai fungsi bicara dan pertumbuhan syaratan di atas, maka penting bagi Atas dasar pertimbangan keuntung­
rahang atas yang baik sehingga pasien orang tua untuk mengetahui teknik an dan kerugian tindakan penutupan
dapat memiliki kualitas hidup yang perawatan yang baik dan benar untuk lelangit sumbing tersebut, maka pada
baik. Pembedahan dilakukan pada menghindari komplikasi lebih lanjut. saat operasi untuk palatoplasty harus
bibir, gusi, langit-langit, dan rahang (bila Misalnya, memerhatikan asupan gizi dan di­pertimbangkan dengan baik supaya
diperlukan), sehingga tercapai perbaikan pertambahan berat badan anak, dapat tercapai fungsi bicara yang mendekati
secara fungsional dan estetik. Operasi bekerja sama dengan dokter spesialis normal dan pertumbuhan rahang atas pun
dimulai pada usia dini dan bertahap sampai anak setempat. berjalan baik.
anak mencapai usia pubertas. Dengan
tersedianya teknik anestesi yang modern, Operasi lelangit (palatoplasty) Berbagai jenis operasi
pelayanan multidisiplin dari cleft dan Idealnya, operasi palatoplasty harus sumbing
craniofacial center, serta dokter bedah dilakukan sebelum anak selesai belajar Sebenarnya, apa saja operasi yang
yang berpengalaman, dapat memberikan berbicara (sebelum usia 2 tahun). Namun dilakukan pada kondisi bibir dan lelangit
hasil yang memuaskan. demikian, sebaiknya operasi palatoplasty sumbing? Ada sejumlah tindakan

36 37
Labioplasty bertujuan untuk mengem- falkan suara yang salah dan memposisi- karena itu perlu dilakukan kolaborasi
balikan fungsi dari otot orbikularis oris kan lidah pada posisi yang salah. dengan dokter spesialis orthodonti
sehingga dapat mengembalikan fungsi untuk melakukan persiapan sebelum
normal dari mulut seperti berbicara dan Palatoplasty dua tahap dilakukan operasi, misalnya pemasangan
makan. Selain dari sisi fungsi, labio- Koreksi yang dilakukan terdiri dari kawat gigi.
plasty diharapkan dapat menghasilkan ­ perasi penutupan lelangit lunak saja
o
penampilan bibir yang sesuai dengan pada tahap pertama yang biasanya Prosedur pembedahan sekunder
anatomis normal, yaitu simetris, white dikerj­akan pada saat anak usia 6–9 bulan. Apabila hasil dari operasi sebelumnya
skin roll yang tidak terputus, kontur yang Diharapkan fungsi bicara anak akan lebih belum optimal, maka dapat dilakukan
baik dan halus, serta lentur/lemas. baik karena otot-otot pada lelangit lunak operasi revisi pada bibir dan hidung.
diperbaiki pada usia yang lebih awal. Waktu yang tepat untuk dilakukannya
Operasi Lelangit (palatoplasty) Tahap kedua adalah operasi pembedahan sekunder disesuaikan mengalami hambatan pertumbuhan pada
Penutupan celah pada lelangit mulut ­penutup­an lelangit keras yang biasanya dengan derajat gangguan secara fung- rahang atasnya. Apabila kelainan ini tidak
dilakukan setelah operasi bibir, untuk dikerjakan saat anak berusia 2-3 tahun. sional maupun estetik. Pada umumnya, diperbaiki saat selesai masa pertumbuh­
menutup hubungan antara mulut dan Dengan menunda operasi lelangit keras koreksi bedah sekunder dilakukan pada an, maka perbedaan laju pertumbuhan
hidung serta memperbaiki otot-otot pada pada usia lebih besar diharapkan tidak saat anak memasuki usia sekolah dasar, antara rahang atas dan rahang bawah
lelangit lunak yang berperan penting mengganggu pertumbuhan rahang atas. yaitu usia 6 tahun. Hal ini karena pada akan semakin besar. Akibatnya, pada
untuk proses bicara. usia 5-6 tahun mulai terjadi perubahan saat pasien datang ke dokter pada usia
Terdapat berbagai protokol pada Operasi gusi (Alveolar Bone Graft) anatomis pada wajah, khususnya bibir. dewasa, akan terdapat perbedaan yang
operasi lelangit ini. Ada yang mene­rapkan Bila gusi (alveolar) juga sumbing Selain itu, anak sudah memiliki kemam- sangat jauh antara posisi rahang atas dan
operasi lelangit satu tahap, yaitu menutup (gnatoschizis), koreksi bedah dengan puan untuk beropini mengenai penampil­ rahang bawah.
celah pada lelangit keras maupun lelangit alveolar bone graft dilakukan pada saat an dirinya sehingga akan memengaruhi Tidak semua pasien dengan bibir dan
lunak sekaligus. Ada pula yang menerap- anak berusia 10-11 tahun, dilakukan perkembangan­psikososialnya. lelangit sumbing memerlukan operasi
kan operasi palatoplasty dua tahap, yaitu oleh dokter bedah plastik bekerja sama ortognati. Apabila perawata­n ortodonti-
celah pada lelangit yang keras tidak di- dengan dokter gigi orthodonti. Perbaikan ketidakharmonisan dilakukan dengan lebih dini, yaitu pada
perbaiki bersamaan dengan lelangit yang Alveolar bone graft (ABG) adalah rahang atas dan rahang bawah periode pra-pubertas, kelainan pertum-
lunak, supaya mendapatkan fungsi bicara tindakan operasi cangkok tulang un- (orthognathic surgery) buhan rahang atas umumnya dapat
yang baik namun pertumbuh­an rahang tuk menutup celah gusi. Tujuan utama Operasi ortognati adalah perawat­ diperbaiki, kecuali pada keadaan dimana
atas juga tidak terganggu. penutupan celah pada gusi adalah agar an ortodonti yang dikombinasi dengan ada pertumbuhan rahang bawah yang
pertumbuhan gigi menjadi baik. Apabila bedah rahang. Operasi orthognathic berlebihan.
Palatoplasty satu tahap operasi ini tidak dilakukan, maka gigi ini dilakukan oleh dokter bedah plastik Operasi ortognati diperlukan apabila:
Disarankan dilakukan pada usia dewasa yang masih tertanam di dalam yang bekerja sama dengan dokter gigi Usia pasien telah dewasa, yaitu saat
18–20 bulan, mengingat anak sudah aktif rahang atas tidak dapat tumbuh dengan ortodonti untuk persiapan pra dan pasca- pertumbuhan rahang atas dan rahang-
berbicara di usia 2 tahun. Operasi yang seharusnya. operasi. bawah sudah selesai.
dilakukan sesudah usia 2 tahun harus Seringkali ditemukan permasalahan Terdapat kelainan rahang yang berat
diikuti dengan konsultasi dengan terapi gigi pada anak dengan sumbing seperti Mengapa pada pasien bibir dan yang tidak mungkin diperbaiki hanya
wicara. Hal ini untuk memperbaiki suara gigi yang tidak lengkap, gigi berlebih, lelangit sumbing perlu dilakukan operasi dengan perawatan ortodonti atau dengan
sengau (hypernasal speech) yang sudah tidak teratur, ukuran yang tidak sesuai bedah ortognati? Seperti telah dibahas, perawatan ortopedik karena pertumbuh­
telanjur terjadi karena anak terbiasa mela- serta bentuk yang tidak normal. Oleh pasien bibir dan lelangit sumbing akan an rahang sudah selesai.

38 39
Perawatan Pasca-operasi Pemijatan luka pasca-operasi
Keberhasilan

O
rang tua tak perlu cemas merawat bayi setelah menjalani operasi sumbing. Untuk menghindari pembentukan
jaringan parut pada bibir yang berlebih
penggunaan nasal
Tim tenaga medis akan membantu, termasuk memberitahu hal-hal apa saja
yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan oleh orang tua setelah bayi
dapat dilakukan pemijatan pada bekas conformer lebih
luka operasi, biasanya 10-14 hari
dioperasi. Tak perlu ragu untuk bertanya berbagai hal yang ingin diketahui orang tua setelah angkat jahitan. bergantung kepada
perihal perawatan pasca-operasi pada bayi setelah pulang dari rumah sakit. Bila perlu
buat catatan perta­nyaan untuk dokter atau perawat agar tidak lupa ditanyakan. Pemijatan
kerja sama orang tua
dapat dilakukan untuk giat mengawal
Penggunaan nasal conformer setelah luka
Instruksi Pasca-labioplasty
­(pembentuk hidung) kering dan tidak penggunaan alat
Tidak ada perbedaan pemberian Penggunaan nasal conformer ada tanda-tanda ini dibandingkan
minum pada bayi setelah operasi disarankan untuk dipasang setelah pasien peradangan.
labioplasty. Pemberian minum sesuai menjalani operasi pembedahan bibir per- Frekuensi kepatuhan anak.
dengan kebiasaan sebelum operasi, tama, tepatnya setelah mengangkat jahitan. pemijatan dapat
apakah menyusu langsung dari payudara Pemakaian setidaknya mencapai minimal dilakukan hingga Kapan harus kontrol?
ibu atau melalui dot tertentu. Pada luka 6 bulan untuk memberikan hasil yang 3 sesi setiap Kontrol pasca operasi dilakukan
operasi diberikan salep antibiotik yang signifikan. harinya, dengan rincian 1 sesi terdiri 1 minggu setelah operasi. Pada saat
dioleskan dengan kapas lidi dengan Alat ini membutuhkan penyesuaian atas 5 kali pemijatan dengan durasi 10 kunjungan pertama tersebut akan
ukuran sesuai pertumbuhan bayi untuk hitungan setiap pemijatan. dilakukan pengangkatan jahitan dan
mempertahankan tinggi lubang hidung Pemijatan disarankan menggunakan pengukuran nasal conformer. Selanjutnya
sisi sumbing, sehingga dapat disamakan lotion yang mengandung vitamin E, kontrol dilakukan 3 bulan, 6 bulan pasca
dengan sisi hidung yang sehat. Keber- cocoa butter, atau zinc yang dioleskan operasi dan selanjutnya 1 tahun sekali
hasilan pada penggunaan alat ini lebih secara tipis. untuk evaluasi kondisi anak sampai
bergantung kepada kerja sama orang tua Fungsi dari pemijatan ini tidak hanya usia dewasa. Hal ini mengingat
untuk giat mengawal penggunaan alat ini menguntungkan secara fisiologis, pertumbuhan rahang baru selesai setelah
dibandingkan dengan kepatuhan anak. namun juga secara psikologis karena pubertas berakhir (usia 17-20 tahun).
melibatkan hubungan anak dengan
anggota k ­ eluarga. Instruksi Pasca-palatoplasty
Untuk mendapatkan hasil yang Setelah dilakukan operasi
maksimal dapat menggunakan sun- palatoplasty, ada beberapa hal penting
block pada wajah untuk mencegah yang harus diketahui oleh orang tua.
Pemasangan nasal conformer. terjadinya hiperpigmentasi pada bekas Dimulai dari jadwal kontrol dengan
luka. Bila jaringan parut yang terben- dokter, nutrisi yang dapat diberikan,
tuk semakin terlihat jelas (keloid atau hingga hal-hal yang harus dihindari untuk
lembut, sambil membersihkan luka dari hipertrofik) dan tidak membaik dengan mencegah terjadinya komplikasi.
darah, cairan, maupun keropeng. Angkat penatalaksanaan konservatif melebihi
jahitan dilakukan 1 minggu setelah 12-18 bulan, maka dapat dipertimbang- Kapan harus kontrol?
operasi, bila luka sudah dinyatakan layak Nostriloo, nasal conformer yang kan tindakan operasi sekunder. Kontrol dilakukan 1 kali seminggu
dibuat oleh CCC RSCM-FKUI.
untuk dilepas jahitannya.

40 41
Pedoman Pelayanan Medis Pasien Sumbing
sampai 3 minggu pasca-operasi untuk trol 3 bulan, dokter spesialis bedah plas-
Usia Tindakan Spesialisasi Tujuan
memastikan hasil operasi baik (tidak tik akan menilai luka operasi, pergerakan yang terlibat
terdapat fistula, yaitu masih terdapatnya lelangit lunak ke arah faring, dan bekerja
hubungan antara rongga mulut dan rongga sama dengan dokter rehabilitasi medik Ultrasonografi Dokter Kandungan Deteksi dini
& Kebidanan
hidung). Selanjutnya kontrol dilakukan 3 untuk menilai fungsi bicara anak, karena

bulan, lalu 6 bulan pascaoperasi, kemu- perlu dilakukan deteksi dini apakah anak Diagnosis Awal Dokter Bedah Plastik/Dokter Menentukan
dian 1 tahun sekali untuk mengevaluasi mengalami suara sengau (Velopharyngeal Saat Kehamilan Umum/Dokter Anak/Dokter Diagnosis awal
kondisi anak. Pada saat kunjungan kon- Insufficiency) atau tidak. Kandungan & Kebidanan

Konseling Dokter Psikiatri Penanganan
Tabel. Pemberian Makan Pasca-operasi Palatoplasty stres psikologis orang tua
dan keluarga
Hari Pemberian
Hari Pertama 6 jam pertama diberikan air putih suhu ruang, kemudian hanya Pemasangan Ortodontis Memperbaiki lengkung
boleh diberikan susu dengan suhu ruang menggunakan Nasolaveolar gusi (alveolar) dan
Molding (NAM) mendekatkan celah antar-
sendok/dot khusus.
bagian sumbing.
Hari Ke 2-4 Bubur susu encer tanpa serat. Memperbaiki bentuk
cuping hidung, mendekat
Hari ke 5-10 Bubur nasi encer dan telur (2 butir). kan dasar hidung.
Memanjangkan sekat
Hari ke 10-20 Bubur nasi dan telur (2 butir).
antara lubang hidung
Minggu ke-3 Nasi tim dan telur/ikan/daging cincang. kanan dan kiri (columella).
1-3 Bulan Mendekatkan celah
bibir sehingga mengu
rangi tegangan pada bibir
Dos & Don’ts Pasca-operasi Palatoplasty saat operasi.

DOS: Feeding Dokter Spesialis Kedokteran Mengatasi masalah pem


Obat pulang diminum sesuai petunjuk pemberian yang tertera pada etiket Assessment Fisik & Rehabilitasi berian nutrisi
obat.
Anak ditidurkan dalam posisi miring atau tengkurap, hindari posisi telentang Skrining Oto Dokter Spesialis THT Deteksi dini masalah
untuk menghindari masuknya cairan/darah ke dalam paru-paru (aspirasi). Acoustic pendengaran anak
Emission (OAE)
Madu dikulum 5x1 sendok teh per hari (tidak boleh untuk anak di bawah usia
1 tahun). Labioplasty dan Dokter Bedah plastik Menutup celah bibir dan
Selalu minum air putih setiap sehabis makan dan minum untuk membilas Primary memperbaiki bentuk
sisa-sisa makanan yang menempel di luka jahitan. Rhinoplasty hidung
3 Bulan
Cetak Dental Ortodontis Mengevaluasi lengkung
DON’TS: Model gusi (alveolar) setelah
Hindarkan anak memasukkan jari tangan, mainan, atau benda-benda lainnya perawatan dengan NAM
ke dalam mulut. 3 Bulan Pemasangan Ortodontis Mencegah agar rahang
Hindari makanan yang bersifat lengket dan keras. –sebelum Hotz plate atas tidak jatuh (kolaps)
Tidak diperbolehkan memakai dot, sedotan, dan pipet keras. palatoplasty setelah pembedahan.

42 43
Usia Tindakan Spesialisasi Tujuan Usia Tindakan Spesialisasi Tujuan
yang terlibat yang terlibat

Mencegah agar lidah Operasi VPI Dokter Bedah Plastik Memperbaiki fungsi
tidak masuk ke celah (Velopharyngeal bicara
langit-langit. Inssufficiency),
Memungkinkan ter bila perlu
jadinya pola normal
penelanan. Perawatan Ortodontis Untuk mendapatkan
ortodonti lengkung gusi yang baik
Pemeriksaan BERA Dokter Spesialis THT Menentukan ambang pre-ABG: dan memudahkan ak sesi-
& timpanometri batas pendengaran Dental model bilitas prosedur bedah.
Foto klinis Memperbaiki lengkung
Palatoplasty Dokter Bedah plastik Menutup sumbing lelangit 9 Tahun intra-oral gigi untuk meningkatkan
a. 1 tahap dan ekstra-oral kebersihan rongga mulut.
6 Bulan – b.2 Tahap Rongent Foto Mengurangi risiko
2 Tahun panoramic, infeksi dan meningkatkan
Cetak dental Ortodontis Mengevaluasi pertumbuh- sefalometri, kesuksesan ABG.
model an rahang atas pasca- oklusal, dan
palatoplasty periapical

2 tahun Perawatan gigi Pedodontis Perawatan rutin gigi anak Evaluasi Dokter Bedah Plastik Evaluasi hasil operasi
(dental care) hasil operasi secara fungsional dan
estetik
Penilaian Dokter Spesialis Deteksi gangguan bicara.
keterampilan Kedokteran Fisik & Rehabilitasi gangguan Cetak model Ortodontis Melihat perkembangan
3 Bulan Post bicara (speech Rehabilitasi, serta bicara. dental rahang atas (maksila)
Palatoplasty assessment) & Dokter Spesialis THT
tata laksana Evaluasi bicara Dokter Spesialis Evaluasi perkembangan
terapi wicara 10 Tahun dengan rekaman Kedokteran Fisik dan kemampuan bicara
kemampuan Rehabilitasi, serta
Evaluasi bicara Dokter Spesialis Evaluasi bicara anak bicara video, Dokter Spesialis THT
& pendengaran Kedokteran Fisik & perceptual
3-5 tahun (speech and Rehabilitasi, serta assessment,
hearing Dokter Spesialis THT nasopharingo-
evaluation) endoscopy

Evaluasi Dokter Bedah plastik Evaluasi hasil operasi Operasi cangkok Dokter Bedah Plastik Menutup celah pada gusi
hasil operasi secara fungsional dan 10-11 Tahun tulang pada celah (alveolar)
estetik gusi (Alveolar
Bone Grafting)
Pemeriksaan Orthodontis Melihat perkembangan
sefalometri rahang atas (maksila) 11-maturitas Perawatan Ortodontis Melebarkan dan mema­n-
dan cetak skeletal orthodonti jangkan lengkung gigi ke
4-5 Tahun dental model (tulang dan pasca-ABG: arah samping dan depan.
sendi sudah Pemasangan Menarik lengkung ra­-
Evaluasi bicara Dokter Spesialis Evaluasi perkembangan matang) face mask/ hang atas ke arah depan
dengan rekaman Kedokteran Fisik & kemampuan bicara maxillary untuk mendapatkan hu-
video, perceptual Rehabilitasi expander bungan rahang atas &
assessment, (bila perlu) rahang bawah yang baik.
nasopharingo-
endoscopy

44 45
Daftar
Usia Tindakan Spesialisasi Tujuan Pustaka
yang terlibat

Ekstraksi gigi Dokter Bedah Mulut Meratakan gigi-gigi yang Hopper, RA. Cleft Lip and palate: Embriology, Principles and Treatment. In: Grabb and Smith’s Plastic
(Cabut gigi) letaknya tidak beraturan Surgery. 7th edition. Wolters Kluwer: 2014. p. 173-98
Chen, PK., Noordhoff SM., Kane, A. Repair of Unilateral Cleft Lip. In: Peter C. Nelligan’s Plastic
Surgery. 3rd edition. Elsevier: 2013. p. 517-48
Hood MM, Cradock MM, Wal JSV. A survey of psychological assessment on interdisciplinary craniofacial
Evaluasi Dokter Bedah Plastik Evaluasi hasil operasi teams. Cleft Palate Craniofac J 2011;48(4):425-444.
hasil operasi secara fungsional dan Sousa AD, Devare S, Ghanshani J. Psychological issues in cleft lip and cleft palate. J Indian Assoc
estetik Pediatr Surg 2009;14(2):55-58.

Kowalewicz EA. Children with diagnoses of cleft lip and/or palate: What school psychologists need to

know. School Psychology Forum 2016;10(2): 220-231.

Sefalometri Ortodontis Melihat perkembangan Stock NM, Feragen KB. Psychological adjustment to cleft lip and/or palate: A narrative review of the
15 Tahun dan cetak rahang atas (maksila) literature. Psychology & Health 2016;31(7): 777-813.
dental model Laxmikanth SM, Karagi T, Shetty A, Shetty S. Naso alveolar molding : A review. J. of Advance Clinical
& Research Insight (2014),I, 108-113
Evaluasi bicara Dokter Spesialis Evaluasi perkembangan Grayson BH, Cutting CB. Original article : Presurgical Nasoalveolar Orthopedic Molding in Primar
Correction of the Nose, Lips and Alveolus in Infant born with Unilateral and Bilateral Cleft.
video, perceptual Kedokteran Fisik & dengan rekaman Cleft Palate – Craniofacial J, May 2001, Vol 38, No 3, p. 193-198.
assessment, Rehabilitasi kemampuan bicara Chen PKT, Norodhof S, Liou EJW. Treatment of Complete Bilateral Cleft Lip - Nasal Deformity.
nasopharingo- Dokter Spesialis THT Seminar in Plastic Surgery, Vol 19, No 4, 2005. p329-341
endoscopy Matsuo K, Hirose T, Tonomo T, Nonsurgical correction of congenital auricular deformities in early
neonate: a preliminary report. Plast Reconstr Surg. 1984;73;38-50
Grayson BH, Santiago PE. Role of Craniofacial Orthodontist on the Craniofacial, Cleft Lip and Palate
Maturitas skeletal Operasi ortognati Dokter bedah plastik Koreksi rahang atas dan Tim. Seminar in Orthodontic, Vol 15, N0 4 ( December ), 2009, 225-243
(Tulang & sendi (Orthognatic Ortodontis bawah (mandibula) Grayson BH, Maull D. Nasoalveolar molding for Infants born with cleft of the lips, alveolus and
sudah matang) Surgery -OGS) palate. Clin Plast Surg 2005;31:149-150
Prasanth CS et al. The case for nasoalveolar molding. Am J. Orthod Dentofacial Orthop
Lahir-Dewasa Konseling Psikiater Konseling Psikiatri untuk 2014;145:134-142
Mishra et al. Pre surgical nasoalveolar molding for correction of cleft lip nasal deformity : Experience
Psikiatri masalah psikiatri yang for Northern India. J Plastic Surgery.2010;443-57
timbul pada pasien dan Laxmikanth SM, Karagi T, Shetty A, Shetty S. Naso alveolar molding : A review. J. of Advance
orang tua Clinical & Research Insight (2014),I, 108-113
Grayson BH, Cutting CB. Original article : Presurgical Nasoalveolar Orthopedic Molding in Primary
Correction of the Nose, Lips and Alveolus in Infant born with Unilateral and Bilateral Cleft.
Cleft Palate – Craniofacial J, May 2001, Vol 38, No 3, p. 193-198.
Chen PKT, Norodhof S, Liou EJW. Treatment of Complete Bilateral Cleft Lip - Nasal Deformity. ­
Seminar in Plastic Surgery, Vol 19, No 4, 2005. p329-341
Matsuo K, Hirose T, Tonomo T, Nonsurgical correction of congenital auricular deformities in early
neonate: a preliminary report. Plast Reconstr Surg. 1984;73;38-50
Grayson BH, Santiago PE. Role of Craniofacial Orthodontist on the Craniofacial, Cleft Lip and Palate
Saat satu pintu kebahagiaan tertutup, Tim. Seminar in Orthodontic, Vol 15, N0 4 ( December ), 2009, 225-243
Grayson BH, Maull D. Nasoalveolar molding for Infants born with cleft of the lips, alveolus and ­

pintu yang lain terbuka. Sayangnya, kita sering palate. Clin Plast Surg 2005;31:149-150
Prasanth CS et al. The case for nasoalveolar molding. Am J. Orthod Dentofacial Orthop 2014;145:134-142
Mishra et al. Pre surgical nasoalveolar molding for correction of cleft lip nasal deformity : Experience
terlalu fokus hanya pada pintu yang tertutup, for Northern India. J Plastic Surgery.2010;443-57
Hood MM, Cradock MM, Wal JSV. A survey of psychological assessment on interdisciplinary ­
sehingga pintu lain yang telah terbuka untuk kita craniofacial teams. Cleft Palate Craniofac J 2011;48(4):425-444.
Sousa AD, Devare S, Ghanshani J. Psychological issues in cleft lip and cleft palate. J Indian Assoc

tidak terlihat. Pediatr Surg 2009;14(2):55-58.



Kowalewicz EA. Children with diagnoses of cleft lip and/or palate: What school psychologists need
to know. School Psychology Forum 2016;10(2): 220-231.

Stock NM, Feragen KB. Psychological adjustment to cleft lip and/or palate: A narrative review of the
literature. Psychology & Health 2016;31(7): 777-813.
Helen Keller Suwento R, Zizlavsky S, Hendarmin H. ­Gangguan Pendengaran pada bayi dan anak. Dalam: Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala &Leher. Edisi 6. Jakarta: Balai penerbit FKUI. H. 31-48
Buku kolegium modul THT Komunitas.
Speech assessment conducted by the cleft palate team at JHCH. NSW Government.
www.nchn.org.au.

46 47
Sejarah berdirinya Cleft & Craniofacial Cleft & Craniofacial Center RSCM-
Center tidak terlepas dari keberadaan FKUI terdiri dari Dokter Spesialis
divisi yang menaungi, yaitu Divisi Bedah Bedah Plastik, Dokter Gigi Spesialis
Plastik RSCM-FKUI. Cleft & Craniofacial Orthodonti, Dokter Spesialis
Center RSCM-FKUI juga mengede- Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi,
pankan pelayanan sejak dini, multi Dokter Spesialis Anestesi, Dokter
dan interdisiplin, sesuai dengan tahap Spesialis Anak, Dokter Spesialis
Lebih Jauh tentang pertumbuhan dan perkembangan serta THT, dan Dokter Spesialis Kesehat-

Cleft & Craniofacial Center berkesinambungan. Tim multidisiplin an Jiwa.

RSCM-FKUI
Momen Istimewa

P
ada tahun 1993, staf Divisi Be- ngan tahun 2001), dana pinjaman terse-
dah Plastik RSCM-FKUI, but dapat dikembalikan dari hasil pema- 1987 Pelayanan trauma cranio-
dr. Sidik Setiamihardja, SpB, sukan Kamar Operasi, Poli dan R ­ uang facial di RSCM dilakukan dengan
peralatan pendukung yang sederhana
SpBP-RE (K), dr. Bisono, SpB, SpBP- Perawatan Swadana Bedah Plastik.
dan kadang hasil modifikasi untuk
RE (K), dr. Herwandar Sastrasupena, Kamar Operasi ODC Swadana Bedah memenuhi semangat pelayanan bagi
SpB, SpBP-RE (K) (alm), dr. Imam Plastik berhasil menjalankan aktivitas pasien craniofacial.
Susanto, SpB, SpBP-RE (K), dr. Gentur yang mengakomodasi keperluan ma-
Sudjatmiko, SpB, SpBP-RE (K), dan teri pendidikan dan penelitian untuk 1992 Pelayanan craniofacial di
RSCM sudah berjalan, dan sejak tahun 2000 mengalami perkembangan pesat.
Prof. dr. Chaula L. Sukasah, SpB, peserta program pendidikan spesialis
SpBP-RE (K), sepakat menyisihkan bedah plastik. Selain itu dapat memberi 2005 Mulai terbuka kesempatan untuk mengikuti pendidikan tambahan bagi
60% dari jasa medis yang diterima. pemasukan yang cukup bermakna untuk dokter dan tenaga medis di RSCM untuk mengikuti fellowship ke Chang Gung
Dana tersebut dikumpulkan secara RSCM. Tahun 2010 Kamar Operasi, Poli Memorial Hospital, Taoyuan, Taiwan, untuk mendalami bidang craniofacial.
kolektif selama empat tahun sampai dan Ruang Perawatan Swadana Bedah CCC sudah mengirim dua orang spesialis bedah plastik, satu orang ortodontis,
satu orang spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, satu orang spesialis anes-
dengan tahun 1997. Dari dana tersebut Plastik, serta ULB dibongkar karena
tesi anak, satu orang perawat gigi, satu orang tekniker gigi ke Chang Gung
didirikan Poli Swadana Bedah Plastik diperlukan pengembangan pelayanan Memorial Hospital, Taoyuan, Taiwan. Selain itu CCC juga sudah mengirim satu
di RSCM. Departemen Radioterapi. Sebagai ganti- orang spesialis bedah plastik untuk mengikuti pendidikan tambahan di bidang
Sebagai tambahan dana, dr. Imam nya dan penghargaan atas kinerja Divisi craniofacial ke Seattle Children’s Hospital, USA dan Erasmus MC-Sophia Chil-
Susanto, SpB, SpBP-RE (K), selaku Bedah Plastik, maka Divisi Bedah Plastik dren’s Hospital, Rotterdam, Belanda. Serta satu dokter spesialis bedah plastik
Kepala Unit Cendrawasih RSCM, diberi kepercayaan untuk mengelola unit ke Die Klinik für Mund-, Kiefer- und Gesichtschirurgie / Klinische Navigation
meminjam dana dari Unit Cendrawasih yang lebih besar, yaitu Cleft & Cranio- Campus Virchow-Klinikum der Charité – Universitätsmedizin, Berlin, Jerman.
yang digunakan untuk pembangun­an facial Center (CCC) dan Unit Pelayanan 2015 CCC mulai menjalin kerja sama dengan Sahlgrenska University Hos-
Kamar Operasi ODC (One Day Care) Khusus Luka Bakar (ULB) di gedung yang pital, Gothenburg, Swedia di bidang pelayanan multidisiplin untuk pasien bibir
Swadana Bedah Plastik, Ruang Pera- baru (gedung CMU 3) dengan fasilitas dan lelangit sumbing.
watan Swadana Bedah Plastik, dan yang lebih lengkap termasuk dua kamar
renovasi gedung Unit Luka Bakar yang operasi CCC, satu kamar operasi ULB,
Tulisan Ilmiah Tim bedah plastik RSCM juga menerbitkan tulisan
ilmiah baik dalam bentuk buku maupun jurnal nasional (salah satunya adalah
mulai beroperasi tahun 1999. Dalam dan ruang perawatan ICU ULB selain Jurnal Plastik Rekonstruksi/ JPR, www.jprjournal.com) dan internasional.
kurun waktu dua tahun (sampai de­ poliklinik CCC dan ruang perawatan ULB.

49
Kamus Insisivus: gigi seri.
Intrusi premaksila: mengembalikan premaksila (segmen rahang atas di antara kedua
Istilah celah bilateral) ke posisi normal.

Kaninus: gigi taring.


Keloid: pembentukan jaringan parut yang berlebihan.
Kraniofasial: mengenai kepala dan wajah.

ABG (Alveolar Bone Graft), bone graft: cangkok tulang. Labioplasty: operasi bibir.
Adekuat: memadai.
Alveolus/ alveolar: gusi. Maksila/maxilla: rahang atas.
Anomali kraniofasial: kelainan pada tengkorak dan wajah. Malformasi: kelainan bentuk akibat penyakit, trauma, atau bawaan.
Apnea: henti napas. Maloklusi: hubungan antara rahang atas dan rahang bawah yang tidak harmonis.
Aspirasi: masuknya benda asing ke dalam sistem napas. Medial subunit: bagian tengah bibir atas.
Mentolabial: lipatan di sisi bawah yang memisahkan bibir dengan dagu.
BERA (Brain Evoked Response Audiometri)/ AABR (Automated Auditory Brain-
stem Respons): metoda pemeriksaan mengenai respons fungsi batang otak terhadap NAM (Naso Alveolar Molding): alat berupa plat akrilik dimasukkan ke dalam mulut
stimulus suara. anak bibir dan lelangit sumbing. Harus dilakukan oleh dokter gigi ortodonti.
Nasal air emission: kebocoran udara saat produksi suara.
Columella: sekat antara lubang hidung kiri dan kanan. Nasal base: Dasar Hidung
Cupid’s Bow: lengkung bibir atas bagian tengah yang menyerupai busur. Nasal conformer/nasal stent: alat pembentuk hidung yang dipasang setelah pasien
Cutaneous-vermilion junction: perbatasan antara kulit dan warna merah bibir atas. bibir sumbing menjalani operasi pembedahan pertama (labioplasty).
Cyanosis: kondisi biru pada saat bayi menangis. Nasal sills/nostril: lubang hidung.
Nasoendoskopi: penilaian terhadap fungsi pergerakan velofaring selama bericara.
Deformitas: kelainan bentuk Nasofaring: tekak tenggorokan. Bagian hulu kerongkongan yang berhubungan den-
Disartria: suatu kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan mengendali­kan gan hidung.
atau mengoordinasikan otot (kelemahan otot) yang digunakan ketika berbicara. Sering Nasolabial: lipatan sisi lateral hidung
ditandai dengan bicara cadel atau lambat dan sulit dimengerti. Nervus auditorius: saraf pendengaran.
Drainase: penyaluran cairan. Nursing Utilize System (NUS): alat bantu menyusui yang telah dimodifikasi khusus
untuk bayi dengan bibir dan lelangit sumbing.
Face Mask: alat ortopedik yang digunakan untuk memajukan rahang atas.
Faring: tekak. Daerah di belakang rongga hidung dan mulut sebelum beralih menjadi OAE (Otoacoustic Emission): pemeriksaan untuk menilai fungsi sel rambut koklea/
tenggorok dan kerongkongan. rumah siput.
Fase faringeal: fase makanan masuk kerongongan. Orbikularis oris: otot yang melingkari mulut.
Fiberoptic Endoscopic Evaluation of Swallowing (FEES): pemeriksaan yang di- Orofaring: saluran mulut–tenggorokan.
lakukan terhadap bayi untuk mengevaluasi kemampuan koordinasi isap-telan-napas, Oromotor: gerak mulut.
batuk, tersedak, menolak dan menjauhi puting susu atau dot, peningkatan laju per- Orthognathic surgery: operasi perbaikan ketidakharmonisan rahang atas dan rahang
napasan, dan apakah tampak biru selama makan. bawah.
Ortodontis: dokter gigi spesialis ortodonti.
Glue ear: cairan di telinga tengah. Biasa disebut awam sebagai congek. Ostium tuba Eustachius: muara tuba Eustachius di nasofaring (tekak).
Otitis media kronik: infeksi telinga otitis media supuratif yang sering berulang.
Hipertrofik: peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran kompo- Otitis media serosa: infeksi telinga tengah.
nen sel Otitis media supuratif: infeksi telinga yang disebabkan adanya bakteri dari n ­ asofaring
Hipomineralisasi: kekurangan mineral. mencapai telinga tengah.
Hypernasal speech/ hypernasality: suara sengau.

50 51
Palatoplasty: operasi lelangit.
Palatum durum (hard palate): lelangit keras.
Palatum molle (soft palate): lelangit lunak.
Philtrum columns: dua puncak pada bibir bagian atas.
Philtrum dimple: daerah cekung di antara kedua philtrum columns
Pre-Alveolar Bone Graft: perawatan ortodonti yang dilakukan oleh dokter gigi spesi-
alis ortodonti untuk mempersiapkan lengkung gigi dan rahang pasien
sebelum dilakukan prosedur cangkok tulang (Alveolar Bone Graft) oleh dokter bedah
plastik.

Quad helix: alat ekspansi rahang atas yang digunakan untuk melebarkan lengkung
rahang atas ke arah samping dan depan.

Regurgitasi nasal: makanan keluar/refluks melalu rongga hidung.


Rekurensi: kekambuhan.

Scar tissue: jaringan parut.


Sindrom Van der Woude: gejala pada sindrom ini berupa sumbing pada bibir dan
lelangit disertai lubang saluran (pit) pada bibir bawah.
Sindrom: kumpulan gejala.
Skizofrenia: penyakit jiwa yang disertai terpecahnya kepribadian yang tampak pada
gangguan pemikiran, emosi dan perilaku.
Spit up: muntah.

Taping/ lip taping: plester bibir. Pemasangan plester pada bibir sumbing, sebagai
alternatif apabila pasien tidak memiliki akses untuk pemasangan NAM.
Tes nasalance: salah satu pemeriksaan objektif yang menilai suara yang d ­ ihasilkan
dengan menilai perbandingan antara resonansi melalui hidung dan mulut;
THT-KL: spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan – Bedah Kepala Leher
Timpanometri: penilaian keadaan telinga tengah karena pada keadaan celah lelangit
banyak ditemukan kelainan telinga tengah.
Tuba Eustachius: yaitu saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan teng-
gorok (nasofaring).

Velopharyngeal dysfunction: disfungsi katup lelangit lunak dan faring (tekak).


Velopharyngeal valve (Velopharyngeal Disorder): suara sengau
Velum: bagian belakang lelangit lunak.

White skin roll: garis putih tepat di atas cutaneous-vermillon junction yang terlihat
semakin samar hingga batas lateral dari bibir (commisura oris).

52 53
Facebook.com/cccrscmfkui
ig: @cccrscmfkui
@IndoCleftCranio
www.indonesiancleftcraniofacialcenter.com
Telp. 0213929140

Anda mungkin juga menyukai