Anda di halaman 1dari 77

STROKE

Bagian Neurologi
Fakultas Kedokteran Univ. Brawijaya
RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
Batasan / Definisi Stroke
Serangan akut defisit neurologi fokal yang berlangsung >
24 jam, akibat kelainan patologis pembuluh darah otak

Tersumbat Iskemik otak Infark

Pecah Perdarahan otak


Pembagian Stroke
I.  Iskhemik/Infark Otak
1.  Trombosis: akibat proses aterosklerosis
2.  Emboli: akibat embolus dari jantung dan pembuluh
darah besar di leher
3.  Arteritis: akibat radang pada otak (lues, TBC dll)
 
II.  Perdarahan Otak
1.  Intraserebral (PIS): biasanya akibat hipertensi
berat
2. Subarakhnoid (PSA) biasanya akibat Aneurysma
atau AVM
4
Pembagian Stroke menurut perjalanan klinisnya:
1. TIA (Transient Ischemic Attack)
Serangan akut defisit neurologi fokal yang berlangsung singkat
< 24 jam dan sembuh tanpa gejala sisa.
Identik dengan Angina Pectoris pada Infact Myocard Acute
2. Completed Stroke
Stroke dg defisit neurologi berat & menetap, dalam waktu 6 jam

dg penyembuhan tidak sempurna dalam waktu > 3 minggu


Mekanisme terjadinya stroke:
1. Stroke Trombosis
Faktor Resiko:
-  Usia pertengahan/tua
-  Hipertensi ringan
-  DM
- Rokok
-  Hiperlipidemia
-  Kurang gerak
-  Diet kurang vitamin ABCE

Proses Stenosis CBF 


Aterosklerosis Oklusi Iskhemik

Ø Bangun tidur Tensi


Ø Anti hipertensi turun

INFARK
2. Stroke Emboli

• Atheromatos Plaque
pada Bifurcatio-Carotis Embolus  Oklusi
• Penyakit katub jantung Lepas

AF

Infark
3. Stroke Perdarahan Intraserebral (PIS)

Hipertensi Degenerasi Micro-


Berat Hyaloid Aneurysma
 
 

Aktivitas
-   Emosi Tensi naik
-   Fisik
 

Pecah
Arteri
lenticulostriata

14
4. Stroke Perdarahan Subarakhnoid (PSA)

Aneurysma Pembuluh darah


AVM Rapuh

Aktifitas + / -

Pecah
12 NOP 2008 16
Gambaran Klinik
1. Stroke Trombosis
- Usia pertengahan/tua (> 50 th)
- Faktor resiko (+)  Usia bisa > muda
- Mendadak saat istirahat/ bangun tidur
- Kesadaran biasanya baik
- Sakit kepala (-), muntah (-)
- Tensi biasanya normal/sedikit tinggi
- Defisit neurologi Fokal
A. Sistem Karotis
- Hemiparese/parestesia
- Disartria/afasia
- Monocular Blindness
B. Sistem VB
- Hemiparese/hipestesia alternans atau
tetraparese/hipestesia
- Vertigo & muntah-muntah
- Ataxia
- Disfagia, Distonia
- Hemi anopsia, Hamonim/bilateral
2. Stroke Emboli

- Usia biasanya muda


- Faktor resiko: penyakit katub jantung, MI dll
- Serangan sewaktu-waktu
- Kesadaran naik atau sedikit menurun
- Tensi biasanya normal dan sedikit rendah
- Biasanya ada bising jantung dan AF
- Defisit neurologi fokal
A. Sistem karotis
B Sistem VB
(= Stroke trombosis)
3. Stroke PIS
- Usia biasanya pertengahan > 40 th
- Serangan mendadak, biasanya waktu aktivitas
emosi/fisik
- Sakit kepala ++, muntah-muntah
- Kesadaran menurun  Koma (PIS besar)
- Hipertensi Berat/Maligna
- Defisit neurologi fokal > berat
- Kalau PIS besar  herniasi otak koma, pipil midriasis,
nafas cepat & dalam, biasanya meninggal dalam 1-2 hari
- Kalau PIS kecil gejala ringan mirip trombosis
4. Stroke PSA
- Usia biasanya dewasa muda (20 – 30 th)
- Serangan mendadak
- Gejala awal: sakit kepala >>, muntah-muntah
- Kesadaran menurun ringan s/d berat
- Tensi Normal
- Mungkin terdengar “cranial-bruit”  AVM
daerah temporal
- Kaku kuduk (++)  tanda khas
- Defisit neurologi fokal ( - ) kadang-kadang dapat
terjadi sesudah 3 – 5 hari
- Funduskopi: perdarahan sub hyaloid (+/-)
Patokan Diagnosa Stroke secara klinis

1. Serangan Defisit Neurologi Fokal


(Hemiparese/parestesia, afasia/disartria, Hemianopia
himonym, vertigo dll)
2. Timbul akut, berlangsung cepat dan mencapai
puncaknya dalam beberapa menit/jam
3. Perjalanan penyakit dapat
a. Sembuh sempurna (TIA, RIND)  peringatan
stroke
b. Sembuh dengan gejala sisa ringan s/d berat
dalam beberapa bulan
c. Meninggal dalam beberapa hari/minggu
4. Biasanya disertai faktor resiko stroke (Hipertensi, DM,
Hiperlipid, penyakit jantung dll)
Diagnosa Banding Jenis-jenis Stroke (1)
Kriteria Diagnosa PIS SAH Thrombosis Emboli
Umur > 40 tahun Tak tentu 50 – 70 tahun Semua umur
biasanya 20-30
Onset Aktivitas Aktivitas Bangun tidur - Tak tentu
Perjalanan Cepat Cepat Bertahap - Cepat
Gejala penyerta
Sakit kepala ++ ++++ _ _
Muntah ++ ++++ _ _
Vertigo _ _ +/- +/-
Risk faktor
Hipertensi HT +/- +/- _
Penyakit jantung berat/maligna _ ASHD RhHD
DM HHD _ ++ _
Hiperlipid _ _ ++ _
_

36
Diagnosa Banding Jenis-jenis Stroke

Kriteria PIS SAH Thrombosis Emboli


Diagnosa
Kesadaran  / coma  pelan N/ N/
Kaku kuduk +/- ++++ _ _
Kelumpuhan    
Hemiplegi Hemiparese +/- Hemiparese Hemiparese
Tangan = kaki Sdh 3-5 hari Tangan  kaki Tangan  kaki

Afasia _ _ ++/- ++/-


LP darah +/- +++++ _ _
Arteriografi Shift midline Aneerysma + Oklusi / Stenosis Oklusi
CT Scan Hiperdens ++++ N / Hiperden Hipodens Hipodens
Intraserebral Ekstraserebral Sdh 4 – 7 hari Sdh 4 –7 hari

37
Prosedur Diagnosis Stroke

1. Brain Check Up
1.1. CT scan kepala
- Hipodens  infark (tampak sesudah hari ke-5)
- Hiperdens  Hematoma, AVM
1.2. Arteriografi serebral
Stenosis, aneurysma, AVM
1.3. Transcranial Doppler ultrasound, Carotid Doppler
Ultrasound Non invassive
1.4. Lumbal pungsi
PSA, Arteritis lues /TBC
1.5. Auskultasi : Bruit karotis, Temporal (AVM)
1.6. MRI, MRA dan MS CT
40
04/14/2020 43
12 NOP 2008 44
2. General Check Up and Heart Check Up
2.1. Laboratorium  faktor resiko (DM, Hiperlipid/
uricacid, polycythemia vera, faal pembekuan darah dll
2.2. EKG/ Treadmill : gambaran iskhemia, gangguan irama
(AF), LVH
2.3. Foto Toraks: cardiomegali, Kalsifikasi Aorta, penyakit
paru dll
2.4. Echocardiografi: trombus pada katub dan dinding
jantung
2.5. Funduskopi: Retinopati Arteriosklerosis, Hipertensi,
diabetik atau perdarahan subhyaloid (PSA)
2.6. MS CT untuk p.d. koroner jantung (non invasive)
2.7. Angiografi koroner (invasive), kalau diperlukan
stenting koroner
Prinsip Terapi Stroke Infark
1. Anti Trombus
1.1. Trombolitik : R.t. PA
• fase akut < 3 jam
• resiko perdarahan otak
1.2. Anti koagulan  Cardio Emboli
• Heparin: resiko perdarahan otak
• LMWH: Fraxiparin, 1 - 2x 0,4/sc  7-10 hari
• Warfarin: 10 mg/hari  2 – 4 bulan
• Simarc
1.3. Anti platelet
• Aspirin: 160 – 325 mg/hari (80, 100, 160 mg/tab)
• Ticlopidine (Ticlid) 250mg/tablet
• Clopidogrel (Plavix) 75 mg/tablet
• Dipyridamol (Persantin) 25, 50, 75 mg/tablet
• Cilostazol (Pletaal) 50, 100 mg/tablet
2 terakhir hanya post fase akut
• Kombinasi aspirin & dipyridamol (Aggrenox) 47
aspirin & cilostazol
2. Sistem Kolateral  memperbaiki

• Pentoksifilin (Trental)

3. Neuro Protective
• Citicoline (Nicholine, Brain act) 2 - 4 x 250mg/iv/hr
dilanjutkan dgn oral 2 x 500mg/1000mg
• Piracetam (Nootropil, Neurotam) 12 gr/iv/20 mnt
4 x 3 gr/iv/hr dilanjutkan dgn oral 2-4 x 1200mg
• Nimodipine (Nimotop) 30 mg/tablet
3 - 4 x 1 tab/hr
50
4. Faktor Sistemik
• Tensi diatur > tinggi  CBF ditingkatkan
Kecuali TDS > 220 TDD > 120 mmHg
Jangan > 20% TDAR
Tekanan darah arteri rata-rata (TDAR)
= S + 2D = D + 1 (S – D)
3 3
• Tensi dikontrol sesudah hari 7 – 10 dengan target
TDS 160 – 190 atau TDD 90 – 100
• Kadar gula darah diatur kira-kira 100 – 200 gr %
dengan optimal 150 gr %
• Kontrol Hiperlipidemia
• Hindari Hipoksemia (Pnemonia-aspirasi),
Hiponatremia dan panas (infeksi nosokomial)

51
5. Operasi
• Thrombo End Arterectomy
• Carotid Stent Angioplasty

52
Prinsip Terapi Stroke Perdarahan (PIS)
1. Medis : mencegah komplikasi dan mengatur tensi secara hati-hati
1.1. Atur tensi
- Tensi diturunkan bila TDS > 180 TDD > 100
- Tidak boleh > 25 % TDAR
1.2. Kontrol kenaikan T.I.K
- gelisah-sedatif : CPZ
- naikan kepala 30°
- hiperventilasi sampai P CO2 29-35 mmHg  vasokontriksi
- manitol 20 % bolus 1 gr/kg BB/20 menit kemudian 0,25 - 0,5
gr/kg BB/4 – 6 jam
- Furosemide 1 mg/kg BB/iv (+ albumin)
- Dexamethason 10 mg/iv/awal kmd 5 mg/iv/6 jam
(4 X 1 ampul/iv)
1.3. Kalau kejang : Valium 10 mg (iv bolus) kmd Dilantin 15 – 20
mg/kgbb iv bolus, dgn kecepatan 50 mg/mnt
1.4. Cegah infeksi saluran nafas, saluran kencing, dekubitus,
phlebitis, dll.
53
1.5. Neuroprotectant : Nimodipine (4x1 tablet) ?? Citicholine
1.6. Nutrisi yang cukup
1.7. Cegah stres ulcer : H2 antagonist (Cimetidine), Omeprazole
1.8. Cegah obstipasi: Laxant
1.9. Cegah Decubitus: Fisioterapi dini, matras anti dekubitus

2. Operasi
Penderita yang di operasi :
2.1. Perdarahan serebelum > 3 cm yang mengalami perburukan neurologis,
tanda-tanda herniasi, dan tanda-tanda hidrosephalus.
2.2. PIS dengan lesi struktural seperti aneurisma, AVM, angioma kavernous
yang lokasinya memungkinkan untuk di operasi, dan mempunyai
outcome yang baik (umumnya PIS lobar/kortikal)
2.3. Perdarahan lobar pada penderita muda dengan ukuran sedang dan
besar yang di sertai perburukan klinis.

54
PSA
1. Medis: sama dengan PIS & Tambahan:

1.1. Anti fibrinolitik


- Epsilon-aminocaproic acid (Amicar)
30-36 gr/hr/iv ??
- Tranexamic acid (Transamin/Ditranex)
4 – 6 gr/hr/iv ??
1.2. Anti Vasospasme
Vasospasme dapat timbul sesudah hari ke 3 – 5
- Nimodipine (Nimotop) 30 mg/tablet
6 x 1 – 2 tablet /p.o selama 3 minggu
- Infus : 5 – 10 cc/jam dengan perfussion -Pump

55
MANAGEMENT OF SAH (1)
1. BEDREST + tranquilizers + head position horizontal.

2. PREVENTION OF REBLEEDING
- Antihypertensive medications (controversial)
- Antifibrinolytics:
- Tranexamic acid 6 X 1gr (7-14 days)   40% in rebleeding offset by
 43% in focal ischemic deficits (Kassell 1984).
- Tranexamic acid + nimodipine   ischemic deficits (van Gijn 1992).
- Carotid ligation (indeterminate value)
- Intraluminal coils & balloons (experimental)

3. PREVENTION OF VASOSPASM
- Hypertension/hypervolemia/hemodilition (experimental)
- Calcium ch.antagonists : Nimodipine 6 X 60 mg p.o./infuse 1-2 mg/hr
for 5-14 ds.
- Intracisternal fibrinolysis +antioxidant+ antiinflammatory agents 
uncertain value
- Transluminal angioplasty in whom conventional therapy has failed.
MANAGEMENT OF SAH (2)
4. HYDROCEPHALUS
- Acute (obstructive) hydrocephalus  ventriculostomy.
- Chronic (communicating) hydrocephalus  temporary/permanent CSF

5. PREVENTION OF HYPONATREMIA
- Intravascular administration of isotonic fluids.
- Monitoring CVP, pulmonary capillary wedge presse, fluid balance & BW
- Vol contraction should be corrected by increasing the vol of fluids.

6. PREVENTION OF SEIZURES
- Prophylactic anticonvulsants is recommended.
- Longterm anticonvulsants not routinely recommended.

7. SURGICAL INDICATION
- RUPTURED ANEURYSMS
WFNS grade 1-3 (good-intermediate grade)  surgery strongly indicated.
- UNRUPTURED ANEURYSMS Surgery recommended
- ASYMPTOMATIC ANEURYSMS
> 1 cm  operate; < 1 cm  do not operate (consensus).
58
2. Operasi : dapat dilakukan 1 – 2 hari sesudah onset untuk
mencegah vasospasme, rebleeding dan hydrosephalus
2.1. Aneurysm
a. Clipping leher aneurysm (open surgery)
b. Balloon occlusion
c. Coil Detachment : dengan memasukkan coil platina
yang halus kedalam kantong aneurysm 
induksi clotting. b + c  Endovascular surgery
(minimal invasive surgery)
2.2. AVM
a. Blocked – resection atau ligasi feeding artery
dari AVM
b. Embolization
c. Radiosurgery (Proton beam & Gamma knife)
2.3 Bila terjadi komplikasi Hydrosephalus
- VP shunt 59
Pencegahan Stroke
Faktor Resiko Stroke
A. Yang kuat
- Hipertensi
- Penyakit jantung (RhHD, AF, MI)
- Rokok
- DM
- TIA
- Stenosis A. Carotis asimtomatik
B. Yang kurang kuat
- Alkohol, kopi
- Pil KB
- Hiperlipidemia
- Gaya hidup (Obesitas, kurang gerak, stres, diet salah)

61
Deteksi Dini Stroke

Terutama: - usia > 40 th


- stroke prone person (faktor resiko +)
1. General check up + Heart check up
- Laboratorium lengkap
- EKG + bila perlu Treadmil, Echocardiography
- Foto Toraks
- Funduskopi
- Imaging (MS CT)
2. Brain check up
- Non invasive
- Doppler (Carotid & TCD)
- CT Scan/MRI/MRA/MS CT
- Invasive
- Arteriografi serebral 62
Pencegahan Stroke
1. Non Farmakologi
1.1. Diet : sejak anak-anak, adequat well balance diet
- Kwantitas : secukupnya
- Kwalitas : bergizi (cukup protein, vitamin,
dan mineral) tetapi rendah garam,
lemak, purine.
 protein tumbuh-tumbuhan(tahu tempe)
protein hewan (daging, ikan,susu)
 banyak mengandung anti oksidant
(vitamin A, C dan E), anti hiperhomo-
cystein (vitamin B6, B12 dan Folat)
dan Kalium (K) dalam sayur dan buah segar.
1.2. Gerak Badan yang punya nilai aerobik
(30 mnt/hari atau minimal 2 hari sekali)
1.3. Mencegah distres dengan pola berfikir sehat
(positive thinking)
63
1.4. Hindari Rokok & Alkohol serta kopi
2. Farmakologi

Early diagnosis-prompt treatment”


General check up, Heart & Brain check up
Untuk mencari dan terapi dini faktor resiko

• Anti platelet (Aspirin, Ticlopidine,


• Clopidogrel, Cilostazol, Dipiridamol)
• Anti coagulant (Warfarin)  penyakit jantung
(cardioembolic)
• Antilipid : Statin, Niacyn, Gemfibrozil, Lipanthyl
• Anti hipertensi : ACEi, ARB, CCB, B bloker, diuretik
• OAD : Glibenclamid, Metformin, Amaryl dll

64
3. Operasi (pencegahan)
• Carotid Endarterectomy: pada stenosis A. Carotis >
70% yang mendapat TIA, high risk patient dan stroke
minor (invasive)
• Carotid Stent-Angioplasty (non invasive)
• Coil detachment, clipping untuk aneurisma
• Embolization : AVM
• Radiosurgery : AVM

65
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

12 NOP 2008 68
PRIMARY PREVENTION
OF STROKE

69
PENDAHULUAN

Penyebab utama kematian


STROKE ketiga di USA maupun di
banyak negara di seluruh
dunia
Tetapi

Mortalitas sendirian tidak


mencerminkan dampak sesungguhnya
stroke, karena morbiditas stroke sering
disertai ketergantungan fungsional
akibat cacat fisik & mental
70
Perkiraan dampak kesehatan masyarakat
dan stroke di USA

Insiden Prevalensi Mortalitas Biaya (bilyun)

731.000 4.000.000 160.000 kematian $19,7 perawatan stroke:


stroke baru survivor stroke stroke/th RS/Nursing home: $ 14.7
per-tahun Produktivitas yg hilang: $2.8
Dokter/Perawat: $ 1.9
Obat-Obatan: $ 0.3

71
Pergertian tentang
epidemiologi stroke sangat penting

untuk rencana strategi yang


efektif dalam menurunkan
morbiditas dan mortalitas stroke.

Identifikasi faktor resiko penting


stroke disertai pengertian tentang
pengaruh modifikasi faktor-faktor
dapat resiko tersebut

menurunkan dampak morbiditas atau


mortalitas stroke di masyarakat.

Di Amerika, penurunan 50% mortalitas stroke sejak tahun


1980 menunjukkan bahwa banyak penyebab stroke yang
dapat dimodifikasi. 72
Penelitian prospektif stroke

mengidentifikasikan banyak faktor-faktor yang


merupakan faktor resiko stroke yang kuat.

Faktor resiko yang kuat Banyak faktor-faktor


tidak dapat dimodifikasi lain dapat dimodifikasi
seperti umur, jenis dan membutuhkan
kelamin, suku/etnik dan identifikasi dini dari
penyebab-penyebab terapi segera.
genetik
73
FAKTOR RESIKO STROKE YANG POTENSIAL

Non Modifiable Modifiable/ Modification

-  Umur -   Hipertensi  Anti hipertensi


  -   Penyakit jantung  Anti platelet, anti koagulan,
-  Jenis kelamin Anti aritmia
  -   Atrial Fibrilasi  Anti Koagulan
- Suku bangsa & Etnik -   Diabetes mellitus  Kontrol glukosa
  -   Hyper Cholesterolemia  Obat penurun lipid, diet
-  Bawaan/Hereditas -  Asymptomatic carotid stenosis  Anti platelet (stenosis
50-70%), carotid stenting, End arterectomy
(stenosis > 70 %)
-   Merokok  Hentikan
-   Peminum alkohol berat  kurangi jumlah atau
hentikan
-  Aktivitas fisik kurang  latihan fisik sedang, rutin
-  TIA/Stroke Trombosis baru  anti platelet,
Anti koagulan
 

74
FAKTOR RESIKO YANG TIDAK DAPAT
DIMODIFIKASI:
1. Umur
Determinan stroke yang paling kuat adalah umur.
Insiden stroke  umur
dimana

kebanyakan stroke terjadi pada


usia > 65 th.

Contoh: di Taiwan, Age-specific incidence rates  10 x (25 th) yaitu


 100 per 100.000 per usia 38 th  1.000 per 100.000
(usia 63 th).
Di Rochester, Minnesoka, Incidence rate  10% per tahun
usia.
75
2. Jenis kelamin

Perbedaan jenis kelamin dalam insiden dan


mortalitas stroke menunjukkan resiko lebih
besar pada laki-laki.
Menurut jenis strokenya

Ratio laki-laki : wanita = 1.3 : 1

Insiden stroke lebih besar pada laki-laki dari


pada wanita yaitu di Rocheser 70%, di Swedia
66% dan di Taiwan 16% lebih besar pada laki-
laki dari pada wanita.

76
3. Suku Bangsa dan Etnik

Penelitian di kulit hitam mempunyai


Alabama & insiden stroke lebih besar
Pensylnavia dari pada kulit putih.

Pada National Health and Nutrition Survey, resiko


stroke pada kulit hitam lebih besar dari pada kulit
putih, bahkan sesudah pengaturan usia, hipertensi
dan diabetes.

77
4. Hereditas/ Bawaan

Stroke Penyakit yang kompleks

dipengaruhi

- faktor-faktor genetik &


- lingkungan.

Riwayat Faktor determinan


keluarga stroke mortalitas stroke

Resiko stroke  pada


anak-anaknya. 78
FAKTOR RESIKO YANG DAPAT
DIMODIFIKASI
Morbiditas dan mortalitas stroke menurun secara
jelas dengan identifikasi dan mengontrol faktor
resiko yang dapat dimodifikasi pada individu
yang cenderung mendapat stroke (stroke –
prone – person).

Faktor resiko stroke yang dapat dimodifikasi:


 Hipertensi,
 Diabetes,
 Penyakit Jantung (terutama AF),
 Hypercholesterolemia,
 Merokok
 Penggunaan alkohol
79
1. Hipertensi
a. Hipertensi dan Resiko Stroke
 Hipertensi : faktor resiko stroke yang kuat ke-2.
 Resiko stroke  ~ peningkatan tensi.

Pada Framingham study

Resiko stroke pada orang dengan


hipertensi definit (tensi > 160/95)
adalah 3.1 pada laki-laki dan 2.9 pada
wanita. Pada hipertensi borderline,
resiko stroke adalah 1.5 dibandingkan
normotensi.

80
Pada British Regional Heart Study, laki-laki
dengan tekanan darah sistolik (TDS) antara 160 –
180 mmHg mempunyai 4x resiko stroke dari
pada laki-laki dengan TDS < 160 mmHg. Orang
dengan SBP > 180 mempunyai resiko stroke 6x.

b. Kontrol Hipertensi

Studi prospektif dan clinical trial


menunjukkan penurunan resiko stroke
dengan mengontrol Hipertensi ringan,
sedang maupun berat pada semua umur.

81
3. Penyakit Jantung
a. Penyakit Jantung dan Resiko Stroke

Penyakit jantung jelas disertai peningkatan


resiko stroke iskemik :

 terutama AF
 penyakit katub jantung
 infark miokard
 penyakit jantung koroner,
 gagal jantung kongestif,
 adanya LVH pada EKG &
 prolap katub mitral.

82
b. Pengobatan Penyakit Jantung

ANTIPLATELET terbukti efektif

menurunkan infark jantung non-


fatal pada penelitian pencegahan
primer (primery preventive study)

Warfarin bermanfaat dalam pencegahan emboli


kardiogenik pada penderita dengan infark jantung
dinding anterior akut, trombus pada ventrikel dan
atrium kiri dan penggantian katub prostetik

83
4. Diabetes Melitus (DM)

DM  resiko stroke  1.5 – 3 kali


tergantung tipe & berat penyakit

Terapi intensif DM dapat  resiko


komplikasi mikro angiopati seperti
Retinopati, Nephropati, Neuropati

tetapi

Belum terbukti  komplikasi makro


angiopati seperti stroke.
84
4. Lipid

a. Kadar Lipid dan Resiko Stroke

Peningkatan kadar lipid serum, trigliserida.


Kolesterol, LDL-kolesterol dan HDL-kolesterol
dipandang sebagai faktor resiko terutama
untuk penyakit jantung koroner dari pada
stroke.

Penelitian Hubungan bentuk U


Framingham antara kadar cholesterol
total dengan stroke.

85
b. Kontrol Hyperlipidemia

Secondary prevention trial menunjukkan


penurunan resiko stroke sebanyak 32% dan
Primary trial sebanyak 20%.
Dengan pengukuran serial carotid ultrasound
menunjukkan regresi “Carotid Plaque”
dengan pemberian statin.

86
Tabel. Penurunan Stroke dengan Statin

No. Serangan %
Terapi N
Sroke Reduksi Stroke

·      4-S trial      


-        Simvastati 2.221 61  
n 2.223 95 30 %
-          Placebo
·      Care trial      
-         Pravastati 2.081 54  
n 2.078 78 31%
-          Placebo
·      Lipid study      
-         Pravastati 4.512 169  
n 4.502 201 19%
-          Placebo

87
5. Asymptomatic Carotid Artery Disease (ACAD)

ACAD sering didapat dan meningkat sesuai


umur yaitu 53,6% pada usia 65 – 99 tahun
Pada orang dengan ACAD, resiko stroke setiap
tahun 1.3% dengan stenosis  75%, dan 3.3%
dengan stenosis > 75%. Lebih lanjut
ditemukan silent (Subclinical) stroke pada CT
Scan pada 19% penderita ACAD.

88
6. Rokok
a. Perokok dan peningkatan resiko stroke
Pada Honolulu Heart Study dan Nurses Health Study

prediktor independen dari stroke


Perokok iskemik dengan resiko 2.5 (laki-
laki) dan 3.1 (wanita)
Pada penelitian Framingham, perokok mempunyai resiko infark otot
1.7 (sesudah dikontrol semua faktor resiko yang lain)
Perokok berat (> 10 btg / hari)  resiko 2x lipat daripada
perokok ringan ( < 10 btg / hari)

b. Penghentian Rokok
Prospective Penghentian
Cohort Study merokok dapat
resiko stroke  89
7. Alkohol
a. Konsumsi Alkohol dan Resiko Stroke

Pengaruh Alkohol pada observasi epidemiologi


terdapat hubungan bentuk J antara alkohol
dan stroke, dengan peningkatan resiko stroke
pada peminum alkohol sedang sampai berat (
300 g/minggu) dan pengaruh protektif pada
peminum ringan (10 – 40 g/minggu)
dibandingkan yang pantang alkohol.

b. Reduksi Alkohol

Belum ada penelitian tentang modifikasi


penggunaan alkohol dengan resiko stroke.
Sebaiknya dihentikan !!!
90
8. Aktivitas fisik

PENELITIAN
Pengaruh yang menguntungkan dari
aktivitas fisik terutama pada populasi
Hubungan kulit putih, lebih nyata pada laki-laki
aktivitas fisik dari pada wanita dan umumnya untuk
dgn stroke anak muda dari pada dewasa tua.

Penelitian Framingham membuktikan manfaat kombinasi


aktivitas fisik waktu luang dan waktu kerja pada laki-laki.

• Efek protektif dari aktivitas fisik melalui perannya


dalam mengontrol macam-macam faktor resiko
(hipertensi, diabetes dan obesitas)
• Melalui mekanisme biologi seperti meningkatkan HDL
dan menurunkan Homocystein dalam darah.
91
9. Faktor diet & Faktor Resiko stroke penting yg lain

Intake lemak harian yg 


+ obesitas

Dapat mempengaruhi
Faktor resiko faktor resiko lain seperti
independent hipertensi, diabetes,
hiperlipidemia dan
penyakit jantung

Intake natrium yg  Resiko hipertensi 

Peningkatan kadar Homocystein akan menyebabkan


penyakit pembuluh darah termasuk stroke.
92
Penelitian Framingham

Kekurangan asam folat, Kadar


vitamin B6 dan B12 Homocystein 

Sebaliknya:

Peningkatan diet
Resiko stroke 
dan suplemen
vitamin B6

Diet banyak buah-buahan dan sayur dapat menurunkan


resiko stroke, melalui mekanisme anti oksidan, vitamin
C, vitamin E dan Beta-Caroten termasuk Flavunoid yang
terdapat dalam buah-buahan dan sayur akan
menghambat pertumbuhan Atherosclerosic- Plaque.
Dan melalui mekanisme anti hiperhomosistein (Vit B6,
B12 dan folic acid) 93
PROGRAM MODIFIKASI FAKTOR RESIKO
Pencegahan stroke menurut Konsensus Nasional Stroke:
1. Tindakan Promotif
• Sasaran : individu sehat yang belum mempunyai factor resiko.
• Tujuan : mencegah timbulnya factor resiko
• Cara : gaya hidup sehat
2. Prevensi Primer
• Sasaran : individu yang sudah mempunyai factor resiko
• Tujuan : mencegah terjadinya TIA/stroke
• Cara : - gaya hidup sehat
- mengendalikan factor resiko
3. Prevensi Sekunder
• Sasaran : individu yang sudah pernah menderita TIA/stroke
• Tujuan : mencegah terjadinya TIA/Stroke ulang
• Cara : - gaya hidup sehat
- mengendalikan factor resiko
- terapi medikamentosa : antikoagulan /antiplatelet
- terapi bedah : tromboektomi dan angioplasty + stenting
94
Beberapa literature membagi pencegahan
stroke sebagai berikut:
1. Primary Prevention : pada orang yang
sehat identik dengan tindakan promotif
konsensus nasional
2. Secondary Prevention : pada orang yang
sudah mempunyai factor resiko identik
dengan Prevensi primer
3. Tertiary Prevention : pada orang yang
sudah sakit stroke identik dengan Prevensi
sekunder

95
Diagram hubungan antara stadium dan pregesifitas
stroke dan tindakan pencegahannya.

96
Pencegahan stroke primer terdiri dari 2 langkah
penting:

1. Mengidentifikasi faktor resiko stroke terutama


pada stroke-prone-person
2. Terapi segera faktor resiko yang ditemukan

97
1. Mengidentifikasi faktor resiko stroke terutama
pada stroke-prone-person

a. Pemeriksaan klinis: anamnesa, pemeriksaan umum dan


pemeriksan Neurologi
b. Laboratorium: darah lengkap, Gula Darah, Lipid
(kolesterol total, trigliserida, LDl dan HDL), Apo B, Lp (a),
anti oksidan total, hemocystein dll.
c. EKG dan Treadmill bila perlu Echo Cardio Graphy
d. Foto toraks PA
e. Doppler dan TCD (Trans Cranial Doppler)
f. CT Scan, MRI dan MR Angiography, MS CT yg dpt melihat
pembuluh darah serebral tanpa kontras (non invasif)
g. Bila diperlukan tindakan invasif Angiography

98
99
100
101
2. Terapi segera faktor resiko yang ditemukan

a. Cara Non-Farmakologi: merubah kebiasaan hidup

 Diet: jumlah cukup, gizi baik dan seimbang,


Banyak sayur & Buah-buahan
 Aktivitas fisik dan Olah Raga sedang dan mempunyai
nilai “training effect” pada pembuluh darah jantung
 Jiwa sehat: Positive thinking
 Stop merokok, minum alkohol dan kopi.

102
b. Farmakologi
Antara lain:
 Hipertensi  Anti hipertensi
 Penyakit jantung  Anti platelet, Anti Koagulan,
Anti Aritmia
 Diabetes  OAD
 Hyperlipidemia  Statin , dll

c. Operasi
Antara lain:
 Asymptomatic Carotid Stenosis  End-arterectomy
Carotid Stent Angioplasy
 AVM  Micro surgery, Gamma Knife Radio Surgery
 Aneurysma  Cliping, Coil detachment.

103
104
PENUTUP

Telah dibahas faktor-faktor resiko stroke


yang penting dan usaha-usaha pencegahan
primer terutama pada Stroke Prone Person
yaitu individu yang mempunyai factor resiko
stroke agar tidak mengalami TIA/Stroke,
sehingga dapat diturunkan angka morbiditas
dan mortalitas stroke !!.

105

Anda mungkin juga menyukai