Anda di halaman 1dari 30

Free Class FDI Siap Tanggap Lakukan Resusitasi Neonatus – dr. Distyayu Sukarja, Sp.

10% butuh bantuan untuk bernapas; 1-5% butuh alat bantu napas seperti VTP

Sebelum Lahir: Intrauterine, saat lahir adaptasi di extrauterine. DI dalam kandungan bayi tenang2 saja, hangat, fungsi
organ belum optimal, salah satunya paru2 didalam intrauterine paru belum dipakai, gas exchange difungsikan oleh
plasenta. Paru2 hanya mengalami organogenesis dan syaratnya paru harus berisi cairan ketuban yang jernih, kalau
tercampur meconeum yang ditakutkan mengalami aspirasi. Kalau cairan ketuban berkurang bisa mempengaruhi paru2
bayi. Pada trimester 3, mulai ada hormon ibu yang tadinya cairan terproduksi jadi terserap, saat kontraksi ibu, cairan
mulai terdesak. Saat melewati pintu panggul seluruh cairan akan terserap dengan baik, sehingga paru mulai kempes.

Apa yang harus dilakukan agar paru berkembang?


Secara normal saat bayi nangis pertama akan memberikan tekanan yang cukup besar. Sehingga pertolongan pertama alat
bantu nafas yang diberikan adalah pressure base/ menggunakan tekanan untuk mengembangkan paru, bukan oksigen.
Nasal canulre tidak diberikan sama sekali, yang diberikan seperti CPAP, VTP. Sehingga kalau bayi lahir tidak napas,
asumsinya paru masih kempes atau masih banyak cairan, sehingga harus dikembangkan dengan tekanan.

Pada non-neonatus Ada sejumlah volume yang disisakan dalam paru agar tidak kolaps, pada neonatus tidak ada. Tarikan
napas pertama/ nangis pertama akan meningkatkan Functional residual capacity dan menurunkan tahanan paru, serta
oxygen content meningkat. Bayi bernapas dan Putusnya tali plasenta akan sebabkan tekanan sistemik meningkat yang
akan menutup ductus2 dan foramen yang ada (ductus arteriosus, foramen ovale).

Ada 5-10% bayi ada retraksi, merintih, sesak.

Tekanan saat inspirasi  PIP (positive inspiration pressure) (Normal <10)

Positive end expiration pressure  tekanan di akhir ekspirasi agar paru tidak kolaps (Normal 2-3 cmH2O)
Bila paru kolaps, tidak ada usaha napas, pemberian PIP Prematur 20-25, NCB 25-30; PEEP diberikan 5 pada VTP (tekanan
positif saat ekspirasi dan inspirasi). Hanya VTP yang bisa berikan PEEP dan PIP.
VTP Diberikan pada bayi yang tidak punya usaha napas sama sekali
CPAP hanya ada PEEP saja (Tekanan secara kontinyu di jalan napas), tekanannya kecil dan saat ekspirasi saja. Yang dapat
PEEP saja hanya pada bayi yang sudah ada PIP yakni yang sudah bernapas, di gambar yang nomor 3. Sudah ada usaha
napas tapi ada distress napas (Takipneu, retraksi, grunting, napas cuping hidung)

1 menit pertama harus bisa membuat bayi bernapas

Yang “STABLE” E nya seharusnya emotional Support


TABCD
Minimal tim ada 2 orang, tidak boleh sendiri, umumnya 3 orang. Kapten biasa ada di kepala bayi sekaligus airway
breathing. Circulation di kiri untuk mendengarkan denyut jantung. Obat dan alat di kanan karena dia pasang pulse
oximetri, karena harus di pasang di preduktal di tangan kanan
Denyut jantung dihitung selama 6 detik lalu kali 10

Normal Denyut jantung janin > 100 antara 140-150

Saturasi di tangan kanan (Preduktal)


Bayi tidak napas, tidak segar. Langkah HATI KERIPO. Suction area mulut saja, kalau sampe ujung takut vagal reflex, nanti
bradikardi terus
yang kanan lampu 60 watt pada jarak 60 cm

Suction dari mulut dulu karena reflex batuk belom baik

Resiko hipotermia besar pada bayi <2500g. kalau dibawah 2500 gram boleh dibungkus plastik, tapi kalau <1500g wajib
plastik. Saat diplastikin jangan dikeringkan dulu kecuali daerah muka, karena kulit belum matang belum ada stratum
korneum sehingga penguapan lebih besar (Insensible water loss lebih besar), air ketuban yang nempel biarkan agar
humidifikasi dan kehilangan panas lebih terkontrol. Lap Muka dan kepala aja
Tidak napas/Megap2 bertikan VTP. Kalau bernapas spontan lihat ada distress napas atau tidak, kalau ada distress napas
berikan CPAP karena bayi sudah bisa bernapas ada PIP, tapi paru masih ½ ukurannya, yang diperlukan PEEP saja agar paru
tidak kolaps. Kalau tidak distress bisa langsung IMD
BMS = BVM (Bag Valve Mask)
BTMS harus disambungkan dengan gas agar mengembang. Nama Lain jackson reese
T-piece resusicator banyak merek.
Yang direkomendasikan untuk bayi adalah BMS dan T-Piece

BTMS tidak boleh karena butuh waktu yang agak lama agar balon mengembang, sehingga tidak dianjurkan

Harus dipastikan lengkap, ada katup PEEP yang ada tulisan 5cmH2O. Kalau tidak ada Katup PEEP hanya memberikan PIP
Pada alat ini bisa memberikan PIP 35-40, sehingga mencetnya harus kira2 sesuai kebutuhan. Kebutuhan pada neonatus
hanya 20-25, NCB 25-30

Hati2 karena bila tidak ada reservoir hanya 40% oksigen, kalau pake reservoir bisa sampai 100%. Tapi pada resusitasi bayi
tidak perlu pakai selang O2 tidak apa2 dengan FiO2 21%

Bisa dengan presisi atur PIP dan PEEPnya


Sungkup yang benar nomor 3, sampai pangkal hidung dan tidak tutup mata.
Teknik Posisi C-E Clamp. E di angulus mandibula agar tidak mencekik atau nutup mulus. Tidak boleh bocor, karena kalau
bocor, PEEP tidak bisa masuk

Neopuff cukup irama satu lepas lepas dst, tinggal buka tutup katup. Resusitasi ini diberikan 30 detik biasanya
Kalau tekanan berlebihan bisa pneumothorax
Rumus 1,2,3. Bayi Berat 1-2 kg pakai ukuran 3.0
Pakai ETT Tanpa Cuff

Intubasi harus didorong ke atas bukan diungkit

Sampe ketemu valekula, sampai kedalaman BB+6cm sejajar bibir atau sedalam pita suara, kalau ada uap2 moist berarti
dah masuk
PEEP pada CPAP pakai 7 cmH2O, dengan T Piece Resusitator, kalau terbatas bisa pakai BTMS
BMS tidak bisa dipakai untuk PEEP

Bila Setelah PEEP Naik 8cmH2O pertimbangkan alternatif jalan napas dengan VTP atau intubasi

CPAP tidak perlu pencet2, liat aja angka naik 7


Kalau tidak ada distress, tapi tangan biru  Cukup beri oksigen aja, hanya didekatkan saja, tidak diberikan tekanan dan
pantau saturasi. Kalau misalnya saturasi tidak naik, tapi anak happy2 aja cek ada murmur ga

Diatas 7 sudah masuk berat, pertimbangkan intubasi


Premature untuk saturasi naik cukup lambat, sehingga pakai FiO2 30% biasanya. Kalau NCB 21%
Menaikan FiO2 dari 21 ke 30 atau 40, kalau target saturasi oksigen tidak tercapai sesuai usia bayi

Pada BVM agar FiO2 naik bisa dengan hubungkan Oksigen jadi 40%, kalau dihubungkan dengan reservoir jadi 100%
Y connecotr sambungkan ke Tpiece, jackson reece. Cara mencampur dengan rumus 8, kelipatan penambahan selalu 8.
Misal mau 21%, oksigen 21% (gas medis) putar 8, oksigen 0. Kalau misal mau 30% maka oksigen 21% putar 7, oksigen
100% naikin jadi 1. Setiap naikin oksigen 100% 1 level, akan naikan FiO2 10%

Oksigen 100% (Oksigen murni) merupakan radikal bebas bisa sebabkan buta, bahkan bisa reaktivitas sumsum tulang atau
anemia

Kalau sudah CPAP, lalu evaluasi apakah retraksi, takipneu perbaikan atau tidak, Lalu SRIBTA, kalau saturasi tidak sesuai
target, naikan FiO2 sampai 40%. Kalau misal tekanan sudah 8, FiO2 sudah 40%, sudah persiapan Intubasi
VTP dilakukan 30 detik. Selama 30 detik juga lihat VTP Efektif, kalau misal HR tidak semakin naik bahkan dibawha 60,
pertimbangkan kompresi dada

Syarat kompresi dada harus sudah intubasi. Kalau sudah kompresi dada, FiO2 wajib dinaikan jadi 100% karena oksigenasi
ke arterikoroner sudah tidak sampai.

Kalau sudah VTp tidak tercapai VTP efektif, dan HR Rendah dibawah 60  siap2 kompresi dada selama 60 detik

Setelah 60 detik evaluasi lagi, kalau >60x HR nya, kompresi dihentikan dan lanjut VTP aja. Kalau HR masih <60 bisa masuk
obat seperti epinefrin
Teknik yang lebih baik adalah 2 ibu jari. Kedalaman 1/3 anteroposterio, 1 jari dibawah garis puting, 3:1 dan naikan FiO2
jadi 100%.

Posisi awalnya di kanan, tapi kalau yang pasang akses umbilikal datang, geser ke atas kepala

Akses umbilikal bila tidak terseda bisa bisa pakai NGT Feeding Tube 5Fr, yang dimasukan yang bulatan lebih besar.
Dipasang 4-6 cm
Epinefrin pakai sediaan 1:10.000. tapi di Indonesia hanya tersedia yang 1:1000 sehingga perlu diencaerkan dengan cara
Ambil 1 cc epinefrin lalu campur dengan 9 cc NaCl 0,9%. Dosis: 0,2cc/kgBB. Kalau sudah diberikan epinefrin, lalu bilas
akses umbilical dengan bolus 3cc NaCl. Boleh diulang dalam 3-5 menit lagi

Kalau misal gaada akses umbilikal, bisa dengan via ETT dengan dosis 1cc/kgBB dari cairan epinefrin yang kita encerkan.

Kalau belum membaik juga bisa berikan. NaCl 0,9% 10ml/kg BB selama 5-5 menit

Dimasukkan NGT untuk mengeluarkan udara

Stop resusitasi bila sudah 20 menit atau sudah ada lebam mayat
BILA MAU RUJUK
Dipotong bagian atasnya
Loading maximal 2kali, kalau masih jelek darah merah

Anda mungkin juga menyukai