Resusitasi Neonatus
Dosen Pembimbing:
dr. Eni Rahmawati, Sp.A
Disusun Oleh:
Syafina Fairuz Sofiana - 2017730116
KEPANITERAAN KLINIS STASE PEDIATRI
RSUD SEKARWANGI SUKABUMI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Resusitasi
Resusitasi adalah segala jenis bentuk usaha
yang dilakukan terhadap orang yang berada dalam
keadaan gawat/kritis untuk mencegah terjadinya
kematian akibat henti jantung (cardiac arrest).
90% neonatus tidak membutuhkan bantuan,
10% neonatus membutuhkan bantuan (bantuan ringan
– resusitasi tahap lanjut) Hanya 1% yang
membutuhkan resusitasi yang ekstensif
Cardiac arrest didefinisikan sebagai terhentinya aktivitas
mekanik jantung yang ditandai dengan:
Ketiadaan
Ketiadaan
denyut nadi Apneu
respon
sentral
PERSIAPA
N
RESUSITA
SI
Faktor Resiko
Penggunaan sungkup
Alur Resusitasi
Langkah Awal
Apgar Score
Langkah 1 : Penilaian awal
1. Cukup bulan?
• Kehamilan >38 minggu
2. Bernapas atau menangis?
• Pernapasan megap2 (gasping) -- intervensi seperti bayi apnea
3. Tonus otot baik?
• Fleksi, bergerak aktif
Jika semua pertanyaan dijawab Ya, cukup dilakukan dengan perawatan rutin, tetapi jika
pada penilaian didapatkan satu jawaban TIDAK, maka dilakukan langkah awal resusitasi.
Langkah 2 : Langkah Awal
Dilakukan pada semua neonatus
1. Hangatkan
2. Posisikan/buka jalan napas
Posisikan (sniffing position)
Bersihkan jalan napas jika perlu
(mulut hingga orofaring kemudian
hidung) menggunakan suction
3. Keringkan
4. Rangsang taktil
Menepuk telapak kaki, menggosok
punggung/kaki
5. Reposisi kepala agar sedikit
tengadah
6. EvaluasiLangkah awal diselesaikan dalam waktu
≤30 detik
Khusus untuk resusitasi bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram,
upaya mengeringkan dengan handuk dapat diganti dengan upaya
membungkus bayi dengan kantung plastik polietilen.
Bersihkan Jalan napas
Tergantung dari:
Adanya mekonium
Kebugaran bayi
1.Bayi bugar tindakan bersihkan jalan napas seperti di atas
2.Bayi tidak bugar depresi pernapasan dan atau tonus otot kurang
baik dan atau frekuensi jantung <100 kali/menit. Lakukan
pengisapan dari mulut dan trakea terlebih dahulu, kemudian
lengkapi dengan LANGKAH AWAL
Endotracheal Suction
Jika tidak bugar:
Segera lakukan hisap trakea sebelum bayi banyak
bernapas (mengurangi risiko aspirasi)
Cara:
• Pasang laringoskop, gunakan suction no 12F
atau 14F untuk hisap mulut dan faring posterior
• Masukkan ETT ke dalam trakea
• Sambungkan ETT dengan meconium aspirator
• Hisap beberapa detik
• Ulangi sampai mekonium tinggal sedikit atau
sampai HR perburukan (perlu resusitasi)
Langkah 3: Menilai Bayi
1. Pernapasan
• Gerakan dada adekuat
• Tidak gasping
2. Frekuensi Jantung
• Baik jika >100 dpm
• Hitung dalam 6 detik, kalikan 10
• Stetoskop, perabaan tali pusat
Jika bayi bernapas dan HR>100 --> Jika bayi bernapas DAN HR>100, tetapi
PERAWATAN RUTIN (hangatkan, • napas tampak sulit, sianosis sentral---->
bersihkan jalan napas jika perlu, CPAP (continue positive airway pressure)
keringkan, evaluasi) • kadar SpO2 tdk sesuai target ---> oksigen
aliran bebas
Langkah 4 : Ventilasi
Penilaian 1 Penilaian 3
• Apabila bayi masih tidak • Apabila bayi bernapas
bernapas dan denyut jantung adekuat dan denyut jantung
<100 kali per menit -> VTP >100 kali per menit ->
tetap dilanjutkan lanjutkan dengan perawatan
pascaresusitasi
Penialaian 2 Penilaian 4
• Apabila bayi bernapas tidak • Apabila bayi masih tidak
adekuat dan denyut jantung bernapas dan denyut jantung
>100 kali per menit -> turun <60 kali per menit ->
lanjutkan dengan pemberian pastikan ventilasi sudah
PEEP adekuat -> kompresi dada dapat
dimulai.
Langkah 5: Evaluasi
• Evaluasi HR
1. Jika HR >100 --> perawatan pasca-resusitasi
2. Jika HR<100 --> koreksi langkah resusitasi
(SRIBTA : sungkup, reposisi, isap, buka mulut,
tekanan naikan, alternatif jalan napas) --- VTP lagi
30 detik
• Evaluasi HR setelah koreksi SRIBTA
1. Jika HR >100 --> perawatan pasca-resusitasi
2. Jika HR 60 - 100 --> lanjutkan VTP
3. Jika HR < 60 --> kompresi, pertimbangkan intubasi
VTP Pada
Alat Neonatus
1. Self-inflating bag (ambu bag)
2. Flow-inflating bag (anesthesia bag)
3. T-piece resuscitator
Tekanan
1. Mulai dgn PIP 20 cmH2O, dpt dinaikan sampai 30 cmH2O
Frekuensi
1. 40 - 60 kali per menit
2. Remas - lepas - lepas - remas - lepas - lepas
Pertimbangkan OGT (orogastric tube) pada VTP lama
MR SOPA
Mask adjustment
Reposition airway Koreksi
Suction Ventilasi
Open mouth
Pressure increase
Airway alternatif
Langkah 6: Kompresi dada
Tekanan saat Kompresi Dada
sepertiga
• Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dada
• Lama penekanan << lama pelepasan curah jantung maksimal
• Kecepatan: 100 dpm
Komplikasi
• Tulang Iga Patah
• Trauma/ Laserasi Hepar
• Pneumotoraks
Kompresi dapat dihentikan
apabila:
• Setelah 45 - 60 detik kompresi, cek HR
1. HR >60 --> hentikan kompresi, lanjutkan
ventilasi 40 - 60 kali/menit
2. HR >100 --> hentikan kompresi dan hentikan
ventilasi bertahap
3. HR <60 --> intubasi, epinefrin
Intubasi Endotrakeal
L ab Work
B lood Pressure E motional Support
(pemeriksaan
(tekanan darah) (dukungan emosi)
laboratorium)
Mekanisme Rujukan dan
Transportasi
1. Tindakan merujuk harus dilakukan oleh tim transpor khusus yang terlatih dan
berpengalaman.
2. Transportasi bayi baru lahir sebaiknya dilakukan dengan menggunakan inkubator
transpor
3. namun transportasi di fasilitas terbatas juga dapat dilakukan dengan metode
kanguru
Mekanisme Rujukan dan
Transportasi
Penggunaan CPAP atau intubasi endotrakea dapat dipertimbangkan dalam transportasi
bayi baru lahir dengan distres napas.
Referensi
1. Pudjiadi, A., Hegar, B., Handryastuti., Idris, Nikmah Salamia, and Gandapura, E, dkk.
(2011). Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2nd ed. Jakarta: IDAI,
pp.251-260.
2. Perma Iskandar, A., Yunanto, A., Primadi, A., Oeswadi, C. and Nurissama, E.
(2014). Resusitasi Neonatus. Jakarta: IDAI.
3. Effendi SH, Indrasanto E. Buku Ajar Neonatologi. 1st ed. Jakarta: Badan Penerbit IDAI;
2008.
4. IDAI, 2016. Kiat Membuat Anak Sehat, Tinggi, dan Cerdas. Ikatan Dokter Anak Indonesia
Cabang DKI Jakarta
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.