Anda di halaman 1dari 43

Tatalaksana bayi baru lahir dalam

kesulitan bernafas
Perubahan fisiologi bayi baru lahir :

Sebelum lahir paru janin belum


berperan dan kantong udara atau
alveolus terisi cairan dan pembuluh
darah paru konstriksi.
Setelah lahir pembuluh darah ke
paru akan dilatasi.
Sirkulasi Transisi

 Bayi bernapas
 Tali pusat diklem,memisahkan plasenta
dari bayi
 Cairan dalam alveoli diserap
 Udara dalam alveoli menyebabkan
pembuluh darah dalam paru melebar.
 Bayi baru lahir menggunakan paru untuk
bernapas, bukan lagi melalui plasenta
 Udara menggantikan cairan dalam alveoli
 Aliran pembuluh darah paru meningkat
 Duktus arteriosus konstriksi bertahap.
Transisi abnormal

Usahan napas yang tidak teratur


atau tidak bernapas (apnoe) atau
napas cepat (takipnea).
Frekuensi jantung lambat
(bradikardi) atau frekuensi jantung
cepat (takikardi)
Tonus otot menurun
Saturasi oksigen rendah
Tekanan darah rendah
Tim Kerja Pengarahan Tim
 Fokus pada kerja sama praresusitasi
tim
 Menilai factor resiko
 Komunikasi efektif
perinatal
 Pengarahan tim pra
 Menentukan ketua tim
resusitasi
 Membagi tugas
 Ketua tim dan peran
 Menentukan siapa yang
anggota tim
akan melakukan
 Dokumentasi yang akurat
dokumentasi dan
 Pengarahan tim pasca
mencatat selama
resusitasi
resusitasi berlangsung
 Keterampilan perilaku
 Menentukan cara
penting dalam program
memanggil bantuan
resusitasi neonatus
Alur Resusitasi
Konseling antenatal Pengarahan tim
dan Pemeriksaan Peralatan

Lahir
A Tetap bersama ibu untuk
perawatan rutin.
1 menit Cukup bulan?
Tonus?
Ya Hangatkan & pertahankan
Bernapas atau
suhu normal, posisikan jalan
menangis? napas, bersihkan sekret bila
diperlukan, keringkan,
evaluasi berkelanjutan.
Tidak

Hangatkan dan pertahankan suhu


normal, posisikan jalan napas,
bersihkan sekret bila diperlukan,
keringkan, rangsang.
Apnu, megap- Tidak Kesulitan
megap, atau FJ bernafas, atau
di bawah 100 sianosis
dpm? menetap?

Ya Ya

VTP, Pantau SpO2, Posisikan dan bersikan jalan napas.


Pertimbangkan pasang EKG. Pantau SpO2.
Tambahan O2 bila diperlukan.
B Pertimbangkan CPAP.
FJ di bawah Tidak Perawatan pasca resusitasi.
100 dpm ? Pengarahan Tim.

Ya
Lihat gerakan dada.
Langkah koreksi ventilasi bila di
perlukan.
Pipa ET atau sungkup larings bila di
perlukan.

Tidak
FJ dibawah
60 dpm?
Ya
Intubasi bila belum di lakukan.
Kompresi dada.
C Koordinasi dengan VTP.
O2 100%.
Pasang EKG.

FJ di bawah
60 dpm?

Ya

Epinefrin IV
D Bila FJ tetap di bawah 60 dpm :
Pikirkan hipovolemia, pikirkan
pneumotoraks.
Target SpO2 praduktal

1 menit 60%-65%
2 menit 65%-70%
3 menit 70%-75%
4 menit 75%-80%
5 menit 80%-85%
10 menit 85%-95%
 Penilaian awal : Menentukan bayi baru lahir
apakah tetap bersama ibu atau dipindah ke
pemancar panas untuk evaluasi lebih lanjut
 Airway (A) : Jalan napas. Langkah awal untuk
membebaskan jalan napas dan mendukung
pernapasan spontan.
 Breathing (B) : Bernapas. Ventilasi Tekanan Positif
(VTP), atau CPAP (tekanan jalan napas kontinue
atau oksigen bila diperlukan)
 Circulation (C) : Sirkulasi. Jika bradikardi berat
berlanjut.
 Drug (D) : Obat. Jika bradikardi berat lanjut
meskipun sudah di berikan VTP dam kompresi
dada terkoordinasi.
Alur Resusitasi dan Langkah Awal
Penilaian cepat BBL
• Semua BBL harus di evaluasi secara
cepat untuk menentukan apakah bayi
dapat tetap bersama dengan ibunya
untuk meneruskan transisi.

ATAU

• Harus dipindahkan kepemancar panas


untuk intervensi lebih lanjut.
Penilaian cepat BBL
 Evaluasi awal yaitu periode saat lahir sampai
dilakukan penjepitan tali pusat.

 Tiga pertanyaan untuk penilaian cepat :


• Cukup bulan?
• Tonus otot baik?
• Bernapas atau menangis?

Bila salah satu jawaban TIDAK


Pindahkan bayi kepemancar panas untuk Langkah Awal
Bila bayi bugar & cukup bulan
• Langkah awal diatas dada Ibu
- Kontak kulit ke kulit

Lahir

Tetap bersama ibu untuk


Cukup bulan? perawatan rutin. Hangatkan &
Tonus? pertahankan suhu normal,
Bernapas atau posisikan jalan napas, bersihkan
menangis? sekret bila diperlukan, keringkan,
evaluasi berkelanjutan.
Langkah awal perawatan
neonatus ada 5 tahap
JAIKAN
- Jaga kehangatan

- Atur posisi
- Isap lendir

- Keringkan dan rangsang taktil

- Atur posisi kembali

- Nilai kembali
Posisikan Kepala & Leher
Ganjal Bahu
Untuk mempertahankan posisi kepala
Mengisap Lendir

Mengisap mulut dahulu, lalu hidung.


Mengeringkan, merangsang,
memposisikan
Rangsangan taktil
 Caranya : menggosok
punggung, tubuh atau
ekstermitas bayi
 Segera setelah terjadi
gangguan pertukaran
udara rangsangan
sebentar saja akan
menimbulkan napas
spontan.
 Jika bayi tetap apnoe
setelah digosok punggung
atau ekstermitasnya
 segera berikan
VTP
Rangsang taktil, gosok punggung,
tubuh, ekstermitas
Contoh PRAKTIK LAMA
BERBAHAYA!!
MELAKUKAN LANGKAH AWAL
 Dalam hitungan 30 detik untuk
urutan langkah awal
 LANGKAH AWAL 30 detik, bila
diperlukan tindakan khusus hanya
boleh menambah 30 detik.
 Jika pembersihan jalan napas &
rangsangan tidak ada perbaikan segera
lakukan VTP
 Periode 60 detik pertama merupakan
MENIT EMAS bagi bayi baru lahir
Bila setelah langkah awal
 Apnoe atau megap-megap
 FJ < 100 dpm, meskipun
bernapas
 Saturasi tetap di bawah
nilai target, meskipun
telah diberi O2 aliran
bebas sampai 100%.

Ventilasi paru merupakan


langkah paling penting dan
efektif dalam resusitasi
kardiopulmoner pada bayi
baru lahir bermasalah
SEBELUM MEMULAI VTP
❒ Jika Anda sendirian,
panggil orang ke 2 untuk
membantu
❒ Pilih sungkup ukuran
sesuai
❒ Pastikan jalan napas bersih
❒ Posisi kepala bayi
❒ Posisi penolong di sisi
samping atau kepala
bayi
Oksigen Aliran Bebas
Indikasi VTP

Jika bayi tidak bernapas atau


Jika bayi megap-megap atau
Jika FJ kurang dari 100dpm

• Jika ada indikasi, VTP harus di mulai


dalam 1 menit pertama setelah lahir.
• Upaya VTP dapat dipertimbangkan
jika bayi bernapas dan FJ
sama/>100dpm, tetapi saturasi O2 bayi
tidak dapat dipertahankan dalam
kisaran target, walaupun telah diberi
O2 aliran bebas atau CPAP
Frekuensi Ventilasi
40−60 VENTILASI TIAP MENIT
pompa Lepas…Lepas pompa Lepas…Lepas

 Frekuensi ventilasi : 40-60 napas / menit


 Tekanan ventilasi awal : 20 sampai 25 cmH2O
 Jika menggunakan TPAE, tekanan awalnya 5cm H2O
Melakukan VTP
g Jika setelah VTP 30 detik tidak
ada perbaikan –
LANGKAH PERBAIKAN VTP
- Nilai efektifitasnya dalam 30
detik
- Jangan ke langkah berikutnya
sampai VTP efektif
 Ketika memulai kompresi
dada, harus menilai FJ secara
berkala, tetapi jangan terlalu
sering.
 Jika FJ masih <60 dpm setelah
Kompresi Dada
Indikasi Frekuensi Dada

Frekuensi Jantung < 60


dpm,
setelah 30 detik dilakukan
VTP efektif

MENILAI FREKUENSI JANTUNG

- MERABA PALPASI/STETESKOP/ PROBE OKSIMETER


- JUMLAH DETAK DALAM 6 DETIK DIKALIKAN 10
Lokasi Kompresi Dada

Gerakkan jari-jari
sepanjang tepi bawah iga
sampai mendapatkan
sifoid.

Letakkan ibu jari atau jari-


jari pada sternum di atas
sifoid.
Tehnik Ibu Jari

BENAR
Penekanan pada sternum

SALAH
Penekanan pada TULANG IGA
Tehnik Ibu Jari

Untuk bayi
kecil, ibu jari
saling susun
Teknik IBU JARI

Teknik ibu jari dilakukan dari bagian atas tempat


tidur u/ pemberian obat
KEDALAMAN & TEKANAN

• Kedalaman + 1/3 diameter antero-


posterior dada
• Lama penekanan lebih pendek
dari lama pelepasan curah
jantung maksimum
KOORDINASI VTP & KOMPRESI DADA
KOORDINASI VTP & KOMPRESI DADA

 1 SIKLUS: 3 kompresi + 1 ventilasi (3 : 1)


dalam 2 detik

 FREKUENSI: 90 kompresi + 30 ventilasi


dalam 1 menit
(berarti 120 kegiatan per menit)
Untuk memastikan frekuensi kompresi dada
dan ventilasi yang tepat, pelaku kompresi
mengucapkan “Satu – Dua – Tiga - Pompa-
…”
MENGHENTIKAN KOMPRESI

Setelah 45-60 detik kompresi dada & VTP, periksa


FJ
FJ VTP Komp.Dada Intubasi
≥ 60 dpm Teruskan Hentikan

≥ 100 dpm Hentikan


bertahap Hentikan

< 60 dpm Teruskan Teruskan Teruskan


Hal penting
 Setiap bayi yang akan lahir dapat memerlukan
resusitasi meskipun tidak memiliki factor resiko.
 Biasanya disebabkan gangguan pernapasan
sebelum dan setelah lahir.
 Tindakan terpenting dan efektif dalam resusitasi
adalah VTP.
 Hanya sedikit bayi baru lahir yang memerlukan
kompresi dada dan obat-obatan.
 Bila berkepanjangan dapat merusak otak
 Resusitasi harus dilakukan dengan tepat dan cepat
dengan melalui langkah-langkah sesuai alur.
 Komunikasi dan kerjasama tim sangat menentukan
untuk keberhasilan resusitasi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai