Anda di halaman 1dari 38

PENANGANAN ASFIKSIA

BAYI BARU LAHIR PADA PELAYANAN


PRIMER

poned 2012/nd 1
BATASAN

Asfiksia pada Bayi Baru Lahir (BBL) ialah


kegagalan napas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir

poned 2012/nd 2
PRINSIP DASAR

• Asfiksia merupakan penyebab kematian


neonatal yang paling tinggi.
– SKRT 2011: 27% kematian
– 41.94% di RS pusat rujukan propinsi.
• Asfiksia perinatal dapat terjadi selama
antepartum, intrapartum, postpartum
• Asfiksia -> kematian dan kecacatan seumur
hidup

poned 2012/nd 3
Langkah Promotif/Preventif

Sebetulnya asfiksia pada BBL, dapat dicegah.


Tindakan pencegahan:
• ANC secara teratur yang berkualitas
• Meningkatkan status nutrisi ibu
• Manajemen persalinan yang baik dan benar
• Melaksanakan Pelayanan Neonatal Esensial.

poned 2012/nd 4
Fisiologi pernapasan bayi baru
lahir
• Oksigen penting untuk
kehidupan, sebelum dan sesudah
persalinan.
• Di dalam rahim, janin
mendapatkan oksigen dan
nutrien dari ibu.
poned 2012/nd 5
Patofisiologi
• Asfiksia adalah keadaan BBL tidak bernapas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
• Sering kali seorang bayi yang mengalami gawat
janin sebelum persalinan akan mengalami
asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini
mungkin berkaitan dengan kondisi ibu,
masalah pada tali pusat dan plasenta atau
masalah pada bayi selama atau sesudah
persalinan.

poned 2012/nd 6
Perubahan yang terjadi pada
saat asfiksia

 Karena itu setiap menjumpai kasus dengan


apnu, harus dianggap sebagai apnu sekunder
dan segera dilakukan resusitasi

poned 2012/nd 7
Penyebab Asfiksia

Asfiksia pada BBL dapat disebabkan oleh:


 Faktor ibu
 Faktor tali pusat dan/atau plasenta
 Faktor bayi

poned 2012/nd 8
Penyebab Asfiksia

Faktor bayi.
Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia
walaupun kadang kadang tanpa didahului
tanda gawat janin:
• Bayi kurang bulan/prematur ( kurang 37
minggu kehamilan)
• Air ketuban bercampur mekonium
• Kelainan kongenital yang memberi dampak
pada pernapasan bayi

poned 2012/nd 9
DIAGNOSIS
Anamnesis :
• Gangguan/kesulitan waktu lahir (perdrhan ante
partum, lilitan tali pusat, sungsang, ekstraksi
vakum, ekstraksi forsep, dll).
• Lahir tidak bernapas/menangis.
• Air ketuban bercampur mekonium.
Pemeriksaan fisis :
• Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap.
• Denyut jantung kurang dari 100 X/menit
• Tonus otot menurun.
• Kulit sianosis, pucat.
• Diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu Nilai Apgar

poned 2012/nd 10
PERSIAPAN RESUSITASI
 Tenaga terampil terlatih untuk resusitasi,
dapat melakukan resusitasi lengkap
 Resusistasi minimal 4 tangan
 Peralatan resusitasi yang memadai
 Tindakan pencegahan infeksi

poned 2012/nd 11
Infant Warmer

12
Peralatan/Bahan yang disiapkan

● Perlengkapan Pengisapan
– Bulb Syringe/ penghisap balon
– Kateter pengisap, ukuran 5 (atau 6), 8, 10 Fr
– Pengisapan mekanik
– Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20
cc

13
Peralatan/Bahan yang disiapkan

 Peralatan intubasi
 Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur)
dan No. 1 (neonatus cukup bulan)
 Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
 Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
 Gunting
 Sarung tangan

14
Balon tidak mengembang sendiri
Balon mengembang sendiri
T-Piece Rescucitator

17
Peralatan/Bahan yang disiapkan

 Obat-obatan
 Epinefrin 1:10.000
 Obat pengembang volume/plasma expander, satu
atau lebih dari bahan di bawah ini:
 Salin normal
 Larutan Ringer laktat
 Darah utuh (whole blood) golongan darah O negatif
 Natrium bikarbonat 4,2%
 Dekstrosa 10%
 Nalokson
 Aqua steril

18
Prinsip
Resusitasi yang Berhasil
● Menilai dengan benar
● Mengambil keputusan dengan tepat
● Melakukan tindakan dengan tepat dan cepat
● Mengevaluasi hasil tindakan

19
Nilai risiko bayi untuk kebutuhan resusitasi
Selalu
diperlukan Jaga tetap hangat
Posisi, buka/bersihkan jalan napas
Keringkan, rangsang napas

Beri O2 (bila perlu)

Berikan ventilasi tekanan positif


Lebih jarang
diperlukan
Intubasi trakea

Kompresi dada

Pemberian
Kadang-kadang obat2an
diperlukan

20
DIAGRAM ALUR RESUSITASI

21
Bayi lahir

Nyalakan pencatat Perawatan rutin


waktu Ya ● Berikan kehangatan
● Bernapas/menangis?
● Bersihkan/buka
● Tonus baik?
jalan napas
30 detik ● Keringkan
Tidak
● Nilai warna
● Hangatkan
● Posisikan, bersihkan/ buka
jalan nafas (kalau perlu)
● Keringkan, stimulasi,
reposisi
Bernafas
● Evaluasi FJ > 100
kemerahan ● Perawatan
pernafasan,
observasi
frekuensi jantung &
saturasi oksigen
Sianosis, retraksi
Apneu Kemerahan
FJ < 100 ● CPAP

22
Apneu
FJ < 100
Ventilasi efektif
● Berikan Ventilasi FJ > 100 ● Perawatan
kemerahan
Tekanan Positif pasca
(VTP) resusitasi
30 detik FJ < 60

● Berikan VTP
● Lakukan Kompresi dada
Keterangan :
Pada bayi dengan berat <
45-60 FJ < 60 1500 gram, bayi langsung
detik
dibungkus plastik bening
● Berikan Epinefrin tanpa dikeringkan terlebih
dahulu kecuali wajahnya,
kemudian dipasang topi,
bayi tetap dapat distimulasi
walaupun dibungkus plastik

23
Penilaian Bayi Baru Lahir

● Menentukan apakah bayi memerlukan


resusitasi:
1. Apakah bayi lahir cukup bulan?  Prematur lebih
memerlukan upaya resusitasi

24
3. Apakah bayi bernapas/menangis?
• Perhatikan dada bayi
• Tidak ada usaha napas  perlu intervensi
• Megap-megap  perlu intervensi
4. Apakah tonus otot baik?
• Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif

25
Memberi Kehangatan

26
RESUSITASI NEONATUS

Posisi menghidu

Rangsang Taktil

poned 2012/nd 27
RESUSITASI NEONATUS

poned 2012/nd 28
Terapi medikamentosa:
Epinefrin :
Indikasi:
• Denyut jantung bayi <60 kali/menit setelah paling tidak 30
detik dilakukan ventilasi adekuat dan kompresi dada belum
ada respons.
• Asistolik.
• Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB/ IV dalam larutan 1:10.000.
• Cara: IV atau endotrakeal (jika melalui endotrakeal dosis 0,5
– 1,0 mL/kg BB dalam larutan 1:10.000).
• Dapat diulang setiap 3-5 menit bila perlu.

poned 2012/nd 29
Menilai kondisi bayi saat
lahir

Manajemen
Langkah Awal
HBB Asfiksia
BBL untuk
Paramedi KOMPETENSI
AAP- Ventilasi Tekanan Positif
IDAI:
s FASILITAS KESEHATAN
(VTP) Resusitasi
AHA
Stabilisasi
Transportasi
VTP + Kompresi dada

Obat

(Ariff dkk, 2016; Perinasia, 2013; Kementerian Kesehatan RI, 2007; IDAI, 2014 )
30
RESUSITASI NEONATUS
 10%: perlu resuistasi
 1%: kompresi dada, intubasi, dan pemberian obat-
obatan
Keterampilan resusitasi:
 Pelatihan resusitasi: menurunkan 30% kematian
asfiksia (RR: 0,7; 95%-IK: 0,59-0,84).
 Pelatihan resusitasi di komunitas: menurunkan
20% kematian asfikisa.
 Fresh still birth: 24% (RR: 0,76; IK-95%: 0,64-
0,90)
Asfiksia neonatorum: salah satu penyebab utama
kematian di Indonesia
Prevalensi nasional asfiksia neonatorum di Indonesia?
Besarnya dampak asfiksia secara nasional?
 Lama rawat
 Biaya
 Komplikasi
 Tumbuh kembang
Asfiksia neonatorum: Resusitasi, Stabilisasi,
Transportasi
TINDAKAN SETELAH RESUSITASI

Setelah melakukan resusitasi , maka harus


dilakukan tindakan :
• Pemantauan Pasca Resusitasi
• Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan
alat
• Membuat Catatan Tindakan Resusitasi
• Konseling pada Keluarga

poned 2012/nd 33
Pemantauan pasca resusitasi

• Bayi harus dipantau secara khusus:


– Tidak Rawat gabung
– Pantau tanda vital: napas, jantung,
kesadaran dan produksi urin
– Jaga bayi agar senantiasa hangat (Lihat cara
menghangatkan )
– Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula
darah.
– Perhatian khusus diberikan pada waktu
malam hari

poned 2012/nd 34
Kapan harus merujuk :
• Paling ideal : rujukan antepartum untuk ibu
risiko tinggi /komplikasi
• Bila Faskes tak punya fasilitas lengkap, maka
– Lakukan rujukan bila bayi tidak memberi respons
terhadap tindakan resusitasi selama 2- 3 menit
• Bila Faskes mempunyai fasilitas lengkap dan
kemampuan melakukan pemasangan ET dan
pemberian obat-obatan serta bayi tidak
memberikan respons terhadap tindakan
resusitasi, maka segera lakukan rujukan
poned 2012/nd 35
Kapan menghentikan
resusitasi .
Resusitasi dinilai tidak berhasil jika:
• Bayi tidak bernapas spontan dan tidak
terdengar denyut jantung, kemudian telah
dilakukan resusitasi secara efektif selama 10
menit denyut jantung tetap tidak terdengar,
resusitasi dapat dihentikan.

poned 2012/nd 36
Konseling pada keluarga :
 Bila resusitasi berhasil dan bayi dirawat secara
rawat gabung , lakukan Konseling Pemberian
ASI dini dan eksklusif dan Asuhan Bayi Normal
lain nya (Perawatan Neonatal Esensial)
 Bila bayi memerlukan perawatan atau
pemantauan khusus, konseling keluarga tentang
Pemberian ASI dini dan jelaskan tentang
keadaan bayi

poned 2012/nd 37
poned 2012/nd 38

Anda mungkin juga menyukai