Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI PENYAKIT

YANG MENYERTAI
KEHAMILAN DAN
PERSALINAN
A.   SIFILIS
INFEKSI SIFILIS (LUES) adalah suatu infeksi
yang disebabkan oleh Triponema pallidum. Jika
terjadi pada ibu hamil maka disebut sifilis kongenital
dan sifilis ini merupakan bentuk penyakit sifilis yang
terberat. Infeksi pada janin dapat terjadi setiap saat
dalam kehamilan dengan derajat resiko infeksi yang
tergantung jumlah spiroketa (triponema) di dalam
darah ibu.
Pembagian sifilis secara klinis
1. Sifilis
Stadium I
2. Sifilis Stadium II
  3. Sifilis Stadium III
•Cara Penularan Sifilis
1. Secara Langsung
- Melalui kontak langsung dengan lesi yang
mengandung triponema.
- Melalui hubungan seksual.
- Dari darah ibu ke janin melalui plasenta saat
kehamilan.
2. Secara Tidak Langsung
- Melalui transfusi darah.
- Melalui alat-alat yang terkontaminasi dengan
virus triponema.
garuh Sifilis terhadap Kehamilan dan Persalinan
Apabila infeksi terjadi pada kehamilan, maka luka
primer di daerah genital mungkin tidak dapat dikenal
karena tempatnya atau kecilnya. Sebaliknya luka itu
dapat lebih besar daripada biasa, yang mungkin
disebabkan karena vaskularisasi alat kelamin yang
lebih banyak pada kelamin.
•pengaruh terhadap
janin:                                            
1.      Kematian janin (IUFD)
2.      Partus immaturus
3.      Partus prematurus
4.      Kelainan congenital
NATALAKSANAAN
1. Sifilis harus diobati segera setelah diagnosa
dibuat
2. Pengobatan sifilis dalam kehamilan dilakukan
dengan penicilin
3. Untuk sifilis primer, sekunder, dan laten dini
(kurang dari 1 tahun), dianjurkan mendapat
Benzathine penicilin G dengan dosis 2,4 juta
satuan IM sekali suntik ( separuh di kanan dan
separuh di kiri).
4. Suami juga harus diperiksa darahnya dan bila
perlu diobati.
5. Follow up bulanan melalui pemeriksaan serologik
B. CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
Cytomegalovirus adalah virus DNA dan merupakan
kelompok dari family virus herpes, sehingga memiliki
kemampuan latensi.
Virus ditularkan melalui berbagai cara, antara lain:
1. transfusi darah
2. transplantasi organ
3. kontak seksual
4. air susu
5. air seni
6. Percikan Ludah atau air liur (saliva)
7. Urine
8. transplansental atau kontak langsung saat janin
Resiko transmisi dari ibu ke janin konstan
sepanjang masa kehamilan dengan angka sebesar 40-
50%. 10-20% neonatus yang terinfeksi
memperlihatkan gejala-gejala, antara lain:
korioretinitis, mikrosephali, klasifikasi serebral,
hepatosplenomegali, hidrosephalus. 80-90% tidak
menunjukkan gejala namun kelak di kemudian hari
dapat menunjukkan gejala: retardasi mental, gangguan
visual, dan gangguan psikomotor.
•Penatalaksanaan
Tidak ada terapi yang efektif untuk
cytomegalovirus dalam kehamilan. Pencegahan
meliputi penjagaan kebersihan pribadi dan mencegah
transfusi darah.
•Pencegahan
      Kesehatan perlu dijaga dengan Kesehatan perlu
dijaga dengan baik pada situasi yang berisiko tinggi.
C. Rubella
Rubella ( campak jerman) adalah infeksi virus yang
dapat menyebabkan infeksi kronik intrauterine,
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin,
rubella disebabkan oleh virus plemorfis yang
mengandung RNA.
• Tanda dan gejala
1.      Demam ringan, pusing dan mata ringan
2.      Sakit tenggorokan
3.      Ruam kulit setelah demam turun (warna merah
jambu)
4.      Kelenjar limfe membengkak
5.      Persendian bengkakdan nyeri pada beberapa
kasus
Dampak pada kehamilan
1. Insidensi anomaly congenital
2. Infeksi rubella congenital
• Pengobatan
Tidak ada obat spesifik untuk mengobati infeksi
virus rubella. Obat yang diberikan biasanya bersifat
untuk meringankan gejala yang timbul.Hanya saja
pada anak-anak dan orang dewasa, gejala-gejala yang
timbul adalah sangat ringan. Bayi yang lahir dengan
sindrom rubella congenital, biasanya harus ditangani
secara sekama oleh para ahli.
•Pencegahan penularan virus rubella
Cara yang paling efektif untuk mencegah penularan
virus rubella adalah dengan pemberian imunisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai