Anda di halaman 1dari 32

FUNDUSKOPI

CLARA ASHILAH (2017730028)


◦ Tujuan : menyinari bagian fundus okuli dan melihat
apakah terdapat kelainan
Funduskopi Direk Funduskopi Indirek

◦ Lapang pandang kecil ◦ Lapang pandang luas (paling perifer: ora


serrata)
◦ Dilihat 1 mata
◦ Langsung akan terlihat daerah fundus
◦ Tidak stereoskopis okuli 8 kali diameter papil
◦ Berdiri tegak atau tidak ◦ Dilihat dengan 2 mata
terbalik ◦ Stereoskopis
◦ Pembesaran 15 kali ◦ Pembesaran 2 – 4 kali
◦ sumber cahayanya lebih terang sehingga
memberi pandangan yang jauh lebih
baik melalui media yang agak kabur
◦ Sclera indentation
FUNDUSKOPI
DIREK
oTeteskan obat midriatikum

oDilakukan pemeriksaan dengan kamar setengah gelap

oJika paien memakai kacamata, lepas dahulu

oNyalakan lampu oftalmoskop dan putar sampai cahaya terlihat

oPeriksa mata kanan pasien dahulu dengan mata kanan pemeriksa


lalu periksa mata kiri pasien dengan mata kiri pemeriksa (dengan
jarak 15 cm)
oMinta pasien melihat ke satu titik di belakang pemeriksa

oLihat reflex fundus

oMaju perlahan 2 – 3 cm

◦ Atur lensa sferis negatif (merah) dan lensa sferis positif (hitam)
pada pasien yang memiliki miopia / hipermetropi. Jika pada pasien
tidak ada kelainan refraksi, bisa diatur kearah 0. Hingga struktur
dalam bola mata terlihat jelas
Yang dinilai:
oPapil nervus optik (n. II)
-C/D rasio : 1/3
-tepi tegas
-bentuk bulat
-warna: kuning-orange

oArteri dan vena retina sentral


-rasio AV (arteri:vena = 2 : 3)
-arteri: lurus, merah terang, lebih kecil, pulsasi (-)
-vena: berkelok, warna lebih tua, lebih besar, pulsasi (+)
oFundus
-tidak ada eksudat atau hemoragik
-warna: kemerahan

oMakula
-refleks fovea
-tidak ada pembuluh darah
-terlihat saat penderita diminta untuk melihat oftalmoskop

oRetina perifer
FUNDUSKOPI
INDIREK
◦ Peralatan slit-lamp indirect opthalmoscopy meliputi slit-lamp
dan condensing lens (20D)

◦ Atur posisi pasien, minta pasien melihat kearah samping


pemeriksa

◦ Periksa pasien
OPTIC DISC EDEMA
Diskus optikus terangkat dan permukaannya terdapat flame
hemorrage dan pelebaran vena.

Akibat peningkatan TIA, inflamasi


RETINITIS
PIGMENTOSA

narrowed retinal vessels,


waxy yellow appearance
of the disc due to atrophu
of the atrophu nerve and
“bone-spicule”
RETINOPATI DIABETIKUM
AV NICKING

Hipertensi kronis membuat


arteri menjadi kaku dan
menebal. Pada titik
persimpangan AV
COTTON WOOL SPOT

Disebabkan oleh mikroinfark.


Akson ganglion yang pecah
mengeluarkan aksonplasma nya
dalam retina

Dx: Hipertensi, DM, HIV, Anemia


berat, Trombositopenia,
Hiperkoagulasi
EMBOLI AND INFARCT

Bintik kecil “Hollenhorst” plak


disebebkan oleh
platelet/fibrin/kolestrol emboli.
(pada tanda bawah)
Adanya infark (keabu-abuan pada
tanda panah atas)
ROTH SPOT

Perdarahan yang pucat pada


bagian tengahnya.
Disebabkan oleh endocarditis
bakterial
HORSESHOE TEARS

Disebut juga flap / robekan berbentuk U,


Dalamnya robekan pada retina yang
menyebabkan traksi vitreo-retinal.
Flap pada bagian apex tertraik kearah
anterior badan vitreous sementara
dasarnya tetap melekat pada retina

Penyebab tersering: Posterior Vitreous


Detachment (PVD)
Faktor risiko: trauma, ages, severe
myopia
Symptomps: Patients with acute retinal
horseshoe tears may complain of floaters
(a Weiss ring or cobwebs
retinal tear types
OPERCULATE HOLE
LATTICE DEGENERATION
WITH ATOPIC HOLE
GIANT RETINAL
TEARS
MACULAR HOLE
MYELINATED RETINAL
NERVE FIBER LAYER
(RNFL)

Glaukoma adalah neuropati


optik terkait dengan
percepatan apoptosis sel
ganglion retina (RGCs) yang
bermanifestasi sebagai
peningkatan cup dari diskus
optik dan penipisan serat saraf
retina
Ditemukan notch dan
cekungan bean-pot
TOXOPLASMOSIS RETINA

Etiologi: Toxoplasma gondii


(parasite), host: kucing
Gejala: floaters dan penglihatan
kabur, nyeri mata dan kemerahan
jika iritis sekunder
OR COMMOTIO RETINAE

Etiology: cloase globe trauma or blunt


injury

Dilated funduscopic exam reveals


glistening gray-white opacification of
the neurosensory retina with or
without intraretinal hemorrhages

Symptomps: Blurry vision, vision loss


or visual field defect occurs
immediately following trauma.
CHOROIDAL NEVUS
AND MELANOMA

Anda mungkin juga menyukai