Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG DENGAN UJI

KONFRONTASI & PERIMETER

ELVIRA LESTARI SURA


N 111 20 061

PEMBIMBING:
dr. Neneng Helijanti Sahuna, Sp. M
PEMERIKSAAAN LAPANG PANDANG

Tes konfrontasi
Amster grid
Tangent screen
Perimeter
PEMERIKSAAN KONFRONTASI

Merupakan uji pemeriksaan lapang pandang yang paling


sederhana karena tidak memerlukan alat tambahan. Lapang
pandang pasien dibandingkan dengan lapang pandang
pemeriksa. Pasien diinstruksikan untuk melihat gerak dan
jumlah tangan pemeriksa di arah:
 Lateral : 90°
 Caudal: 70°
 Cranial: 55°
 Medial: 60°
 Pasien dan pemeriksa atau dokter berdiri berhdapan
 dengan bertatapan mata pada jarak 60 cm.
 Pemeriksa memeriksa mata kanan pasien dengan
menggunakan mata kanannya dan memegang funduskopi
dengan tangan kanan.
 Pemeriksa menggerakkan jari dari arah temporalnya dengan
jarak yang sama dengan mata pasien kearah sentral.
 Bila pemeriksa telah melihat benda atau jari dalam lapang
pandangannya, maka bila lapang pandang pasien normal ia
juga dapat melihat benda tersebut.
 Bila lapang pandang pasien menyempit maka akanmelihat
benda atau jari tersebut bila benda telah berada lebih ketengah
dalam lapang pandang pemeriksa.
Dengan cara ini dapat dibandingkan lapang pandang pemeriksa
dengan lapang pandang pasien pada semua arah. Selain itu
apabila pasien memiliki skotoma fokal, maka biasanya pasien
akan mengatakan jari sempat terlihat, namun menghilang
untuk beberapa saat, sebelum akhirnya terlihat lagi. Hal ini
tergantung dimana posisi titik butanya.
TES KONFRONTASI
PERIMETRI

Penggunaan alat untuk memeriksa lapangan


pandang dengan mata terfiksasi sentral
Menghasilkan tingkat ketepatan yang lebih baik,
mudah dalam menggunakan, dan memberikan
analisa yang lebih mendalam.
Teknik ini berguna pada kondisi okular kronis dan
neurologis untuk memonitor perubahan lapang
pandang.
PERIMETER

 Alat untuk pemeriksaan lapang pandang, berbentuk


setengah bola dengan jari-jari 30 cm, dan pada pusat
parabola ini mata penderita diletakkan untuk
diperiksa.
ALAT INI MENGUKUR

 Lapang pandang kinetik


 Pasien menunjukkan saat ia pertama kali melihat
cahaya dengan ukuran dan tingkat kecerahan tertentu
yang digerakkan dari perifer.
 Pemeriksaan dilakukan dengan objek digerakkan dari
daerah tidak terlihat menjadi terlihat oleh pasien.
 Lapang pandang statik
 Pasien menunjukkan saat ia pertama kali melihat
cahaya stationer pada tingkat kecerahan yang
bertambah.
 Pemeriksaan dengan tidak menggerakkan objek akan
tetapi dengan menaikkan intensitas objek sehingga
terlihat oleh pasien.
PERSIAPAN PASIEN

Pemeriksa menerangkan terlebih dahulu tentang
kerjasama pada pemeriksaan, perlunya fiksasi
terus menerus dan diminta untuk bereaksi cepat
bila sudah melihat sinar datang dari perifer

Sesuaikan tinggi meja dan dagu dalam posisi


diam kemudian pasien menempelkan dahi ke
depan.
Luruskan pandangan ke tengah monitor dan
cahaya ruangan dikurangi,biarkan pasien selama
3 menit beradaptasi dengan catraya perimeter.
Fiksasi pasien harus dimonitor secara terus-
menerus selama pengujian.
Pemeriksaan dimulai dengan satu mata uji, dan
mata lainnya ditutup.
PERIMETRI KINETIK
 Menentukan threshold dengan menggerakkan objek test
dari daerah yang tidak tampak (subthreshold) ke daerah
tampak (suprathreshold)

 Catat saat pertama kali objek test tampak.

 Lihat defek lapang pandang yang tergambar pada hand


perimeter chart.

 Bila ditemukan defek lapang pandang maka


pemeriksaan diulang paling sedikit 2 kali.
LAPANG PANDANG NORMAL
HEMIANOPSIA HOMONIM
HEMIANOPSIA BITEMPORAL
HEMIANOPSIA BINASAL
PERIMETRI STATIK

 Karena perimetri statik membuat pasien lelah,


pemeriksa harus membatasi jumlah poin yang di uji.
 Pengujian yang biasa dilakukan memakai 50 s/d 120
poin.
PERIMETRI STATIK

Perbedaan rancangan program berbeda-beda pada


daerah lapang pandangan, tergantung pada
kekhasan kelainan yang diketahui atau yang
diduga.

Seleksi pengujian bergantung pada untuk


pengujian diagnostik dari kerusakan yang diduga
atau untuk memfollow up bertambahnya kondisi
yang terjadi
Teknik ini terkait dengan peningkatan secara
perlahan-lahan cahaya target dari intensitas sub
threshold dengan peningkatan sedikit demi sedikit
dan mencatat tingkat di mana pasien pertama kali
mengenal target.

Menurunkan perlahan-lahan cahaya target dari


tingkat supra threshold dan mencatat nilai stimulus
terendah yang masih tampak.
Titik-titik diuji pada lokasi yang telah ditentukan
sebelumnya pada lapangan pandang
Hasil dicatat sebagai simbol dalam bentuk
grayscale.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai