PANDANG DENGAN
PERIMETER
Oleh :
Rahmi Arianti Rahman
Pembimbing:
Dr. Kaharuddin Asta, Sp. M
Pemeriksaaan lapang pandang
Tes konfrontasi
Amster grid
Tangent screen
Perimeter
PERIMETRI
Penggunaan alat untuk memeriksa
lapangan pandang dengan mata terfiksasi
sentral
Menghasilkan tingkat ketepatan yang lebih
baik, mudah dalam menggunakan, dan
memberikan analisa yang lebih
mendalam.
Teknik ini berguna pada kondisi okular
kronis dan neurologis untuk memonitor
perubahan lapang pandang.
PERIMETER
Alat untuk pemeriksaan lapang pandang,
berbentuk setengah bola dengan jari-jari
30 cm, dan pada pusat parabola ini mata
penderita diletakkan untuk diperiksa.
Alat ini mengukur:
Lapang pandang kinetik
Pasien menunjukkan saat ia pertama
kali melihat cahaya dengan ukuran dan
tingkat kecerahan tertentu yang
digerakkan dari perifer.
Pemeriksaan dilakukan dengan objek
digerakkan dari daerah tidak terlihat
menjadi terlihat oleh pasien.
Lapang pandang statik
Pasien menunjukkan saat ia pertama
kali melihat cahaya stationer pada
tingkat kecerahan yang bertambah.
Pemeriksaan dengan tidak
menggerakkan objek akan tetapi
dengan menaikkan intensitas objek
sehingga terlihat oleh pasien.
PERSIAPAN PASIEN
Pemeriksa menerangkan terlebih dahulu tentang
kerjasama pada pemeriksaan, perlunya fiksasi
terus menerus dan diminta untuk bereaksi cepat
bila sudah melihat sinar datang dari perifer
Sesuaikan tinggi meja dan dagu dalam posisi diam
kemudian pasien menempelkan dahi ke depan.
Luruskan pandangan ke tengah monitor dan
cahaya ruangan dikurangi,biarkan pasien selama 3
menit beradaptasi dengan catraya perimeter.
Fiksasi pasien harus dimonitor secara terus-
menerus selama pengujian.
Pemeriksaan dimulai dengan satu mata uji, dan
mata lainnya ditutup.
PERIMETRI KINETIK
Menentukan threshold dengan menggerakkan objek test
dari daerah yang tidak tampak (subthreshold) kedaerah
tampak (suprathreshold)
Dicatat saat pertama kali objek test tampak.
Lihat defek lapang pandang yang tergambar pada hand
perimeter chart.
Bila ditemukan defek lapang pandang maka
pemeriksaan diulang paling sedikit 2 kali
Lapang pandang normal
Concentrik Contraction
Hemianopsia Homonim
Hemianopsia Bitemporal
Hemianopsia Binasal
PERIMETRI STATIK
Karena perimetri statik membuat pasien
lelah, anda harus membatasi jumlah poin
yang di uji.
Pengujian yang biasa dilakukan memakai
50 s/d 120 poin.
Perbedaan rancangan program berbeda-
beda pada daerah lapang pandangan,
tergantung pada kekhasan kelainan yang
diketahui atau yang diduga.
Seleksi pengujian bergantung pada apakah
pengujian lapangan pandang dilakukan
untuk pengujian diagnostik dari kerusakan
yang diduga atau untuk memfollow up
bertambahnya kondisi yang terjadi
Teknik ini terkait dengan peningkatan
secara perlahan-lahan cahaya target dari
intensitas subthreshold dengan
peningkatan sedikit demi sedikit dan
mencatat tingkat di mana pasien pertama
kali mengenal target
Menurunkan perlahan-lahan cahaya target
dari tingkat suprathreshold dan mencatat
nilai stimulus terendah yang masih
tampak.
Titik-titik diuji pada lokasi yang telah
ditentukan sebelumnya pada lapangan
pandang
Hasil dicatat sebagai simbol dalam bentuk
SELESAI
Terimakasih