Anda di halaman 1dari 28

Kolelitiasis dan Kolesistitis

NURUL FITRIYAH

Kolelitiasis

Definisi
Kolelitiasis merupakan suatu keadaan dimana

terdapatnya batu empedu di dalam kandung


empedu (Vesica Fellea) yang memiliki ukuran,
bentuk dan komposisi yang bervariasi.

Anatomi
Kandung empedu (Vesica fellea) adalah kantong

berbentuk buah pear yang terletak pada permukaan


visceral hepar.
Panjangnya sekitar 7-10 cm.
Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan
terobstruksi dapat menggembung sampai 300 cc.

Patogenesis
Batu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung

empedu.
Gangguan kontraksi kandung empedu dapat
menyebabkan stasis.
Stasis empedu dalam kandung empedu dapat
mengakibatkan perubahan susunan kimia dan
pengendapan kolesterol atau unsur-unsur kimia
lainnya, sehingga dapat menyebabkan kolelitiasis.

Klasifikasi
Tipe Kolesterol

Akibat gangguan hati yg mengekskresi kolesterol


secara berlebih hingga kadarnya diatas nilai kritis
kelarutan kolesterol dlm empedu. Berbentuk oval,
mengandung lebih dari 70% kolesterol.
Tipe Campuran
Batu kolesterol (<60%) tapi struktur & morfologi
mirip batu kolesterol (mixed stone)

Tipe Pigmen

Proses
hemolitik
atau
infestasi
E.Coli
atau
A.lumbricoides kedalam empedu yang dapat mengubah
billirubin menjadi bilirubin bebas yang dapat berubah
menjadi kristal kalsium bilirubin. Terdiri dari :
Pigmen Coklat (Batu kalsium bilirubinat)
Berwarna coklat atau coklat tua, lunak, mudah
dihancurkan, terdiri dari Ca Bilirubinat, mucin, garam
Ca.
Pigmen Hitam
Berwarna hitam kecoklatan, tidak berbentuk, seperti
bubuk, terdiri dari Ca bilirubinat, kolesterol, garam Ca.

Faktor Resiko
Jenis kelamin

Wanita beresiko 3x lipat, hormon esterogen


berpengaruh terhadap eksresi kolesterol
Usia
Meningkat sejalan dengan bertambahnya usia
Berat badan (BMI)
Makanan
Riwayat keluarga
Aktifitas fisik

4F
Female Wanita
Hormon esterogen berpengaruh terhadap ekskresi
kolesterol.
Fertile Subur
Hormon esterogen lebih aktif diproduksi pada masa subur.
Fourty Umur lebih dari 40 tahun
Faktor resiko meningkat seiring bertambahnya usia.
Fatty Gemuk
Kolesterol tinggi.

Manifestasi Klinis
Asimptomatik

Batu yang terdapat dalam kandung empedu sering


tidak memberikan gejala. Dapat memberikan gejala
nyeri akut akibat kolesistitis, nyeri bilier, nyeri
abdomen kronik berulang ataupun dyspepsia atau
mual.

Simptomatik

Keluhan utamanya berupa nyeri di daerah


epigastrium, kuadran kanan atas.
Rasa nyeri lainnya adalah kolik bilier yang
berlangsung lebih dari 15 menit, dan kadang baru
menghilang beberapa jam kemudian.
Mual dan muntah sering kali berkaitan dengan
serangan kolik biliaris.

Penegakan Diagnosis
Anamnesis

Nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas


atau perikondrium.
Nyeri kolik bilier yang mungkin berlangsung lebih
dari 15 menit, dan kadang baru menghilang
beberapa jam.
Penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah,
skapula, atau ke puncak bahu, disertai mual dan
muntah.

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan ditemukan nyeri tekan dengan


punktum maksimum didaerah letak anatomis
kandung empedu.
Tanda Murphy positif apabila nyeri tekan bertambah
sewaktu penderita menarik nafas panjang karena
kandung empedu yang meradang tersentuh ujung
jari tangan pemeriksa dan pasien berhenti menarik
nafas.

Pemeriksaan Foto Polos Abdomen

Pemeriksaan Ultrasonografi

Pemeriksaan Kolesistografi

Penatalaksanaan
Konservatif
Lisis batu dengan obat-obatan
Asam Ursodeoksikolat (Ursodiol) 8-10 mg/kg dalam 2
atau 3 dosis terbagi, tidak melebihi 300 mg/dosis.
Disolusi Kontak
Operatif
Open kelosistektomi
Kolesistektomi laparoskopi
Kolesistektomi minilaparotomi

Indikasi Kolesistektomi
Batu empedu yang menimbulkan gejala
Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala,

pada:
Penderita diabetes mellitus
Kandung empedu tidak terlihat pada
kolesistografi oral
Diameter batu empedu lebih dari 2 sentimeter
Kalsifikasi kandung empedu

Kolesistitis

Definisi
Kolesistitis adalah peradangan saluran empedu.
Kolelitiasis dan kolesistitis dapat terjadi sendiri-

sendiri, tetapi sering dijumpai bersamaan karena


keduanya saling berkaitan.

Etiologi
Obstruksi duktus sistikus dengan distensi dan

iskemia vesika bilaris. Sumbatan batu empedu


pada duktus sistikus menyebabkan distensi
kandung empedu dan gangguan aliran darah dan
limfe, bakteri kemudian dapat berkembang biak
Cedera kimia (empedu) dan atau mekanik (batu
empedu) pada mukosa
Infeksi bakteri, adanya kuman seperti E. Coli,
salmonela typhosa, cacing askaris, atau karena
pengaruh enzim enzim pankreas.

Manifestasi Klinik
Gangguan pencernaan, mual, muntah
Nyeri perut kanan atas atau terkadang rasa tidak

enak pada epigastrium


Nyeri yg menjalar ke bahu atau subskapula
Demam dan ikterus
Nyeri perut bertambah apabila mengkonsumsi tinggi
lemak

Perbedaan Kolelitiasis dan Kolesistitis


Pada sebagian besar kasus kolesistitis merupakan

komplikasi dari kolelitiasis.


Pada kolelitiasis terkadang asimptomatis. Bila
menunjukkan gejala hanya gejala ringan, nyeri
ringan, murphy sign positif.
Pada kolesistitis gejala nyeri lebih berat, disertai
demam dan bisa terdapat ikterik.

Pemeriksaan
Klinis
Teraba kandung empedu
Nyeri tekan
Peritonitis lokal
Ikterus (20%),
Laboratorium
Lekositosis
Transaminase naik
Alkali fosfatase naik.

Penatalaksanaan
Untuk kolesistitis akut, inisial terapi terdiri dari

puasa, hidrasi IV, koreksi kelainan elektrolit,


analgesik, dan antibiotik IV.
Piperacillin/tazobactam 3,375 g IV/6 jam atau 4,5 g
IV/8 jam
Ampicillin/sulbactam 3 g IV/6 jam
Meropenem 1 g IV/8 jam
Emesis bisa diterapi dengan antiemetik dan
nasogastrik suction
Kolesistektomi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai