Anda di halaman 1dari 23

Appendisitis Akut

Definisi
O Appendiks merupakan organ

yang
berbentuk tabung dengan panjang
kira-kira 10 cm dan berpangkal di
caecum.
O Appendisitis
adalah
peradangan
yang
terjadi
pada
appendiks
vermicularis
dan
merupakan
penyebab abdomen akut yang paling
sering pada anak-anak maupun
dewasa.

Klasifikasi Appendisitis
Appendisitis akut
Appendisitis akut sederhana (cataral
appendisitis)
Appendisitis akut purulenta (supurative
appendisitis)
Appendisitis
infiltrat
Appendisitis akut
ganggrenosa

Appendisitis abses
Appendisitis perforasi
Appendisitis kronis

Appendisitis akut
O Adalah suatu radang yang timbul

mendadak pada appendiks dan


merupakan salah satu kasus akut
abdomen yang paling sering ditemui.
O Merupakan radang bakteri yang
dicetuskan
berbagai
faktor.
Diantaranya : hiperplasia jaringan
limfe, fekalit, tumor appendiks, dan
cacing
askaris
dapat
pula
menyebabkan sumbatan.

Patologi
O Dimulai

di
mukosa,
kemudian
melibatkan seluruh lapisan dinding
appendiks dalam waktu 24 48 jam
pertama.
O Pertahanan
tubuh
:
berusaha
membatasi proses radang dengan
menutup
appendiks
dengan
omentum, usus halus, atau adneksa
terbentuk massa periapendikuler
yang secara salah dikenal dengan
istilah infiltrat appendiks.

O Di

dalam massa periappendikuler,


dapat terjadi nekrosis jaringan yang
berupa abses, dan dapat mengalami
perforasi.
O Jika
tidak
terbentuk
abses,
appendisitis akan sembuh dan
massa appendikuler akan menjadi
tenang
dan
selanjutnya
akan
mengurai diri secara lambat.

O Appendiks

yang penah meradang


tidak akan sembuh sempurna, tetapi
membentuk jaringan parut yang
melengket
dengan
jaringan
sekitarnya.
O Perlengketan ini dapat menimbulkan
keluhan berulang.
O Organ ini dapat meradang akut lagi
dan
dinyatakan
mengalami
eksaserbasi akut.

Gambaran Klinis
Tanda awal
Nyeri mulai di epigastrium / regoi umbilikus
disertai mual dan anoreksia

Nyeri pindah ke kanan bawah dan


menunjukkan
tanda
rangsangan
peritonium lokal di titik Mc Burney
Nyeri tekan
Nyeri lepas
Defans muskuler

Nyeri rangsangan
peritoneum tidak langsung
Nyeri kanan bawah pada tekanan
kiri (Rovsing)
Nyeri kanan bawah bila tekanan
sebelah kiri dilepas (Blumberg)
Nyeri kanan bawah bila peritoneum
bergerak (seperti : nafas dalam,
berjalan, batuk, mengedan)

Pemeriksaan
O Demam, biasanya ringan.
O Pada inspeksi perut, tidak ditemukan

gambaran spesifik.
O Kembung
sering
terlihat
pada
penderita
dengan
komplikasi
perforasi.
O Penonjolan
perut kanan bawah
terlihat pada massa atau abses
periappendikular.

O Pada palpasi, didapatkan nyeri tekan yang

terbatas pada regio iliaca kanan, bisa disertai


nyeri lepas.
O Defans muskuler.
O Nyeri tekan perut kanan bawah, merupakan
kunci diagnosis appendisitis.
O Penekanan perut kiri bawah, akan dirasakan
nyeri pada perut kanan bawah tanda
Rovsing. Bila tekanan pada perut kiri bawah
dilepas, akan dirasakan nyeri pada perut
kanan bawah tanda Blumberg.

O Pemeriksaan

colok
dubur.
Menyebabkan nyeri bila daerah
terinfeksi dapat dicapai dengan jari
telunjuk, misalnya pada appendisitis
pelvika.
O Pemeriksaan
uji psoas dan uji
obturator, untuk mengetahui letak
appendiks yang meradang.

Diagnosis
O Anamnesa.
O Observasi di RS dengan frekuensi 1-2

jam.
O Pemeriksaan Laboratorium
O USG dapat meningkatkan akurasi
diagnosis.
O Laparoskopi.

Laboratorium
O Pada

appendisitis akut, biasanya


terjadi
peningkatan
leukosit
(LEUKOSITOSIS). Meskipun ada juga
yang leukositnya tetap normal.

Diagnosis Banding
O Gastroenteritis
O Demam dengue
O Limfadenitis mesenterica
O Kelainan ovulasi
O Infeksi panggul
O Kehamilan di luar kandungan
O Kista ovarium terpuntir
O Endometriosis eksterna
O Urolitiasis pielum
O Penyakit saluran cerna lainnya

Tata Laksana
Kecurigaan
Appendisiti
s Akut

Tidak jelas

Observasi
aktif

Tidak jelas

Appendisiti
s

Penyakit
lain

USG dan
Lab

Appendikto
mi

Tindakan
yang
sesuai

O Pada appendisitis tanpa komplikasi,

tidak diperlukan antibiotik.


O Appendektomi
dapat
dilakukan
secara
terbuka
atau
dengan
laparoskopi.

Komplikasi
O Komplikasi

yang
paling
membahayakan adalah PERFORASI.
O Massa periapendikuler
O Appendisitis perforata
O Abses
O Peritonitis

Pencegahan
Pencegahan Primer

Pencegahan
Sekunder

Pencegahan tersier

Diet tinggi serat

Diagnosa dini

Untuk mencegah terjadinya


komplikasi

Defekasi yang teratur

Pengobatan yang tepat untuk


mencegah komplikasi

Mencegah terjadinya infeksi luka


setelah operasi

Prognosis
O Apabila penangan dilakukan secara

tepat dan tidak terlambat


prognosanya BONAM.

maka

Sekian,
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai