Nurul Fitriyah
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama
: Ny. P
Umur
: 68 tahun
Alamat
: Sei Lumpur
Ruang
: VIP
Tanggal Masuk : 10 Juli 2014, 10.30
Tanggal Keluar : 13 Juli 2014
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Somnolen E3M5V4
Vital Sign: Tekanan Darah : 180/100 mmHg
Nadi : 89x/menit
Suhu : 360C
Respirasi : 22x/menit
Status Umum
Kepala : Konjunctiva anemis (-), sklera ikterik (-), reflex cahaya
(+/+), isokor, bibir kering (-), lidah kotor (-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-), JVP meningkat.
Paru
Inspeksi : Dada simetris (+), ketinggalan gerak (-), retraksi (-).
Palpasi: Ketinggalan gerak (-), vokal fremitus kanan=kiri, tidak
ada massa.
Perkusi: Seluruh lapang paru sonor.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan ronki
kasar (-/-), wheezing (-/-).
basah
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi: Iktus cordis teraba.
Perkusi: Batas jantung kiri atas SIC II prasternalis
Batas jantung kanan atas SIC II parasternal dextra
Batas jantung kiri bawah SIC V linea midclavicula
sinistra
Batas jantung kanan bawah SIC IV parasternal
dextra
Auskultasi : S1-S2 reguler, bising (-).
Abdomen
Inspeksi : Simetris, massa (-), sikatrik (-), venektasi (-).
Auskultasi : Bising usus (+) N.
Palpasi: Supel, nyeri tekan (-) di epigastrik, massa (-).
Perkusi: Timpani (+), asites (-).
Ekstremitas: Deformitas (-), edema (-), sianosis (-), akral hangat
(+), kekuatan otot tidak dapat dinilai.
Pemeriksaan Penunjang
GDS 200
Asam urat 4,8
Kolestrol 198
Diagnosis
Diagnosis Banding
Hipertesi Emergensi
Hipertensi Urgensi
Diagnosis Kerja
Hipertensi Emergensi suspek SNH
Terapi
O2 3 lpm
Inf RL 20 tpm + NB
Inj Ranitidin 2x1 amp
Inj Piracetam 12 gr 3x1 gr
Inj Citicolin 3x500 mg
Nifedipin 5 mg SL
Amlodipin 1x10 mg
Follow Up
10 Juli 2014
Diruangan TD
180/100
Ekstra nifedipin 10
mg SL
11 Juli 2014
Pusing (+) belum
berkurang, leher
belakang tegang,
kelemahan (-)
KU : CM
TD : 180/100
Nadi : 84
Suhu : 36,5
Ekstra nifedipin 10 mg SL
Interpril 1x5 mg
17.30 160/100
21.00 170/90
23.00 150/90
12 Juli 2014
Pusing (+) belum
berkurang. Pasien
minta rujuk
KU : CM
TD : 170/90
Acc rujuk
13 Juli 2014
Pasien dirujuk tanpa
perawat
KU : CM
TD : 190/100
Tinjauan Pustaka
Hipertensi Emergensi
Hipertensi Urgensi
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang segera seperti :
darah : rutin, BUN, creatirine, elektrolit, KGD (kimia gula darah).
urine : Urinelisa dan kultur urine.
EKG : 12 Lead, melihat tanda iskemi.
Foto dada : apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana ).
Pemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama) :
Sangkaan kelainan renal : IVP, Renald angiography ( kasus
tertentu ), biopsi renal (kasus tertentu ).
Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi : CT Scan.
Bila disangsikan Feokhromositoma : urine 24 jam untuk
Katekholamine, metamefrin, venumandelic Acid ( VMA ).
Jantung
Efek tekanan darah yang sangat
tinggi secara
langsung dapat menyebabkan peningkatan resistensi
dari ventrikel kiri peningkatan beben kerja jantung
pembesaran ventrikel kiri LVH ( Left Ventricle
Hypertrophy ).
Serebrovaskular
Pengaruh hipertensi pada otak bisa disebabkan oleh akibat
meningkatnya
tekanan
darah
yang
mengakibatkan
perdarahan,
ataupun
akibat
adanya
accelerated
atherosclerosis dengan penyakit serebrovaskular. Keadaan
ini bisa menyebabkan timbulnya gambaran klinis transient
ischemic attack ataupun stroke.
Ginjal
Tingginya tekanan rusaknya dinding pembuluh darah. Diamping
itu vacular growth juga dirangsang menyebabkan berjalannya
rangkaian proses yang menuju kepada penyumbatan gomerolus.
Penyakit pembuluh gomerulus yang secara progresif mengurangi
jumlah nefron yang berfungsi baik dengan berjalannya waktu.
Nefron bekerja lebih keras hipertrofi nefron dalam bentuk
glomerulosklerosis GGK.
Mata
Hiprtensi menyebabkan klainan pada mata berupa retinopati.
Keadaan ini dapat diketahui dengan pemeriksaan fndoskopi.
Terihat adanya perdarahan tau eksudat dengan atau tanpa
edema papil.
Penatalaksanaan
Hipertensi Urgensi
Prinsipnya dapat ditangani dengan anti
hipertensi oral dan rawat jalan. Namun
sulit untuk memonitor tekanan darah
setelah pemberian obat.
Target inisial penurunan tekanan darah
160/110 dalamjam atau hari.
Hipertensi Emergensi
Prinsip penanganan ditentukan pada organ
yang terlibat.
Penanganan dilakukan dengan pemberian
obat-obat secara parenteral.
Ideal rate penurunan tekanan darah masih
belum jelas.
Penurunan mean arterial pressure 10%
pada satu jam awal dan 15% dalam 2-3
jam berikutnya direkomendasikan.
Pembahasan
Terima Kasih