KLINIK ANGKASA
KLINIK ANGKASA
Jl. Raya Baru Kalijati No.8 Marengmang
Kab. Subang
Telp/Fax. : (0260) 4641787
Email : Klinikangkasa4@gmail.com
PANGKALAN TNI AU SURYADARMA
KLINIK ANGKASA
TENTANG
Ditetapkan di : Subang
Pada tanggal : 3 Oktober 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang
dikategorikan tidak aman dan berisiko terjadinya kejadian yang tidak
diharapkan , baik dari dari ruang lingkup yang paling kecil bahkan
sampai dengan Rumah sakit sekalipun.
b. Risiko mungkin saja dialami oleh setiap orang yang berada dalam
sarana pelayanan kesehatan mulai dari pasien atau pengunjung sarana
kesehatan maupun petugas kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan. Risiko atau kejadian yang tidah diharapkan terjadi bukan arena
ada unsur kesengajaan, tetapi karena rumitnya pelayanan kesehatan.
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya risiko atau kejadian
yang tidak diharapkan sebagai contoh tidak tersedianya sumber daya
manusia yang kompeten, kondisi fasilitas, maupun ketersediaan obat dan
peralatan kesehatan yang tidak memenuhi standar.
2. Tujuan Pedoman. Pedoman ini disusun dengan tujuan antara lain sebagai
berikut :
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Klinik Angkasa
4. Batasan Operasional
c. Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dihindari pda suatu
kegiatan / aktifitas yang dilakukan oleh manusia (Probabilitas Insiden).
5. Landasan Hukum
a. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
c. Permenkes RI Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
7. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (08.00 – 12.00) distribusi ketenagaan adalah sebagai
berikut:
a. Pendaftaran: PNS Asalami Nurbaniagus, AMK
b. Poli Umum: PNS dr. Arini Agustina
c. Poli Gigi: Lettu Kes drg. Arif Mamba’ul Ilmi Zulfitri
d. KIA: PNS Yayah Khoeriah, S.Tr. Keb
e. Farmasi: PNS Tryas Widianingsih, A.Md.Farm
8. Jadwal Kegiatan
a. Pengaturan jadwal jaga dokter, perawat dan bidan dibuat bersama-
sama dan di pertanggung jawabkan oleh Kordinator Klinis, Kordinator Bidan
dan Kordinator Perawat.
9. Denah Ruang
6m
PARKIR
RUANG
TUNGGU
U
B T
KASIR
2.5m
RUANG
TINDAKAN
S 5m
POLI
UMUM 2.5m
RUANG
RUANG
KIA
TUNGG
U
POLI GIGI
4m
4m
POJOK
ASI TOILET
4m 2m 3m
10. Standar Fasilitas
a. Fasilitas dan sarana
1) Bagian pendaftaran terletak di bagian depan gedung,
berdekatan dengan pintu masuk pengunjung, sehingga mudah
diakses. Di ruangan ini terdapat meja resepsionis sekaligus meja
kerja, lemari status, perangkat komputer.
b. Peralatan
BP Umum BP Gigi KIA Farmasi Pendaftaran
tensimeter tensimeter tensimeter Timbangan obat alat tulis
stetoskop stetoskop stetoskop Blender buku register
termometer tang rahang stetoskop Laminator rak status
hammer dewasa laennec Kalkulator komputer
senter tang rahang termometer Plastik obat nomor antrian
diagnostik set anak doppler Kertas puyer
timbangan bor gigi KB set Label obat
pengukur scaling set Partus set Sendok obat
tinggi badan spuit Kulkas
pita pengukur vaksin
Spuit
Pita
pengukur
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
11. Manajemen Risiko di FKTP
Manajemen resiko adalah upaya menanggulangi semua resiko yang
mungkin terjadi di sebuah instansi, diperlukan sebuah proses yang
dinamakan sebagai manajemen risiko. Manajemen risiko merupakan
metode penanganan sistematis formal dimana dikonsentrasikan pada
identifikasi dan pengontrolan kejadian yang memiliki kemungkinan
perubahan yang tidak diinginkan. Risiko adalah hal yang tidak akan
pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan atau aktifitas manusia.
Di Klinik Angkasa terdapat dua kegiatan manajemen risiko yang menjadi
acuan sebagai dasar pencegahan terhadap risiko yang mungkin terjadi,
yaitu :
a. Manajemen risiko layanan klinis
Manajemen risiko layanan klinis adalah penerapan manajemen
risiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh
aktifitas atau kegiatan di klinik pada kesehatan pasien dan petugas
b. Manajemen risiko sarana prasarana
Manajemen risiko layanan klinis adalah penerapan manajemen
risiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh sarana
prasarana yang ada di klinik.
2) Dampak
Tingkat Deskripsi Dampak
Risiko Peluang /
Frekuensi
1 Tidak Tidak ada cedera
significant
2 Minor - Cedera ringan, missal luka lecet
- Dapat diatasi dengan P3K
3 Moderat - Cedera sedang, misal luka robek
- Berkurangnya fungsi motorik /
sensorik / psikologis / intelektual
(reversible), tidak berhubungan
dengan penyakit
- Setiap kasus yang
memperpanjang perawatan
4 Mayor Cedera luas / berat, misal cacat,
lumpuh, kehilangan fungsi motorik /
sensorik / psikologis / intelektual
(reversible), tidak berhubungan
dengan penyakit
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan
dengan perjalanan penyakit
3) Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko dilakukan pada kasus yang terpilih berdasarkan
kegawatan risiko. Evaluasi dilakukan dengan mencari penyebab
masalah menggunakan Analisis Akar Masalah (RCA/Root Cause
Analysis) kemudian ditentukan apakah memerlukan tindakan
perbaikan (treatment) ataukah tidak.
SKOR RISIKO = DAMPAK X PELUANG
Level Total Skor
Rendah 1-3
Sedang 4-6
Tinggi 8-12
Extreme 15-25
4) Kelola Risiko
Level Tindakan
Ekstrem Memerlukan Tindakan segera, paling lambat 2x24 jam
Tinggi Kaji dengan detail dan perlu Tindakan segera, sampai
2 minggu
Sedang Dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu.
Sebaiknya menilai dampak terhadap bahaya dan
Kelola resiko. Target waktu pengendalian sampai 6
minggu
Rendah Dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu,
diselesaikan dengan prosedur rutin. Target waktub
pengendalian sampai 12 minggu.
h. Respon Manajemen
Setelah resiko yang mungkin terjadi diidentifikasi dan dianalisa,
tim manajerial akan memulai memformulasikan strategi penanganan
resiko yang tepat. Strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak
potensial dari resiko itu sendiri. Adapun tujuan dan strategi ini
adalah untuk memindahkan dampak potensial resiko sebanyak
mungkin untuk meningkatkan control terhadap resiko.
Ada lima strategi alternative untuk menangani resiko :
1) Menghindari risiko
2) Mencegah risiko dan mengurangi kerugian
3) Meretensi risiko
4) Mentransfer risiko
5) Asuransi
Jika diperlukan tindakan perbaikan maka Tim Mutu
merekomendasikan rencana tindakan perbaikan dan monitoring
terhadap tindakan perbaikan.Setiap tindakan perbaikan
dikonsultasikan kepada Kepala Klinik dan dikomunikasikan kepada
petugas Klinik lainnya.
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU