Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAHKABUPATENLOMBOKTENGAH DINAS

KESEHATAN
UPTDPUSKESMASKOPANG
JalanRayaTimurKopangKec.Kopang KodePos 83553
email. puskesmaskopang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


KOPANGNOMOR:35/A6/SK/PKM-KPG/I/2022

TENTANG
PELAPORANINSIDENKESELAMATANPASIEN
UPTD PUSKESMAS KOPANG

DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS KOPANG

Menimbang : a. bahwa keselamatan pasien merupakan suatu system yang


bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera yangdisebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil sehingga asuhan
pasien di UPTD Puskesmas KOPANG menjadi aman;
b. bahwa pelaksanaan program keselamatan pasien wajib
dilaksanakan di UPTD Puskesmas KOPANG;
c. bahwa salah satu program dasar keselamatan pasien adalah
menekan/menurunkan insiden keselamatan pasien berupa
KTD,KTC,KPC,KNC,Sentinel;
d. bahwa terlaksananya programproaktif berupa identifikasi ini dan
meminimalkaninsidendiperlukantatakelolainsidenkeselamatan
pasien di Puskesmas KOPANG;
e. bahwauntukkepentingantersebut,makaperluditetapkansistem
pelaporan insiden keselamatan pasien internal dan eksternal di
UPTD Puskesmas KOPANG.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun2009
tentang Kesehatan;
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesia Nomor44
Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
3. Peraturan Menteri KesehatanRepublikIndonesiaNomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
4. PeraturanMenteriPendayagunaanAparaturNegaradan

ReformasiBirokrasiNomor14Tahun2017tentang
Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan danPengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
6. PeraturanMenteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 52
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasyankes;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
8. PeraturanMenteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 Tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
9. PeraturanMenteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Puskesmas;
10. Peraturan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2021 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hami, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta
Pelayanan Kesehatan Seksual;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2022 tentang Tentang Indikator Nasional Mutu
Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan
Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah
Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit Transfusi Darah;
12. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor
34 Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PELAPORAN


INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS
KOPANG

Kesatu : Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di UPTD Puskesmas Kopang


sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
Kedua : ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkandi: KOPANG

Pada Tanggal:10 Februari 2022


Kepala UPTD Puskesmas KOPANG

DwiJuniarti Amd.Kep.
NIP.196906011989032007
Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas KOPANG
Nomor : 35/A6/SK/PKM-KPG/I/2022
Tanggal : 10 Februari 2022
Tentang :Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas KOPANG

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


UPTD PUSKESMAS KOPANG

Keselamatan pasien adalah Pasien bebas dari harm /cedera yang tidak seharusnya terjadi
atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cidera fisik / sosial psikologis,
cacat, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan. Insiden Keselamatan Pasien
(IKP)/Patient Safety Incidents adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian dan lain - lain) yang
tidak seharusnya terjadi. Pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan
laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran. Kebijakan Insiden
Keselamatan Pasien mencakup
A. InsidenKeselamatanPasienyangharusdilaporkanadalah:

1. Kejadian Potensial Cidera (KPC) adalah suatu kondisi yang sangatberpotensi untuk
menimbulkan cidera tetapi belum terjadi insiden.
2. Kejadian Nyaris Cidera (KNC) adalah suatu insiden yang terjadi tetapi belum
sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menimbulkan cidera pada pasien.
Kejadian nyaris cedera meliputi :
a. Semuakejadiansalahobat,yangbelumsampaiterpaparkepasien

b. Semua kesalahan medis (medical error) yang belum sampai terpapar ke


pasien
3. KejadianTanpa Cidera (KTC) adalahInsiden yang sudahterpapar ke pasien, tetapi
tidak menimbulkan cidera, dapat terjadi karena “keberuntungan” (misal: pasien
terima suatu obat kontra indikasi tetapitidak timbulreaksi obat), atau "peringanan"
(suatu obat dengan reaksi alergi diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya) .
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah suatu kejadianyangmenimbulkan cidera
yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena
tidak bertindak(ommission) bukan karena undelying diseases / kondisi pasien.
Kejadian tidak diharapkan (KTD) mencakup:
a. Semua kejadian serius akibat reaksiobat, jika sesuaidan sebagaimana yang
didefinisikan oleh Puskesmas.
b. Semua kesalahan pengobatan yang signifikan jika sesuai dan sebagaimana
yang didefinisikan Puskesmas.
c. Semua perbedaan besar antara diagnosis pratindakandandiagnosis
pasca tindakan;
d. Kejadian tak diharapkan atau pola kejadian tak diharapkan selama anestesi
tanpa memandang cara pemberian
e. Kejadian-kejadian lain; sebagai contoh, infeksi yang berkaitan dengan
perawatan kesehatan atau wabah penyakit menular
5. Kejadian Sentinel adalah peristiwa tidak terduga yang melibatkan kematian atau
cidera yang serius secara fisik dan psikologis. Kejadian sentinel mencakup :
Kematian yang tidak terduga, termasuk:
a. Kematian yang tidak terkait dengan sebab alamiah dari penyakit dan penyakit
dasar seorang pasien.
b. Kematian atas bayi cukup bulan;dan

c. Bunuhdiri;

d. Kehilangan fungsi tubuh pasien yang luas dan permanen yang tidak terkait
dengan perjalanan alamiah dari penyakit atau penyakit dasarnya;
e. Penularanpenyakit yang kronikataufatalakibatinfusyangterkontaminasi;

f. Penculikan bayi atau bayi dipulangkan dengan orang tua yang salah;

g. Pemerkosaan, kekerasan di tempat kerja seperti penyerangan (menyebabkan


kematian atau kehilangan fungsitubuh yang permanen) atau pembunuhan (yang
disengaja) atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran,siswa latihan,
pengunjung atau vendor pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan puskesmas
B. Pelaporan Insiden

Setiap KPC/KNC/KTC/KTD/Sentinel harus dilaporkan dalam waktu maksimal 2x24


jam/akhir jam kerja/shift ke Tim Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas KOPANG.
Pelaporan disampaikan/dibuat oleh :
1. Siapa saja atau semua stafUPTD Puskesmas KOPANG yang pertama menemukan
kejadian / insiden.
2. Siapa saja atau semua staf UPTD Puskesmas KOPANG yang terlibat dalam
kejadian / insiden
C. LaporanInsidenterdiridariduamacam:

1. Formulir Laporan Internal Insiden Keselamatan Pasien adalah Formulir Laporan


yang dilaporkan ke Tim Mutu bagian Keselamatan Pasien. Laporan berisi : data
pasien, rincian kejadian, tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat
insiden, pelapor dan penilaian grading.
2. PelaporanKejadianSentinel

a. Kepadarepresentasipemilik(DewanPengawasmelaluiemail)

b. KeTimMutuPuskesmasmaksimal2x24jamsetelahkejadianterjadi/disadari
D. AnalisisInsidenkeselamatanpasien

1. Untuk grade biru dan hijau, insiden akan dianalisis menggunakan investigasi
sederhana
2. Untuk grade Kuning / Merah, insiden akan dianalisis menggunakan Analisis akar
masalah / Root Cause Analysis (RCA)
3. RCA dilakukan dalam batas waktu yang ditetapkan yaitu maksimal 45 hari
sejaktanggal insiden terjadi atau disadari.
4. RCAdilakukanolehtimyangterdiridarimultiprofesidanmultiunit.

E. Tatalaksana pelaporanIKP

1. AnalisisMatriksGrading

Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan
derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya.
a. Dampak (Consequences) Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah
seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai
meninggal
b. Probabilitas/Frekuensi/Likelihood Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi
risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi

Tabel1PenilaianDampak Klinis
TINGKAT DESKRIPSI DAMPAK
RISIKO
1 TidakSignifikan Tidakada cedera
2 Minor a. Cederaringan, missallukalecet

b. Dapat diatasidenganpertolonganpertama

3 Moderat a. Cederasedang,missalluka robek

b. Berkurangnya fungsi sensorik / motoric /


psikologis atau intelektual (reversibel), tidak
berhubungan dengan penyakit
c. Setiapkasusyangmemperpanjangperawatan
4 Mayor a. Cederaberat/luas,missalcacat/lumpuh

b. Kehilangan fungsi sensorik / motoric /


psikologisatauintelektual(reversibel),tidak
berhubungan dengan
Penyakit
5 Katastropik Kematianyangtidakberhubungandengan perjalanan

Penyakit
Tabel2 Penilaian Probabilitas
TINGKAT PROBABILITAS

RISIKO
1 Sangatjarang/rare(˃5tahun/kali)
2 Jarang/ unlikely(˃2-5tahun/kali)
3 Mungkin /possible (1-2tahun/ kali)
4 Sering/ likely(beberapa kali/tahun)
5 Sangatsering/alwayscertain(tiapminggu/bulan)

SetelahnilaiDampakdanProbabilitasdiketahui,dimasukkandalamTabelMatriks Grading
Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
2. SkorRisiko

Skorrisiko=Dampakxprobabilitas

Caramenghitungskorrisiko yaituuntukmenentukanskorrisikodigunakanmatriks
grading risiko (tabel 3)
a. Tetapkanfrekuensipada kolomkiri

b. Tetapkandampakpadabariskearah kanan

c. Tetapkanwarna bandsnya, berdasarkanpertemuanantara frekuensidan


dampak.
3. BandsRisiko

Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu :
Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna "bands" akan menentukan Investigasi yang
akan dilakukan:Bands BIRU dan HIJAU : Investigasi sederhana Bands KUNING
dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA
Warna bands: hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurut kebawah dan nilai
probabilitas yang diurut ke samping kanan.
Tabel 3 MatriksGrading Risiko

Tdk
Probabilitas
signifikan Moderat Mayor Katastropik
Minor
(1) (3) (4) (5)
(2)
Sangatseringterjadi
(tiap Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
minggu/bulan)5
Seringterjadi
(beberapakali/thn) 4 Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Mungkinterjadi
(1-˂2kali/thn)3 Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

Jarangterjadi
(>2-˂5kali/thn)2 Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim

Sangat jarang
terjadi(>5kali/thn) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1

Tabel4Tindakan sesuaiTingkat dan Bands Risiko


Level/bands Tindakan

Extrime(sangattinggi) Risiko ekstrim,dilakukanRCApalinglama45hari,


membutuhkantindakansegera,perhatiansampaikekepala
puskesmas
High(tinggi) Risikotinggi,dilakukanRCApalinglama45hari,kaji
dengandetil&perlutindakansegerasertamembutuhkan
perhatian top manajemen
Moderate(sedang) Risikosedang,dilakukaninvestigasisederhanapalinglama
2 minggu,pimpinan klinis sebaiknya menilai
dampakterhadap biaya dan kelola resiko
Low(rendah) Risikorendah,dilakukaninvestigasisederhanapalinglama 1
minggu, diselesaikan dengan prosedur rutin

Hasilgradingakanmenentukanbentukinvestigasidananalisayangdilakukansebagai berikut:
a. Grading biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung bersama dengan staf di
unit waktu maksimal 1 minggu
b. Grading hijau : investigasi sederhana olehatasan langsung bersama dengan staf di
unit waktu maksimal 2 minggu
c. Gradingkuning:investigasikomprehensif/analisisakarmasalah/RCA,waktu
maksimal45hari.
d. merah : investigasi komprehensif/analisis akar masalah/ RCA, waktu maksimal45
hari
F. ProsedurpelaporanInsidenKeselamatanpasien

1. KejadianNyarisCidera(KNC)

a. Pada kejadian nyaris cidera (KNC) wajib segera ditindaklanjuti


(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/akibat yang tidak diharapkan
b. Setelah ditindaklanjuti, segera membuat laporan insiden dengan mengisi
Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja/shift kepada Atasan langsung.
Jangan menunda laporan.
c. Segeraserahkanlaporankepada Atasanlangsung(kepalaunit)

d. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko


terhadap insiden yang dilaporkan menggunakan analisis matriks grading.
e. Atasan menyerahkan laporan insiden ke Tim Keselamatan Pasien Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien paling lambat 2x24 jam setelah
insiden. -10- 6) Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa
yang akan dilakukan sesuai dengan analisis matriks grading.
f. Setelah unit selesai melakukan investigasi sederhana, rekomendasi, serta
rencana tindak lanjut, laporan hasil diserahkan ke Tim Keselamatan Pasien
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas
KOPANG
g. Tim Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas KOPANG akan menganalisa
kembali hasil investigasi sederhana dan laporan insiden untuk menentukan
apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan dengan melakukan regrading.
h. Tindak lanjut hasil regrading berupa: Tim Keselamatan Pasien akan membuat
laporan hasil investigasi sederhana, rekomendasi serta rencana tindak lanjut
untuk perbaikan serta pembelajaran. Untuk mencegah kejadian yang sama
terulang, hasil investigasi sederhana dikoordinasikan kepadaKepalaPuskesmas.
i. Rekomendasiuntuk perbaikandanpembelajarandiberikanumpan balik kepada
unit kerja terkait
j. Monitoringdanevaluasibersamaunit terkait denganKomitePeningkatanMutu dan
Keselamatan Pasien melalui Tim Keselamatan Pasien
2. KejadianTidakCidera(KTC)danKejadianTidakDiharapkan(KTD)

a. Apabila terjadi KTC dan KTD wajib segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani)


untuk mengurangi dampak/akibat yang tidak diharapkan
b. Setelah ditindaklanjuti, segera membuat laporan insiden dengan mengisi
Formulir Laporan Insiden melalui Google Form pada akhir jam kerja/shift
kepada Atasan langsung. Jangan menunda laporan.
c. Segeraserahkanlaporankepadaatasanlangsung/koordinatorruangan
d. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan menggunakan analisis matriks grading
e. AtasanmenyerahkanlaporaninsidenkeTim KeselamatanPasienpaling lambat
2x24 jam setelah insiden.
f. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan sesuai dengan analisis matriks grading apakah menggunakan
investigasi sederhana atau Root Cause Analysis (RCA)
g. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan
laporan insiden dilaporkan ke Tim Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas
KOPANG
h. Tim Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas KOPANG akan menganalisa
kembali hasil Investigasi dan Laporan insiden untuk menentukan apakah perlu
dilakukan investigasi lanjutan (RCA)
i. Untuk grade Kuning / Merah, Tim Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas
KOPANG akan melakukan Analisis akar masalah / Root Cause Analysis
(RCA).RCA dilakukan dalam batas waktu yang ditetapkan yaitu maksimal 45
hari sejak tanggal insiden terjadi atau disadari.RCA dilakukan oleh tim untuk
mengidentifikasisumber asalkejadiandapat mengarahpada perbaikandanatau
tindakan dalam mencegah atau mengurangi risiko dari kejadian sentinel
berulang. RCA diketuai pimpinan unit terkait dengan surat keputusan direktur
utama. Langkah-langkah RCA sebagai berikut:
1) Identifikasisumberasalkejadian

2) Membentuk tim untuk investigasi

3) Mengumpulkan data melalui wawancara,observasi dandokumentasi

4) Membuat tabular timeline

5) Menetapkan prioritas masalah

6) Melakukan analisis masalah

7) Membuat rekomendasi dan rencana tindak lanjut

j. RCA difasilitasi Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien UPTD


Puskesmas KOPANG
k. Setelah melakukan RCA, tim RCA akan membuat laporan hasil RCA,
rekomendasi serta rencana tindak lanjut untuk perbaikan serta pembelajaran
untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali
l. Rekomendasiuntuk perbaikandanpembelajarandiberikanumpan balik kepada
unit kerja terkait
m. Laporan hasil RCA disampaikan ke Kepala Puskesmas melalui Tim Mutu dan
Tim Keselamatan Pasien serta Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP)
n. KepalaPuskesmasmenindaklanjutihasilRCA.
o. Monitoring dan evaluasi oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien.
3. Kejadiansentinel

a. Pada kejadian sentinel wajib segera ditindaklanjuti (ditangani/ dicegah) untuk


mengurangi dampak/akibat yang tidak diharapkan.
b. Setiap staf yang mengetahui melihat terjadinya kejadian sentinel seperti pada
pengertian sentinel pada kebijakan butir a sampai dengan f, segera melaporkan
secara lisankepada atasan langsung danatau ketua TimMutu dan Keselamatan
Pasien UPTD Puskesmas KOPANG.
c. Tim Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas KOPANG melaporkan keKepala
Puskesmas dalam waktu 2x24 jam.
d. Laporan dibuat secara tertulis kepada Tim Keselamatan Pasien dengan
menggunakan formulir yang tersedia dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah
kejadian, jangan menunda laporan
e. Gradinguntukkejadiansentineladalahmerah.

f. Bentuk analisa untuk grading kuning atau merah adalah investigasi


komprehensif/ analisis akar masalah/ RCA (Root Causes Analysis)
g. RCA dilakukan dalam batas waktu yang ditetapkan yaitu maksimal 45 hari
sejak tanggal insiden terjadi atau disadari.
h. RCA dilakukan oleh tim untuk mengidentifikasi sumber asal kejadian dapat
mengarah pada perbaikan dan atau tindakan dalam mencegah atau mengurangi
risiko dari kejadian sentinel berulang. Ketua tim RCA adalah pimpinan unit
terkait dengan surat keputusan Kepala Puskesmas. Langkah-langkah RCA
sebagai berikut:
1) Identifikasisumberasalkejadian

2) Membentuktimuntukinvestigasi

3) Mengumpulkandatamelaluiwawancara,observasidandokumentasi

4) Membuattabulartimeline

5) Menetapkanprioritasmasalah

6) Melakukananalisismasalah

7) Membuatrekomendasidanrencanatindak lanjut

8) RCA difasilitasi Tim Mutu dan Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas


KOPANG
9) Setelah melakukan RCA, tim RCA akan membuat laporan hasil RCA,
rekomendasisertarencanatindak lanjut untukperbaikansertapembelajaran
untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali
10) Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait.
11) Laporan hasil RCA disampaikan ke kepala puskesmas melalui Tim Mutu
dan Keselamatan Pasien, serta Komite Nasional Keselamatan Pasien
(KNKP)
G. TatacaraPelaporanEksternalIKP(KTD &Sentinel)keKNKP

1. Apabila terjadi insiden KTD atau Sentinel maka segera dilakukan penanganan di
tingkat puskesmas sesuai prosedur
2. Tim mutu membuat surat permohonan password pelaporan IKP fasyankes melalui
email sekertariat KNKP (sekertariat.knkp@gmail.com) dan google form
(http://bit.ly/FormGantiPass) untuk mendapatkan password dan username yang
dapat digunakan untuk masuk ke aplikasi patient safety
3. Timmutumelakukanpelaporane-reportkeKNKP dengan tata cara sebagai berikut:

a. Membuat laporan dengan membuka web aplikasi.


http://mutufasyankes.kemkes.go.id menggunakan username dan password yang
telah diberikan sebelumnya.
b. Mengisi formulirsesuai dengan data yang sesungguhnya dan dapat
dipertanggung jAwabkan
c. Menyimpan data yang telah dilaporkan

d. Menjaga kerahasiaan data username dan password

e. Data laporan yang diberikan sepenuhnya menjadi tanggungjawab puskesmas

4. Puskesmas akan menerima feedback dari KNKP dalam bentuk safety alert,
termasuk pembelajaran dari puskesmas lain (triwulan)

Kepala UPTD Puskesmas KOPANG

Dwi Juniarti, Amd.Kep.


NIP.196906011989032007

Anda mungkin juga menyukai