Anda di halaman 1dari 11

Klinik Pratama Rawat Jalan

PT. Glostar Indonesia Sukalarang


Jl. Sukabumi– Cianjur Km.13 Ds.Titisan Kec.Sukalarang Kab.Sukabumi

KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PT. GLOSTAR INDONESIA


SUKALARANG
NOMOR: 024/SK/IGD-GSI2/VII/2023
TENTANG
PANDUAN PENCATATAN DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI
KLINIK PT. GLOSTAR INDONESIA SUKALARANG

PENANGGUNG JAWAB KLINIK PT. GLOSTAR INDONESIA SUKALARANG,

Menimbang : a. bahwa keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang


bertujuan untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil sehingga asuhan
pasien di klinik yang aman, untuk itu perlu dilaksanakan program
keselamatan pasien;
b. bahwa salah satu program dasar keselamatan pasien adalah
menekan/menurunkan insiden keselamatan pasien berupa KPC,
KNC, KTC, dan KTD;
c. bahwa terlaksananya program proaktif berupa identifikasi ini dan
meminimalkan insiden diperlukan tata kelola insiden keselamatan
pasien di klinik;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf (a), (b), dan
(c) di atas, dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan
Penanggung Jawab Klinik PT. Glostar Indonesia Sukalarang
tentang Panduan Pencatatan dan Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien di Klinik PT. Glostar Indonesia Sukalarang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2014 Tentang
Klinik
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tahun 25 Tahun 2019
Tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di
Lingkungan Kementrian Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Dokter Praktek
Mandiri, Tempat Dokter Gigi Praktek Mandiri;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PT. GLOSTAR


INDONESIA SUKALARANG TENTANG PANDUAN PENCATATAN
DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK
PT. GLOSTAR INDONESIA SUKALARANG
KESATU : Panduan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Semua insiden di klinik wajib segera ditindaklanjuti
(dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak atau akibat yang
tidak diharapkan.
KETIGA : Semua kejadian insiden harus dilaporkan secara tertulis pada
formulir internal insiden dalam waktu 2x24 jam dengan diketahui
oleh atasan langsung, dilaporkan kepada tim PMKP serta dilakukan
re-grading.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sukabumi

Pada tanggal : 01 Juli 2023

PENANGGUNG JAWAB KLINIK PT. GLOSTAR


INDONESIA SUKALARANG

dr. Christine Natalia


LAMPIRA : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PT. GLOSTAR
N INDONESIA SUKALARANG
NOMOR : 024/SK/IGD-GSI2/VII/2023
TENTANG : PANDUAN PENCATATAN DAN PELAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PT. GLOSTAR INDONESIA
SUKALARANG

PANDUAN PENCATATAN DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


KLINIK PT. GLOSTAR INDONESIA SUKALARANG

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak perlu diragukan lagi pernyataan Sir Liam Donaldson, Chairman WHO
World Alliance for Patient Safety pada tgl 2 Mei 2007 ketika meresmikan “Nine Life-
Saving Patient Safety Solutions” di WHO Collaborating Centre for Patient Safety :
“Patient safety is now recognized as a priority by health systems around the world.”
Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam pelayanan
kesehatan.
Salah satu program yang menjadi dasar Keselamatan Pasien adalah menekan /
menurunkan insiden Keselamatan Pasien beserta KTD / KNC. Buku Pedoman
Pelaporan IKP ini dengan tujuan umum : Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien
(KTD dan KNC) dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

B. Tujuan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien


1. Tujuan Umum : Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD dan KNC) dan
meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus :
a. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan
pasien di Klinik PT. Glostar Indonesia Sukalarang.
b. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah.
c. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien agar
dapat mencegah kejadian yang sama dikemudian hari.
C. Definisi
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem dimana klinik membuat asuhan pasien
lebih aman. Hal ini termasuk: asesmen risiko; identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien; pelaporan dan analisis insiden; kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian tidak disengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien.
Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi :
1. Kondisi Potensial Cedera (KPC) merupakan kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) merupakan insiden yang sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak timbul cedera.
4. Kejadian tidak diharapkan (KTD) merupakan insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien.

Laporan Insiden Klinik (Internal)


Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian tidak
diharapkan (KTD) yang menimpa pasien atau kejadian lain yang menimpa keluarga
pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di klinik.
Tim keselamatan pasien menentukan derajat insiden (grading) dan melakukan
Root Case Analysis (RCA). RCA adalah suatu proses berulang yang sistematik
dimana faktor – faktor yang berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi dengan
merekonstruksi kronologis kejadian menggunakan pertanyaan “kenapa” yang
diulang hingga menemukan akar penyebab dan penjelasannya. Pertanyaan
“kenapa” harus ditanyakan hingga tim investigasi mendapatkan fakta, bukan hasil
spekulasi.
BAB II
PELAPORAN INSIDEN

Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah satu caranya
adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem analisis. Dapat
dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak semua orang dalam organisasi
untuk peduli akan bahaya / potensi bahaya yang dapat terjadi kepada pasien.
Pelaporan juga penting digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya error
sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasi selanjutnya.

Mengapa pelaporan insiden penting?


 Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran untuk mencegah
kejadian yang sama terulang kembali.
Bagaimana memulainya ?
 Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di klinik meliputi kebijakan, alur pelaporan,
formulir pelaporan dan prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan pada
seluruh karyawan.
Apa yang harus dilaporkan ?
 Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi
ataupun yang nyaris terjadi.
Siapa yang membuat Laporan Insiden ?
 Siapa saja atau semua staf klinik yang pertama menemukan kejadian
 Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian
Masalah yang dihadapi dalam Laporan Insiden
 Laporan dipersepsikan sebagai “pekerjaan perawat”
 Laporan sering disembunyikan / underreport, karena takut disalahkan.
 Laporan sering terlambat
 Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya blame culture
Bagaimana cara membuat Laporan Insiden (Incident report) ?
 Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari
maksud, tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi
formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-pengertian yang
digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan
ALUR PELAPORAN INSIDEN KE TIM KP (Internal)
1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/ KTD) di klinik, wajib segera ditindaklanjuti
(dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi Formulir
Laporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan langsung. (Paling lambat
2 x 24 jam ); jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada Tim PMKP
4. Tim PMKP akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadap insiden
yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan dilakukan
sebagai berikut :
 Grade biru : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1
minggu.
 Grade hijau : Investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2
minggu
 Grade kuning : Investigasi komprehensif / analisis akar masalah / RCA oleh Tim
KP di Klinik, waktu maksimal 45 hari
 Grade merah : Investigasi komprehensif / analisis akar masalah / RCA oleh Tim
KP di Klinik, waktu maksimal 45 hari.
6. Untuk grade Kuning / Merah, Tim KP di Klinik akan melakukan Analisis akar masalah
/ Root Cause Analysis (RCA)
7. Setelah melakukan RCA, Tim KP di Klinik akan membuat laporan dan Rekomendasi
untuk perbaikan serta “Pembelajaran” berupa : Petunjuk / ”Safety alert” untuk
mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
8. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Penanggung Jawab
Mutu.
9. Rekomendasi untuk “Perbaikan dan Pembelajaran” diberikan umpan balik kepada
unit kerja terkait.
BAB III
ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO

Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan
derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya.
a. Dampak (Consequences)
Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang
dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.
b. Probabilitas / Frekuensi / /Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya
insiden tersebut terjadi

ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO


 Setelah Nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, masukan dalam table
matriks grading risiko untuk menghitung skor risiko (=Dampak X
Probabilitas) dan mencari warna Band Risiko.
BAB IV
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Formulir laporan Insiden (Internal)


Adalah Formulir Laporan yang di laporkan ke Tim KP di Klinik dalam waktu maksimal
2x24 jam. Laporan berisi : data pasien/petugas yang terkena insiden, rincian kejadian,
tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat insiden, pelapor, dan penilaian
grading.

Petunjuk Pengisian

FORMULIR LAPORAN INSIDEN KE TIM KESELAMATAN PASIEN


DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KLINIK PT. GLOSTAR INDONESIA SUKALARANG

LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
A. DATA PASIEN
Nama : ……………………………………………………………..
Tanggal Lahir / Umur : ……………………………………………………………..
Nomor Rekam Medis : ……………………………………………………………..
Jenis Kelamin : L/P

B. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan : ………………………………………………………………
Waktu Kejadian

2. Deskripsi Singkat : ………………………………………………………………


Kejadian ………………………………………………………………
3. Kronologis : ………………………………………………………………
Kejadian ………………………………………………………………
………………………………………………………………
4. Jenis Kejadian : Kejadian Potensial Cedera / KPC
Kejadian Tidak Cedera / KTC
Kejadian Nyaris Cedera / KNC
Kejadian Tidak Diharapkan / KTD
Kejadian Sentinel
5. Orang Pertama yang Melaporkan Kejadian :
Karyawan Pasien

6. Insiden Terjadi Pada :


Karyawan Pasien
7. Tempat Kejadian :………………………………………………………………
8. Unit Kerja yang Terkait dengan kejadian :
Pasien Poli Umum Pasien RGD
Pasien Poli Kebidanan
9. Akibat Kejadian :
Tidak Ada Cedera Cedera Ringan
Cedera Sedang Cedera Berat
Kematian
10. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian dan hasilnya :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
11. Tindakan tersebut dilakukan oleh :
…………………………………………………………………………………………

Sukabumi, ………………..

Pembuat Laporan Penerima Laporan

………………………………………….. ………………………………………
Grading Risiko Kejadian
Biru Hijau Kuning Merah
BAB V
PENUTUP

Sistem pelaporan insiden di klinik merupakan awal proses analisis dan


investigasi insiden. Diharapkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini
dapat menjadi acuan bagi klinik untuk melaksanakan sistem pelaporan dan analisis di
klinik. Dengan meningkatnya jumlah laporan insiden akan tergambarkan budaya dan
motivasi untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kepada pasien.
Hasil analisis akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama di
kemudian hari.

PENANGGUNG JAWAB KLINIK PT. GLOSTAR


INDONESIA SUKALARANG

dr. Christine Natalia

Anda mungkin juga menyukai