Anda di halaman 1dari 5

KLINIK UTAMA MITRA HUSADA

Jl. Andi Djemma Kel.Tompotika Kec.Wara,Kota Palopo


Telp (0471)24690 Kode Pos : 91921
Email : klinikmitrahusada02@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA KLINIK UTAMA MITRA HUSADA
Nomor : 13/SK.KMH/PLP/I/2023

TENTANG

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


KLINIK UTAMA MITRA HUSADA

KEPALA KLINIK UTAMA MITRA HUSADA

Menimbang : a. bahwa pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya


disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk
mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien. Pelaporan
insiden terdiri atas laporan insiden internal dan laporan insiden
eksternal.
b. bahwa sistem pelaporan diharapkan dapat mendorong individu di
dalam Klinik untuk peduli akan bahaya atau potensi bahaya yang
dapat terjadi pada pasien.
c. bahwa pelaporan juga penting digunakan untuk memantau upaya
pencegahan terjadinya kesalahan (error) sehingga dapat mendorong
dilakukannya investigasi. Di sisi lain, pelaporan akan menjadi awal
proses belajar untuk mencegah kejadian yang sama terulang
kembali.
d. bahwa untuk mengelola mutu sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, b dan c, perlu ditetapkan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
di Klinik Utama Mitra Husada;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun


2017 Tentang Keselamatan Pasien;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Standar Minimal Bidang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Risiko Sektor Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1983/2022 Tentang Standar Akreditasi Klinik

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN PEANGGUNG JAWAB KLINIK UTAMA MITRA


HUSADA DATARI TENTANG PELAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
KESATU : Klinik perlu melakukan analisis dengan menggunakan matriks
pemeringkatan (grading) risiko yang akan menentukan jenis investigasi
insiden yang dilakukan setelah laporan insiden internal. Investigasi
terdiri atas investigasi sederhana dan investigasi dengan Root Cause
Analysis (RCA). Investigasi menggunakan analisis akar masalah (RCA)
terdiri atas investigasi sederhana (untuk grading risiko warna hijau dan
biru) dan investigasi komprehensif (untuk grading risiko warna merah
dan kuning). Pada kejadian sentinel tidak perlu mempertimbangkan
warna grading
KEDUA : Klinik perlu menetapkan sistem pelaporan pembelajaran keselamatan
pasien klinik (SP2KPP) insiden yang meliputi kebijakan, alur pelaporan,
formulir pelaporan, prosedur pelaporan, insiden yang harus dilaporkan
internal, yaitu semua jenis insiden termasuk kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, kejadian tidak cedera dan
kejadian potensial cedera significant. Sementara itu, laporan eksternal
yang dilaporkan adalah IKP yang termasuk pada jenis insiden KTD dan
kejadian sentinel yang telah dilakukan analisa akar masalah (RCA) dan
rencana tindakan korektifnya. Ditentukan juga siapa saja yang membuat
laporan, batas waktu pelaporan, investigasi, dan tindak lanjutnya.
KETIGA : Pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
KEEMPAT : Adapun jenis-jenis Insiden keselamatan pasien terdiri atas (1) kondisi
potensial cedera signifikan (KPCS), (2) kejadian nyaris cedera (KNC),
(3) kejadian tidak cedera (KTC), (4) kejadian tidak diharapkan (KTD),
dan (5) kejadian sentinel (KS) lampiran terkait penjelasan insiden
keselamatan pasien terlampir dlam surat keputusan ini
KELIMA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagai
mana mestinya.
Ditetapkan di : Di Palopo
Pada Tanggal : 11 Januari 2023
Direktur Klinik Utama Mitra Husada

dr.A.Itri Syamdiah Idham Chalik


LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA KLINIK UTAMA
MITRA HUSADA
NOMOR 13/SK.KMH/PLP/I/2023
TENTANG
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

a) Upaya keselamatan pasien dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden. Jenis


insiden terdiri atas insiden sebagai berikut:
1. Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cedera
pada pasien. Misalnya, pasien jatuh dari tempat tidur dan menimbulkan luka
pada pergelangan kaki.
2. Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden yang sudah mengenai/terpapar
pada pasien, tetapi tidak terjadi cedera. Misalnya, perawat salah memberikan
obat kepada pasien, obat telah diminum, tetapi pasien tidak mengalami
cedera.
3. Kondisi potensial cedera signifikan (KPCS) adalah semua situasi atau kondisi
terkait (selain dari proses penyakit) yang berpotensi menyebabkan cedera
signifikan / kejadian sentinel. Misalnya, DC shock rusak, walaupun belum
ada pasien tapi berpotensi menyebabkan cedera signifikan.
4. Kejadian nyaris cedera (KNC) adalah insiden yang terjadi, tetapi belum
mengenai/terpapar pada pasien karena dapat dicegah. Misalnya, ketika
perawat mau memberikan obat kepada pasien, saat mengecek, ternyata obat
yang diberikan oleh farmasi adalah obat milik pasien yang lain yang namanya
mirip sehingga obat tersebut tidak jadi diberikan.
5. Sentinel adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan (unexpected
occurrence) yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius. Kejadian
sentinel dapat berupa
a. kematian yang tidak diduga, termasuk dan tidak terbatas hanya pada
(1) kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit atau
kondisi pasien (contoh: kematian akibat proses transfer yang
terlambat);
(2) kematian bayi aterm; dan
(3) bunuh diri;
b. kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait penyakit atau kondisi
pasien;
c. tindakan salah sisi, salah prosedur, dan salah pasien;
d. penculikan anak, termasuk bayi atau anak dikirim ke rumah yang bukan
rumah orang tuanya; dan
e. perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat
kematian atau kehilangan fungsi secara permanen) atau pembunuhan
(yang disengaja) atas pasien, anggota keluarga, staf, dokter, pengunjung,
atau vendor/pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan Klinik.

Ditetapkan di : Di Palopo
Pada Tanggal : 11 Januari 2023
Direktur Klinik Utama Mitra Husada

dr.A.Itri Syamdiah Idham Chalik

Anda mungkin juga menyukai