Nomor :
TENTANG
Meniınbang : 1.
Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan
keselamatan pasien Rumah Sakit maka diperlukan Panduan Pelaporan
Insiden Keselamatan
Mengingat : 1.
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
Kesehatan.
3. Peratııran k(enteri Keselıatan R1 No. 11 Tahun 2017 Tentang
Keselaınatan Pasien
4. Peraturan Menteri Kesclıatan RI No. 34 Tahun 2017 tentang
Akreditasi Rumah Sakit.
5. Peratııran Menteri Kesehatan R I No 04 Tahun 20 18
Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.
Pasal 1
Pasal 2
DIREKTUR
RUMAH SAKIT DIAN
HUSADA MOJOKERTO
BAB I
DEFINISI
1. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil
2. Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera yang dapat dicegah pada pasien
3. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (“commission”) atau karena tidak bertindak (“omission”), bukan
karena “underlying disease” atau kondisi pasien.
4. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss
Suatu Insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan
cedera pada pasien.
5. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena "keberuntungan" (misal; pasien terima
suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau "peringanan" (suatu
obat dengan reaksi alergi diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotumnya).
6. Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable circumstance” kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
7. Kejadian Sentinel (Sentinel Event) :
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya dipakai
untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti : operasi
pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan
cedera yang terjadi (misalnya Amputasi pada kaki yang salah, dan sebagainya)
sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang
serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
A. LATAR BELAKANG
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
keselamatan pasien, keselamatan pasien adalah suatu sistem yang mengamankan penanganan
pasien. Keselamatan pasien menjadi aspek penting dalam perawatan pasien untuk mencegah
kejadian yang tidak diinginkan dan memberikan perawatan yang aman dan berkualitas. Dalam
rangka melaksanakan asuhan yang aman dan memperhatikan keselamatan pasien, diperlukan
upaya organisasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, salah satunya dengan
membudayakan keselamatan pasien.
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan pengumpulan data kinerja yang antara
lain terkait dengan pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu pelayanan,
dan keuangan. Pelaporan insiden Eksternal ke KKPRS dapat dilakukan melalui pengisisan
formulir secara elektronik (e-reporting). E-Reporting insiden
Eksternal diharapkan dapat meningkatkan budaya pelaporan insiden RS ke KKPRS untuk
dapat dianalisis dan ditindak lanjuti.
Dengan penerapan sistem pelaporan IKP maka rumah sakit dapat menjawab secara mantap
pertanyaan sebagai berikut : Apakah rumah sakit anda dapat mendemonstrasikan bahwa
pelayanan rumah sakit anda lebih "safe" / aman dibandingkan tahun yang lalu ?
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus
BAB III
KEBIJAKAN
BAB IV
TATA LAKSANA
B. Alur Pelaporan Insiden ke KKPRS –Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Eksternal)
Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar masalah / RCA yang terjadi
pada pasien dan telah mendapatkan rekomendasi dan solusi oleh Sub Komite KP
di RS (internal) / Pimpinan RS dikirimkan ke KKPRS dengan melakukan entry
Data (e-reporting) melalui website resmi
mutufasyankes.kemkes.go.id.
Dampak
(Consequences)
Tabel 1.
Penilaian Dampak Klinis / Konsekuensi / Severity
Tabel 2
Penilaian Probabilitas / Frekuensi
Tingkat
Resiko
1. Sangat jarang / Rare (>5 thn/kali
2. Jarang / Unlikely (>2-5 thn/kali)
3. Mungkin / Possible (1-2 thn/kali)
4. Sering / Likely (Bebrp kali /thn)
5. Sangat sering / Almost certain (Tiap minggu /bulan)
Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam Tabel Matriks
Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
a. Skor risiko
(tabel 3) :
b. B. Skor risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu :
Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna "bands" akan menentukan Investigasi yang
akan dilakukan : (tabel 3)
WARNA BANDS : HASIL PERTEMUAN ANTARA NILAI DAMPAK YANG
DIURUT KEBAWAH DAN NILAI PROBABILITASYANG DIURT KE SAMPING
KANAN
10
Tabel 4
Tindakan sesuai Tingkat dan bands risiko
Extreme (sangat Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari membutuhkan
tinggi) tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur,
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari Kaji dengan detil &
High (tinggi)
perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen,
BAB V
DOKUMENTASI
1. Data pasien
2. Rincian kejadian
D. Tipe Insiden
Untuk mengisi tipe insiden, harus melakukan analisis dan investigasi terlebih
dahulu. Insiden terdiri dari : tipe insiden dan subtipe insiden yang dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
1) Serah terima
2) Perjanjian
3) Daftar tunggu / Antrian
4) Rujukan / Konsultasi
5) Admisi
6) Keluar / pulang dari Ranap /
a. Proses RS
7) Pindah perawatan
8) Identifikasi pasien
9) Concent
1. Administrasi Klinik 10) Pembagian tugas
11) Respons terhadap kegawat
daruratan
1) Skrining / Pencegahan /
Medical check up
2) Diagnosis / Assessment
3) Prosedur / Pengobatan
/ Intervensi
a. Proses 4) General care / Management
5) Test / Investigasi
6) Spesimen / Hasil
7) Belum dipulangkan
Proses Prosedur
2. (Detention/ Restraint)
Klinis
1. Tidak performance
ketika dibutuhkan/
indikasi
2. Tidak lengkap / Inadekuat
a.Tipe 1) Bakteri
organisme 2) Virus
3) Jamur
4) Parasit
5) Protozoa
6) Rickettsia
7) Prion (Pratikel protein yang
8) Jaringan lunak
b.Proses 1) Peresepan
penggunaan 2) Persiapan / Dispensing
medikasi / 3) Pemaketan
Cairan infus 4) Pengantaran
5) Pemberian
6) Supply /
7) pesan
8) Penyimpanan
Monitoring
2) Salah obat
9) Suply / Pesan
6) Pengantaran
7) Pemberian
8) Penyimpanan
1) Salah pasien
2) Salah diet
5) Salah konsistensi
1) Salah pasien
2) Salah gas
8. Oksigen Gas 3) Salah rate / flow /
konsentrasi
8) Kontaminasi
Daftar Alat medis / Alat
a. Tipe Alat
Alat medis / Alat kesehatan/ Equipment property
medis / Alat
kesehatan /
9. kesehatan /
Equipment
Equipment
property
Property
18
1) Presentasi / Pemaketan
tidak baik
2) Ketidaktersediaan
b. Masalah 3) Inapropiate for task
4) Tidak bersih / Tidak steril
5) Kegagalan / Malfungsi
1) Tidak kooperatif
2) Tidak pantas / Sikap
bermusuhan/ Kasar
3) Berisiko/ Sembrono /
Berbahaya
4) Masalah dengan
penggunaan substansi
a. Perilaku
pasien / Abuse
5) Menggangu (Harrassment)
6) Diskriminasitif /
Berprasangka
7) Berkeliaran, Melarikan diri.
10. Pasien
8) Sengaja mencederai diri,
Bunuh diri.
1) Agresi verbal
b. Agresi / 2) Kekerasan fisik
Assault
3) Ancaman nyawa
1) Tersandung
2) Slip
a. Tipe jatuh
3) Kolaps
4) Strecher
5) Toilet
6) Peralatan terapi
7) Tangga
3) Hancur, remuk
d. Peristiwa
mekanik
lain
atau
2) Bahan kimia korosif
substansi
lainnya
h. Mekanisme 1) Paparan listrik/radiasi
spesifik 2) Paparan suara/ getaran
yang lain 3) Paparan tekanan udara
menyebabk
4) Paparan karena gravitasi
an cedera
rendah
Paparan
karena
dampak
cuaca,
bencana
alam
5) Damaged/Faulty/Worn
staf
Organisasi/
Tim
b) Protocols/
Kebijakan/SOP
Guideline
c) Ketersediaan /
Adequacy
Kontributor seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Faktor kontributor dapat
dipilih lebih dari satu.
SDM a. Ketersediaan
Lingkungan a. Housekeeping
b. Pengawasan Lingkungan Fisik
c. Perpindahan Pasien antar Ruangan
c. Manajemen Pemeliharaan
d. Fungsionalitas
Komponen SubKomponen
Supervisi & Konsultasi a. Adanya kemauan staf junior
berkomunikasi
b. Cepat Tanggap
Komponen SubKomponen
Ketersediaan SOP a. Prosedur Peninjauan & Revisi SPO
b. Ketersediaan SPO
c. Kualitas Informasi
d. Prosedur Investigasi
Ketersediaan & akurasi hasil test a. Test Tidak Dilakukan
b. Ketidaksesuaian antara
interpretasi hasil test
Faktor Penunjang dalam validasi a. Ketersediaan, penggunaan, reliabilitas
alat medis b. Kalibrasi
25
b. Bahasa
c. Kondisi Sosial
d. Keluarga
BAB VI
PENUTUP
Panduan pelaporan insiden keselamatan pasien sebagai acuan untuk melihat pemahaman tentang
insiden yang terjadi di rumah sakit pada seluruh karyawan yang ada di RS Dian Husada
Mojokerto, diharapkan dari hasil pelaporan yang ada bisa menjadi landasan manajemen
menetapkan upaya peningkatan keselamatan pasien
Upaya meningkatkan budaya berani melapor apabila ada insiden keselamatan pasien di
lingkungan RS tidak dapat dijalankan bila hanya mengandalkan Sub Komite KPRS saja
melainkan partisipasi aktif seluruh stakeholder rumah sakit.
Kebijakan yang di ambil manajemen setelah insiden keselamatan pasien yang ada di rumah sakit
terlaporkan akan terwujud bila dalam setiap fase pelaksanaannya di RS terlaksana maksimal oleh
semua pihak.
DIREKTUR
MOJOKERTO
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….…. i
PERATURAN DIREKTUR………………………………………………………….ii
BAB I : DEFINISI……………………………………………………………1
BAB IV : TATALAKSANA…………………………………………………..6
BAB V : DOKUMENTASI………………………………………………….11
BAB VI : PENUTUP………………………………………………………….26
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...27