Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
Jln. Raya kampung Melayu kecamatan bermani Ulu
Email kampungmelayu28@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU


NOMOR: 800/…../PKM KM/Sekre
TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien
puskesmas, perlu disusun aturan tentang kewajiban tenaga klinis
dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;

b. bahwa untuk memenuhi kepentingan sebagaimana dimaksud pada


huruf a perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala BLUD UPT
Puskesmas Kampung Melayu;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentangKesehatan (Lembaran


Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambaha Lembaran Negara Nomor
3495);

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran


(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4431);

3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tetang Kesehatan ( Lembaran


Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5063 );

4. Peraturan PemerintahNomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara 3637);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159.b/Menkes/Per/II/1998
tentang Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang


Keselamatan Pasien;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG


MELAYU TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN.

KESATU : Setiap Tenaga Klinis wajib melakukan upaya peningkatan mutu klinis dan
memperhatikan keselamatan pasien dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
KEDUA : Yang termasuk tenaga klinis dan kewajiban tenaga klinis dalam
meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
KETIGA : Segala biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu.
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kampung Melayu


Pada tanggal Januari 2020
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS
KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
NOMOR : 800/…./PKM KM/Sekre
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

TENAGA KLINIS YANG DIMAKSUD ADALAH


1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
4. Nutrisionis
5. Tenaga kesehatan lain yang melakukan asuhan pasien

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM MENINGKATKAN MUTU


KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

1. Melakukan identifikasi dan analisis permasalahan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien;
2. Menyusun rencana perbaikan terhadap mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;
4. Menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien.

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS


KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI
PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
Jln. Raya kampung Melayu kecamatan bermani Ulu
Email kampungmelayu28@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU


NOMOR:800/…./PKM KM/Sekre
TENTANG
KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
KASUS KTD, KPC, KNC, KTC

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas, Puskesmas Kampung Melayu perlu melaksanakan Keharusan
Melakukan Identifikasi, Dokumentasi dan Pelaporan Kasus KTD, KPC, KNC,
KTC;
a. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Kepala BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu
tentang Komite Keselamatan Pasien Puskesmas untuk melakukan program
kerja yang behubungan dengan keselamatan pasien Puskesmas berupa
identifikasi, dokumentasi dan pelaporan KTD, KPC, KNC, KTC di
Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang –Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Persetujuan Tundakan Kedokteran;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG


MELAYU TENTANG KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,
DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KASUS KTD, KPC, KNC, KTC
DI PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU

KESATU : Form laporan identifikasi kasus KTD, KTC, KNC dan KPC sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
KEDUA : keharusan melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD,
KTC, KPC, KNC di UPT Puskesmas SUMBER URIP sebagai mana
dimaksud pada Diklum Kesatu dilaksanakan oleh Komite Keselamatan
pasien Puskesmas terlampir dalam lampiran keputusan ini
KETIGA : pedoman sebagai mana dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan
sebagai acuan oleh BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu serta pihak
terkait dalam melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD,
KTC, KPC, KNC di BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu guna
menjamin keselamatan pasien puskesmas.
KEEMPAT : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan di adakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kampung Melayu


Pada Tanggal Januari 2020

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS


KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
NOMOR :800/…../PKM KM/Sekre

TENTANG PENANGANAN KTD, KPC, KNC, KTC DI BLUD


UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU

KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU TENTANG


KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
KASUS KTD, KNC, KPC, KTC DI BLUD UPT PUSKESMAS
KAMPUNG MELAYU

BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Keselamatan pasien Puskesmas adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi penilaian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang
tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial
Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.
3. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
4. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
5. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
6. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah
suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan
solusi untuk pembelajaran.
7. Staf Puskesmas adalah staf yang menyelenggarakan urusan Puskesmas di bidang kesehatan.

Pasal 2
Ruang lingkup Keputusan Kepala Puskesmas ini meliputi Organisasi, Standar Keselamatan
Pasien, Sasaran Keselamatan Pasien, Penyelenggaraan Keselamatan Pasien Puskesmas,
Pelaporan Insiden, Analisis.
BAB II
ORGANISASI
Pasal 3

1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien Puskesmas untuk meningkatkan


keselamatan pasien dan mutu pelayanan Puskesmas.
2. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan
organisasi nonstuktural dan independen dibawah koordinasi Ketua Tim Keselamatan
Pasien Puskesmas serta bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Anggota Tim Keselamatan Pasien Puskesmas dipilih dari staf Puskesmas.
4. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas mempunyai tugas memberikan masukan dan
pertimbangan kepada Ketua Tim Keselamatan Pasien Puskesmas dalam rangka penyusunan
kebijakan dan peraturan keselamatan pasien Puskesmas.
5. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 4, Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan standar dan pedoman keselamatan pasien Puskesmas;
b. kerja sama dengan berbagai institusi dalam dan luar Puskesmas;
c. pengkajian Program Keselamatan Pasien Puskesmas;
d. pengembangan dan pengelolaan sistem pelaporan insiden untuk pembelajaran di
Puskesmas; dan
e. monitoring dan evaluasi pelaksanaan program keselamatan pasien Puskesmas.
6. Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Keselamatan Pasien
Puskesmas dapat membentuk tim ad hoc sesuai kebutuhan.

Pasal 4
Puskesmas dan tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas wajib melaksanakan program
dengan mengacu pada kebijakan Tim Keselamatan Pasien Puskesmas.

BAB III
KESELAMATAN PASIEN
PASAL 6

1. Setiap Puskesmas wajib menerapkan Standar Keselamatan Pasien.


2. Standar Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi:
a. hak pasien;
b. mendidik pasien dan keluarga;
c. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
d. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien;
e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
f. mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan
g. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Standar Keselamatan Pasien sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

BAB IV
SASARAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

BAB V
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS
Pasal 7

1. Dalam rangka menerapkan Standar Keselamatan Pasien, Puskesmas melaksanakan Tujuh


Langkah Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas.
2. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat 1
terdiri dari:
a. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien;
b. memimpin dan mendukung staf;
c. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
d. mengembangkan sistem pelaporan;
e. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
f. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien; dan
g. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

BAB VI
PELAPORAN INSIDEN DAN ANALISIS
Pasal 8
1. Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal Puskesmas dan kepada Tim Nasional
Keselamatan Pasien Puskesmas.
2. Pelaporan insiden kepada Tim Nasional Keselamatan Pasien Puskesmas mencakup KTD,
KPC, dan KNC, dilakukan setelah analisis dan mendapatkan rekomendasi dan solusi dari
TKPP.
3. Sistem pelaporan insiden kepada Tim Nasional Keselamatan Pasien Puskesmas harus
dijamin keamanannya, bersifat rahasia, anonim (tanpa identitas), tidak mudah diakses
oleh yang tidak berhak.
4. Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat 12 dan ayat (2) ditujukan untuk
menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan
pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming).
Pasal 9

1. Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPP dalam waktu paling
lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana tercantum pada Formulir 1 Peraturan
ini.
2. TKPP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 melaporkan hasil kegiatannya kepada
kepala Puskesmas

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 10

1. Tim Mutu harus dibentuk dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak Keputusan
ini ditetapkan.
2. Setiap Puskesmas harus membentuk tim PKMP sesuai dengan Keputusan ini dalam waktu
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak Keputusan ini ditetapkan.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 11
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal yang diundangkan.

Ditetapkan di Kampung Melayu


Pada Tanggal Januari 2020
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS
KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI
PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
Jln. Raya kampung Melayu kecamatan bermani Ulu
Email kampungmelayu28@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU


NOMOR: 800/…../PKM KM/Sekre

TENTANG

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL


CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien maka tenaga klinis wajib berperan aktif
dalam pelaksanaannya;
b. bahwa untuk melaksanakan tanggungjawab tersebut, perlu
penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera;
c. bahwa untuk memenuhi kepentingan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan b perlu ditetapkan denganSurat Keputusan Kepala
BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG


MELAYU TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN
KEJADIAN NYARIS CEDERA.

KESATU : Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera


dan Kejadian Nyaris Cedera sesuai dengan SOP Penanganan
KejadianTidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian
Nyaris Cedera.

KEDUA : Staf dan karyawan wajib melaporkan, mengidentifikasi,


mendokumentasikan, dan melaporkan Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera kepada Tim
PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) BLUD UPT
Puskesmas Kampung Melayu;

KETIGA : Kewajiban untuk melaksanakan penanganan Kejadian Tidak


Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera
merupakan tanggunjawab Tim PMKP BLUD UPT Puskesmas
Kampung Melayu.

KEEMPAT : Segala biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan pada


anggaran BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu.

KELIMA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kampung Melayu


Pada Tanggal Januari 2020
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS
KAMPUNG MELAYU,
JON KENEDI

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN


KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
NOMOR : 800/…../PKM KM/Sekre
TENTANG : PENANGANAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN, KEJADIAN
POTENSIAL CEDERA, DAN
KEJADIAN NYARIS CEDERA

A. RUANG LINGKUP PENANGANAN KTD, KPC, KNC

1. Seluruh unit pelayanan di dalam gedung Puskesmas


2. Poskesdes
3. Posyandu dan kegiatan lain diluar gedung Puskesmas yang masih berkaitan dengan
pelayanan Puskesmas

B. PROSEDUR PENANGANAN KTD, KPC, KNC


Penanganan terhadap terjadinya kasus Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial
Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera meliputi :
a. Identifikasi kasus
b. Pelaporan kepada Tim KP Puskesmas menggunakan format laporan kasus yang
dimiliki Puskesmas Kampung Melayu
c. Analisis kasus oleh Tim KP Puskesmas, jika terjadi KTD maka tim PMKP
membuat RCA dan jika terjadi KNC maka tim KP membuat FMEA.
 RCA (Root Cause Analysis)
 FMEA (Failure Mode and Effects Analysis)
1. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim KP Puskesmas
2. Implementasi / Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua
tenaga klinis di Puskesmas
3. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di
Puskesmas
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,
KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan untuk tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.

B. TEMA
Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan
Kejadian Nyaris Cedera akan meningkatkan mutu pelayanan medis.

C. TUJUAN
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu
b. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian
Nyaris Cedera di Puskesmas
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan
Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera

D. SASARAN
a. Puskesmas
b. Poskesdes
c. Posyandu

E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan terhadap terjadinya kasus Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Pelaporan kepada Tim PMKP Puskesmas
3. Analisis kasus oleh Tim PMKP Puskesmas
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim PMKP Puskesmas
5. Implementasi / Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga
klinis di Puskesmas
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenagaklinis di
Puskesmas

F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penanganan KejadianTidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris
Cedera di BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu.

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS


KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI
PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
Jln. Raya kampung Melayu kecamatan bermani Ulu
Email kampungmelayu28@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU


NOMOR: 800/…./PKM KM/Sekre
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan


pasien puskesmas, perlu disusun ketetapan tentang penerapan
manajemen risiko klinis;
b. bahwa dalam upaya mencegah terjadinya KTD, KTC, KNC, dan
KPC, maka perlu ditetapkannya manajemen resiko klinis;

c. untuk memenuhi kepentingan sebagaimana dimaksud pada huruf


adan b perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala BLUD
UPT Puskesmas Kampung Melayu tentang penerapan manjemen
risiko klinis;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tentang Keselamatan


pasien;
2. Undang-undangNomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tetang Kesehatan
( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063 );

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS
KAMPUNG MELAYU TENTANG PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO
KESATU : Penerapan manajemen risiko di BLUD UPT Puskesmas Kampung
Melayu mengacu pada Pedoman manjemen risiko BLUD UPT
Puskesmas Kampung Melayu.

KEDUA : Penerapan manajemen risiko tersebut memuat :

1. Standar Keselamatan Pasien


2. Sasaran Keselamatan Pasien,
3. Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien.

KETIGA : Segala biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan pada


anggaran BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu.

KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kampung Melayu


Pada Tanggal Januari 2020
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS
KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI
PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
DINAS KESEHATAN
BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
Jln. Raya kampung Melayu kecamatan bermani Ulu
Email kampungmelayu28@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU


NOMOR: 800/…./PKM KM/Sekre
TENTANG
TIM MANAJEMEN MUTU
BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU,

Menimbang : a. bahwa Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan publik di


bidang kesehatan, merupakan salah satu pilar dalam memenuhi
tuntutan reformasi birokrasi;

b. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang


bermutu dan aman;

c. bahwa dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan


dan keselamatan pasien di BLUD UPT Puskesmas Kampung
Melayu perlu dibentuk Tim manjemen mutu;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun


2017 Tentang Keselamatan Pasien;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun


2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008


Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal BidangKesehatan
di Kabupaten;

4. Surat Keputusan Kadinkes Rejang Lebong no 890/ B.4c/ Kes 2017;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG


MELAYU TENTANG PENETAPAN TIM MANAJEMEN MUTU

KESATU : Anggota Tim Manjemen Mutu BLUD UPT Puskesmas Kampung


Melayu dan uraian tugasnya sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;

KEDUA : Segala biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan pada


anggaran BLUD UPT Puskesmas Kampung Melayu;

KETIGA Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di Kampung Melayu


Pada Tanggal Januari 2020
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS
KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU
NOMOR : 800/ /PKM KM/Sekre
TENTANG : STRUKTUR ORGANISASI TIM
MANAJEMEN MUTU

STRUKTUR ORGANISASI TIM MANAJEMEN MUTU


BLUD UPT PUSKESMAS KAMPUNG MELAYU

KEPALA
PUSKESMAS
(Jon Kenedi, S. Kep)

KETUA TIM
MANAJEMEN MUTU
(dr. Neneng Herlinda Sari)

KETUA TIM
SEKRETARIS TIM
AUDIT INTERNAL
MANAJEMEN MUTU
(Bukasno, S. Kep)
(Hesti Hernani, Amd. Keb)

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


MUTU KMP MUTU UKM MUTU UKP
(Tatang Kosasih, Amd. KL) (Dian Anggraini, SKM) (dr. Sriyana Bangun)

URAIAN TUGAS KETUA TIM MUTU


1. Menyusun kebijakan dan strategi dan program peningkatan mutu sekaligus mengevaluasi
2. Melakukan penjaminan mutu dari proses sampai hasil
3. Menyusun, mensosialisasikan, dan mengumpulkan data hasil pengukuran indicator mutu
pelayanan Mengumpulkan data hasil pengukuran indicator mutu pelayanan klinis
4. Mengawasi kepatuhan terhadap SOP
5. Melaksanakan kegiatan rapat tinjauan manajemen
6. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan pengembangan, inovasi dan kendali mutu
7. Bertanggungjawab dalam pelaksanaan Self Evaluation Peer Review (evaluasi mandiri dan rekan/
Code of Conduct)

URAIAN TUGAS SEKRETARIS TIM MUTU


1. Membantu ketua tim dalam melaksanakan kegiatan peningkatan mutu sesuai standart
2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan dokumen mutu
3. Membantu ketua tim mutu dalam berkoordinasi dengan tim terkait
4. Menyiapkan dan membuat dokumen yang diperlukan dalam kegiatan mutu dan kinerja Puskesmas
termasuk membuat notulen rapat Tim Mutu

URAIAN TUGAS TIM AUDITOR INTERNAL


1. Melaksanakan kegiatan audit di lingkup internal Puskesmas agar tercapainya perbaikan kinerja
dan mutu pelayanan Puskesmas.
2. Menyusun program audit (perencanaan, ruanglingkup, metode, tehnik, kriteriadanaturan)
3. Melaksanakan audit sesuai rencana
4. Mencatat dan melaporkan temuan saat audit pada ketua manjemen mutu untuk selanjutnya
ditindaklanjuti dalam rapat Tinjauan Manajemen.

URAIAN TUGAS MUTU ADMEN


1. Memfasilitasi kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan mutu
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan tingkat puskesmas sesuai pedoman pelaksanaan
manajemen Puskesmas
3. Melaksanakan penyusunan profil di Puskesmas sesuai pedoman pelaksanaan manjemen
Puskesmas
4. Melaksanakan penyusunan penilaian kinerja Puskesmas sesuai pedoman pelaksanaan manjemen
Puskesmas
5. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai pedoman pelaksanaan manjemen Puskesmas
kepada kepala puskesmas
6. Menyusun kegiatan pemantauan , pemeliharaan sarana dan prasarana di Puskesmas
7. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan keselamatan pasien serta
keselamatan kerja.
8. Memimpin upaya- upaya pencegahan dan perbaikan kondisi fisik dan non fisik yang dapat
membahayakan keselamatan kerja dan meningkatkan resiko keselamatan pasien.
9. Mendorong dan mengkoordinasikan pemenuhan sarana dan prasarana fisik sesuai standart
keamanan berkenaan dengan menjaga keselamatan petugas, pasien dan keluarga dalam
meminimalkan resiko.

URAIAN TUGAS MUTU UKM


1. Melaksanakan perencanaan, monitoring,evaluasi dan tindak lanjut program UKM esensial dan
program pengembanganPuskesmas
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap unit bidang UKM
3. Memantau secara periodic pencapaian program dan kinerja UKM
4. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi petugas
dan kader
5. Melakukan koordinasi kepada pelaksana program terhadap implementasi standart pelayanan yang
berfokus kepada sasaran dan manajemen
6. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan advokasi dan sosialisasi internal puskesmas (lintas
program) dan eksternal (lintassektor).

URAIAN TUGAS MUTU UKP


1. Melaksanakan perencanaan, monitoring, evaluasi dan tindaklanjut seluruh kegiatan UKP
2. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi petugas
3. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi standart pelayanan yang
berfokus kepada sasaran keselamatan pasien dan petugas.
4. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal Puskesmas tentang koordinasi
Tim interprofesi
5. Menghadirirapat, pertemuan, workshop, dan atau seminar terkait pengembangan mutu UKP baik
internal atau eksternal Puskesmas.
6. Memfasilitasi koordinasi tentang program patient safety dengan unit terkait
7. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap impelementasi standart pelayanan yang
berfokus kepada pasien dan manjemen resiko.
8. Menyusun alat ukur pemantauan indicator keselamatan pasien
9. Memfasilitasi koordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan pemantauan indicator
pelayanan.
10. Menyusun bahan rekomendasi terhadap pencapaian hasi p emantauan indicator keselamatan
pasien dan pelaksanaan manajemen resiko
11. Membuat laporan periodic hasil pemantauan indicator mutu dan keselamatan pasien
12. Melakukan koordinasi tentang patient safety dan manajemen resiko dengan unit terkait dalam
pembuatan RCA dan FMEA

KEPALA BLUD UPT PUSKESMAS


KAMPUNG MELAYU,

JON KENEDI

Anda mungkin juga menyukai