Anda di halaman 1dari 38

SELAMAT DATANG PESERTA

BINTEK RTK DAN JAMPERSAL


TINGKAT KABUPATEN SERANG
RUMAH TUNGGU
KELAHIRAN
(RTK)
PERMENKES 82 tahun 2015 tentang JUKNIS
Penggunaan DAK Bidang Kesehatan serta
SARPRAS Penunjang Subbidang Sarpras
Kesehatan tahun Anggaran 2016
LATAR BELAKANG
Cakupan Persalinan di Fasilitas Kesehatan di
Indonesia masih 40 %,
PF di Kabupaten Serang 60 %.

Kendala akses (geografis yg sulit), ekonomi dan


sosial.
Dana Jampersal 2016 digunakan untuk
mendekatkan akses dan mencegah
keterlambatan penanganan ibu hamil, ibu
bersalin, nifas dan bayi baru lahir terutama di
daerah sulit akses ke fasilitas kesehatan melalui
penyediaan RTK (Rumah Tunggu Kelahiran).
TUJUAN
A. TUJUAN UMUM :
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi
Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas serta Bayi Baru
Lahir
A. TUJUAN KHUSUS :

1. Meningkatkan jumlah persalinan di fasilitas


pelayanan kesehatan
2. Meningkatykan penanganan kasus komplikasi
pada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi
baru lahir
KEBIJAKAN OPERASIONAL
a. Dana Jampersal merupakan DAK Non Fisik
yang dilaksanakan oleh Dinkes Kab. Yang
mencakup semua penerimaan dan pengeluaran
dalam rangka mendekatkan akses pelayanan
KIA.
b. Dana Jampersal diarahkan untuk memobilisasi
persalinan di fasilitas kesehatan untuk
mencegah secara dini terjadinya komplikasi
baik dalam persalinan ataupun masa nifas.
c. Penyediaan RTK mempertimbangkan sumber
daya kesehatan di daerah dan kebutuhan
lapangan
d. Dana Jampersal tidak boleh digunakan untuk
membiayai kegiatan yang telah dibiayai melalui
dana APBN, APBD, BPJS, maupun sumber dana
lainnya.
e. Dinas Kesehatan Kabupaten menetapkan
alokasi dana Jampersal per Puskesmas dengan
memperhatikan beberapa variabel antara lain :
jumlah sasaran ibu hamil, jumlah ibu hamil resiko
tinggi, luas dan tingkat kesulitan wilayah, jumlah
tenaga kesehatan pelaksana, dll.
RUANG LINGKUP KEGIATAN
JAMPERSAL
A. OPERASIONAL RTK
RTK adalah suatu bentuk UKBM berupa tempat
(rumah/bangunan tersendiri) yang dapat
digunakan untuk tempat tinggal sementara bagi
ibu hamil yang akan melahirkan hingga nifas,
termasuk bayi yang dilahirkannya serta
pendampingnya (suami/keluarga/kader kesehatan)
Ibu hamil yang berdomisili di daerah dengan akses
sulit, untuk sementara tinggal di RTK hingga
masa nifas (beserta bayi yang dilahirkannya), agar
dekat dengan Puskesmas yang mampu melakukan
pertolongan persalinan atau Rumah Sakit Umum
Daerah.
KRITERIA RTK
(RUMAH TUNGGU KELAHIRAN)
a. Lokasi berdekatan dengan Puskesmas yang
mampu melakukan pertolongan persalinan
atau RSUD.
b. Rumah milik penduduk atau rumah yang
dibangun oleh pemerintah desa.
c. Mempunyai ruangan tidur, dapur, kamar
mandi, jamban, air bersih dan ventilasi serta
sumber penerangan/listrik.
BIAYA OPERASIONAL
Biaya operasional ibu hamil, nifas, tenaga
kesehatan dan pendamping (suami / keluarga
/kader kesehatan/sukarelawan kesehatan).
Biaya operasional untuk ibu hamil yang akan
bersalin serta bayi yang baru dilahirkan, ibu
nifas, tenaga kesehatan dan pendamping
(suami/keluarga/kader kesehatan).
PEMANFAATAN DANA JAMPERSAL
A. Biaya operasional RTK terdiri atas :
1. Biaya sewa RTK selama 1 tahun
2. Belanja langganan daya (biaya listrik, air, dll)
B. Biaya operasional ibu hamil, bersalin, nifas
serta pendamping di RTK, terdiri dari :
1. Biaya konsumsi ibu hamil, bersalin, nifas serta
pendamping (suami/keluarga/kader kesehatan /
sukarelawan kesehatan) selama di RTK.
C. Biaya transportasi dan atau perjalanan dinas
ibu hamil, nifas dan bayi baru lahir dari rumah ke
RTK maupun RTK ke fasilitas kesehatan dan
sebaliknya, terdiri dari :
1. Biaya transportasi atau pembelian bahan bakar
kendaraan, untuk pergi pulang dari rumah ke
Puskesmas yang mampu melakukan pertolongan
persalinan atau Rumah Sakit
2. Biaya transportasi atau pembelian bahan bakar
kendaraan atau pergi pulang dari rumah ke RTK
3. Biaya transportasi atau pembelian bahan bakar
kendaraan atau pergi pulang dari RTK ke Fasilitas
Kesehatan.
4. Biaya perjalanan dinas bagi petugas kesehatan,
kader/lintas sektoral baik dalam maupun luar
wilayah.
Tata cara penyelenggaraannya mengacu pada
ketentuan perjalanan dinas yang ditetapkan
dengan Peraturan Kemendagri
D. Biaya penyelenggaraan rapat, pertemuan,
konsinyasi.
E. Pembelian alat tulis kantor dan penggandaan.
RTK DI KABUPATEN SERANG
NO LOKASI RTK WILAYAH WILAYAH WILAYAH
1 ANYER ANYER CINANGKA MANCAK
2 KRAMATWATU KRAMATWAT WARINGINKURU GUNUNGSARI
U NG
3 BOJONEGARA BOJONEGAR PULOAMPEL
A
4 CIOMAS CIOMAS PABUARAN PADARINCANG
5 PONTANG PONTANG TIRTAYASA TANARA
6 PETIR PETIR TUNJUNGTEJA CIKEUSAL
7 PAMARAYAN PAMARAYAN BANDUNG
8 CARENANG CARENANG BINUANG
9 KRAGILAN KRAGILAN PEMATANG KIBIN
10 CIKANDE CIKANDE JAWILAN KOPO,
NYOMPOK
11 CIRUAS CIRUAS LEBAKWANGI
12 KOTA SERANG / BAROS PKM PONED PKM NON
PEMBENTUKAN RTK
1. TAHAP PERSIAPAN
a. Pemetaan masalah
b. Penggalangan dukungan sektor dan masyarakat
c. Pembentukan Tim RTK
d. Penentuan Lokasi
e. Penentuan jenis RTK
f. Perencanaan pendanaan
2. TAHAP PELAKSANAAN
a. Pengorganisasian
b. Mekanisme operasional
c. Penyebarluasan informasi
d. Pengelolaan RTK
3. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SASARAN RTK
SEMUA IBU HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS
(DENGAN ATAU TANPA FAKTOR RESIKO)
YANG SULIT MENDAPATKAN AKSES KE
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
SESUAI DENGAN STATUS KESEHATANNYA.
UNTUK DI KABUPATEN SERANG KARENA
HAMPIR SEMUA BIDAN DESA TINGGAL 24
JAM DI DESA DAN SEMUA PUSKESMAS
BUKA PELAYANAN PERSALINAN 24 JAM,
MAKA PRIORITAS RTK ADALAH UNTUK IBU
HAMIL DENGAN FAKTOR RESIKO DAN
RESIKO TINGGI.
IBU HAMIL DENGAN FAKTOR RESIKO
DAN RESIKO TINGGI
1. PRIMIGRAVIDA KURANG DARI 20 TAHUN ATAU LEBIH DARI 35
TAHUN
2. ANAK LEBIH DARI 4
3. JARAK PERSALINAN TERAKHIR DAN KEHAMILAN SEKARANG
KURANG DARI 2 TAHUN
4. KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN LINGKAR LENGAN
ATAS KURANG DARI 23,5 CM ATAU PENAMBAHAN BERAT
BADAN <9 KG SELAMA MASA KEHAMILAN
5. ANEMIA DENGAN HEMOGLOBIN <11 G/DLL
6. TINGGI BADAN KURANG DARI 145 CM , ATAU DENGAN
KELAINAN BENTUK PANGGUL DAN TULANG BELAKANG
7. RIWAYAT HIPERTENSI PADA KEHAMILAN SEBELUMNYA ATAU
SEBELUM KEHAMILAN INI
8. SEDANG/PERNAH MENDERITA PENYAKIT KRONIS, ANTARA
LAIN: TUBERCULOSIS , KELAINAN JANTUNG GINJAL-HATI
PSIKOSIS, KELAINAN ENDOKRIN (DIABETES MELLITUS,
SISTEMATIK LUPUS, ERITEMATOSUS, DLL), TUMOR DAN
KEGANASAN
IBU HAMIL DENGAN FAKTOR
RESIKO DAN RESIKO TINGGI
1. RIWAYAT KEHAMILAN BURUK: KEGUGURAN BERULANG,
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU, MOLA HIDATOSA,
KETUBAN PECAH DINI, BAYI DENGAN CACAT CONGENITAL
2. RIWAYAT PERSALINAN DENGAN KOMPLIKASI:
PERSALINAN DENGAN SEKSIO SESAREA, EKSTRASI
VAKUM/FORCEPS
3. RIWAYAT NIFAS DENGAN KOMPLIKASI: PENDARAHAN
PASCAPERSALINAN, INFEKSI MASA NIFAS, PSIKOSIS POST
PARTUM ( POST PARTUM BLUES)
4. RIWAYAT KELUARGA MENDERITA PENYAKIT KENCING
MANIS HIPERTENSI DAN RIWAYAT CACAT CONGENITAL
5. KELAINAN UMLAH JANIN: KEHAMILAN GANDA, JANIN
DAMPIT, MONSTER
6. KELAINAN BESRA JANIN: PERTUMBUHAN JANIN
TERHAMBAT, JANIN BESAR
7. KELAINAN LETAK DAN POSISI JANIN: LINTANG/OBLIQUE,
SUNGSANG PADA USIA KEHAMILAN LEBIH DARI 32
MINGGU
JENIS RTK
1. RUMAH TUNGGU DEKAT POSKESDES
RTK yang berada dekat POSKESDES, digunakan untuk
ibu hamil yang Non Resiko ( di Kab. Serang tidak perlu
karena bides tinggal 24 jam di desa)
2. RUMAH TUNGGU DEKAT PUSKESMAS
RTK yang berada dekat dengan Puskesmas PONED,
digunakan untuk untuk Bumil Resti yang kemungkinan
bisa ditangani di Puskesmas PONED
3. RUMAH TUNGGU DEKAT RUMAH SAKIT
RTK yang berada dekat dengan RS, digunakan oleh ibu
hamil komplikasi yang harus bersalin di RS
TAHAP PELAKSANAAN
A. PENGORGANISASIAN
1. Perlu dibentuk PENGELOLA RTK.
a. Tim Pengelola bisa berasal dari Pemerintah, swasta
dan masyarakat (TOGA, TOMA, LSM, KADER, dsb).
b. Susunan Pengurus RTK disesuaikan dengan
kebutuhan bentuk dan fungsi RTK yang dipilih.
c. Dalam pengelolaan RTK, perlu diperhatikan beberapa
faktor agar pengelolaan RTK lebih efektif : bentuk RTK,
jejaring pelayanan, manajemen dan tenaga yang
dibutuhkan, peralatan dan bahan, biaya operasional.
1. BENTUK RTK
1. RTK tanpa pelayanan perawatan kesehatan
ibu dan bayi, hanya menyediakan fasilitas
untuk tinggal saja.
2. RTK dengan pelayanan perawatan kesehatan
ibu dan bayi.
a. Menyediakan sarana menginap untuk ibu
hamil dan pendampingnya serta penyuluhan
dan perawatan kesehatan terkait dg
pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi.
b. Penyuluhan dan perawatan kesehatan tsb
dilakukan oleh kader kesehatan atau dukun
bayi yang sudah dilatih dan bermitra, dibawah
pengawasam bidan atau tenaga kesehatan lain
yang berwenang.
2. JEJARING PELAYANAN
RTK merupakan salahsatu mata rantai dari
jejaring dalam rujukan kasus dalam rangka
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal.
RTK harus berjejaring dengan sistem pelayanan
kesehatan yang telah ada.
Sistem Rujukan akan berjalan bila semua mata
rantainya berfungsi dengan baik dan saling
berkaitan satu dengan yang lain.
RTK Bidan Desa Puskesmas Rumah
Sakit
3. MANAJEMEN & TENAGA YG
DIBUTUHKAN
Manajemen dan tenaga yang dibutuhkan dalam RTK
sangat tergantung pada pelayanan yang disediakan,
kegiatan yang dilakukan dan ketersediaan biaya.
RTK dapat dikelola oleh tenaga sukarela dari
masyarakat, RS atau Dinas Kesehatan serta swasta.
Tenaga pengelola dapat bekerja purnawaktu atau
paruhwaktu. Pembagian tugas pokok dan fungsi
pengelola harus jelas.
Semua kegiatan dan biaya harus tercatat , pencatatan
dan pelaporan kegiatan harus dapat
dipertanggungjawabkan.
4. PERALATAN DAN BAHAN
Dalam menentukan kebutuhan peralatan dan
perlengkapan RTK sangat bergantung pada
penentuan bangunan yang akan digunakan, jemis
RTK, bentuk pelayanan yg ditawarkan, kegiatan
sehari-hari, peningkatan pendapatan, dll.
Kebutuhan minimal adalah perlengkapan kamar tidur
seperti tempat tidur dan kasur. Peralatan dapur setta
BHP seperti sabun cuci, pembersih lantai, dll.
5. BIAYA OPERASIONAL
Dalam pengelolaan RTK harus disediakan biaya
operasional baik bulanan maupun tahunan
untuk dapat membiayai kebutuhan seperti
rekening listrik, air, telepon, biaya pengecatan
gedung, penggantian bola lampu, dsb.
B. MEKANISME OPERASIONAL
Operasional RTK sangat bergantung pada a.l :
Jumlah dan jenis staff

Jumlah sasaran ibu hamil

Cara merujuk (dari rumah ke RTK, dari RTK ke


PKM atau ke RS)
Besarnya biaya tinggal per ibu hamil

Biaya rujukan

Biaya pengelolaan

Kondisi tempat

Aktifitas ibu hamil


C. PENYEBARLUASAN INFORMASI
Adanya RTK perlu disosialisasikan kepada
masyarakat dengan memberikan informasi
tentang manfaatnya.
Kredibilitas RTK merupakan faktor penting
dalam keberhasilan pemanfaatannya, karena ibu
hamil dan keluarga biasanya enggan untuk
tinggal jauh dari dari sanak saudara, tidak
nyaman meninggalkan rumah, dsb.
Untuk itu diperlukan sosialisasi mll media cetak
(spanduk, leaflet, banner, stiker, dll) dan media
elektronik (TV spot, radio spot)
D. PENGELOLAAN RTK
Pengelolaan RTK sangat bergantung pada
bentuk pelayanan yang diberikan dan tujuan
pembentukannya serta ketersediaan sumber
daya.
Untuk itu diperlukan manajemen dan pelayanan
dan pelayanan yang baik agar mereka dapat
nyaman tinggal di RTK
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SUPERVISI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Persentase ibu hamil yang memanfaatkan RTK


yang datang sebelum bersalin
2. Jumlah ibu hamil beresiko tinggi yang datang
beberapa hari sebelum bersalin
3. Jumlah ibu bersalin selamat yang dirujuk dari
RTK
4. Jumlah bayi baru lahir selamat yang dirujuk
dari RTK
RTK DI KABUPATEN SERANG
A. BENTUK :
RTK dengan pelayanan perawatan kesehatan ibu dan
bayi.
a. Menyediakan sarana menginap untuk ibu hamil dan
pendampingnya serta penyuluhan dan perawatan
kesehatan terkait dengan pemeliharaan kesehatan ibu
dan bayi.
b. Penyuluhan dan pemantauan kesehatan dilakukan oleh
kader kesehatan atau dukun bayi yang sudah dilatih dan
bermitra, di bawah pengawasan bidan atau tenaga
kesehatan lain yang berwenang.
c. Pelayanan dan perawatan kesehatan dilakukan oleh
tenaga kesehatan Puskesmas lokasi RTK.
RTK DI KABUPATEN SERANG
B. PENGELOLAAN RTK
a. RTK dikelola oleh Puskesmas di Kecamatan
lokasi RTK . Puskesmas maksudnya adalah
Puskesmas beserta jajarannya termasuk
pemberdayaan Kader dan Dukun untuk
membantu.
b. Dinas Kesehatan menetapkan Tim Pengelola
RTK untuk mengelola RTK agar memperjelas
dan mempermudah pelaksanaan dan
koordinasi.
c. SK Tim Pengelola RTK ditetapkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan
TIM PENGELOLA RTK
PEMBINA :
KEPALA DINAS KESEHATAN
PENANGGUNGJAWAB :
KEPALA PUSKESMAS
KETUA :
BIDAN KOORDINATOR
SEKRETARIS :
PENGELOLA KIA
BENDAHARA :
BENDAHARA BOK
KOORDINATOR PELAYANAN :
DOKTER UMUM
KOORDINATOR SARANA PRASARANA :
KEPALA TATA USAHA PUSKESMAS
ANGGOTA :
BIDAN DESA, KADER DAN DUKUN LOKASI RTK
ALUR RTK

BUMIL/NEONATAL RESTI
TANPA KOMPLIKASI GADAR PASIEN DIOBSERVASI DI RTK
BUMIL/NEONATAL RESTI DARI YANG MEMENUHI SYARAT DI SAMPAI :
DESA TELAH DIPERIKSA OLEH RTK DIRUJUK KE PKM PONED MELAHIRKAN/GADAR/KONDISI
DOKTER DI PKM PERUJUK RTK, DIPERIKSA DOKTER PKM YANG BUTUH PENANGANAN
PONED RTK, DINYATAKAN MEDIS DI PKM PONED ATAU RS
DAPAT TINGGAL DI RTK
RTK DI KABUPATEN SERANG
C. ALUR DAN SOP RTK
a. Alur dan SOP Pengelolaan RTK
b. Alur dan SOP Pelayanan di RTK
c. Alur dan SOP Rujukan dari Desa ke RTK
d. Alur dan SOP Rujukan dari RTK ke Puskesmas
atau RS
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SUPERVISI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Persentase ibu hamil yang memanfaatkan RTK


yang datang sebelum bersalin
2. Jumlah ibu hamil beresiko tinggi yang datang
beberapa hari sebelum bersalin
3. Jumlah ibu bersalin selamat yang dirujuk dari
RTK
4. Jumlah bayi baru lahir selamat yang dirujuk
dari RTK
PENCATATAN DAN PELAPORAN DI
RTK
REGISTER RTK PUSKESMAS LOKASI RTK
REGISTER RTK PUSKESMAS KLUSTER RTK

BUKU CATATAN KONDISI KESEHATAN


PASIEN RTK
KARTU STATUS PASIEN DI RTK

PELAPORAN BULANAN RTK

SPJ MAKAN MINUM DAN TRANSPORT


RUJUKAN RTK
PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS
PELAYANAN UNTUK PERTOLONGAN
PERSALINAN DI FASKES DAN
PENANGANAN KOMPLIKASI DI FASKES
TELAH DILAKUKAN DENGAN BERBAGAI
CARA. SALAHSATUNYA MELALUI PROGRAM
RTK (RUMAH TUNGGU KELAHIRAN) DAN
JAMPERSAL

Anda mungkin juga menyukai