Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

GeMa PenTing (GERAKAN MAHASISWA PEDULI STUNTING)


EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU ANAK USIA BALITA DI RT.06
KELURAHAN BONTANG LESTARI KOTA BONTANG

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Ayu Safitri (1811102413031)
Desty Nur Amaliah (1811102413191)
Khairunnissa Salsabila Dira PF (1811102413101)
Wahyu Yoni Prabowo (1811102413182)

DOSEN PEMBIMBING :
Nida Amalia, S.KM., M.PH (NIDN. 1101119301)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................i
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................1
B. TUJUAN......................................................................................................................................3
C. MASALAH...................................................................................................................................3
D. KEGIATAN...................................................................................................................................4
E. EVALUASI....................................................................................................................................5
F. DISKUSI.......................................................................................................................................6
G. REFERENSI..................................................................................................................................8
 TABEL PLAN of ACTION...........................................................................................................9
 TABEL HASIL KEGIATAN........................................................................................................11
 TABEL RENCANA TINDAK LANJUT.........................................................................................13
SURAT PEMOHONAN IZIN KEGIATAN PBL....................................................................................16
BERITA ACARA..............................................................................................................................17
DOKUMENTASI KEGIATAN............................................................................................................18
ANGGARAN KEGIATAN.................................................................................................................18
LAMPIRAN 1.................................................................................................................................20
LAMPIRAN 2.................................................................................................................................21
1

A. LATAR BELAKANG

Periode 1000 HPK merupakan situasi yang cukup penting sebagai awal terjadinya
pertumbuhan Stunting pada anak, yang akan berdampak jangka panjang hingga akan
berulang dalam siklus kehidupan. Kurangnya gizi sebagai penyebab langsung khususnya
pada balita berdampak jangka pendek meningkatnya morbiditas, dan ciri anak yang
mengalami stunting terjadi karena malnutrisi kronis sehingga ciri utama anak akan
terlihat lebih pendek dibanding dengan anak seusianya dengan jenis kelamin yang sama
serta anak juga akan terlihat lebih kurus karena gejala yang ditimbulkan dari malnutrisi
tersebut. (Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Anak Untuk Mencegah Stunting – Info
Sehat FKUI, n.d.) Bila masalah ini bersifat kronis, maka akan mempengaruhi fungsi
aktivitas mental yakni tingkat kecerdasan yang rendah dan berdampak pada kualitas
sumberdaya manusianya. Pada kondisi berulang /dalam siklus kehidupan maka anak yang
mengalami kekurangan gizi diawal kehidupan (periode 1000 HPK) memiliki risiko
penyakit tidak menular pada usia dewasa. (Aryastami & Tarigan, 2017)

Stunting adalah dimana kondisi balita yang memiliki tinggi badan yang kurang
jika dibandingkan dengan umurnya. Kondisi tersebut dapat diukur melalui pengukuran
panjang badan yang lebih dari -2SD dari pertumbuhan anak WHO. Balita stunting
termasuk masalah gizi kronis yang disebabkan oleh banyak faktor seperti sosial ekonomi,
gizi dari ibu saat sedang hamil, kesakitan pada saat bayi, dan kurangnya asupan gizi pada
saat bayi. Balita yang stunting akan mengalami kesulitan dimasa yang akan datang dan
sulit dalam mencapai perkembangan fisik yang kognitif yang optimal. (Kemenkes RI,
2018)

Upaya pencegahan stunting itu sendiri tidak akan bisa lepas dari pengetahuan
keluarga serta masyarakat tentang apa itu stunting. Maka dengan pengetahuan yang baik
dapat mengubah agar kesadaran orang tua anak serta keluarga sangatlah penting terhadap
pencegahan stunting ini. Kesadaran orang tua akan membentuk pola atau perilaku
kesehatan terutama dalam pencegahan stunting seperti dalam pemenuhan nutrisi gizi
mulai dari ibu hamil yang harus memeriksakan kandungannya secara rutin, gizi anak
dengan memberikan ASI ekslusif pada saat baru lahir hingga 6 bulan, menjaga
kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik, dan perilaku hidup bersih dan sehat.
(Rahmawati et al., 2019)

Faktor yang menjadi status gizi kronis pada anak usia balita tidak akan sama
denga wilayah-wilayah yang ada di kota ataupun pedesaan, sehingga dalam melakukan
upaya tersebut harusnya sesuai dengan faktor yang menjadi pengarus dari stunting ini,
stunting juga merupakan masalah utama dari gizi yang akan berdampak pada kehidupan
ekonomi masayarakat. Dan dampaknya juga akan berpengaruh kepada anak balita dalam
jangka panjang yaitu mengganggu kondisi kesehatan, pendidikan serta akan merusak
prokdutifitasnya. Anak usia balita nyang stunting akan cenderung sulit dalam mencapai
potensi tubuh kembangnya secara fisik maupun psikomotoriknya. (Waliulu, 2018)

Kegiatan GeMa PenTing ini dilakukan di RT.06 Kelurahan Bontang Lestari (Desa
Pagung), Kota Bontang. RT.06 terdiri dari 15 Kepala Keluarga, dengan anak balita
berjumlah 25 anak, dikarenakan jumlah anak balita di RT.06 lebih optimal untuk
dijadikan sasaran yang menjadi prioritas masalah di lingkungan masyarakat tersebut.
kami sudah berdiskusi bersama ketua RT dan Kader dengan mengambil anak usia balita
untuk menjadi sasaran dalam kegiatan Praktik Belajar Lapangan yang akan kami lakukan
di RT.06 Kelurahan Bontang Lestari (desa pagung), Bontang Selatan, Kota Bontang.

Hasil dari wawancara dengan tokoh masyarakat yaitu Bapak RT dan Kader
Posyandu, didapatkan informasi mengenai kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu
dari anak balita mengenai apa itu stunting, cara pencegahannya, penyebab dan ciri-ciri
yang akan ditimbulkan, sehingga masih banyak dari mereka yang kurang mementingkan
kondisi gizi pada anak mereka, maka dari itu kami sebagai calon tenaga kesehatan akan
memberikan penyuluhan tentang mengedukasi ke ibu balita pada saat kegiatan posyandu
berlangsung dengan memberikan informasi mengenai apa itu stunting dan pencegahan
nya bila mana ada anak dari mereka yang sudah terdampak dari kondisi stunting tersebut.
B. TUJUAN
Tujuan kami menjadikan anak usia balita RT.06 Kelurahan Bontang Lestari (Desa
Pagung) untuk sebagai sasaran karena jumlah anak usia balita sebagai kunci utama dalam
kegiatan kami dengan jumlah sasaran 25 Anak di Kelurahan Bontang Lestari (Desa
Pagung) , karena tingginya angka stunting pada anak usia balita sangatlah penting
sehingga dengan adanya edukasi tentang stunting dan pencegahannya ini pun dapat
memberikan motivasi atau kesadaran ibu dari anak usia balita tersebut untuk menjaga
kondisi gizi dari anak mereka yang mana akan mengurahi risiko stunting yang akan
terjadi kedepannya, dan kondisi ini akan membuat orang tua anak usia balita untuk
belajar dalam menghitung sendiri kondisi anak mereka dengan mengukur tinggi badan
serta berat badan anak secara berkala.(Dinas Kesehatan Aceh | Cegah Stunting Itu
Penting, n.d.)

C. MASALAH
Dalam melakukan praktik belajar lapangan (PBL) ini kami terlebih dahulu
mencari lokasi untuk di jadikan tempat kegiatan, setelah menemukan lokasi kami
meminta izin kepada ketua RT.06 kelurahan Bontang Lestari (Desa Pagung) untuk
melakukan kegitan praktik belajar lapangan, setelah melakukan perizinan maka kami
telah menetapkan lokasi tempat praktik belajar lapangan kami di RT.06 Kelurahan
Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, sebelum melanjutkan kegiatan ini kami
menentukan dulu yang akan menjadi sasaran kami dalam kegiatan GeMa PenTing ini
dengan melakukan wawancara kepada ketua RT.06 serta Kader yang ada disana, setelah
melakukan wawancara tersebut kami melakukan observasi melalui diskusi terkait hasil
yang akan kami jadikan sasaran, jadi keputusan yang dapat kami ambil dari hasil
wawancara serta diskusi bersama Ketua RT dan Kader disana yaitu mengambil sasaran
anak usia balita di RT.06 kelurahan Bontang Lestari, karena dari dalam masyarakat
RT.06 tersebut banyak anak usia balita, setelah menerapkan sasaran kegiatan ini kami
melakukan pengambilan data secara langsung (data primer) melalui pembagian kuesioner
dan pengambilan data secara langsung pada saat kegiatan posyandu berlangsung di
RT.06, setelah itu kami dapat menyimpulkan dari hasil kegiatan di posyandu tersebut
masih ada beberapa ibu dari anak usia balita yang masih kurang memahami tentang apa
itu stunting yang akan dialami ataupun sudah terdampak ke anaknya.
Dari hasil prioritas masalah serta hasil diskusi bersama RT dan kader
dilingkungan RT.06 kelurahan Bontang Lestari (Desa Pagung), kami mengambil masalah
yaitu kurangnya pemahaman dan kesadaran ibu dari anak usia balita tentang apa itu
stunting dan cara mencegahnya sehingga kami akan memberikan mereka edukasi tentang
stunting dan cara mencegahnya dan memberikan asupan gizi kepada anaknya berupa
bubur kacang hijau dan susu sebagai protein yang baik/ nutrisi untuk anak usia balita dan
ibunya tersebut (susu juga sebagai salah satu asupan protein hewani yang baik karena
memiliki kandungan gizi lengkap dan mudah dikonsumsi pada anak) (Cegah Anak
Stunting, Konsumsi Susu Perlu Ditingkatkan Halaman All - Kompas.Com, n.d.).

D. KEGIATAN
Praktik belajar lapangan ini dilaksanakan di RT.06 Kelurahan Bontang Lestari
(Desa Pagung), Bontang Selatan, Kota Bontang. Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan
rutinan di posyandu pasir putih desa pagung disetiap bulannya, pada tanggal 09-10
Desember 2021 kami ikut dalam berpartisipasi dengan kegiatan posyandu. Sedari
meminta izin dengan ibu dan bapak RT untuk melakukan kegiatan PBL edukasi kami
juga meminta izin untuk membantu/berpartisipasi dengan tenaga kesehatan di psyandu
karena tenaga di posyandu tersebut sangatlah kurang. Kami pun berpartisipasi langsung
pada saat kegiatan berlangsung.

Sebelum kegiatan pun berlangsung sang ibu datang mengisi buku kehadiran dan
data sang anak lalu anak tersebut langsung ditimbang sesuai alat penimbangan bayi/balita.
Kegiatan di posyandu ini adalah menimbang bayi dan balita (BB), mengukur tinggi
badan anak (TB), mengukur lingkar kepala (LK), memantau perkembangan anak disetiap
bulannya dengan membawa buku KMS dari situlah petugas mampu menilai dan
mengukur perkembangan sang anak. Pada saat penimbangan diposyandu juga disediakan
penimbangan khusus anak bayi yang masih seumur jagung hingga umur 11 bulan
tergantung kuatnya sang bayi ditempat penimbangan ketika ditimbang, ada juga alat
penimbangan tradisional yang memakai sarung ditimbang dengan besi dan bendul,
penimbangan tersebut dilihat dengan cara memutar bendulan yang diatas besi tersebut
dan dilihat ujung besi itu hingga lurus itu adalah tanda patokan dari berat sang anak.
Daftar absen nama ibu dan anak ketika posyandu

Setelah kegiatan tersebut selesai sesuai pedoman yang ada sang ibu pun kembali
dengan membawa buku KMS untuk mengetahui perkembangan sang anak, lalu kami pun
membagikan ke semua ibu dan sang anak bubur kacang hijau dan juga susu untuk
penambahan nutrisi bagi anak dan orang tua serta kacang hijau juga sangat baik bagi ibu
menyusui karena mampu melancarkan ASI sang ibu.

E. EVALUASI

Berdasarkan dari hasil kegiatan praktik belajar lapangan di RT.06 Desa Pagung
tersebut sangat lancar ketika proses penimbangan (BB), pengukuran (TB), panjang dan
berat badan meskipun banyak hal-hal yang harus diperbaiki sehingga dijadikan bahan
pembelajaran untuk kedepannya jika ingin melaksanakan kegiatan yang serupa. Banyak
kendala ketika memeriksa dikarenakan sang anak yang mungkin takut ketika diperiksa,
rewel serta tidak mau sama sekali untuk diperiksa. Ketika pembagian dan pengisian
kuesioner yang sedari awal akan dibagikan bersamaan dengan kegiatan tersebut akan
tetapi dengan berlangsungnya kegiatan yang sangat padat dibarengi dengan jumlah ibu
dan anak yang terbilang cukup banyak sehingga kurang produktif dan harus dibagikan
kembali dari rumah kerumah warga untuk pengisian kuesioner. Kendalanya juga lebih
banyak ibu yang ketika diminta untuk mengisi kuesioner sang ibu tidak mempercayai
untuk memberikan data sang anak karena itu adalah hal yang bagi mereka sangat private
untuk orang tau karena takut disalahgunakan Data yang akan diambil untuk kelengkapan
kuesioner adalah 25 anak dan ditemukan mengarah kepada stunting tetapi dengan
pengecekan tersebut kembali tidak bisa langsung dikatakan stunting karena yang
berkaitan dengan gen juga bisa menjadi alasan tersebut . Jadi, untuk bisa dikatakan
stunting yaitu dengan mengukur minimal dominan yang kearah stunting itu seperti apa
dan harus bisa tau basic dasar mengenai stunting dengan (Pengukuran antropometri) Data
antropometri sendiri untuk para bayi serta balita (anak-anak) mencerminkan status
kesehatan umum dengan kecukupan asupan gizinya, dan untuk mengetahui proses
pertumbuhan anak dari waktu ke waktu. Dan mengukur (TB/U), (BB/U) untuk anak usia
0-60 Bulan.(Pemeriksaan Antropometri Penting Untuk Cek Kesehatan Bayi, n.d.)

F. DISKUSI
Kegiatan ini berawal dari permintaan izin langsung kerumah ketua RT.06 Desa
Pagung, menjelaskan maksud dan tujuan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Belajar
lapangan didaerah tersebut. Dilanjutkan dengan mencari sasaran dengan menanyakan apa
saja masalah yang ada di daerah tersebut. Setelah menentukan beberapa masalah kami
pun menentukan prioritas masalah yaitu stunting. Stunting merupakan bentuk kegagalan
pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang
berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah
dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang memadai (Mitra, 2015)

Dari penentuan masalah yaitu stunting, jadi kami Kelompok PBL 7 memutuskan
untuk mengadakan kegiatan disana dengan memberikan edukasi ke warga disana
khususnya para ibu, jadi sasaran utama dalam kegiatan ini ialah Para ibu dan anak balita.
Ketika berkonsultasi juga ke Ketua RT nya disana kami di ajak untuk berpartisipasi untuk
mengikuti kegiatan posyandu pasir putih disetiap bulannya pada tanggal 9. Kegiatan di
Posyandu Pasir putih ini gabungan dari RT.04,05,06. Penimbangan berat pada bayi,
pengukuran tinggi dan panjang bayi , lingkar kepala pada bayi . Ketika sang ibu mengisi
daftar hadir nama dan lainnya kami pun juga membagikan bubur kacang ijo dan susu
kotak kepada ibu dan anak. Mereka memberikan respon yang terbaik dan mereka juga
sangat puas menerima makanan tersebut.

Kendala didalam kegiatan PBL di Desa Pagung ini ialah Jarak desa dari rumah
mahasiswa terbilang cukup jauh sehingga untuk survei ke tempat tersebut cukup sulit ,
dikarenakan juga diantara anggota mahasiswa kelompok memiliki waktu yang kurang
dan menentukan waktu untuk survei ke desa tersebut serta perihal perizinan juga
sangatlah susah dikarenakan miss komunikasi dan lambat respon diantara pembimbing
lapangan dan mahasiswa . Tetapi dibalik dari banyaknya kendala tersebut kegiatan
tersebut berjalan dengan lancar kami juga disambut dengan baik oleh masyarakat sekitar.

Dengan berjalannya kegiatan PBL ini di RT.06 Bontang Lestari (Desa Pagung)
yaitu edukasi ilmu dasar tentang Stunting dengan pencegahannya, pembagian poster
mengenai ilmu stunting, kegiatan pengukuran dan penimbangan lainnya serta pembagian
bubur kacang hijau (bagus untuk mencegah stunting pada anak usia balita dan berguna
untuk mencukupi kekurangan gizi pada masa kehamilan dan pertumbuhan anak pada
1000HPK) (Guru Besar IPB: Kacang Hijau Bagus Untuk Cegah Stunting Pada Balita
Halaman All - Kompas.Com, n.d.) dan susu dengan tujuan mampu menambah nutrisi
asupan bagi sang anak dan sang ibu memiliki banyak manfaat bagi keduanya. Diharapkan
juga sang ibu mampu memahami ilmu ilmu yang telah diberikan agar bisa direalisasikan
kembali dan punya pola fikir yang baik lagi dalam pemberian pola hidup kepada
anaknya.
G. REFERENSI

Aryastami, N., & Tarigan, I. (2017). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi
Stunting di Indonesia Policy Analysis on Stunting Prevention in Indonesia. Buletin
Penelitian Kesehatan, 45(4), 233–240.
Cegah Anak Stunting, Konsumsi Susu Perlu Ditingkatkan Halaman all - Kompas.com. (n.d.).
Retrieved December 22, 2021, from
https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/10/144641120/cegah-anak-stunting-konsumsi-
susu-perlu-ditingkatkan?page=all
Dinas Kesehatan Aceh | Cegah Stunting Itu Penting. (n.d.). Retrieved December 24, 2021,
from https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2019/02/28/205/cegah-stunting-itu-
penting.html
Guru Besar IPB: Kacang Hijau Bagus untuk Cegah Stunting pada Balita Halaman all -
Kompas.com. (n.d.). Retrieved December 22, 2021, from
https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/19/143000471/guru-besar-ipb--kacang-hijau-
bagus-untuk-cegah-stunting-pada-balita?page=all
Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Mitra, M. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah
Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6).
https://doi.org/10.25311/keskom.vol2.iss6.85
Pemeriksaan Antropometri Penting untuk Cek Kesehatan Bayi. (n.d.). Retrieved December
24, 2021, from https://www.sehatq.com/artikel/pemeriksaan-antropometri-fisik-bayi-baru-
lahir
Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Anak untuk Mencegah Stunting – Info Sehat
FKUI. (n.d.). Retrieved December 24, 2021, from https://fk.ui.ac.id/infosehat/pentingnya-
nutrisi- 1000-hari-pertama-anak-untuk-mencegah-stunting/
Rahmawati, A., Nurmawati, T., & Permata Sari, L. (2019). Faktor yang Berhubungan
dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Stunting pada Balita. Jurnal Ners Dan Kebidanan
(Journal of Ners and Midwifery), 6(3), 389–395. https://doi.org/10.26699/jnk.v6i3.art.p389-
395
Waliulu, S. H. (2018). Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Upaya
Pencegahan Stunting Anak Usia Balita. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 9(4),
269–272.
9

 TABEL PLAN of ACTION


No. Kegiatan Tujuan Sasaran Target Jadwal Penanggung Sumber
keberhasilan Pelaksanaan Jawab Dana
1. Memberi edukasi ilmu Para ibu dapat Ibu dari Para ibu dapat 09-10 Desember - Ibu Samira Mahasiswi
dasar mengenai stunting, mengetahui anak usia memahami ilmu 2021 sebagai PBL
ciri-ciri, penyebab dan basic dasar balita ( 25 yang diberikan pembimbing Kelompok 7
pencegahannya ilmu orang ) dengan baik dan Bkkbn
& Bagi poster GeMa pengetahuan semoga bisa - Ibu Lidia
PenTing tentang berguna bagi ibu sebagai Ibu RT
stunting agar serta kader
dapat posyandu dan
mengantisipasi Mahasiswi PBL
sedari awal kelompok 7
jika - Ayu Safitri
mengetahui - Desty
sang anak Nur
Amaliah
rentan agar
- Khairunnissa
bisa segera Salsabila Dira
mencegah PF
- Wahyu Yoni
Prabowo
2. Berkontribusi membantu Mengetahui Bayi/Balita , Sang ibu dengan 09-10 Desember - Ibu Samira Mahasiswa
tenaga kesehatan di perkembangan Ibu (25 sangat rajin 2021 sebagai PBL kelompok
kegiatan rutinan di sang anak , orang) membawa anaknya pembimbing 7
Posyandu Pasir Putih Desa tinggi berat ke posyandu Bkkbn
Pagung dengan menimbang badan dan dengan rutin di - Ibu-ibu Kader
berat , mengukur Panjang lingkar kepala setiap tanggal 9 / Posyandu dan
dan tinggi bayi/balita serta bulannya untuk Mahasiswa PBL
mengukur lingkar kepala memeriksa Kelompok 7
bayi/balita - Ayu Safitri
- Desty
Nur
Amaliah
- Khairunnissa
Salsabila Dira
PF
- Wahyu Yoni
Prabowo
 TABEL HASIL KEGIATAN
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Capaian Penanggung Evaluasi
kegiatan keberhasilan Jawab

1. Memberi edukasi ilmu dasar Para ibu dapat Ibu dari 85% - Ibu Samira Edukasi tersebut berjalan
mengenai stunting, ciri-ciri, mengetahui basic anak usia sebagai sangat lancar tetapi ada sedikit
penyebab dan pencegahannya dasar ilmu balita pembimbing kendala karna terkait cuaca
& Bagi poster GeMa PenTing pengetahuan tentang (25 Orang) Bkkbn sehingga harus diundur hingga
- Ibu Lidia
stunting agar dapat tunggu hujan reda didalam
sebagai Ibu RT
mengantisipasi sedari perjalanan. Diharapkan bahwa
serta kader
awal jika mengetahui posyandu ibu akan tetap selalu menjaga
sang anak rentan agar - Ayu Safitri sang anak untuk mencegah
bisa segera mencegah - Desty Nur terjadinya penyakit tersebut
Amaliah dan sang ibu juga memiliki
- Khairunnissa basic dasar untu
Salsabila Dira PF mengantisipasi dan selalu siap
- Wahyu Yoni siaga menjaga anaknya
Prabowo
2. Berkontribusi membantu Mengetahui Bayi/Balita , 85% - Ibu Samira Kegiatan berlangsung dengan
tenaga di kegiatan rutinan di perkembangan sang Ibu sebagai sangat baik , sang ibu juga
Posyandu Pasir Putih Desa anak , tinggi berat pembimbing selalu rutin membawa sang
Pagung dengan menimbang badan dan lingkar Bkkbn anak ke posyandu untuk
- Ibu-ibu
berat , mengukur Panjang dan kepala membawa periksa sang anak ,
Kader
tinggi bayi/balita serta sehingga bisa dapat diketahui
Posyandu
mengukur lingkar kepala - Ayu Safitri perkembangan sang anak
bayi/balita - Desty Nur disetiap bulannya ketika
Amaliah periksa ke posyandu
- Khairunnissa
Salsabila Dira PF
- Wahyu Yoni
Prabowo
 TABEL RENCANA TINDAK LANJUT
No. Hasil evaluasi Kegiatan Tindak Tujuan Sasaran Waktu Indikator Penanggung
Lanjut kegiatan kegiatan keberhasilan Jawab
1. Edukasi tersebut berjalan Para ibu akan terus Agar bisa Ibu dari 09-10 Desember Para ibu dapat - Ibu Samira
sangat lancar tetapi ada menerapkan ilmu yang selalu anak usia 2021 memahami ilmu sebagai
sedikit kendala karna telah dibagi sehingga mencegah balita yang diberikan pembimbing
terkait cuaca sehingga dapat direalisasikan terjadinya (25 Orang) dengan baik dan Bkkbn
harus diundur hingga kepada anaknya penyakit semoga bisa - Ibu Lidia
tunggu hujan reda tersebut , dan berguna bagi ibu sebagai Ibu RT
didalam perjalanan. mampu serta kader
Diharapkan bahwa ibu diterapkan posyandu dan
akan tetap selalu disehari-hari Mahasiswa PBL
menjaga sang anak Kelompok 7
untuk mencegah - Ayu Safitri
terjadinya penyakit - Desty Nur
tersebut dan sang ibu Amaliah
juga memiliki basic - Khairunnissa
dasar untu Salsabila Dira
mengantisipasi dan PF
selalu siap siaga - Wahyu Yoni
menjaga anaknya Prabowo
2. Kegiatan berlangsung Sang ibu selalu Agar bisa IBU, 09-10 Desember Sang ibu dengan - Ibu Samira
dengan sangat baik , membawa anaknya selalu Bayi/Balita 2021 sangat rajin sebagai
sang ibu juga selalu rutin untuk memriksa rutin memantau (25 Orang) membawa pembimbing
membawa sang anak ke keposyandu perkembangan anaknya Bkkbn
posyandu untuk sang anak keposyandu - Ibu-ibu Kader
membawa periksa sang dengan rutin di Poayandu
anak , sehingga bisa setiap tanggal 9 / Mahasiswa PBL
dapat diketahui bulannya untuk Kel 7
perkembangan sang anak memeriksa - Ayu Safitri
disetiap bulannya ketika - Desty Nur
periksa ke posyandu Amaliah
- Khairunnissa
Salsabila Dira
PF
- Wahyu Yoni
Prabowo
15

L
A
M
P
I
R
A
N
SURAT PEMOHONAN IZIN KEGIATAN PBL
BERITA ACARA
DOKUMENTASI KEGIATAN
ANGGARAN KEGIATAN

NO PRODUK HARGA

1 Susu UHT 125 ML (15) x 2.583 38745

2 Susu UHT 125 ML (10) x 2.583 25830

3 Burjo (25) X 7000 175000

TOTAL 238.575
LAMPIRAN 1
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
* iisi dosen pembimbing
d
ASPEK YANG DINILAI (BOBOT 40 %)

Kognitif Rata-rata
No Nama Mahasiswa
(A+B)/2
A B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

LAMPIRAN 2
MATRIKS PENILAIAN REVIEW LAPORAN PBL
(*diisi dosen penguji)

Nilai Nilai
Point Penilaian 75-100 50-74 25-49 0-24
Book chapter Mencakup 7 Mencakup 6 Mencakup 5 Mencakup
berisi belakang, komponen komponen komponen dibawah 5
tujuan, masalah, komponen
kegiatan, evaluasi,
diskusi, referensi
Book chapter di Mencakup Mencakup Mencakup Mencakup
dukung dengan semua semua sebagian sebagian dan
data, fakta, dan komponen koomponen komponen dan pembahasan
dokumentasi namun pembahasan tidak
sekaligus penjelasannya komprehensif komprehensif
penjelasannya tidak
komprehensif
Similarity Check Plagiarisme Plagiarisme Plagiarisme Plagiarisme
dibawah 20% 21% - 35% 36%-50% diatas 50%
Ketentuan standar Mencakup Mencakup Mencakup 3 Mencakup
penulisan semua mnimal 4 komponen kurang dari 3
1. Terdapat daftar komponen komponen komponen
isi otomatis
dan daftar
pustaka
menggunakan
reference
manager
2. Sitasi
menggunakan
APA Style 7th
3. Margin
Kanan, kiri,
atas, bawah 3
cm
4. Times new
roman 12pt,
single space
5. Nomor
halaman ada di
kanan atas
6. Menggunakan
bullets and
numbering
Memenuhi batasa Menulis Menulis 2000- Menulis 1500- Menulis
menulis jumlah minimal 2500 2500 kata 2000 kata dibawah 1500
kata kata kata

Rata-rata Nilai total/5


FORMULIR REKAP NILAI AKHIR MAHASISWA
Diisi oleh pembimbing

No. Nama Nilai Nilai Nilai Akhir


Individu Kelompok Individu
(40%) (60%) (a+b)
a b

Samarinda, 2021

(Dosen Pembimbing)

Anda mungkin juga menyukai