Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Abuse-Neglec dan Jenis-Jenis Abuse pada Lansia

Nurainun, 1306378325
Keperawatan Gerontik B
Setiap orang, baik tua maupun muda, berhak merasa aman dari kekerasan dan merasa
diperdulikan oleh lingkungan sekitar ia tinggal. Namun, saat ini banyak terjadi kasus kekerasan
yang terjadi pada anak-anak hingga lansia, berbagai macam jenis kekerasan yang terjadi. Selain
itu, lansia juga sering diabaikan oleh orang-orang disekitarnya. Hal ini tentu membuat ada
kebutuhan lansia yang tidak dapat terpenuhi. Oleh sebab itu, pengertian, jenis, dan dampak dari
kekerasahan dan pengabaian pada lansia akan dibahas.
Kekerasan atau abuse pada lansia merupakan suatu tindakan atau kelalaian dari orangorang di lingkungan lansia tinggal (WHO, 2008). Pengertian lain kekerasan pada lansia yang
dirumuskan oleh American Psychological Association, (2012), ialah penderitaan yang dirasakan
pada lansia berupa kejahatan fisik, psikologis, seksual, ataupun finansial. Miller, (2012),
merumuskan kekerasan sebagai segala macam tindakan fisik dan non-fisik yang menimbulkan
bahaya ataupun kesedihan bagi lansia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kekerasan atau abuse
adalah tindakan baik fisik maupun non-fisik yang dapat membahayakan lansia dari lingkungan
tempat lansia tinggal.
Kekerasan atau abuse yang terjadi pada lansia ada 4 jenis. Pada lansia yang mengalami
kekerasan akan mengalami salah satu dari keempat jenis kekerasan pada lansia tersebut. Namun,
terkadang kekerasan yang terjadi pada lansia lebih dari 1 jenis kekerasan (Roberto, 2016).
Keempat jenis kekerasan pada lansia ialah :
1. Physical Abuse
Physical Abuse atau kekerasan fisik merupakan kekerasan yang dilakukan dengan
menyakiti lansia secara fisik. Tindakan yang termasuk pada kekerasan fisik ini ialah
restraining, hitting, memukul, mendorong, menendang, membakar, menjepit, dan
menggigit. Tindakan tersebut dilakukan kepada lansia. Lansia yang mengalami kekerasan
fisik ini dapat mengakibatkan lansia mengalami cedera atau injury hingga kematian
(Mauk, 2006 & Roberto, 2016). Biasanya lansia ini akan menunjukkan sikap yang
enggan untuk mengobati jika terjadi luka (APA, 2012).

2. Psychological or Emotional Abuse


Psychological or Emotional Abuse pada lansia biasa terjadi ketika keluarga lansia
ataupun caregiver lainnya melakukan tindakan yang dapat menyebabkan ketakutan,
gangguan mental, ataupun distress bahkan sikap abusive (APA, 2012). Klien yang
mengalami Psychological or Emotional Abuse akan merasa terancam, terhina, ataupun
diperintah secara kasar (Mauk, 2006). Beberapa tindakan yang termasuk dalam kekerasan
ini ialah memanggil nama lansia dengan berteriak, menyumpah, menghina, tidak
menghargai, mengancam, ataupun mengintimidasi lansia (Roberto, 2016).
3. Financial Abuse
Financial Abuse pada lansia biasa terjadi ketika pendapatan yang diperoleh lansia
disalahgunakan. Tindakan yang termasuk pada kekerasan ini ialah penipuan,
menggunakan uang untuk alasan yang tidak benar, menggunakan uang lansia untuk
membeli alat yang mahal tanpa pemintaan izin oleh lansia pemilik. Dampak yang terjadi
pada lansia yang mengalami kekerasan ini ialah kehidupan lansia yang menjadi terbatas
karena dana yang dimiliki lansia semakin sedikit dan lansia dapat mengalami masalah
dengan utang (Mauk, 2006 & APA, 2012).
4. Sexual Abuse
Tindakan yang termasuk sexual abuse pada lansia ialah menyentuh bagian tubuh
lansia yang tidak pantas, memfoto dengan pose yang tidak pantas, memaksa lansia untuk
melihat pornografi, sodomi, memaksa lansia untuk telanjang, pemerkosaan, dan memaksa
untuk berhubungan seksual. Dampak pada lansia yang mengalami kekerasan ini ialah
dapat terjadi infeksi, benjolan, cedera, maupun perdarahan pada alat kelamin lansia
(APA, 2012).
Kekerasan pada lansia biasanya juga terjadi bersamaan dengan penelantaran lansia atau
elder neglect. Elder Neglect terjadi ketika caregiver lansia tidak memuhi kebutuhan fisik, sosial,
ataupun emosional lansia. Jika caregiver lansia merupakan seseorang yang memiliki tanggung
jawab dalam membayar tagihan lansia, maka elder neglect terjadi ketika orang tersebut tidak
membayarnya. Jika caregiver lansia tersebut ialah keluarga lansia, maka elder neglect terjadi
ketika tugas perkembangan keluarga tidak terpenuhi semua. Dampak yang terjadi pada lansia
mengalami elder neglect biasanya akan mengalami gangguan pada basic hygiene, pemenuhan
nutrisi, serta gangguan pada pemenuhan kebutuhan dasar lainnya (APA, 2012).

Kesimpulannya ialah kekerasan atau abuse adalah tindakan baik fisik maupun non-fisik
yang dapat membahayakan lansia dari lingkungan tempat lansia tinggal, sedangkan neglect
merupakan kondisi lansia ditelantarkan oleh caregiver lansia tersebut. Dampak yang ditimbulkan
oleh abuse dan neglect pada lansia akan menyebabkan lansia mengalami gangguan fisik maupun
non-fisik hingga terganggu dalam pemenuhan kebutuhan dasar pada lansia.

Daftar Pustaka
American Psychological Association.(2012).Elder Abuse & Neglect : in search of
solution.Retrieved from : http://www.apa.org/pi/aging
Mauk, Kristen L.(2006).Gerontological Nursing : Competencies for Care.Sudbury : Jones &
Barrlett Publisher
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults: theory and practice (6th Ed.).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin.
Roberto, Karen. A.(2016). The Complexities of Elder Abuse.American Psychologist.302-311.
World Health Organization.(2008).Abuse of the Elderly.Retrieved from : http://www.who.int/

Anda mungkin juga menyukai