ISI PENGABAIAN Jadi
ISI PENGABAIAN Jadi
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengabaian pada lansia
2. Untuk mengetahui kategori pengabaian
3. Untuk mengetahui karakteristik pengabaian
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala pengabaian pada lansia
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengabaian
6. Untuk mengetahui bentuk pengabaian dalam keperawatan
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan tentang pengabaian pada lansia
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1. Pengkajian
2.3a. Identitas Klien
Nama : Ny. ” J”
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Kec. Suka Damai
Tanggal datang : 04 Desember 2016 PKL 10.00
wib
Lama tinggal di panti : 2 hari
d. Keluhan Utama
b) Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka :
Pruritus :
Perubahan pigmen :
Memar :
Pola penyembuhan lesi : - -
Keterangan : Ada luka memar dan lebam pada
kedua siku dan kedua lutut klien.
c) Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakan kel limfe :
Anemia :
Keterangan : Tidak ada keluhan
d) Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN : Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak
terdapat benjolan, bentuk tengkorak simetris, dengan bagian frontal
menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap kebelakang, kulit
kepala tidak mengalami peradangan, gatal-gatal, tumor, maupun bekas
luka. Klien tidak mengeluh sakit kepala
e) Mata
Ya Tidak
Perubahan penglihatan :
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
Keterangan : Hasil visus mata klien normal, klien tidak memakai
kaca mata, tidak ada kekeringan mata, tidak ada nyeri, tidak ada
gatal-gatal, tidak ada photobobia, tidak ada diplopia dan tidak ada
riwayat infeksi.
f) Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan :
Dampak pada ADL : Klien tidak ada gangguan
keseimbangan dan tidak mengalami
kesulitan dalam berkomunikasi.
Keterangan : Tidak ada keluhan
g) Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea :
Discharge :
Epistaksis :
Obstruksi :
Snoring :
Alergi :
Riwayat infeksi :
Keterangan : Tidak ada keluar cairan / sekret
dari hidung, tidak ada mimisan, tidak ada sumbatan,
tidak ada ngorok / snoring, dan tidak ada alergi serta
tidak ada riwayat infeksi
h) Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan :
Kesulitan menelan :
Lesi :
Perdarahan gusi :
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : 3x sehari (setelah mandi dan
sebelum tidur malam)
Keterangan : Tidak ada keluhan
i) Leher
Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
Keterangan : Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan
teknik gerakan leher klien dapat melakukan gerakan leher
secara terkoordinasi tanpa gangguan.
j) Pernafasan
Ya Tidak
Batuk :
Nafas pendek :
Hemoptisis :
Wheezing :
Asma :
Keterangan : Tidak ada keluhan
k) Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain :
Palpitasi :
Dipsnoe :
Paroximal nocturnal :
Orthopnea :
Murmur :
Edema :
Keterangan : Tidak ada keluhan
l) Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia :
Nausea / :
vomiting
Hemateemesis :
Perubahan nafsu :
makan
Massa :
Jaundice :
Perubahan pola :
BAB
Melena :
Hemorrhoid :
Pola BAB : Klien BAB 1 – 2 hari sekali
Keterangan :Setelah dilakukan pemeriksaan fisik
abdomen normal, dan simetris. makan 2x sehari, tidak ada
perubahan BB.
m) Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria :
Frekuensi : 4 – 5 x sehari
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Nyeri berkemih :
Pola BAK : Bila kencing selalu tuntas, tidak ada
rasa sakit atau gangguan lainnya
Keterangan : Tidak ada keluhan
n) Reproduksi
Ya Tidak
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :
Prolap :
Riwayat menstruasi : Klien sudah mengalami menopouse
Aktifitas seksual :
Pap smear :
Keterangan : Tidak ada masalah, klien sudah
menopouse dan suami klien telah
meninggal
o) Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi :
Bengkak :
Kaku sendi :
Deformitas :
Spasme :
Kram :
Kelemahan otot :
Masalah gaya berjalan :
Nyeri punggung :
Pola latihan : Kurang
Dampak ADL : Tidak ada yang mengganggu
ADL
Keterangan : Klien mengalami nyeri pada
lutut dan siku akibat
terjatuh, namun klien masih
dapat melakukan ADL
secara mandiri.
p) Persyarafan
Ya Tidak
Headache :
Seizures :
Syncope :
Tic/tremor :
Paralysis :
Paresis :
Masalah memori :
Keterangan : Tidak ada keluhan
Ds :
16
Klien mengatakan “Dulu saat dirumah menantu
saya sering mengeluarkan kata-kata yang tidak
sepatutnya kepada saya ”
Klien juga mengatakan “Sebelum dibawa kesini Nyeri akut
menantu saya memarahi saya karenan saya tidakAgens cedera fisik (mis,(Nanda 00132,
3 sengaja merusak baju kesayangannya dantrauma) Domain 12,
membuat cucu saya sakit diare karena saya beri Hal 469)
jajan sembarangan”.
Klien juga mengatakan “Saya didorong menantu
saya sehingga ada luka memar dan lebam pada
kedua siku dan kedua kaki saya”.
Do : - Klien nampak bersedih dan tidak tenang
- Klien terlihat menangis
- Adanya memar dan lebam pada kedua siku
dan kedua lutut klien
17
Do : - Wajah klien nampak sesekali meringis menahan
nyeri
- Skala nyeri 3-4 (skal 0-10)
- Nyeri bertambah bila berjalan dan beraktivitas
- Nyeri hilang timbul
- Nampak memar dan lebam pada kedua lutut
dan kedua siku klien
- Kedua tangan dan kaki masih bisa digerakkan
- Kebutuhan ADL dilakukan mandiri
- TTV :
TD :130/70
N : 88x/m
S : 36,50C
RR : 20x/m
Harga diri rendah NOC : outcome : Harga diri NIC (hal. 516)
(hal. 611)
situasional Domain : 3
Kriteria Hasil (1205) :
(Nanda 00120, Kelas :R
1. Verbalisasi penerimaan diri
Domain 5, Kode : 5330
18
Hal 291) sering positif Manajemen alam perasaan
2. Penerimaan terhadap - Evaluasi alam perasaan (misal : tanda, gejala, riwayat pribadi) di
keterbatasan diri sering positif awal dan teratur selama perkembangan penanganan
3. Komunikasi terbuka konsisten - Pertimbangkan perawatan pada pasien yang mengalami
positif gangguan alam perasaan yang memiliki resiko
4. Tingkat kepercayaan diri
keamanan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
konsisten positif
perawatan dirinya atau kurangnya dukungan sosial.
5. Perasaan tentang nilai diri
- Interaksi dengan pasien dengan menggunakan interval (waktu0
konsisten positif
yang teratur dalam rangka menunjukan perhatian atau
menyediakan kesempatan bagi pasien untuk membicarakan
mengenai perasaan.
- Dukung pasien, dimana dia dapat menoleransi, untuk terlibt dalam
interaksi sosial dan aktivitas dengan orang lain.
Domain : 4
Kelas :V
Kode : 6400
Dukungan perlindungan terhadap kekerasan
- Dengarkan penjelasan mengenai bagaimana cedera bisa terjadi
- Dengarkan dengan penuh perhatian pada klien yang mulai
membicarakan masalahnya sendiri
19
- Dukung pasien untuk menghubungi polisi pada saat keamanan
secara fisik terancam
- Informasikan pada pasien mengenai undang-undang dan
pelayanan yang terkait dengan penganiayaan
Domain : 3
Kelas :R
Kode : 5270
Dukungan emosional
- Diskusikan dengan pasien mengenai pengalaman emosinya
- Rangkul atau sentuh pasien dengan penuh dukungan
- Bantu pasien untuk mengenali perasaannya seperti adanya cemas,
marah atau sedih
- Dorong pasien untuk mengekpresikan perasaan cemas, marah atau
sedih
- Dorong untuk bicara atau menangis sebagai cara untuk
menurunkan respon emosi
20
Kelas 1, 1. Terpenuhinya kesejahteraan Peningkatan koping
Hal 285 ) psikologis - Berikan penilaian mengenai dampak dari situasi kehidupan
pasien terhadap peran dan hubungan yang ada
2. Afek tenang dan tentram
- Gunakan pendekatan yang tenang
3. Makna dan tujuan hidup baik
- Berikan suasana penerimaan
4. Hubungan dengan batin tidak
terganggu - Bantu pasien dalam mengembangkan penilaian terkait dengan
kejadian dengan lebih objektif
5. Tidak adanya stress
- Dukung sikap pasien terkait dengan harapan yang realistis
sebagai upaya mengatasi perasaan ketidak berdayaan
21
Nyeri akut NOC : Outcome : Kontrol nyeri NIC (hal. 510)
(hal. 247)
(Nanda 00132,
Domain : 1
Domain 12, Kriteria Hasil (hal. 1605) :
Kelas :E
Hal 469)
1. Sering menunjukkan Kode : 1380
menggunakan analgesik yang
Aplikasi panas / dingin
direkomendasikan - Jelaskan penggunaan panas / dingin, alasan perawatan dan
2. Secara konsisten melaporkan
bagaimana hal tersebut mempengaruhi gejala pasien
nyeri yang terkontrol - Pilih metode yang nyaman dan tersedia (mis, botol air panas,
kompres basah, atau kain atau handuk yg dicelupi air es.
- Pertimbangkan kondisi kulit dan identifikasi setiap perubahan
yang memerlukan perubahan prosedur atau kontraindikasi
terhadap prosedur
- Instruksikan indikasi mengenai frekuensi dan prosedur aplikasi.
Domain : 2
Kelas :H
Kode : 2300
Pemberian Obat
- Ikuti prosedur lima benar dalam pemberian obat
- Monitor kemungkinan alergi obat, interaksi dan kontraindikasi.
- Instruksikan klien dan keluarga mengenai jenis obat, alasan
22
pemberian obat, hasil yang diharapkan dan efek lanjutan yang
akan terjadi sebelum pemberian obat
- Dokumenasikan pemberian obat dan respon klien (mis. nama obat,
dosis, waktu, cara, alasan pemberian obat, dan efek yang dicapai )
sesuai dengan protokol
BAB III
PENUTUP
23
3.1 Kesimpulan
Pengabaian adalah kegagalan pemberian pelayanan dalam menyediakan dengan baik atau kegagalan dalam
memerikan pelayanan yang menimbulkan kondisi bahaya fisik, mental atau menimbulkan sakit mental, seperti
meninggalkan lansia, menolak memberi makan atau menyiapkan makan ataupun pelayanan yang berhubungan dengan
kesehatan (Maurier & Smith, 2005).
Kategori pengabaian tedapat pengabaian aktif.yaitu penolakan atau kegagalan pemberi pelayanan melakukan
kewajibannya yang dilakukan dengan sadar dan pengabaian pasif yaitu penolakan atau kegagalan pemberi pelayanan
melakukan kewajiban dalam memenuhi kebutuhan lansia tanpa adanya unsur kesengajaan tetapi menimbulkan distress
fisik dan emosional pada lansia.
Kriteria pengabaian menurut Stevenson (2008) kriteria untuk kejadian pengabaian berfokus pada kelalaian dalam
memberikan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan dasar pada lansia. Selanjutnya Stevenson menyatakan efek dari
pengabaian tersebut dapat dilihat pada adanya kondisi malnutrisi yang merupakan kondisi physical neglect.
Tanda dan Gejala Pengabaian pada lansia yaitu terlambat dalam melakukan pengobatan, Dehidrasi, malnutrisi,
ulkus decubitus, atau kondisi kebersihan kurang dan perubahan dalam pemberian pelayanan kesehatan
Dan faktor yang mempengaruhi terdapat Sumber penyebab pada lansia yaitu Kondisi pada individu lansia karena
ketergantungan pada orang lain dalam mendapatkan pelayanan, dan Sumber penyebab pada keluarga faktor yang dapat
menjadi indikator sehingga pemberi pelayanan berisiko untuk melakukan atau menjadi pelaku pengabaian bentuk
Pengabaian Dalam Keperawatan.
24
Bentuk Pengabaian Dalam Keperawatan contohnya faktor kesalahan pemberian obat ,mengabaikan Keluhan
Pasien ,kesalahan Mengidentifikasi Masalah Klien, kelalaian di ruang operasi, timbulnya Kasus Decubitus selama dalam
perawatan, kelalaian terhadap keamanan dan keselamatan Pasien
3.2 Saran
Materi tentang pengabaian mempunyai pembahasan yang luas, oleh sebab itu maka perlu di pelajari dan di
mengerti, sebagai dasar untuk mempelajari mata kuliah keperawatan gerontik, Supaya mahasiswa dapat lebih paham
tentang materi perkuliahan berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Roziqin, Muhammad dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Penelantaran, Pengabaian Dan Kekerasan Pada Lansia.
Fakultas Keperawatan: Surabaya
25