Anda di halaman 1dari 17

TUGAS GERIATRI

WORKING WITH FAMILY & CAREGIVERS


SEMESTER I
 

Oleh :

Kelompok 1 Alih Jenjang 

1. Saifudin (P27228022218)
2. Aryo Wicaksono(P27228022193)
3. Malinda Yusni Karlina (P27228022210)
Pendahuluan
• Semakin lanjut usia  timbul konsekuensi negatif seperti peningkatan biaya perawatan kesehatan, peningkataan rasio
ketergantangan dan perubahan struktur ekonomi.

• masalah kesehatan yang dialami para lansia  geriatric syndrome  berdampak pada tingkat stress bagi keluarga para lansia.

• Salah satu ketergantungan lansia  kemandirian ADL (activities of daily living) maupun IADL (Instrumental of Daily livings).

• Okupasi Terapi  peran dalam hal Care dan Rehabilitation  berkolaborasi dengan pengasuh dan keluarga. (kualitas para
lanjut usia menuju succesfull aging, dan meringankan stressor yang akan terjadi).

•Yang akan dibahas:


1. Pengertian Geriatri, Family & Caregivers
2. Peran dan dampak bagi Caregivers serta peran OT dalam pelayanan lansia
3. Mengenali pelecehan dan pengabaian pada lansia serta peran OT dalam menanggapi hal tersebut
1. Pengertian Geriatri, Family, dan Caregivers

GERIATRI

• Merupakan istilah yang terdiri dari kata “geros” yang artinya usia lanjut dan “iatreia” yang artinya merawat.
• Merupakan cabang dari ilmu kedokteran yang berfokus pada pelayanan kesehatan usia lanjut (Depsos, 2017).
• Batasan seseorang dikatakan usia lanjut jika berpedoman pada WHO yang terbaru adalah 60–99 tahun.
• Lanjut usia merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari dan proses ini bisa terjadi karena dua faktor,
yaitu faktor psikologis dan faktor patologis.

• faktor fisiologis (fisiologi aging)  healthy aging , sedangkan penuaan patologis  pathological aging.
geriatic syndrome :

1.Immobility 8. Inanitation/malnutrition
2.Incontinence 9. Impecunity
3.Instability 10. Latrogenic

4.Intelectual Impairement 11. Insomnia


5.Infection 12. Immune Deficiency
6.Impairement of hearing and vision 13. Impotence
7.Isolation 14. Irritable colon
FAMILY
• KBBI, Families adalah kaum keluarga; kerabat; sanak saudara.

• Keluarga yang dimaksud : orang yang langsung berhadapan secara intensif dengan para lansia di
lingkungannya/ Caregiver yang akan membantu memenuhi kebutuhan lansia dalam perawatan diri.

CAREGIVERS
• Caregiver adalah orang yang biasanya merawat dan mendukung orang lain (pasien) dalam hidupnya (Awad
dan Voruganti, 2008).

• Caregiver melakukan tugas dukungan emosional, merawat pasien (mandi, berpakaian, menyiapkan makanan,
menyiapkan obat), mengelola keuangan, membuat keputusan perawatan dan berkomunikasi dengan layanan
kesehatan formal (Kung, 2003).

• Caregiver bisa berasal dari profesi perawat atau orang yang sudah memiliki sertifikasi sebagai caregiver.
2. Peran dan Dampak bagi Caregivers serta
Peran OT dalam Penanganan Lansia
•Peran Okupasi Terapi dalam Penanganan Lansia
•Perawatan dan Rehabilitasi adalah dua jenis masalah yang serius dalam
pananganan lansia.

•Rehabilitasi melibatkan proses aktif melalui pendekatan multidisiplin, untuk


meningkatkan fungsi dan memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup
dengan seluruh potensinya.

•Tujuan dari program rehabilitasi adalah membantu mereka melakukan aktivitas


kehidupan sehari tanpa bantuan orang lain.
•Okupasi Terapi memiliki peran dalam hal :
1. Home Rehabilitation and Housing Regulation

- Okupasi Terapis  screening dengan home safety checklist dan falls prevention checklist untuk meminimalisasi penyebab terjadinya
jatuh.

2. Kerjasama dengan Tim dalam Rehabilitasi Lansia

- Mendesain Assistive device


- Edukasi prinsip Konservasi Energi
- Pemberian Recreational activity training

3. Cognitive Rehabilitation

• Kemandirian lansia sangat dipengaruhi oleh kemampuan kognitif dan kemampuan fisik individu.
• Tujuan dari intervensi kognitif bagi lansia oleh Okupasi Terapis ada 3 tergantung dari kondisi klien, diantaranya :
a.Stimulasi Kognitif
b.Pelatihan Kognitif
c.Rehabilitatif Kognitif  
3. Mengenali Pelecehan dan Pengabaian terhadap Lansia
dan Peran OT dalam hal tersebut

• Lansia  kelompok yang rentan mengalami perlakuan kekerasan  berdampak terhadap kondisi psikologis individu  efek negatif
terhadap kualitas hidup lansia.

• Penganiayaan yang sering dialami lansia : penganiayaan fisik, psikologis dan seksual serta penelantaran berupa kelalaian atau pengabaian
oleh petugas (Dong, 2013).

• Pelecehan terhadap lansia, baik tindakan atau kelalaian (yang mana biasanya digambarkan sebagai '' mengabaikan ''), mungkin disengaja
atau tidak disengaja.

• Pelecehan : fisik, psikologis (emosional), atau keuangan atau penganiayaan material.

• Bantuan yang dibutuhkan oleh usia lanjut untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat memicu terjadinya stres pada pemberi perawatan
sehingga terjadinya suatu tindak kekerasan (Cromwell, 1999).
• Di Indonesia, pengasuh/pendamping dapat berasal dari keluarga lansia itu sendiri maupun tenaga profesional (caregivers), dan bisa tinggal
bersama atau tidak memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan dasar lanjut lansia.

• Faktor pendukung dalam memberikan pendampingan dan perawatan pada lansia , seperti : (1) Adanya kerjasama dari instansi terkait
terutama instansi kesehatan; (2) Adanya respon positif dari lansia di Panti Jompo; (3) SDM pendamping yang berkualitas.

• Sedangkan faktor penghambat, dalam melaksanakan kegiatannya antara lain, (1) Sarana dan prasarana yang kurang memadai; (2) Kurangnya
personil pendamping; (3) Kurangnya bantuan dari keluarga lansia dalam pelaksanaan pendampingan.

• Hal-hal tersebut  menimbulkan perasaan strain atau burden (beban) pada pengasuh berdampak pada lansia.

• Dampak utama yang terjadi adalah elderly mistreatment yakni perlakuan salah yang dapat membahayakan lansia termasuk tindakan kasar,
pengabaian, eksploitasi serta kejahatan yang dapat merugikan lansia (Iskandar et al, 2019).
•The National Aging Resource Center on Elder Abuse telah mendefinisikan dan mengidentifikasikan
beberapa tipe dari elder abuse (Tatara, 1995) menjadi :

a. Physical abuse
- nonaccidental karena penggunaan fisik secara paksa yang mengakibatkan cedera tubuh, penyakit, atau
kecacatan.
- Tanda-tanda kekerasan fisik termasuk cedera yang tidak dapat dijelaskan, kontradiktif, dan tidak konsisten. Ini
bisa berupa memar atau lecet.
b. Seksual abuse
- nonconsensual dari semua jenis konteks seksual pada lansia.
- Seksual abuse mungkin tidak akan dilaporkan karena lansia merasa takut, malu, kesulitan berkomunikasi.
- Tanda-tanda dari aspek perilaku apabila lansia mengalami seksual abuse yaitu perubahan prilaku yang tidak
biasa, gangguan makan dan tidur, ketidakmampuan melakukan kontak mata, sering menangis, dan persaan
takut sendirian (Disk, 1992).
c. Emotional abuse
- Emotional dan psychological abuse ditunjukkan dengan adanya gangguan kesehatan mental atau kesedihan yang mendalam pada aspek
emosional yang disebabkan oleh ancaman, hinaan, atau perkataan dan perbuatan yang kasar.
d. Fiduciary abuse
- Fiduciary abuse dapat diindikasikan dengan adanya penipuan/pemanfaatan dari ketidaktahuan lansia tentang keuangannya seperti penarikan
otomatis dari ATM ketika bahkan lansia tidak dapat meninggalkan rumah, lansia kurang mengerti tentang kekuatan seorang pengacara untuk
mengatur atau menjaga keuangan dan orang lain bisanya tidak tertarik pada banyaknya jumlah uang yang digunakan untuk perawatan.
e. Neglect
- neglect dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja yang dilakukan oleh Caregivers saat memberikan perawatan atau melakukan tugas
dan kewajiban pada lansia.
- Indikasi dari neglect termasuk adanya kondisi fisik yang tidak terawat, problem mental seperti tempat tidur yang terbengkalai, luka-luka
tanpa perawatan, adanya ruam dan gangguan kulit, kebersihan yang buruk, baju yang robek dan tidak dicuci. Lapar, kekurangan gizi,
kehausan yang bukan disebabkan oleh penyakit, muka pucat, mata dan pipi yang cekung.
- Kondisi di rumah yang tidak sehat, bahaya kebakaran, makanan yang tidak cukup, hal-hal ini juga dapat di golongkan sebagai tanda adanya
neglect.
- Neglect juga bisa diindikasikan dengan lansia yang tidak berdaya, tidak responsif, prilaku ketergantungan.
•Faktor-faktor yang Menyebabkan Pelecehan dan Pengabaian terhadap Lansia :
1. Rendahnya dukungan sosial
- menurut Ulfa, Gestia dan Restu (2018)  ketika lansia merasakan bahwa dirinya mendapat dukungan sosial
maka lansia akan merasakan kehidupan di akhir tua nya bahagia dan sehat.

- Dukungan dibagi menjadi 2 yakni dukungan keluarga dan dukungan sosial.

- 7 jenis dukungan keluarga terhadap lansia yakni dukungan keluarga melalu komunikasi, dukungan emosional,
dukungan melalui interaksi sosial, dukungan keluarga melalui finansial, dukungan keluarga dalam pelayanan
transportasi, dukungan melalui upaya dalam mempertahankan aktivitas yang masih dilakukan lansia, dan
dukungan keluarga dalam menyiapkan makanan.

2. Beban stress dari Caregivers

- Tipe family caregiver yang melakukan salah perlakuan pada lansia yang dijelaskan oleh Murray dan Zetner (2001)
adalah caregiver dengan stress ekonomi, penyalahgunaan zat, memiliki riwayat sebagai korban kekerasan di
keluarga, kelelahan dan furstasi dalam merawat lansia.
3. Kerusakan kognitif
- Lansia yang mengalami penurunan daya ingat/kehilangan memori akan memperlihatkan tingkah laku yang sulit untuk
dimengerti meliputi menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru terjadi, peningkatan kewaspadaan, perubahan pola tidur
dengan suatu kecenderungan untuk tiduran di waktu siang (Maryam, 2008).
- Dengan perubahan yang terjadi pada lansia, seseorang yang merawat lansia harus peka dan paham akan hal itu. Ketika
perubahan tersebut tidak dipahami, maka akan terjadi suatu pelecehan ataupun pengabaian.
- Fungsi kognitif ini juga erat hubungannya dengan kualitas hidup lansia. Kualitas hidup dan peningkatan dalam kesejahteraan
fisik lansia seperti lansia yang bebas dari penyakit dan fungsi kognitif yang baik merupakan indikator bahwa lansia tersebut
dapat mencapai penuaan yang sukses (successful aging) (Deep & Jeste, 2006)
4. Tingkat ekonomi yang rendah
- Salah perlakuan pada lansia merupakan kegagalan caregiver dalam memenuhi kebutuhan dasar lansia.
- Salah satu salah perlakuan yaitu salah perlakuan finansial yang ditandai dengan adanya penyalahgunaan pendapatan lansia oleh
caregiver, memaksa lansia menandatangani urusan keuangan tanpa sepengetahuan lansia tersebut atau lansia menyatakan
bahwa dirinya kekurangan uang dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari (Madina dan Dwimartutie, 2017).
•  
5. Ketergantungan fungsi tubuh
- Mayoritas lansia memiliki ketergantungan fungsi tubuh atau fisik yang menyebabkan lansia membutuhkan
pertolongan orang lain.
- lansia dengan demensia ini juga mengalami perubahan perilaku, perubahan emosi sehingga semakin
menyulitkan mereka yang memiliki tanggung jawab untuk merawat.
- Tanggung jawab untuk merawat ini umumnya yaitu anak, suami/isteri, atau menantu. Sehingga dengan
karakteristik tersebut, lansia dengan demensia menjadi beberapa kali lipat lebih rentan mengalami salah
perlakuan atau kekerasan (Yuliawati & Handadari, 2013).
6. Peran Okupasi Terapi
- Edukasi dan training ADL
- Therapeutic adaptations (ass devices, adaptive equipment, physical environment design)
- Teknik kompensasi untuk Sensory Loss
- Terapi sensomotor (endurance, ROM, Coordination, balance, sensory stimulation, strengthening)
KESIMPULAN
• Geriatri  cabang ilmu kedokteran dengan fokus pada penuaan dini dan tatalaksana penyakit terkait usia lanjut.
• Proses menua
 
penurunan fungsi sistem organ seperti sistem sensorik, saraf pusat, pencernaan, kardiovaskular, dan sistem respirasi.
perubahan komposisi tubuh, yaitu penurunan masa otot, peningkatan masa dan sentralisasi lemak, serta peningkatan lemak
intramuskular.
• Keluarga  adalah orang terdekat yang merupakan support system utama bagi lanjut usia dalam hal merawat lansia dan
mempertahankan kesehatannya.
• Keluarga memegang andil yang besar dalam pemberian perawatan lansia dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.
• Pengasuh (caregiver) merupakan individu yang memberikan perhatian dan perawatan langsung kepada individu lainnya baik
pada anak atau orang dewasa yang memiliki masalah tertentu seperti penyakit kronis, bisa berasal dari anggota keluarga
ataupun tenaga profesional, dan bisa tinggal bersama atau tidak (Merriam Webster Dictionary, 2012; Friedman, 2010).
• Pelecehan terhadap lansia,
 baik tindakan atau kelalaian ; mungkin disengaja atau tidak disengaja.
mungkin bersifat fisik, mungkin saja psikologis atau mungkin melibatkan keuangan atau lainnya penganiayaan material.
neglect atau pengabaian dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja yang dilakukan oleh Caregivers saat memberikan
perawatan atau melakukan tugas dan kewajiban pada lansia.
thank you

Anda mungkin juga menyukai