Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TERAPI OKUPASI TERAPI

KLINIK LALITA

Nama Anak : Cheryl


Usia :
Program Terapi Per Minggu : SI (1x/minggu),
Tanggal Evaluasi :14 maret 2023
Okupasi Terapis : Izzaturrahma, A. Md. OT
Keterangan
Jenis Tahapan Perkembangan Respon
[ Aset (+) I Limitasi (-) I Inkonsisten
(+/-) ]
Sensorik Taktil Terdapat peningkatan respon stimulus taktil pada  Tekstur (+/-)
An. Cheryl. Pada saat di brushing, ball sensor,  Suhu (+)
joint compression anak sudah jauh lebih nyaman.  Sentuhan (+)
untuk joint compression masih perlu dilakukan  Tekanan (+/-)
untuk optimalkan kemampuan anak. Anak
merespon cukup baik terhadap tekstur
menggunakan pasir kinetic dan water beads.
Respon anak terhadap tekstur slime dan foam
masih belum terlalu nyaman untuk bermain dalam
waktu lama dan bermakna.
Vestibular Kemampuan tubuh ananda untuk 1. Coordination of eye control, termasuk
mempertahankan keseimbangan masih perlu di koordimasi mata-kaki ananda ketika
stimulus lagi dan ditingkatkan. hal ini juga melakukan aktivitas (+/-)
dipengaruhi oleh kemampuan anak dalam 2. Atensi ananda ketika melakukan
mempertahankan fokusnya saat mengerjakan aktivitas (+/-)
aktivitas, ketahan atensi dan fokus saat aktivitas 3. Postural control (+/-)
mulai meningkat. 4. Motor planning terkait dengan
Aktivitasnya berupa : keseimbangan (+)
1. Naik turun tangga (+/-) untuk naik turun
tangga anak belum konsisten dalam keadaan
berdiri, dan masih mencari pegangan atau
berpegangan dengan terapis
2. Berdiri di atas vestibular board (+/-) mulai
ada respon dari anak untuk mempertahankan
agar badannya tetap seimbang dan tidak
jatuh. Anak mulai mau mencoba untuk naik
ke balance board sendiri
3. Melangkah melewati step chair dan papan
titian (+/-)
4. Meluncur dari perosotan (+) sudah berani
turun sendiri
5. Naik-turun bidang miring (+/-)
6. Ayunan (+) anak sangat senang bermain
ayunan, dan dapat mempertahankan
keseimbangan dengan berpegangan.
7. Berjalan di atas bean bag (+/-) anak sudah
lebih seimbang

Proprioseptif Respon ananda terhadap pergerakan tubuhnya 1. Koordinasi motorik (+/-)


masih perlu dioptimalkan sudah ada 2. Postural control (+/-)
peningkatan dari pertemuan sebelumnya, anak 3. Postural security (+/-)
lebih nyaman terhadap stimulus proprio yang 4. Motor planning (+/-)
diberikan, Awareness terhadap lingkungan 5. Integrasi bilateral (+/-)
terutama saat berjalan perlu ditingkatkan Pada 5 point diatas terlihat adanya
Aktivitasnya berupa : peningkatan dan masih perlu dioptimalkan.
1. Lompat trampoline (+/-) anak mulai mau
naik ke trampoline, sudah mulai bisa
lompat-lompat kecil.
2. Naik dan turun ke wall bar dan monkey
bar (+/-) perncanaan dan koordinasi gerak
perlu si optimalkan, dibantu arahkan oleh
terapis
3. Merangkak di barel (+/-)
Auditori Anak cukup konsisten merespon suara dari terapis Anak dapat mendengar instruksi yang
dan anak dapat mengindetifikasi sumber diberikan terapis dengan baik, tidak ada
datangnya suara. respon berlebihan terhadap suara.

Lokalisasi dan tracking suara cukup baik,


Visual Kontak mata (+/-) kontak mata dengan terapis 1. Eye contact, meningkat (+)
cukup konsisten, kontak mata dengan benda 2. Ketahanan untuk fokus pada aktivitas,
pada saat aktivitas perlu di optimalkan. mulai meningkat dengan bantuan arahan
terapis agar lebih bertahan lama(+/-)
3. Lokalisasi dan tracking visual (+/-)
4. Occulomotor visual (+)
Gustatori Respon anak cukup baik.

Olfaktori Respon ananda cukup baik, ananda tidak Respon cukup baik.
menunjukkan perilaku menghidu benda-benda di
sekitar
Motorik Kasar 1. Melompat di trampoline (+/-) 1. Koordinasi gerak (+/-)
2. Naik turun bidang miring (+/-) 2. Motor planning (+/-)
3. Melangkah di papan titian (+/-) 3. Eye-hand coordination (+/-)
4. Melangkah melewati obstacle, melewati 4. Shoulder maturity (+/-)
step chair yang tersusun (+/-) 5. Postural control (+/-)
5. Naik dan turun monkey bar (+), 6. Endurance (+/-)
endurance (+/-), awareness (+/-)
6. Naik turun wall climbing (mulai naik 1-2
ke atas)
7. Melempar bola ke dalam wadah (+/-),
perlu dioptimalkan untuk mengatur jarak.
Halus 1. Aktivitas melepas pasang jepitan (+/-), 1. Bilateral hand use (+/-)
masih perlu dioptimalkan untuk kekuatan 2. Presisi (+/-)
tangan dan koordinasi buka-jepit-tutup. 3. Persepsi (+)
2. Memasukkan koin ke dalam celengan (+) 4. Eye-hand coordination (+/-)
3. Mengupas slime dari kelereng (+/-) anak 5. Pinch (+/-)
mulai mau mengupas slime dari kelereng.
4. Pola pegang dan kekuatan pinching
masih perlu dioptimalkan.

Kognitif & Atensi  Respon panggil (+)  Respon panggil (+/-)


Persepsi  Kemampuan ananda untuk  Kontak mata (+/-)
mempertahankan kontak mata ketika  Rentang atensi (+/-)
diberikan instruksi (+/-)
 Kemampuan ananda untuk melakukan eye-
hand coordination (+/-)
 Rentang atensi ananda ketika melakukan
aktivitas sudah meningkat namun masih
perlu dioptimalkan, sesekali ananda masih
terdistraksi dengan lingkungan (+/-)
Memori  Kemampuan short term memory ananda  short term memory (+/-)
masih perlu dioptimalkan. Instruksi yang  Identifikasi (+/-)
diberikan terkadang butuh pengulangan  Persepsi (+/-)
(+/-)  Pemahaman konsep ataupun instruksi
 Identifikasi ananda terhadap warna (-) (+/-)
Perilaku Regulasi 1. Regulasi diri saat diarahkan Kepatuhan dalam melaksanakan instruksi
Emosional mengerjakan tugas (+/-), sudah ada (+/-) ada peningkatan
peningkatan, namun kadang masih
semaunya. Inisiasi (+/-)
2. Ketahanan duduk (+/-).
3. Anak mulai menunjukkan variasi emosi Kesabaran (+/-)
yang sesuai dengan situasi yang sedang
berlangsung. Terdapat peningkatan
ekspresif pada anak.
Sosial 1. anak mulai nyaman berinteraksi dengan 5. Interaksi dengan terapis (+/-), anak mulai
terapis dan anak lain dalam satu sesi nyaman berinteraksi dengan terapis, mau
2. Separation anxiety sudah mulai masuk ke ruang terapi dengan terapis,
berkurang, menangis hanya di awal menangis sebentar di awal masuk (sekitar
masuk . 1-2 menit)selanjutnya cukup kooperatif
3. Sesekali masih ke pintu namun dapat
Kembali di arahkan untuk aktivitas. 6. Interaksi dengan teman di ruangan (+/-).
4. Terdapat peningkatan pada respon dan Terdapat peningkatan, namun anak lebih
interaksi dengan terapis. mudah terdistraksi dengan teman dan
aktivirtas yang di lakukan anak lain pada
sesi terapi.

Perilaku secara Secara umum anak lebih kooperatif dan mau


umum merespon input sesnsori yang diberikan
dengan baik, terdapat peningkatan pada
respon, kontak mata dan interaksi anak. Anak
mulai mau diarahkan untuk aktivitas motorik
kasar di ruang SI. Anak hanya menangis
sebentar di awal masuk selanjutnya cukup mau
mengikuti beberapa arahan dan aktivitas yang
diberikan terapis.
AKS (Aktivitas Kegiatan Sehari-Hari) dengan bantuan
Catatan:
Perkembangan tata laksana terapi pada ananda cheryl sejak awal sampai saat ini mengalami kemajuan di beberapa point baik itu
(sensorik,motorik,kognitif,perilaku). Durasi anak menangis jauh berkurang, anak hanya menangis 1-2 menit di awal masuk, beberapa kali anak
kea rah pintu namun tidak menangis dan dapat di arahkan Kembali untuk melakukan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai