Lanjut usia atau lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara
tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua
(Pujianti, 2003:3). Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian
dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap individu. Pada
tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya (Soejono,
2000:22).
Perawat lansia atau careworker merupakan seseorang yang bertugas membantu mengurus
keperluan pribadi orang lanjut usia (lansia) yang memiliki keterbatasan dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Hal ini mengingat mulai melemahnya fungsi jasmani dan rohani para
lansia.
Keperluan pribadi itu seperti makan, ganti popok, mandi, dan berpergian. Apabila lansia
yang dirawat dalam kondisi tidak sehat, maka perawat juga harus memberikan asuhan
seorang perawat lansia juga harus punya keterampilan medis. Ketika ditugaskan merawat lansia
di suatu rumah, perawat lansia juga dituntut untuk memberikan bimbingan kepada anggota
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Motivasi
memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Misalnya lansia yang
memiliki motivasi yang rendah dalam melakukan kegiatan, maka akan mempercepat
proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga lansia yang memiliki motivasi yang tinggi,
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap lansia dan
diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih senang
ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain sehingga sikap sosial
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam
segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri
bukan atas dasar tekanan dari lingkungan. Misalnya lansia menduduki jabatan sosial di
konsep diri yang buruk sehingga dapat memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk.
Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk
pula. Contoh : lansia yang tinggal bersama keluarga sering tidak dilibatkan untuk
pengambilan keputusan karena dianggap pola pikirnya kuno, kondisi inilah yang
menyebabkan lansia menarik diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan bahkan
2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan) keluarga.
a) Promotif
Upaya promotive dilakukan untuk membantu otgan-organ mengubah gaya hidup mereka
dan bergerak kearah keadaan kesehatan yang optimal serta mendukung pemerdayaan
seseorang untuk membuat pilihan yang sehat tentang perilaku hidup mereka. Upaya
b) Preventif
Pencegahan primer : pencegahan pda lansia sehat, terdapat factor resiko, tidak ada
https://nursing.ui.ac.id/pelayanan-kesehatan-untuk-meningkatkan-kualitas-hidup-lansia/
(https://www.scribd.com/document/530330132/G1B118029-JELISA-LAXMI-LOVY-
LOGBOOK-KASS-1-
GERONTIK#:~:text=I%60rlada%2C%20C%2C%20G%60im%2C%20L,0).%20D%60h%60rt%
604%20BKO)