KELOMPOK VII
1. ADEK YUNITA SARI : 2020206203278P
2. WAYAN PUSPEYANE : 2020206203468P
3. GANI IRAWAN : 2020206203268P
4. LIA SEPRIANA : 2020206203269P
5. SUGIARTI : 2020206203488P
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, terus-menerus, dan
berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia
pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan
(Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki usia lanjut
mengalami perubahan, dan sebagian besar perubahan itu terjadi ke arah yang memburuk/
mengalami penurunan, misalnya, organ reproduksi lebih cepat usang dibanding organ yang lain,
perubahan penampilan, perubahan panca indra, perubahan seksual (Hurlock, 1999).
Tulang kehilangan cairan dan rapuh, kifosis, penipisan dan pemendekan tulang,
persendian membesar dan kaku, tendon mengkerut dan mengalami sclerosis, atropi serabut otot
sehingga gerakan menjadi lamban, otot mudah kram dan tremor
Massa tulang kontinu sampai mencapai puncak pada usia 30-35 tahun setelah itu akan
menurun karena disebabkan berkurangnya aktivitas osteoblas sedangkan aktivitas osteoklas tetap
normal. Secara teratur tulang mengalami turn over yang dilaksanakan melalui 2 proses yaitu:
modeling dan remodeling. Pada keadaan normal jumlah tulang yang dibentuk remodeling
sebanding dengan tulang yang dirusak. Ini disebut positively coupled sehingga masa tulang yang
hilang nol. Bila tulang yang dirusak lebih banyak terjadi kehilangan masa tulang ini disebut
negatively coupled yang terjadi pada usia lanjut.
Dengan bertambahnya usia terdapat penurunan masa tulang secara linier yang disebabkan
kenaikan turn over pada tulang sehingga tulang lebih porous. Pengurangan ini lebih nyata pada
wanita, tulang yang hilang kurang lebih 0,5 sampai 1% per tahun dari berat tulang pada wanita
pasca menopouse dan pada pria diatas 80 tahun, pengurangan tulang lebih mengenai bagian
trabekula dibanding dengan kortek. Pada pemeriksaan histologi wanita pasca menopouse dengan
osteoporosis spinal hanya mempunyai trabekula kurang dari 14%. Selama kehidupan, laki-laki
kehilangan 20-30% dan wanita 30-40% dari puncak massa tulang (Nair, 2005).
Pada sinovial sendi terjadi perubahan berupa tidak ratanya permukaan sendi, terjadi
celah, dan lekukan di permukaan tulang rawan. Erosi tulang rawan hialin menyebabkan
pembentukan kista di rongga sub kondral. Ligamen dan jaringan peri artikuler mengalami
degenerasi Semuanya ini menyebabkan penurunan fungsi sendi, elastisitas dan mobilitas hilang
sehingga sendi kaku, kesulitan dalam gerak yang kompleks.
Perubahan yang jelas pada sistem otot adalah berkurangnya masa otot terutama mengenai
serabut otot tipe II. Penurunan ini disebabkan karena atropi dan kehilangan serabut otot.
Perubahan ini menyebabkan laju metabolik basal dan laju komsumsi oksigen maksimal
berkurang. Otot menjadi mudah lelah dan kecepatan laju kontraksi melambat. Selain penurunan
masa otot, juga dijumpai berkurangnya rasio otot dan jaringan lemak (Nair, 2005).
Discus intervertebralis total merupakan 25% dari seluruh collumna vertebralis sehingga
degenerasi diskus dapat mengakibatkan pengurangan tinggi badan pada usia lanjut. Spondilosis
servikalis berakibat 2 hal pada a.vertebralis, yaitu: osteofit sepanjang pinggir corpus vetebrales
dan pada posisi tertentu bahkan dapat mengakibatkan oklusi pembuluh arteri ini; dan
berkurangnya panjang kolum servikal berakiabat a. verterbalies menjadi berkelok-kelok. Pada
posisi tertentu pembuluh ini dapat tertekuk sehingga terjadi oklusi (Nair, 2005)
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
2) DO:
- P: saat digerakkan
Q: tersayat-sayat
R: kaki kiri
S: 6
T: kadang-kadang
Agen cedera fisik
- Pada kaki kiri klien Nyeri
ditemukan sejumlah luka
dan terdapat balutan luka
yang masih basah.
DS:
- Klien mengeluh kaki
kirinya sakit dan terus
memegang balutan luka.
- Klien mengatakan
kakinya sering /
tersandung.
- Klien memiliki riwayat
Diabetes Melitus (DM)
3) DO:
- Bentuk tulang klien tidak
sama (tidak simetris)
- Klien tidak mampu untuk
berjalan dengan baik
- Deformitas pada kaki
kanan
DS:
2.3 Intervensi
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas tulang akibat
kecelakaan beberapa tahun silam
Tujuan atau kriteria hasil yang diharapkan:
- Klien mampertahankan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal dan
fleksibilitas sendi-sendi dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur.
Intervensi Keperawatan Rasional
DAFTAR PUSTAKA
Ali S, Garcia JM. Sarcopenia, cachexia and aging: Diagnosis, mechanisms and
therapeutic options. A minireview. Gerontology. 2014; 60: 294-305 Bccampus. Anatomy and
Physiology. Chapter 4. The Tissue Level of Organization; 2018. [Diakses: 20 Mei 2018]
https://opentextbc.ca/anatomyandphysiology/chapter/5-1-layers-of-the-skin/ Bodine SC, Stitt
TN, Gonzalez M, Kline WO, Stover GL, Bauerlein R, Zlotchenko E, Scrimgeour A, Lawrence
JC, Glass DJ, Yancopoulos GD. Akt/mTOR pathway is a crucial regulator of skeletal muscle
hypertrophy and can prevent muscle atrophy in vivo. Nat Cell Biol. 2001; 3: 1014-19. Bonaldo
P, Sandri M. Cellular and molecular mechanisms of muscle atrophy. Dis Model Mech. 2013; 6:
25-39. Bowen TS, Schuler G, Adams V. Skeletal muscle wasting in cachexia and sarcopenia:
molecular pathophysiology and impact of exercise training. J Cachexia Sarcopenia Muscle.
2015; 6: 197-207. Calvani R, Joseph AM, Adhihetty PJ, Miccheli A, Bossola M, Leeuwenburgh
C, Bernabei R, Marzetti E.Mitochondrial pathways in sarcopenia of aging and disuse muscle
atrophy. Biol Chem. 2013; 394: 393-414. Carter HN, Chen CC, Hood DA. Mitochondria, muscle
health, and exercise with advancing age. Physiology. 2015; 30: 208-223. Desjardins, Richard;
Warnke, Arne Jonas . "Ageing and Skills". OECD Education Working Papers; 2012.
doi:10.1787/5k9csvw87ckh-en. Ebner N, Elsner S, Springer J, von Haehling S. Molecular
mechanisms and treatment targets of muscle wasting and cachexia in heart failure: an overview.
Curr Opin Support Palliat Care. 2014; 8: 15-24 Elaine Thomas; Peat, George; Croft, Peter
(2014). "Defining and mapping the person with osteoarthritis for population studies and public
health". Rheumatology (Oxford). 53 (2): 338–345. doi:10.1093/rheumatology/ket346 Fan Y, Li
Z, Han S, Lv C, Zhang B. The influence of gait speed on the stability of walking among the
elderly. Gait Posture. 2016; 47: 31-6 Fry CS, Lee JD, Mula J, Kirby TJ, Jackson JR, Liu F, Yang
L, Mendias CL, Dupont-Versteegden EE, McCarthy JJ, Peterson CA. Inducible depletion of
satellite cells in adult, sedentary mice impairs muscle regenerative capacity without affecting
sarcopenia. Nat Med. 2015; 21: 76-80. Fielding RA, Vellas B, Evans WJ, Bhasin S, Morley JE,
Newman AB, Abellan van Kan G, Andrieu S, Bauer J, Breuille D, Cederholm T, Chandler J, De
Meynard C, et al. Sarcopenia: an undiagnosed condition in older adults. Current consensus
definition: prevalence, etiology, and consequences. International Working Group on Sarcopenia.
J Am Med Dir Assoc. 2011; 12: 249-56. Finkel, Deborah; Reynolds, Chandra A. (9 July 2013).
"Behavior Genetics of Cognition Across the Lifespan". Springer Science & Business Media – via
Google Books. Fried, LP; Tangen, CM; Walston, J; Newman, AB; Hirsch, C; Gottdiener, J;
Seeman, T; Tracy, R; Kop, WJ; Burke, G; McBurnie, MA (Mar 2001). "Frailty