Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

Nama : Wiwik Wahyuni


NIM :2212B1229

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA


INDONESIA
1. Permasalahan lansia di komunitas
1)Kehidupan seksual
Penambahan usia pada lansia membrikan dampak perubahan fisik. Pada
wanita bisa menyebabkan dinding vagina menjadi tipis dan kaku membuat
kemampuan melubrikasi menurun sehingga bisa timbul rasa nyeri ketika
bersenggama. Terdapat juga penurunan kadar estrogen saat menopause
sedangkan pada pria penurunan testoteron sehingga terjadi beberapa
perubahan pada pria.
- butuh banyak stimulus mencapai atau mempertahankan gairah
- sperma saat ejakulasi sedikit
-lebih lama ereksi
Kehidupan seksual lansia juga bisa dipengaruhi beberapa penyakit
- radang sendi dan sakit kronis menimbulkan ketidaknyamanan saat senggama
-demensia berdampak pada kemampuan mengenal pasangan
-diabetes, pada pria disfungsi ereksi dan pada wanita infeksijamur vagina
-jantung stroke menurunkan minat dan kemampuan senggama
Inkontenesia, tekanan ekstra pada perut saat senggama menyebabkan urine
mudah keluar
Solusi: peningkatan peran keluarga dalam menjaga keharmonisan hubungan
2)Perubahan prilaku
Perubahan prilaku yang tampak berupa penurunan daya ingat, menarik diri,
penurunan perawatan diri, kecemasan citra diri, sensitivitas emosional.
Solusi: pendampingan dan edukasi keluarga untuk memberikan kebutuhan
emosional lansia
3)Pembatasan fisik
Kemampuan fisik dalam peran sosial dan pemenuhan kdm menurun
sehingga perlu bantuan orang lain dan alat
Solusi : berikan latihan ringan dan pemeriksaan rutin agar menjaga
kebugaran lansia
4)Palliative care
Penggunaan obat jaga panjang menimbulkan ketidaknyamanan berupa efek
samping obat dan kepatuhan menjalani program pengobatan
Solusi: memberikan dukungan emosional

2. Peran perawat dalam melaksanakan perawatan lansia (uu no 38 tahun 2014


tentang keperawatan pasal 9)
1) Provide of care berupa perawatan langsung ke pasien dapat dilakukan denga
home care
2) Peneliti, perawat dapat menggali hal-hal yang meningkatan kualitas perawatan
klien
3) Manajer, perawat menjadi konsultan dan role model dalam memberikan
perawatan lansia terutama yang membutuhkan perawatan khusus
4) Advokat, perawat memberikan perlindungan pada lansia terhadap diskriminasi
umur sehingga lansia tetap percaya bisa melakukan aktivitas mandiri
5) Edukator, perawat memberikan edukasi kepada lansia dan kelurga dalam
memodifikasi gaya hidup lansia menyesuaikan kebutuhan lansia
6) Motivator, perawat memberika dukungan emosional kepada lansia selama
proogram promkes dan layanan lansia terpadu
7) Manajer kasus, perawat melakukan pengelollan lansia yang memerlukan
perawatan khusus

3. Hambatan dalam pelayanan kesehatan lansia di komunitas.


Dalam menjalankan pelayanan kesehatan komunitas, puskesmas menjadi tumpuan
dan garda terdepan dalam mengelola kesehatan masyarakat khususnya lansia.
Menuerut Permenkes no. 67 tahun 2015 penyelenggaraan pelayanan kesehatan
lansia di puskesmas pasal 4
Pelayanan kesehatan pra lanjut usia
 Peningkatan kesehatan. Banyak lansia yang belum terdata secara menyeluruh
dan fasilitas kesehatan yang belum menyebar . hal itu dapat diatasi dengan
menghitng pertumbuhan warga binaan lansia oleh kader dan
menyebarfasilitas kesehatan yang dibutuhkan lansia
 Penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan kepada lansia masih belum
terjadwal sehingga perlu dibuatkan jadwal promkes dan dilakukan pemilihan
kader lansia
 Deteksi dini, dikarenakan faskes untuk lansia belum merata sehingga deteksi
dini terhadap penyakit yang sring di derita lansia kurang optimal. Untuk itu
perlunya ditingkatkan peranan posyandu lansia dan kujungan ke rumah secara
rutin.
 Pengelolaan penyakit kurang terdata sehingga penanggung jawab program
lansia dan kader dapat membuat daftar penyakit berisiko yang sering terjadi
disuatu daerah, memberikan layanan home care dan rawat inap bagi lansia
 Upaya pemulihan kurang optial karena masih banyak lansia kurang
mendapatkan perhatian tenaga kesehatan sehingga perlu melakukan
penjadwalan program rehabilitasi lansia bersama kader
Pelayanan kesehatan lansia
 Pengkajian paripurna , pada pasien lansia banyak ditemukan penyakit di derita
sehingga untuk mengoptimalkan pemberian layanan kesehatan perlu kiranya
membuat peta penyakit-penyakit prioritas dan resiko yang sering diderita
lansia dan daerah persebarannya
 Pelayanan kesehatan lansia sehat, masih banyak pengelollan kesehatan di
serahkan ke keluarga tanpa pendmpingan sehingga banyak lansia luput dari
pemeriksaan rutin. Oleh karenanya perawat dan kader dapat menggunakan
fasilitas posyandu dan home care untuk pemeriksaan dan promkes lansia
secara terjadwal
 Pelayanan pasien lansia, masih banyak perawat dan kader memiliki
pengetahuan terbatas tentag kesehatan lansia sehingga perlu adanya program
meningkatankan knowlegdge perawatn kader tentang kesehatan lansia dan
melengkapi fasiliatas kesehatan pendukung

4. Trens isu kesehatan lansia di komunitas


Pada lansia banyak ditemukan penrurunan kemampuan fisik. Hal ini dapat
terjadi karena proses degeneratif yang terjadi pada lansia. Proses degeneratif
tersebut menimbulkan berbagai penyakit. Proses degeneratif juga menurunkan
kemampuan lansia dalam memenuhi kdm. Pada kondisi tersebut sangat dibutukan
peran keluarga sebagai orang terdekat. Tapi seiring kemajuan jaman, makin
banyak keluarga memiliki kekurangan waktu untuk mengelola lansia. Lansia
dituntut mandiri dengan keterbtasan yang ada. Disini perawat menggunakan
perannya dalam kesehatan lansia. Dalam menjalankan perannya perawat bisa
menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1) Fisik
Perawatan fisik secara umum pada lansia dibagi 2
a. lansia aktif, mampu bergerak tanpa bantuan orang lain dan alat
b. lansia pasif, memiliki keterbatasan fisik karena penyakit atau penurunan
energi di usia tersebut
2) Psikis
Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klienlanjut usia, perawat berperan sebagai supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia
pribadi dan sebagai sahabat yang akrab sehingga kemampuan perawat sebagai
seorang konselor dan edukator sangat dibutukan disini
3) Spiritual
Perawatan memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungan
dengan tuhan atau agama yang dianut, terutama jika klien dalam keadaan sakit
atau mendekati kematian. Perawat bertugas memberikan motivasi dan
dukungan emosional kepada pasien dan keluarga.
Jenis pelayanan yang dapat diberikan
1) Promotif
Proses advokasi dan edukasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien,
tenaga profesional, dan masyarakat terhadap praktik kesehatan menjadi norma
sosial
2) Preventif
 Primer, contoh berupa konseling dan penggunaan obat yang tepat
 Sekunder, berupa pemeriksaan fisik rutinan
 Tersier, dilakuakan setelah gejala penyakit atau kecacatan mulai muncul
3) Kuratif
Melakukan perawatan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain sesuai
penyakit lansia yang perlu ditangani
4) Rehabilitatif
Melakukan perawatan pemulihan terhadap lansia berupa pembugaran dan
modifikasi gaya hidup.
5. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan home care :
1) Sarana dan prasarana yang dimiliki kurang memadai
2) Kualitas sdm belum secara keseluruhan memiliki kompeten dalam pemberian
home care, identifikasi dan analisa masalah lansia masih kurang sehingga
permasalahan yang dihadapi belum semuannya dapat terungkap
3) Keluarag masih banyak belum memahami essensi kegaitan home care
4) Kepercayaan masyarakat terhadap kegiatan home care masih kurang
5) Terbatasnya tenaga kesehatan kompeten dan dukungan yang dberikan
6) Belum adanya pemprioritasan masalah lansia dalam kegiatan home care
terpadu
7) Masih ditemukan pasien dan keluarga yang kurang koperatif
8) Ketergantungan penuh pasien dan keluraga kepada petugas home care karena
kurangnya pembagian tugas perawatan
9) Kolaborasi dengan tenaga profesional lain dan kader belum optimal
10) Letak geografis mempengaruhi efektivitas pelayanan dan biaya yang
diperlukan

Anda mungkin juga menyukai