Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA

KESEHATAN LANSIA SECARA NASIONAL


PROGRAM DAN KESEHATAN LANSIA
SECARA NASIONAL

Indonesia adalah termasuk negara yang


memasuki era penduduk berstruktur lanjut
usia (aging struktured population) karena
jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke
atas sekitar 7,18%. Provinsi yang mempunyai
jumlah penduduk Lanjut Usia (Lansia)nya
sebanyak 7% adalah di pulau Jawa dan Bali.
Peningkatan jumlah penduduk Lansia ini
antara lain disebabkan karena 1) tingkat
sosial ekonomi masyarakat yang meningkat,
2) kemajuan di bidang pelayanan kesehatan,
dan 3) tingkat pengetahuan masyarakat yang
meningkat.
TINGKAT KESEHATAN LANSIA DI PROVINSI

Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok lansia,
pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang,
di tingkat masyarakat posyandu lansia, tingkat dasar adalah puskesmas, tingkat
lanjutan adalah rumah sakit. Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di
Indonesia yang diperuntukkan khusunya bagi lansia adalah JPKM yang
merupakan salah satu program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada
di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada keluarga lansia.
Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan banyaknya
keluarga yang berisiko tentunya menuntut perawat memberikan pelayanan pada
keluarga secara professional. Tuntutan ini tentunya membangun “ Indonesia Sehat
2010 “ yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan
Masyarakat (JPKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang
baik dan perhatian yang selayaknya.
LANJUTAN
Posyandu lansia

adalah pos pelayanan terpadu untuk


masyarakat usia lanjut di suatu wilayah
tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
Posyandu lansia merupakan pengembangan
dari kebijakan pemerintah melalui
pelayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta
para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Tujuan Posyandu Lansia

1. . Meningkatkan jangkauan
pelayanan kesehatan lansia di
masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan lansia

2. Mendekatkan pelayanan dan


meningkatkan peran serta
masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping
meningkatkan komunikasi antara
masyarakat usia lanjut.
Sasaran posyandu lansia

Sasaran langsung: Sasaran tidak langsung:

- Pra usia lanjut (pra senilis) - Keluarga dimana usia


45-59 thn
lanjut berada
- Usia lanjut 60-69 thn
- Usia lanjut risiko tinggi: - Masyarakat di
usia lebih dari 70 thn atau lingkungan usia lanjut
usia lanjut berumur 60 thn - Organisasi sosial yg
atau lebih dgn masalah peduli
kesehatan - Petugas kesehatan
- Masyarakat luas
Mekanisme Pelayanan Posyandu
Lansia
Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja,
pelayanan yang diselenggarakan dalam posyandu lansia tergantung
pada mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan di suatu
wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Ada yang
menyelenggarakan posyandu lansia sistem 5 meja seperti posyandu
balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja,
dengan kegiatan sebagai berikut :
- Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan
berat badan dan atau tinggi badan
- Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan,
indeks massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan
sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
- Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling,
disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.
Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia

1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang


manfaat posyandu.
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini
dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam
kehidupan sehari-harinya.

2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh


atau sulit dijangkau Jarak posyandu yang dekat
akan membuat lansia mudah menjangkau
posyandu tanpa harus mengalami kelelahan

3. Kurangnya dukungan keluarga untuk


mengantar maupun mengingatkan lansia untuk
datang ke posyandu.
Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di
Posyandu Lansia seperti

1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar


dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian,
naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan
mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua )
menit.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh
4. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop
serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus)
6. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau
ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga
ISU-ISU, STRATEGI DAN KEGIATAN
UNTUK PROMOSI KESEHATAN DAN
KESEJAHTERAAN LANSIA SERTA
DUKUNGAN TERHADAP ORANG YANG
TERLIBAT MERAWAT LANSIA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Isu-isu Pada Lansia
Masalah kehidupan sexual
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikn seks
pada lansia telah hilang adalah mitos atau kesalah
pahaman. Pada kenyataannya hubungan seksual pada
suami isteri yang sudah menikah dapat berlanjut sampai
bertahun-tahun

Perubahan perilaku
Pada lansia seering dijumpai terjaadi perubahan
perilaku diantaranya : daya ingat menurun, pelupa,
sering menarik diri, ada kecenderungan penurunan
merawat diri, timbulnya kecemasan

Pembatasan fisik
Dengan semakin lanjut usia seseorang, mereka akan
mengalami kemunduran terutama dibidang kemampuan
fisik

Palliative care
Isu-isu Pada Lansia
Penggunaan obat
Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah
terjadinya perubahan fisiologis pada lansia akibat efek
obat yang luas, termasuk efek samping obat tersebut

Hukum dan etik dalam perawatan


gerontik
Pada lansia seering dijumpai terjaadi perubahan
perilaku diantaranya : daya ingat menurun, pelupa,
sering menarik diri, ada kecenderungan penurunan
merawat diri, timbulnya kecemasan

JPKM lansia
pemerintah dibidang kesehatan untuk membangun
“Indonesia Sehat 2010” yang salah satu strateginya
adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JPKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia
mendapatkan perawatan yang baik dan perhatian yang
selayaknya
Strategi Kegiatan Untuk Promosi
Kesehatan dan Kesejahteraan
Lansi kesehatan untuk
Secara umum, pelayanan
lansia memiliki tiga tujuan :
 Meningkatkan kemampuan fungsional
 Memperpanjang usia hidup
 Meningkatkan dan menurunkan
penderita

Dalam memaksimalkan promosi


kesehatan lansia di komunitas dibutuhkan
suatu pendekatan multiaspek. Target
intervensi harus mengarah pada individu
dan keluarga serta kelompok dan
komunitas.
Intervensi Berfokus – Individu atau
Kelompok
Intervensi promosi kesehatan / proteksi kesehatan
berfokus – individu atau keluarga dirancang dalam upaya
meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kompetensi
individu atau keluarga untuk membuat keputusan
kesehatan yang memaksimalkan promosi kesehatan dan
Intervensi
perilakuberfokus pada
proteksi kesehatan
komunitas
Contoh intervensi berfokus komunitas adalah sebagai berikut
:
a. Kampanye pendidikan kesehatan di masyarakat luas yang
menekankan pada masyarakat lansia.
b. Koalisi komunitas untuk menangani isu spesifik lansia
seperti pengembangan pusat informasi lokal, botlines
telepon atau situs internet.
c. Keterlibatan politis untuk advokasi kebutuhan lansia
seperti mempertahankan atau memperluas tanggunagan
medicare untuk pelayanan di rumah.
d. Kolaborasi dengan universitas, gereja pusat perkumpulan
lansia proyek pemukiman lansia serta organisasi
komunitas lain yang tersedia untuk memberikan
Kemitraan dengan Komunitas
Keterlibatan lansiaLansia
dalam merencanakan promosi
kesehatan dan aktivitas pencegahan penyakit adalah hal
yang esensial karena lansia sensitif terhadap kehilangan
potensi kemandiriannya. Oleh karena itu jika lansia
dilibatkan rasa kemandirian mereka akan menngkat
Dukungan Terhadap Orang yang Merawat Lansia

Dukungan
Sarafino (1994, dalam Marliyah, 2004) menjelaskan bahwa keluarga memiliki
Keluarga
Dukunga
beberapa bentuk dukungan, yaitu: Dukunga Dukunga
Dukunga
n n n
n
informasi instrume emosiona
penilaian
onal ntal l
Peran anggota keluarga
Menurutterhadap
Eliopoulus (2005) berbagai bentuk peran
lansia
keluarga diantaranya menjaga dan membersihkan
rumah, mengelola keuangan, belanja, kesempatan
untuk sosialisasi, menasihati, menemani ke pelayanan
kesehatan, memasak dan menyediakan makanan,
mengingatkan untuk berobat, menjaga janji,
mengawasi, melakukan perawatan, pemantauan dan
administrasi obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai