Anda di halaman 1dari 1

Saat terjadinya infeksi pada tubuh, kurangnya pengetahuan mengenai perubahan

termoregulasi tubuh berdasarkan usia dapat menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit yang
menyerang tubuh lansia. Contohnya, pemberi layanan kesehatan dapat membuat kesalahan
asumsi bahwa tidak ada infeksi apabila tidak terjadi demam. Sama halnya dengan apabila
pemberi layanan kesehatan percaya bahwa suhu basal tubuh dewasa dan lansia adalah 37 oC,
oleh karena itu mereka tidak dapat mengetahui apabila adanya kenaikan suhu pada seseorang
yang memiliki suhu basal tubuh dibawah 37oC (Miller, 2012). Sehingga apabila lansia
mengalami infeksi atau kenaikan suhu tubuh tidak dapat langsung terdeteksi oleh pemberi
layanan kesehatan. Lansia yang mengalami infeksi pada umumnya memiliki suhu tubuh yang
normal atau dibawah normal, namun apabila suhu tersebut dibandingkan dengan suhu basal
tubuh mereka, maka sedikit kenaikan suhu tubuh tersebut dapat menjadi tanda adanya infeksi
pada lansia. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk dilakukan pengukuran suhu basal
tubuh agar dapat mendeteksi adanya kenaikan suhu tubuh (Miller, 2012)
Proses pengkajian resiko hipotermia atau penyakit yang berhubungan dengan suhu
tubuh, perawat perlu mengingat bahwa suhu basal tubuh yang rendah merupakan salah satu
risiko adanya demam yang tidak terdeteksi. Penting bagi perawat untuk membuat
dokumentasi mengenai suhu basal tubuh pasien dan menggunakannya sebagai faktor risiko
untuk hipotermia dan kondisi febris yang tidak terdeteksi jika suhu dibawah 36,7 oC (Miller,
2012).

Bibliography
Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellness in Older Adults (6th Ed). Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai