Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA

DESA KANGKUNG MRANGGEN DEMAK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Observasi pada Mata Kuliah


Komunitas II Semester Lima.
Dosen Pengampu : Tim Mata Kuliah Komunitas II

Disusun Oleh :
Shyffa Arizqi G2A016051 Siti Muharromah M.H G2A016059
Dhia Ramadhani W G2A016052 Dinda Setyaningsih G2A016060
Shinta Mayangsari G2A016053 Deni Purnasari G2A016061
Lia Anis Syafaah G2A016054 Benny Kaesha A G2A016062
Muflikhatul Ulya G2A016055 Azkiya Falihah G2A016063
Qurrata A’yun G2A016056 Nisa Ani Saputri G2A016064
Tiara Widya Hapsari G2A016057 Frischa Ayudya Filiani G2A016066
Nihayatuzzulfah G2A016958 Aulia Firodatul Janah G2A016067

S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah,
dan inayahnya kepada penulis sehingga laporan observasi dengan judul “Laporan
Observasi Pelaksanaan Posyandu Lansia” dapat penulis selesaikan karena
dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Mujianto selaku Ketua Posyandu Lansia Desa Kangkung Mranggen Demak
2. Tim dosen mata kuliah Komunitas II.
3. Teman-teman yang telah memberi dukungan, semangat untuk berbagi, dan
memberikan resource pengetahuan yang penulis gunakan selama ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada
beliau-beliau ini, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan
tugas akhir ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Semarang, November 2018


Penulis

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN SAMPUL……………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A Latar Belakang ………………………………………………………... 1
B Rumusan Masalah ……………………………………………………. 2
C Tujuan ………………………………………………………………..... 2
D Ruang Lingkup ……………………………………………………....... 2
BAB II MEKANISME PELAKSANAAN OBSERVASI…………………... 3
A Pelaksanaan …………………………………………………………... 3
BAB III HASIL OBSERVASI……………………………………………... 5
A Struktur Organisasi…………………………………………………….. 5
B Sistem Manajemen Pelaksanaan…………………………………….. 5
C Analisis pelaksanaan sistem manajemen posyandu………………… 6
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………. 9
A Kesimpulan…………………………………………………………….. 9
B Saran………………………………………………………………….... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………….. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lansia merupakan tahap akhir siklus kehidupan. Lansia juga merupakan
tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang
mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari.
Lansia adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan
yang bertahap dalam jangka waktu beberapa decade. Menurut Bab 1 Pasal 1
ayat (2) Undang-undang No.13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Usia
Lanjut, lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.
Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan
pembangunan terutama di bidang kesehatan. Bangsa yang sehat ditandai
dengan semakin panjangnya usia harapan hidup penduduknya. Ditinjau dari
aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat
kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit. Oleh karena itu, sejalan
semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia maka sejak sekarang
masyarakat dan tenaga kesehatan sudah harus mempersiapkan dan
merencanakan berbagai program kesehatan yang ditujukan bagi kelompok
lansia.
Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan
yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal
apabila proses kepemimpinan terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota
kelompok dan kader serta tersediannya pendanaan.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan observasi
tentang bagaimana “Pelaksanaan Posyandu Lansia di Desa Kangkung,
Mranggen, Demak”.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka adapun perumusan masalah
dalam Laporan Observasi ini adalah:
1. Bagaimana struktur organisasi posyandu lansia di Desa Kangkung
Mranggen Demak ?
2. Apa saja program kerja posyandu lansia di Desa Kangkung Mranggen
Demak?
3. Bagaimana pelaksanaan program kerja di posyandu lansia Desa
Kangkung Mranggen Demak?
4. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program kerja
organisasi posyandu lansia di Desa Kangkung dan bagaimana strategi
mengatasinya ?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Laporan Observasi ini
adalah untuk :
1. Mengetahui dan memahami struktur organisasi posyandu lansia di Desa
Kangkung, Mranggen, Demak.
2. Mengetahui dan memahami program kerja organisasi posyandu lansia di
Desa Kangkung, Mranggen, Demak.
3. Mengetahui dan memahami kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
program kerja organisasi posyandu lansia di Desa Kangkung, Mranggen,
Demak beserta strategi mengatasinya.

D. Ruang Lingkup
1. Tempat : Posyandu Sumber Sehat , RT/RW 5, Kelurahan Kangkung,
Kecamatan Mranggen, pelaksanaan di SD 2 Kangkung.
2. Waktu :Minggu 4 November 2018
3. Kegiatan : Pewawancaraan, Senam lansia, dan pengamatan.

2
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari minggu 4 november 2018 di
lapangan SD 2 Kangkung mulai pukul 07.00 pagi hingga 12.00 siang. Kegiatan
ini melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat, mahasiswa Unimus
(mahasiswa ners, semester 7 dan 5). Kegiatan yang akan dilakukan meliputi
senam lansia dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk lansia. Didesa ini
memiliki ±100 orang lansia, namun yang datang pada hari itu ±50 orang lansia.
Sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan lansia diajak untuk senam lansia
bersama di lapangan pada pukul 08.00, namun hanya 10 orang lansia yang mau
berpatisipasi karena lansia lain datang terlambat dan sisanya tidak mau.
Setelah melakukan senam, lansia diantar ke dalam ruang kelas yang sudah
dipersiapkan untuk dilakukan penyuluhan kesehatan oleh kader. Pada saat itu
kader melakukan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi, dengan alat media
berupa leaflet, lembar balik, dan macam-macam makanan yang boleh
dikonsumsi dan yang dihindari. Penyuluhan ini sebagai upaya preventif
hipertensi pada lansia.
Kemudian sekitar setengah jam penyuluhan berakhir, lansia dipanggil satu
persatu sesuai nomer antrian menuju koridor kelas. Di koridor ini sudah tertata
5 meja yang memiliki fungsi dan peran masing-masing. Pemeriksaan kesehatan
pada lansia dilakukan beberapa tahap. Pada meja pertama sebagai validasi data
lansia, kemudian meja kedua sebagai tempat pemeriksaan berat badan, tensi
dan tinggi badan, setelah itu meja ketiga sebagai tempat pemeriksaan status
mental lansia, meja berikutnya sebagai tempat pemeriksaan lab disini lansia
dapat memeriksakan gula darah, kolesterol, dan asam urat, dan menuju meja
kelima sebagai tempat konseling & penyuluhan lansia.
Pemeriksaan kesehatan ini rutin dilakukan 35 hari sekali. Dibantu dari
tenaga kesehatan dari rumah bersalin YKWP. Kegiatan ini diikuti dari warga
RW 3 sampai RW 6.

3
BAB III
HASIL LAPORAN OBSERVASI

4
A. Struktur Organisasi
Sebagai sebuah organisasi tentu terbentuk struktur kepemimpinan yang
dihasilkan dari rapat secara musyawarah demi mufakat. Berikut ini struktur
organisasinya:
1. Ketua Kader : Mujianto
2. Wakil Ketua 1 : tidak terwawancara
3. Sekretaris : tidak terwawancara
4. Wakil Sekretaris : tidak terwawancara
5. Bendahara : tidak terwawancara
Yang kemudian terdapat kaderisasi di dalamnya, sebagai berikut:
1. kader terlatih 18 orang
2. kader belum terlatih, belum ada
3. kader yang datang dalam pelaksanaan posyandu 10 orang

B. Sistem Manajemen Pelaksanaan


Pelaksanaan sistem manajemen posbindu yang diterapkan fungsi meja 1 s/d
meja 5,
1. Meja 1 sebagai tempat pendaftaran.
Mendaftarkan lanjut usia, kemudian kader mencatat lanjut usia tersebut.
Lanjut usia yang sudah terdaftar dibuku register langsung menuju meja
selanjutnya.
2. Meja 2 sebagai tempat langkah 2 yaitu pemeriksaan indeks massa tubuh,
berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah.
Kader melakukan penimbangan dan pencatatan berat badan, pengukuran
pencatatan tinggi badan dan tekanan darah.
3. Meja 3 sebagai tempat langkah 3 yaitu pemeriksaan status mental dan
kognitif.
Kader akan memeriksa dengan mewawancarai kegiatan sehari-hari lansia
dan keadaan emosinya.
4. Meja 4 sebagai tempat langkah 4 yaitu pemeriksaan lab.

5
Kader melakukan pemeriksaan lab sederhana dengan pengambilan sample
untuk memeriksa kdar gula darah, kolesterol, dan asam urat.
5. Meja 5 sebagai tempat langkah 5 yaitu konseling dan penyuluhan.
Kader melakukan penyuluhan kesehatan (informasi, edukasi, motivasi
kesehatan) perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan (PMT) sekaligus pelayanan oleh tenaga professional yaitu
petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan: pemeriksaan dan
pengobatan ringan, serta melayani rujukan.
Ditiap masing meja terdapat dua kader yang menjaga serta disediakan dua
tenaga kesehatan yang mengkoordinasikan jalannya kegiatan.

Keterangan:
F A. Meja I : Tempat Pendaftaran
B. Meja II : Pengukuran BB, TB,
dan TD
C. Meja III : Pemeriksaan
RUANG KELAS mental dan kognitif
D. Meja IV :Pemeriksaan lab
E. Meja V : Konsultasi,
E D C B A penyuluhan, dan konseling
F. Warga
KORIDOR

Gambar Denah sistem 5 meja Pelaksanaan Posyandu Lansia

C. Analisis pelaksanaan sistem manajemen posyandu yang diterapkan


Posbindu Lanjut usia “Sumber Sehat” merupakan salah satu lembaga
sosial di tingkat masyarakat yang memiliki tugas memberikan pelayanan
kesehatan bagi lanjut usia dimasyarakat , dimana Posbindu Lanjut usia
“Sumber Sehat” ini beralamatkan di RW 05 Desa Kangkung Kecamatan
Mranggen, Demak.
Posbindu Lanjut usia ini merupakan lembaga di tingkat masyarakat dan
dikelola oleh masyarakat maka tempat pelaksanaan Posbindu ini dilaksanakan
di SD N 2 Kangkung RW 05 Desa Kangkung. Secara garis besar tujuan
posyandu lansia “Sumber Sehat” di RW 05 yaitu untuk meningkatkan

6
jangkauan pelayanan kesehatan dan hubungan komunikasi dengan masyarakat
lansia khususnya di RW 05 Desa Kangkung.
Posbindu lansia “Sumber Sehat” juga sebagai wadah pelayanan kesehatan
untuk lanjut usia di masyarakat yang dikembangkan dan dilaksanakan dibawah
naungan Puskesmas , dalam pelaksanaannya Posbindu lansia ini bekerjasama
dengan masyarakat setempat dan di Desa Kangkung RW 05.Semua kegiatan
yang meliputi pelaksanaan Posbindu ini di kelola oleh kader-kader yang
berasal dari masyarakat itu sendiri. Kader Posbindu Lansia ini dipilih langsung
oleh masyarakat untuk mengelola Posbindu Lansia dan sukarela.
Fasilitas yang dimiliki oleh posbindu lansia “Sumber Sehat” ini berupa
penimbang berat badan dan pengukuran tinggi badan, alat pengukur tekanan
darah (tensi), buku (buku KMS, buku pendaftaran), alat tulis, meja dan kursi,
alat media promosi kesehatan (leaflet, lembar balik), serta tersedia juga obat-
obatan yang dibutuhkan oleh para lanjut usia. Namun posbindu lansia “Sumber
Sehat” belum memiliki tempat yang ideal dan menetap sehingga peralatan
kesehatan dan buku data tidak memiliki tempat penyimpanan yang baik, dan
tempat pemeriksaan kesehatan menjadi kurang nyaman karena dilakukan
diluar ruangan.
Kegiatan yang telah dilakukan selama ini adalah mengadakan posbindu
lanjut usia setiap bulan sekali (setiap hari minggu). Kegiatan posbindu tersebut
baru sebatas : pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemberian makanan
tambahan, dan senam lansia, sehingga belum semua kegiatan posyandu dapat
dilakukan semua seperti pemeriksaan status gizi, pemeriksaan status mental,
pemeriksaan fisik dan pengobatan sederhana. Guna mendukung kegiatan
posyandu lanjut usia ini para kader kesehatan menggalang dana iuran dari tiap
RT sebesar Rp 20.000,- , dana desa dan para donatur. Penggunaan dana ini
untuk sementara waktu digunakan untuk membiayai kegiatan posyandu.
Pelaksanaan posbindu lansia di wilayah tersebut selama ini belum bisa
berjalan dengan baik dan maksimal, karena tidak semua kader bisa hadir dalam
pelaksanaan posyandu lansia. Kurangnya jumlah kader karena masih banyak
masyarakat kurang percaya diri dan merasa tidak mempunyai kemampuan

7
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada usia lanjut di posbindu.
Disamping itu pembinaan terhadap kader posbindu lansia oleh pihak
puskesmas Mranggen dirasakan juga masih sangat kurang karena keterbatasan
sumber daya manusia yang ada untuk menangani masalah posbindu lansia yang
ada di wilayah kerja puskesmas tersebut. Permasalah tersebut apabila tidak
segera diatasi akan berdampak pada keberlangsungan posbindu, yang secara
langsung juga berakibat pada kesejahteraan dan kesehatan lanjut usia yang
berada di wilayah RW 05 desa Kangkung Mranggen.
Selain keterbatasan jumlah kader yang aktif, rupanya pemeriksaan
kesehatan rutin di posbindu masih menjadi prioritas nomor kesekian bagi
beberapa lansia, kedatangan lansia jumlahnya tidak pasti. Lansia yang datang
ke posbindu biasanya ± 50-60 orang, namun pada masa musim tanam pada
pertanian, lansia yang datang dapat berkurang hingga 20 orang saja, padahal
jumlah lansia di Desa Kangkung mencapai ±100 orang.
Namun jika dilihat dari kegiatan posbindu selama ini telah memberikan
dampak positif bagi lansia khusunya kesehatan. Lansia mulai bisa mengenal
masalah kesehatan yang ada disekitarnya, telah melakukan upaya pencegahan
penyakit antara lain dengan konseling tentang pengelolaan kesehatan dan
perawatan. Lansia juga dapat memeriksakan kesehatannya di posyandu lansia
secara gratis, sehingga mengurangi beban biaya berobat dan transportasi.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Simpulan dari kegiatan observasi ini adalah:

8
1. Pelaksanaan kegiatan posyandu sudah sesuai yaitu sudah memiliki struktur
organisasi, tempat pertemuan sementara, dan menajemen 5 meja sudah
berjalan dengan baik
2. Tersedianya alat promosi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan di
posbindu walaupun masih sangat minim.
3. Peningkatan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa yang terlibat dalam
kegiatan.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan setelah dilakukan kegiatan obsevasi ini adalah:
1. Kader perlu mengoptimalkan kaderisasi dan mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkan selama pelatihan.
2. Kader perlu melanjutkan program dan kegiatan yang belum tuntas.
3. Kader memberikan pendampingan dan evaluasi secara berkala terkait
pelaksanaan posyandu lansia.
4. Mahasiswa keperawatan dapat menggunakan peluang sebagai kader
posbindu untuk mengaplikasikan ilmu dan mengasah kemampuan
keperawatannya.

Lampiran

9
Kartu Menuju Sehat (KMS) Posbindu Lansia Sumber Sehat.

Pelaksanaan penyuluhan mengenai Hipertensi.

Managemen 5 Meja: Meja I Pendaftaran

10
Managemen 5 Meja: Meja II pemeriksaan IMT, BB, TB, dan TD.

Managemen 5 Meja: Meja III pemeriksaan status mental

Managemen 5 Meja: Meja IV pemeriksaan Lab

11
Managemen 5 Meja: Meja V penyuluhan & konseling

12

Anda mungkin juga menyukai