Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PELATIHAN KADER POSYANDU LANJUT USIA DI RUKUN WARGA IV


KELURAHAN CIPINANG KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR

KELOMPOK 5 :
ANI SETIANINGSIH
DIDIN PRASETYO
ELYS OKTAVIA
ERLINAWATI
LALA PRIYATI
MELDAHANIA
TATIK SUHARSINI
ULI KRISTIANI

STIKES BINAWAN PRODI KEPERAWATAN


KELAS RSCM
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN PELATIHAN KADER POSYANDU
LANJUT USIADI RUKUN WARGA IV KELURAHAN
CIPINANGKECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR

Sasaran : Kader posyandu lansia


Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2016
Waktu : 10.00- 12.00 WIB
Tempat : balai warga RW 4 KelurahanCipinang

A. LATAR BELAKANG

Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang
yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun
manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Ada tiga aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia, yaitu aspek
biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (Al-Isawi, 2002).
Secara alamiah, setiap manusia akan menjadi tua atau mengalami proses
penuaan, proses ini tidak dapat dihindari, apapun usaha yang dilakukan. Di Indonesia
usia lanjut adalah mereka yang berumur 60 tahun atau lebih dan merupakan kelompok
penduduk yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah
belasan tahun terakhir ini.
Jumlah usia lanjut terus meningkat baik di Indonesia maupun di dunia dan
membawa serta berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan
keluarnya.Kondisi kesehatan mental lanjut usia pada umumnya menunjukkan bahwa
mereka tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, mereka mengeluh mengalami
gangguan tidur. Mereka merasa tidak senang dan bahagia dalam masa tuanya, karena
berbagai kebutuhan hidup dasar tidak terpenuhi, dan merasa sangat sedih, sangat
kawatir terhadap keadaan lingkungannya.
Dalam sosialisasi dalam urusan di masyarakat kurang aktif.Bertitik tolak dari
latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu. Maka beberapa
masalah utama yang dihadapi lanjut usia adalah Menurunnya daya tahan fisik, kondisi
kesehatan mental, dan kurangnya dukungan dari keluarga lanjut usia yang akhirnya
lebih memilih untuk menitipkan kepada suatu lembaga yang dapat memberikan
pelayanan sosial guna menunjang kehidupan yang baik bagi lanjut usia tersebut.
Untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia lanjut usia perlu
mengetahui kondisi lanjut usiadi masa lalu dan masa sekarang sehingga orang lanjut
usia dapat diarahkan menuju kondisi kemandirian. Sehubungan dengan kepentingan
tersebut perlu diketahui kondisi lanjut usia yang menyangkut kondisi kesehatan,
kondisi ekonomi, dan kondisi sosial.
Dengan mengetahui kondisi itu, maka keluarga, pemerintah, masyarakat atau
lembaga sosial lainnya dapat memberikan perlakuan sesuai dengan masalah yang
menyebabkan orang lanjut usia tergantung pada orang lain. Jika lanjut usia dapat
mengatasi persoalan hidupnya maka mereka dapat ikut serta mengisi pembangunan
salah satunya yaitu tidak tergantung pada orang lain. Dengan demikian angka ratio
ketergantungan akan menurun, sehingga beban pemerintah akan berkurang

B. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat
menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri,
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.
Tujuan Khusus
1. Kader mampu melakukan administrasi Posyandu meliputi: KMS Lansia, buku
registrasi, pemberian makanan tambahan, buku kegiatan harian, buku kegiatan
bulanan, buku tamu, buku pengobatan, dan lain-lain.
2. Kader mampu memberikan informasi kesehatan pada lansia di RW IV Kelurahan
Jatinegara.
3. Kader mampu melakukan kegiatan Posyandu Lansia sesuai dengan system
kegiatan 5 meja.

C. NAMA KEGIATAN
Pembentukan dan Pelatihan Kader Posyandu Lansia RW.IV Kelurahan Cipinang
Kecamatan Jatinegara

D. JENIS KEGIATAN
1. Sosialisasi tentang pentingnya posyandu lansia
2. Pembentukan kader posyandu lansia
3. Penjelasan tentang tugas 5 meja yang ada di posyandu lansia
4. Penjelasan tentang cara membaca dan mengisi KMS
5. Praktek pelaksanaan posyandu lansia

E. TEKNIS KEGIATAN
1. Penyuluhan tentang pentingnya posyandu lansia pada kader yang akan
dibentuk.
2. Membentuk kader posyandu lansia dengan cara musyawarah.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/tanggal : Kamis, 15 Desember 2016
Waktu : Pukul 10.00 - selesai
Tempat : Balai warga RW 02

G. PENGATURAN TEMPAT
Keterangan:
Penyuluh : Uli

Penyuluh

Meja 1

P P P
Meja 2
E E E
S S S Meja 3
E E E
R R R
Meja 4
T T T
A A A
Meja 5

H. SASARAN
Kader Lansia Wilayah RW IV Kelurahan Cipinang Kecamatan Jatinegara

I. PELAKSANA
Mahasiswa Praktek KomunitasSTIKES BINAWAN di RW IV Kelurahan Cipinang
Kecamatan Jatinegara
Meja 1 : Didin PU
Meja 2 : Meldahania, Uli
Meja 3 : Tatik
Meja 4 : Ani, Lala
Meja 5 : Elys
J. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

K. MEDIA / ALAT
1. Buku registrasi 1 buah
2. Kartu status kesehatan lansia
3. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
4. Spignomanometer 5 buah
5. Stetoskop 5 buah
6. Alat timbang badan 1 buah
7. Alat pengukur tinggi badan 1 buah
8. Senter 1 buah

L. EVALUASI (STRUKTUR, PROSES, HASIL)


Evaluasi Struktur :
1. Diharapkan sejumlah 12 kader lansia hadir dalam pembentukan dan pelatihan
kader posyandu lansia.
Evaluasi Proses :
1. Para peserta pelatihan mengikuti acara dari awal sampai akhir.
2. Para peserta pelatihan diharapkan mampu mengerti dan memahami tugas dari 5
meja dalam posyandu lansia.
Evaluasi Hasil :
2. Terbentuk pengurus posyandu lansia.
3. Para peserta pelatihan diharapkan mampu menerapkan hasil pelatihan kader dalam
pelaksanaan posyandu lansia.

M. MATERI
1. Pengertian Posyandu Lansia
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu adalah perwujudan dari
peran serta masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan
mereka. posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan
pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang mempunyai
nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya lanjut usia
(Depkes, 2000).
2. Tujuan Posyandu Lansia
Adapun tujuan dari dibentuknya posyandu lansia menurut Azrul (1998),
yaitu : a. memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai kemampuan
dan aktifitas mental yang mendukung b. memelihara kemandirian secara
maksimal c. melaksanakan diagnosa dini secara tepat dan memadai d.
melaksanakan pengobatan secara tepat e. membina lansia dalam bidang kesehatan
fisik spiritual f. sebagai sarana untuk menyalurkan minat lansia g. meningkatkan
rasa kebersamaan diantara lansia h. meningkatkan kemampuan lansia untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan - kegiatan lain yang menunjang
sesuai dengan kebutuhan
3. Sasaran
Sasaran penyelenggara posyandu lansia adalah seluruh penduduk yang
berusia 60 tahun keatas (Depkes,2000)
4. Manfaat Posyandu Lansia
Menurut Depkes RI (2000), manfaat dari posyandu lansia adalah :
a. Kesehatan fisik usia lanjut dapat dipertahankan tetap bugar
b. Kesehatan rekreasi tetap terpelihara
c. Dapat menyalurkan minat dan bakat untuk mengisi waktu luang
5. Upaya-upaya yang dilakukan dalam posyandu lansia antara lain :
Lima upaya yang dilakukan dalam posyandu lansia antara lain :
a. Upaya meningkatkan / promosi kesehatan Upaya meningkatkan
kesehatan promotif pada dasarnya merupakan upaya mencegah primer
(primary prevention). Menurut Suyono (1997), ada beberapa tindakan
yang disampaikan dalam bentuk pesan “BAHAGIA” yaitu :
1) Berat badan berlebihan agar dihindari dan dikurangi
2) Aturlah makanan hingga seimbang
3) Hindari faktor resiko penyakit degeneratif
4)Agar terus berguna dengan mempunyai hobi yang bermanfaat
5) Gerak badan teratur agar terus dilakukan
6)Iman dan takwa ditingkatkan, hindari dan tangkal situasi yang
menegangkan
7) Awasi kesehatan dengan memeriksa badan secara periodik
6. Penyelenggaraan posyandu lansia
Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih,
tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas
setempat baik seorang dokter bidan atau perawat Menurut Budiono (1997),
penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan sistem 5 meja meliputi :
a. Meja satu untuk pendaftaran
b. Meja dua untuk penimbangan
c. Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia
d. Meja empat untuk penyuluhan, penyuluhan disini dapat dilaksanakan secara
perorangan maupun secara kelompok
e. Meja lima untuk pelayanan kesehatan yang meliputi pengukuran tekanan
darah dan pemeriksaan fisik. Berkunjung ke posyandu lansia merupakan cara
untuk dapat memenuhi status kesehatan lansia. Upaya untuk berperilaku baik
dengan menjaga kesehatannya sangat dipengaruhi oleh motivasi.
7.Menjelaskan tentang tugas 5 meja yang ada di posyandu lansia :

 Pencatatan / registrasi data demografi dan data kesehatan lansia (Meja 1)


4. Lansia menuju meja 1 untuk dilakukan pencatatan / registrasi
b. Registrasi dilakukan oleh kader, bagian dari registrasi antara lain:

 Nomor urut
 Nama lansia
 Jenis kelamin lansia
 Umur lansia
 Alamat lansia
c. Lansia menuju meja 2 untuk dilakukan pemeriksaan

 Pemeriksaan status kesehatan lansia (Meja 2)


a. Lansia menuju meja 2 untuk dilakukan pemeriksaan oleh mahasiswa dibantu
kader kesehatan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:

 Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan.


 Pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi dan suhu
 Pemeriksaan fisik yang lain, misalnya gigi, mulut, paru, jantung, dll.
 Anamnesa keluhan kesehatan lansia
b. Semua hasil pemeriksaan ditulis ke dalam kartu status kesehatan lansia di ikuti
pembubuhan tanda tangan pemeriksa
c. Dilakukan pengisian KMS oleh petugas
d. Lansia menuju meja 3 untuk dilakukan penilaian kemandiriannya dengan tetap
membawa kartu status kesehatan dan KMS.

 Penilaian kemandirian lansia (Meja 3)


a. Lansia menuju meja 3 untuk dilakukan penilaian tingkat kemandiriannya
oleh mahasiswa.
b. Dilakukan pencatatan tingkat kemandirian di kartu status kesehatan lansia
c. Diinformasikan kepada lansia akan ketidakmandiriannya di bidang tertentu
untuk selanjutnya diberikan penyuluhan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
d. Lansia menuju meja ke 4 untuk dilakukan penyuluhan dan pemberian
makanan tambahan sambil tetap membawa kartu status kesehatan dan
KMSnya.

Kategori kemandirian lansia :

 Yang termasuk kategori A adalah lansia mandiri artinya lansia tersebut


mampu melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri/tanpa bantuan
orang lain.
 Yang termasuk kategori B adalah lansia dimana dalam melakukan
kegiatan sehari-hari menggunakan bantuan sebagian dari orang lain
misalnya, untuk makan lansia tersebut harus diambilkan oleh keluarga.
 Yang termasuk kategori C adalah lansia dimana dalam melakukan semua
kegiatan sehari-hari menggunakan bantuan total dari orang lain
misalnya, untuk makan, lansia tersebut harus diambilkan dan disuapi
oleh keluarga.

 Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan Lansia (Meja 4)


a. Lansia menuju meja 4 untuk dilakukan penyuluhan oleh mahasiswa dan
pemberian makanan tambahan oleh kader kesehatan.
b. Penyuluhan yang dilakukan secara individual sesuai dengan permasalahan
lansia secara umum, khusus dan merujuk pada ringkat kemandirian lansia.
c. Lansia menuju meja 5 untuk diberikan pelayanan kesehatan yaitu
pengobatan.
 Pelayanan Kesehatan (Pengobatan) Lansia (Meja 5)
a. Lansia menuju meja 5 untuk diberikan pengobatan dengan menunjukkan
kartu status kesehatannya kepada dokter / petugas.
b. Dokter / petugas memberikan obat sesuai dengan keluhan lansia.
c. Kartu status kesehatan lansia disimpan oleh petugas sebagai data
simpanan, sedangkan KMS dibawa oleh Lansia.
DAFTAR HADIR KADER PENYULUHAN PENTINGNYA POSYANDU LANSIA

No Nama TTD

Anda mungkin juga menyukai