Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

POSYANDU LANSIA

DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BINJAI

29 JANUARI 2022

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA/I PROFESI NERS KELAS A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

TAHUN 2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lansia merupakan seseorang yang memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir
dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi
suatu proses yang disebut proses penuaan. Usia lanjut sebagai tahap akhir
siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan terlihat
oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut. Hal tersebut merupakan suatu
jaminan yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia (Notoatmodjo, 2014).
Proporsi penduduk di atas 60 tahun di dunia diperkirakan akan terus
meningkat. Perkiraan peningkatan dari tahun 2000 sampai 2050 akan berlipat
ganda dari sekitar 11% menjadi 22%, atau secara absolut meningkat dari 605
juta menjadi 2. milyar lansia (WHO, 2016).
Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan
akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada
lanjut usia. Hasil Riskesdas 2013, penyakit terbanyak pada usia lanjut adalah
Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain hipertensi, artritis, stroke, Penyakit
Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Diabetes Mellitus (DM). Untuk
mewujudkan lansia schat, mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan
pembinaan keschatan sedini mungkin selama siklus kehidupan manusia
sampai memasuki fase lanjut usia dengan memperhatikan faktor-faktor risiko
yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia pemerintah membuat
beberapa kebjakan-kebijakan pelayanan kesehatan lansia. Tujuan umum
kebijakan pelayanan kesehatan lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan
lansia untuk menjangkau lansia sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdaya
guna bagi keluarga dan masyarakat (KEMENKES, 2016).
Di samping pelayanan kesehatan, Posyandu Lanjut Usia juga memberikan
pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan, olah raga, seni budaya.
dan pelayanan lain yang dibutuhkan para lansia dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggarakannya melalui
program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat,
sehingga terbentuknya pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Terbentuknya kelompok kerja lanjut di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Binjai
2. Terbentuknya sarana pembinaan kesehatan lanjut di UPT Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Binjai
3. Terbinanya kesehatan secara berkala di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Binjai
4. Terlaksananya kegiatan kelompok kerja lanjut di UPT Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Binjai
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lanjut
usia di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu
lansia merupakan pengambangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang menyelenggarakannya melalui program puskesmas
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. (Subijanto, 2017).
2.2. Tujuan
Tujuan posyandu lansia secara garis besar yaitu penelusuran jangkauan
pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuknya pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia serta mendekatkan pelayanan
dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan
kesehatan, meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
2.3. Manfaat Posyandu Lansia
Menurut Depkes RI (2016), manfaat dari posyandu lansia adalah:
1. Keschatan fisik lanjut usia dapat dipertahankan tetap bugar.
2. Kesehatan rekreasi tetap terpelihara.
3. Dapat mengalirkan minat dan bakat untuk mengisi waktu.
4. Pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar, dan dapat
mendorong minat lansia sehingga percaya diri dihari orang tuanya.
2.4. Kegiatan Posyandu Lansia
Menurut Soewono (2017). Kegiatan posyandu lansia ini mecakup upaya-
upaya perbaikan dan peningkatan keschatan masyarakat, seperti:
1. Promotif yaitu upaya peningkatan kesehatan, misalnya penyuluhan
perilaku hidup sehat, gizi usia lanjut dalam upaya meningkatkan
kesegaran jasmani.
2. Preventif yaitu pencegahan pencegahan penyakit, pencegahan dini
adanya penyakit dengan menggunakan KMS lansia.
3. Kuratif yaitu upaya perawatan penyakit yang sedang diderita lansia.
4. Rehabilitasi yaitu upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri pada
lansia.
5. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter /
spigmomanometer dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi
selama satu menit.
6. Pemeriksaan kadar gula darah dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit diabetes.
7. Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun diluar kelompok dalam
rangka kunjungan atau konseling keschatan dan gizi sesuai dengan
masalah kesehatan yang berhubungan dengan individu dan kelompok
lansia.
2.5. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Mekanisme pelayanan posyandu lansia terdiri atas 5 meja, yaitu
1. Meja 1: Tempat pendaftaran. Lansia mendaftar, kemudian kader catat
lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar dibuku register kemudian
menuju meja selanjutnya.
2. Meja 2: Tempat pengukuran dan penimbangan berat badan.
3. Meja 3: Pencatatan tentang pengukuran tinggi badan dan berat badan,
Indeks Masa Tubuh (IMT), dan "mengisi KMS.
4. Meja 4: Tempat melakukan kegiatan konseling dan pelayanan pojok
gizi, Penyuluhan kesehatan individu berdasarkan KMS, serta
pemberian PMT.
5. Meja 5: Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, mengisi data-data
hasil pemeriksaan kesehatan pada KMS. Dan diharapkan setiap
kunjungan para lansia disarankan untuk selalu membawa status
kesehatan (Sulistyorini, 2010)
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1. Langkah-langkah kegiatan


1. Persiapan
Pada tahap persiapan hal yang perlu diperhatikan:
a. Persiapan alat dan bahan
b. Persiapan Kartu Menuju Sehat (KMS)
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan hal yang perlu diperhatikan sebelum
dilakukan kegiatan posyandu termasuk :
a. Pengorganisasian anggota
b. Penyusunan alur posyandu Posyandu ada 5 tahap yaitu:
 Meja 1 (Pendaftaran) Posyandu dimulai dari meja 1, lansia
datang dan segera dilakukan pendaftaran.
 Meja 2 (Vital sign, berat badan dan tinggi badan) Setelah
dilakukan pendaftaran, lansia dilakukan pengukuran vital sign
termasuk tekanan darah, temperature, pernafasan dan nadi.
Dan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada pasien.
 Meja 3 (Pengisian KMS) Pengisian KMS dilakukan untuk
melihat tingkat perkembangan kesehatan pada lansia.
 Meja 4 (Cek KGD, Asam urat dan Kolesterol) Pada meja ini
mahasiswa melakukan tiga pemeriksaan pada lansia termasuk
kadar gula darah, asam urat dan kolesterol.
 Meja 5 (Penyuluhan) Pada meja terakhir dilakukan
penyuluhan terhadap tingkat kesehatan lansia termasuk
penyakit hipertensi, asam urat, osteoporosis, diabetes mellitus
dan penyakit lainnya.
3. Evaluasi
Setelah dilakukan posyandu diharapkan lansia mampu melihat
penyakit yang diderita nya. Dan juga setelah diadakan penyuluhan
kesehatan berupa penyakit atau gizi yang baik untuk dikonsumsi lansia.
BAB 4

PENGORGANISASIAN POSYANDU LANSIA

1. Ketua : Angenia Itoniat Zega


2. Hari, Tanggal dan tempat
Hari : Sabtu
Tanggal : 29 Januari 2022
Jam : 09.00 WIB- Selesai
Tempat : UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai.

3. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu :


Posyandu Ruangan Pertama (1)
Meja 1 : Pendaftaran
- Jeka Ranita
- Nestariang Laia
- Selvi Yanti Gowasa
- Innes Saragih
- Amsarah Munthe

Meja 2 : Vital Sign, TB dan BB


- Novelia Sitompul
- Evlin Zalukhu
- Elvi Gultom
- Fanny Hura
- Loise Sihombing

Meja 3 : Pengisian KMS


- Melina Tarigan
- Desta Zebua
- Fitri Silaban
- Maya Larosa
Meja 4 : Penyuluhan

- Petronella Sitinjak

- Angelina Manurung

- Elisabeth Sitorus

- Dosy Tumangger

Meja 5 : Pelayanan medis

- Susi Rajagukguk

- Astri Mendrofa

- Yuni Manurung

- Agustina Manik

Posyandu Ruangan Kedua (2)

Meja 1 : Pendaftaran
- Elfrida Avilla Ribka
- Yeyen Sihite
- Cindi Tambunan
- Friska Hutahaean

Meja 2 : Vital Sing, TB dan BB


- Desy Pratiwi
- Citra Tiur
- Nurtalenta Lafau
- Novia Ayu Sinaga
- Niko Simamora

Meja 3 : Pengisian KMS


- Mariska Regina
- Grace Yolanda
- Grace Maretha
- Apri Purba
- Viana Siahaan

Meja 4 : Penyuluhan

- Deskrisman Mendrofa

- Jenita Bakara

- Wenny Manalu

- Rejeki Harefa

Meja 5 : Pelayanan medis

- Iestin Harefa

- Besty Zega

- Yuni Sarah Panjaitan

- Uli Delima

4. Alat dan Bahan


1. Feronika Sitohang
2. Rizka Hasugian
3. Kristiani Sihotang
4. Irfan Setia Zega
5. Gunawan manalu
6. Mei Frans Hulu
7. Putrasyah Halawa
Yang perlu disediakan:
a. Timbangan berat badan
b. Pita ukur tinggi badan
c. Kartu KMS
d. Sphygnomenmonometer
e. Thermometer
f. Glukometer
g. Strip KGD
h. Strip Asam urat
i. Lamset
j. Alcohol sweb
k. Hendscon
l. Meja dan kursi
m. Leaflet.
5. Dokumentasi
1. Hendry Siregar
2. Felisita Hutajulu
BAB V

RINCIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN POSYANDU

1. Rincian Pengeluaran

NO Bahan Biaya
1 Strip KGD 2 kotak @ 82.000 Rp 164.000
2 Strip Asam urat 3 kotak @ 85.000 Rp 255.000
3 Strip kolestrol 3 kotak @148.000 Rp 444.000
4 Handsoon 1 kotak @ 110.000 Rp 110.000
5 Alkohol Swab 1 kotak @15.000 Rp 15.000
6 Print leaflet Rp 150.000
7 Snack lansia 70 kotak @15.000 Rp 1.050.000
Total Rp 2.188.000

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2016), Pedoman Pembinaan Keschatan Usia Lanjut Bagi Petugas
Kesehatan. Jakarta: Depkes.

Inten. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta: Komnas


Lansia.

Notoatmojo, Sockidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta:


Rineka Cipta.

Sulistyorini. (2010). Posyandu dan Desu Siaga. Jogjakarta: Nuha Medika


Soewono,

Anda mungkin juga menyukai