DI KELURAHAN WATUBANGGA
KECAMATAN BARUGA
SENIN, 8 JULI 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat ke 4 di
dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,
7,5% atau 15 juta jiwa adalah penduduk lansia. Berdasarkan proyeksi Biro Pusat
Statistik (BPS) pada tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia akan sama
dengan jumlah balita yaitu 8,5% dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa.
Menurut ramalan WHO penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang
sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal
6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia. Melihat
tingkat kesehatan dan kesejahteraan kian membaik maka angka harapan hidup
penduduk Indonesia juga kian meningkat (Hatta, 2006).
Secara umum tingkat kesehatan masyarakat Indonesia terkait erat dengan
meningakatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Pada tahun 2004 UHH penduduk
Indonesia adalah 66,2 tahun, kemudian meningkat menjadi 69,4 tahun pada tahun
2006. Di perkirakan pada tahun 2020 jumlah lansia mencapai 29 juta jiwa atau 11
% dari total populasi (Supas, 2005).
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah
merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa
tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai
dengan keberadaannya.
Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia
lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lansia melalui
beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah posyandu
lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas dan pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. posyandu lansia adalah pos
pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang
tokoh
masyarakat
dan organisasi
sosial
dalam
lansia agar mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
keluarga
dan
masyarakat
sesuai
dengan
keberadaannya
dalam
strata
kemasyarakatan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pembentukan posyandu lansia antara lain:
a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina kesehatan diri sendiri.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menyadari dan
menghayati kesehatan usia lanjut secara optimal.
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
C. Defenisi
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatu wadah
pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses pembentukan dan
pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat
(LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan
lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan
preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu Lanjut Usia juga dapat
diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan, olah raga dan seni
budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
mereka (Komnas Lansia, 2010)
D. SASARAN
Warga lanjut usia di kelurahan Lepo-Lepo dengan usia lebih dari 55 tahun.
E. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Hari Sabtu, 26 Juli 2014
Pukul : 09.00- Selesai WITA
Keterangan :
A. Meja 1 : Tempat pendaftaran
B. Meja II : Pengukuran tinggi badan, berta badan dan tekanan
darah
C. Meja III : Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
D. Meja IV : Penyuluhan
E. Meja V : Pelayanan medis
F. Warga
H. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
1. Meja 1: Pendaftaran
oleh
tenaga
professional
yaitu
petugas
dari
Pelayanan
oleh
tenaga
professional
yaitu
petugas
dari
J. SUSUNAN ACARA
No.
Estimasi Waktu
1.
09.00-09.15
Pendaftaran
2.
09.15-09.30
3.
09.30-09.45
Penyuluhan
4.
09.45-10.00
Pemeriksaan Kesehatan
5.
10.00-10.10
Penutupan
K. PROSES KEGIATAN
Kegiatan
L. PESERTA
Jumlah lansia yang hadir di posyandu beserta penyakitnya :
Baruga, 13 November 2014
No
1
Jumlah
Lansia
Lansia 1
Umur
(tahun)
47
Jenis
kelamin
Perempuan
Lansia 2
85
Perempuan
Lansia 3
65
Perempuan
Lansia 4
45
Perempuan
Lansia 5
64
Laki-laki
Lansia 6
47
Perempuan
Lansia 7
52
Perempuan
Lansia 8
26
Perempuan
Lansia 9
19
Perempuan
Diagnosa
TD: 100/80
Abdominal
Pain
TD:
180/100
Hipertensi
Derajat
II+OA
140/90
Hipertensi
Derajat
I+Dyspepsia
TD: 110/90
Cefalgia
TD: 130/90
Dyspepsia
130/90
Faringitis
TD: 120/80
Common
cold
TD: 90/60
Faringitis
TD: 120/80
Cefalgia
BAB II
KEADAAN DAN MASALAH
A. KEADAAN
1. Indikator input.
a. Man: Jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 4 orang
b. Money: Sumber dana penyelenggaraan posyandu lansia berasal dari dana
BOK Puskesmas
c. Methode: menggunakan KMS yang disediakan oleh petugas kesehatan
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan posyandu lansia dan tersedia
obat-obat dasar dari puskesmas yang diberikan secara gratis ke semua
lansia yang ikut posyandu.
d. Material: Sarana dan prasarana pendukung kegiatan posyandu lansia ini
yaitu KMS, polpen, timbangan, meteran, tensi dan obat-obatan. Ada
kendaraan roda 4 milik puskesmas untuk menjangkau daerah tempat
posyandu tersebut.
e. Machine: Tersedianya KMS sehingga dapat dipantau perubahan baik dari
segi keluhan maupun hasil pemeriksaan fisis pasien dan tersedia obatobat dasar dari puskesmas yang diberikan secara gratis ke semua lansia
yang ikut posyandu sesuai dengan keluhan masing-masing. Pasien-pasien
yang menunjukkan tidak ada perbaikan dari keluhan diberi surat
pengantar untuk berobat ke puskesmas.
2. Indikator proses
a. P1 (Perencanaan)
Rencana pelaksanaan program posyandu lansia ini bekerja sama lintas
program (Promkes, Gizi)
b. P2 (Pelaksanaan)
Petugas kesehatan melakukan kegiatan posyandu lansia mulai dari
pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan KMS, penyuluhan dan pengobatan
ringan.
c. P3 (Pengawasan dan Pengendalian)
B. MASALAH
1. Petugas kesehatan hanya berjumlah 4 orang, sednagkan ketentuannya
minimal 5 orang
2. Tidak ada media penyuluhan (flipchart, poster, brosur, leaflet dll)
3. Pasien/lansia yang datang hanya 7 orang (biasanya 10 org )
4. Edukasi pasien masih kurang