0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut menyajikan data jumlah dan persentase penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 1971-2020 yang mengalami peningkatan. Pemerintah merumuskan kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia melalui posyandu lanjut usia untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lanjut usia dengan mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Posyandu lanjut usia bertujuan meningkatkan jangkauan pelayanan
Dokumen tersebut menyajikan data jumlah dan persentase penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 1971-2020 yang mengalami peningkatan. Pemerintah merumuskan kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia melalui posyandu lanjut usia untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lanjut usia dengan mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Posyandu lanjut usia bertujuan meningkatkan jangkauan pelayanan
Dokumen tersebut menyajikan data jumlah dan persentase penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 1971-2020 yang mengalami peningkatan. Pemerintah merumuskan kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia melalui posyandu lanjut usia untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lanjut usia dengan mendekatkan pelayanan ke masyarakat. Posyandu lanjut usia bertujuan meningkatkan jangkauan pelayanan
Seiring meningkatnya populasi lansia, pemerintah merumuskan kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut Tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Pelayanan pada usia lanjut melalui beberapa jenjang. Pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah Posyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yg digerakkan oleh masyarakat (PKK desa dengan dibantu didukung puskesmas) dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan menjadi sarana pelayanan kesehatan dasar yang penting untuk meningkatkan kesehatan para Lansia (Setiti, 2006). Pelaksanaan Posyandu melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. 1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan untuk lansia di masyarakat. 2. Mendekatkan pelayanan serta menumbuhkan peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan pada lansia, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut 3. Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia (tetap mandiri dan berdaya guna) Sedangkan sasaran posyandu lansia adalah : a. Sasaran langsung (depkes RI) Kelompok pra usia lanjut (45-54 tahun) Kelompok usia lanjut (55-64 tahun) Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (>70 tahun ke atas) b. Sasan tidak langsung Keluarga dimana usia lanjut berada Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut (Orsos/Uresos) Masyarakat luas Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia tergantung pada kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota penyelenggara. Bisa 5 meja / 3 3 meja meliputi : 1. Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau tinggi badan 2. Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini. 3. Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi. 5 Meja seperti posyandu balita meliputi : 1. Meja I : Pendaftaran 2. Meja II : pengukuran dan penimbangan berat badan 3. Meja III : Melakukan pencatatan tentang pengukuran tinggi badan dan berat badan. Indeks massa tubuh (IMT), mengisi KMS. 4. Meja IV : Kegiatan Penyuluhan, konseling dan pelayanan pojok gizi serta pemberian PMT 5. Meja V : Pemeriksaan Kesehatan dan pengobatan 1. Pemeriksaan ADL, meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan / minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air kecil dan besar. 2. Pemeriksaan status mental 3. Pemeriksaan status gizi (TB, BB, IMT) 4. Pengukuran TD dan Nadi 5. Pemeriksaan HB 6. Pemeriksaan Gula Darah dalam urin 7. Pemeriksaan protein dalam urin 8. Pelaksanaan rujukan ke puskemas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan pada nomor 1 hingga 7. 9. Penyuluhan kesehatan 10. Kunjungan rumah oleh kader 11. PMT, 12. Aktivitas dan kebugaran pada lansia (olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran) Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, Peralatan boratorium sederhana, thermometer, Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia 1. Pihak Pemerintah/Institusi : Posyandu lansia belum dijadikannya sbg program unggulan (percobaan) 2. Masyarakat : Tingkat pengetahuan masyarakat yang masih kurang tentang manfaat Posyandu Usila yang dilihat dari sedikitnya kunjungan 3. Dukungan keluarga yang kurang : Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. 4. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu. 5. Jarak : Jauhnya lokasi Posyandu dengan rumah Lansia akan mempersulit jangkauan dan memungkinkan kurangnya rasa aman bagi lansia ketika mencapai lokasi. 6. Petugas : Belum siapnya petugas baik kader dan petugas kesehatan bagaimana bentuk pelaksanaan kegiatan Posyandu Usila dalam hal ini perlu adanya pelatihan bagi petugas kesehatan dan kader Posyandu Usila. 7. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu. 8. Sarana dan prasarana yang kurang : Peralatan yang minim memungkinkan kegiatan tidak bisa optimal. untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas diperlukan : 1. Dukungan Pemerintah/institusi terkait dengan menempatkan program Posyandu Usila sebagai salah satu program pendukung pembangunan kesehatan di wilayahnya. 2. Meningkatkan promosi kesehatan tentang Posyandu Usila di masyarakat. 3. Melatih petugas kesehatan dan kader Posyandu Usila tentang bagaimana kegiatan Posyandu Usila. 4. Menempatlkan lokasi Posyandu Usila yang mudah dijangkau semua lansia. 5. Melibatkan tokoh masyarakat guna mendapatkan dukungan untuk pembentukan Posyandu Usila. 6. Melengkapi sarana dan prasarana standar untuk kegiatan Posyandu Usila guna mendukung pemeriksaan kesehatan seperti tercantum pada KMS Lansia/Usila. Pemantauannya meliputi kesehatan fisik, emosional serta deteksi dini atas penyakit atau ancaman kesehatan yang dihadapi lansia. Pemeriksaan yang dicatat pada KMS Lansia adalah : 1) BB, TB dan IMT 2) Pemeriksaan ADL ( Indeks Katz) 3) Pemeriksaan status mental dan emosional yang dilakukan oleh dokter. 4) Pengukuran TD 5) Pemeriksaa HB 6) Reduksi kadar gula pada urin 7) Pemeriksaan protein urine 8) Catatan keluhan dan tindakan. KMS Lansia ???