1. Anamnesa
a. Identifikasi Klien
Nama
Tgl.lahir
Alamat
Agama
Pekerjaan
Pendidikan
b. Keluhan utama
Gejala utama pada plasenta previa adalah perdarahan pada kehamilan
setelah 28 minggu atau trimester III.
a) Sifat perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang.
b) Sebab perdarahan placenta dan pembuluh darah yang robek
terbentuknya SBR, terbukanya osteum atau manspulasi
intravaginal atau rectal.
c) Volume perdarahan tergantung besar atau kecilnya robekan
pembuluh darah dan placenta.
b) Riwayat mensturasi
Taksiran Persalinan (TP) ditentukan berdasarkan Hari Pertama
Haid Terakhir (HPHT). Untuk menentukan TP berdasarkan HPHt
dapat digunakan rumus naegle, yaitu hari ditambah tujuh, bulan
dikurangi tiga, tahun disesuaikan.
c) Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu,
atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan
pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral
sebelum kelahiran dan berlanjut pada kehamilan yang tidak
diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual
pada janin.
e. Riwayat psikologis
Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak
mengetahui asal dan penyebabnya.
2. Data focus
a. Pola persepsi kesehatan
a) Tanggapan pasien tentang kesehatan dan cara pemeliharaan
kesehatan.
b) Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu,mis,vitamin;jamu
c) Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
d) Hygiene personal yang kurang.
e) Lingkungan yang kurang sehat
c. Pola eliminasi
Tanyakan pola berkemih : Frekuensi,warna urine, jumlah,keluhan.
d. Pola aktivitas
a) Pemenuhan sehari-hari terganggu
b) Kelemahan umum, akibat mual dan muntah
f. Pola kognitif
Pengetahuan ibu tentang penyakit yang diderita.
h. Pola hubungan-peran
Hidup sendiri atau berkeluarga.
3. Pemeriksaan fisik
a. Rambut dan kulit
Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea
nigra. Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan
paha. Laju pertumbuhan rambut berkurang.
b. Wajah
Mata : pucat, anemis, Hidung, Gigi dan mulut
Leher
Buah dada / payudara
Peningkatan pigmentasi areola putting susu
Bertambahnya ukuran dan noduler
Jantung dan paru.
Volume darah meningkat, peningkatan frekuensi nadi, penurunan
resistensi pembuluh darah sistemik dan pembuluh darah pulmonal,
terjadi hiperventilasi selama kehamilan, peningkatan volume tidal,
penurunan resistensi jalan nafas, diafragma meningkat, perubahan
pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada.
c. Abdomen
Menentukan letak janin, Menentukan tinggi fundus uteri.
d. Vagina
Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda
Chandwick), Hipertropi epithelium
e. Sistem musculoskeletal
Persendian tulang pinggul yang mengendur, Gaya berjalan yang
canggung, Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan
dengan diastasis rectal.
4. Pemeriksaan Khusus
a. Tinggi fundus uteri
b. Posisi dan persentasi janin
c. Panggul dan janin lahir
d. Denyut jantung janin
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan USG, Hb, dan Hematokrit
Dengan USG dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi
plasenta terhadap ostium. Bila jarak tepi kurang dari 5 cm disebut
plasenta letak rendah. Bila tidak dijumpai plasenta previa, dilakukan
pemeriksaan inspekulo untuk melihat sumber perdarahan lain
(Oyelese, 2006).
b. Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari ostium uetri eksternum atau dari kelainan serviks dan
vagina. Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum,
adanya plasenta previa harus dicurigai (Johnson, 2003).
c. Transvaginal sonography (TVS)
TVS digunakan untuk menyelidiki lokasi plasenta kapan saja saat
hamil dan saat lokasi plasenta berada dianggap rendah. Sonographers
didorong untuk melaporkan jarak sebenarnya dari tepi plasenta ke os
serviks internal di TVS.
Sumber :
Dr. Sofian, Amru Sp.OG(k).onk.MWALS.2013.Sinopsis
Obstetri.Jakarta:EGC
Rukiah Ai Yeyeh dkk,2013.asuhan kebidanan
1kehamilan.Purwakarta.TIM
Yuni Kusmiyati, SST,dkk.2013.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu
Hamil).Yogyakarta:Fitramaya