GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
(OSTEOARTRITIS)
Kelompok IV
Disusun oleh :
1. Shindy Mayangsari (G2A016086)
2. Agstri Dwi Marsela (G2A016088)
3. Endah Titis Ningrum (G2A016089)
4. Hanifah Sahar A (G2A016090)
5. Agus Supriono (G2A016091)
6. Eka Sarima H (G2A016092)
7. Yoga Angga T (G2A016093)
8. Fitrian Dewi W (G2A016094)
9. Khairisa I.U (G2A016095)
10. Deddy Ramadhan (G2A016098)
Pengertian
Menurut Smelter (2002:1087)
“Osteoarthritis yang dikenal sebagai penyakit
sendi degenerative atau osteoartrosis (seklipun
terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi
yang paling sering ditemukan dan kerapkali
menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas).”
Jadi Osteoarthritis (OA) adalah gangguan
sendi pinggul yang bersifat kronis disertai
kerusakan tulang dan sendi lutut, berupa
disentegrasi dan pelunakan progresif yang diikuti
pertambahan pertumbuhan tepi tulang dan tulang
rawan sendi lutut (osteofit) dan fibrosis pada
kapsul sendi lutut.
Etiologi
b. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme
tubuh yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan
pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang
dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan.
c. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang
gemuk harus menjadi program utama
pengobatan osteoartritis.
d. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh
karena sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang
ditimbulkannya.
e. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada
pasien osteoartritis terutama pada tulang belakang, paha dan
lutut
c. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada
pasien osteoartritis terutama pada tulang
belakang, paha dan lutut.
d. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada
penatalaksanaan osteoartritis, yang
meliputi pemakaian panas dan dingin dan
program latihan ynag tepat.
e. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada
pasien osteoartritis dengan kerusakan
sendi yang nyata dengan nyari yang
menetap dan kelemahan fungsi.
Pengkajian Fokus
1. Anamnesis Muskuloskeletal
• Data Demografi. Data ini meliputi nama,
umur, jenis kelamin, tempat tinggal, jenis
transportasi yang digunakan, dan orang
yang terdekat dengan klien .
• Riwayat Perkembangan. Data ini untuk
mengetahui tingkat perkembangan pada
neonatus, bayi prasekolah, remaja dan tua.
• Riwayat Sosial. Data ini meliputi
pendidikan dan pekerjaan. Seseorang yang
terpapar terus-menerus dengan agen
tertentu pekerjaannya, status kesehatannya
dapat dipengaruhi.
• Riwayat Penyakit Keturunan. Riwayat
Penyakit keluarga perlu diketahui untuk
menentukan gerak yang perlu
diidentifikasikan.
• Riwayat Diet Nutrisi.
Identifikasi adanya kelebihan berat badan
Kurangnya asupan kalsium dapat menimbulkan
fraktur karena adanya dekalsifikasi.
• Aktivitas kegiatan sehari-hari
Identifikasi pekerjaan pasien dan aktivitasnya
sehari-hari. Kebiasaan membawa benda-benda
berat yang menimbulkan regangan otot dan
trauma lainnya.
• Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Data tentang adanya efek langsung atau tidak
langsung terhadap muskuloskeletal, misalnya
riwayat trauma atau kerusakan tulang rawan,
riwayat artritis, dan osteomeilitis.
• Riwayat Kesehatan Sekarang
Sejak kapan timbul keluhan, apakah ada riwayat
trauma. Timbulnya gejala mendadak atau
perlahan. Timbul untuk pertama kalinya atau
berulang.
Pemeriksaan fisik Muskuloskeletal