Anda di halaman 1dari 3

WEB OF CAUSATION STROKE

Thrombosis Embolisme Iskemia Hemoragik

STROKE

Sumbatan aliran darah dan O2 serebral

Infark jaringan serebral Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017)

Hemisfer kiri Hemisfer kanan Infark batang otak

Disfagia Afasia Kelainan Hemipelgi Hemipelgi Nervus Nervus Nervus Nervus Nervus Nervus 5 9 Nervus
visual kanan kanan kiri 1 2 346 7 8 10 11 12

Gangguan
komunikasi verbal Kelemahan fisik Daya Penurunan Penurunan Menutup Pandangan dan Kemampuan Reflek
(D.0119) penciuman daya lapang kelopak keseimbangan menelan mengunyah
menurun penglihatan pandang mata tubuh menurun menurun
fungsi menurun
Defisit Gangguan pengecap
perawatan Mobilitas menurun Tersedak
Kerusakan Perubahan
diri (D.0109) Fisik bentuk
menelan (D.0054) Resiko pupil
Cedera Obstruksi
(D.0136) jalan nafas
Bola mata tidak
mengikuti perintah
Bersihan
Gangguan
Jalan Nafas
Persepsi Sensori
Tidak
(D.0085)
Efektif
Defisit Nutrisi (D.0019) (D.0001)
WEB OF CAUSATION STROKE

Definisi:
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak (Sudoyo Aru,2009)

Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017) Gangguan komunikasi verbal (D.0119) Defisit perawatan diri (D.0109) Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054)
SLKI: Perfusi serebral meningkat (L.02014) SLKI: komunikasi verbal meningkat SLKI: Perawatan diri meningkat SLKI: Mobilitas fisik meningkat (L.05042)
SIKI : Managemen peningkatan tekanan (L.13117) (L.13121) SIKI : Dukungan mobilisasi (I.05173)
intrakranial (I.06194) SIKI : Promosi komunikasi : defisit SIKI : Dukungan perawatan diri 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
1. Identifikasi penyebab peningkatan TIK bicara (I.13492) (I.11348) lainnya
2. Monitor tanda /gejala peningkatan TIK 1. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
3. Monitor MAP (mean arterial pressure) volume, dan diksi bicara perawatan diri sesuai usia pergerakan
4. Monitor CVP (central venous pressure) 2. Monitor proses kognitif, anatomis, dan 2. Monitor tingkat kemandirian 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan
5. Monitor PAWP, jika perlu fisiologis yang berkaitan dengan bicara 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu darah sebelum memulai mobilisasi
6. Monitor PAP, jika perlu 3. Identifikasi perilaku emosional dan fisik kebersihan diri, 4. Monitor kondisi umum selama melakukan
7. Monitor ICP (Intra Cranial Pressure), jika sebagai bentuk komunikasi berpakaian,berhias,dan makan mobilisasi
tersedia 4. Gunakan metode komunikasi alternatif 4. Siapkan keperluan pribadi 5. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
8. Monitor CPP 5. Sesuaikan gaya komunikasi dengan 5. Dampingi dalam melakukan bantu
9. Monitor gelombang ICP kebutuhan perawatan diri sampai mandiri 6. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
10. Status pernafasan 6. Ulangi apa yang disampaikan pasien 6. Fasilitasi untuk menerima 7. Libatkan keluarga untuk membentu pasien
11. Monitor intake dan output cairan 7. Berikan dukungan psikologis keadaan ketergantungan dalam meningkatkan pergerakan
12. Monitor cairan serebro-spinalis 8. Anjurkan berbicara perlahan 7. Jadwalkan rutinitas perawatan diri 8. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
13. Berikan posisi fowler 9. Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis 8. Anjurkan melakukan perawatan 9. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
14. Hindari manuver valsava diri secara konsisten sesuai dilakukan
15. Hindari penggunaan PEEP kemampuan
16. Hindari pemberian cairan IV hipotonik
17. Atur ventilator agar PaCO2 optimal
18. Pertahankan suhu tubuh normal
19. Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
konvulsan, jika perlu
WEB OF CAUSATION STROKE

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (D.0001) Gangguan Persepsi Sensori (D.0085) Defisit Nutrisi (D.0019) Resiko Cedera (D.0136)
SLKI: Bersihan jalan nafas meningkat SLKI: Persepsi sensori membaik SLKI: Status nutrisi membaik (L.03033) SLKI: Tingkat cedera menurun (L.14136)
(L.01001) (L.09083) SIKI : Managemen nutrisi (I.08119) SIKI : pencegahan cidera (I.14537)
SIKI : Managemen jalan nafas (I.01011) SIKI : Minimalisasi rangsangan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Identifikasi area lingkungan yang
1. Monitor pola nafas (I.08241) 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan berpotensi menyebabkan cedera
2. Monitor bunyi nafas 1. Periksa status mental,status sensori, 3. Identifikasi makanan yang disukai 2. Sediakan pencahayaan yang memadai
3. Monitor sputum dan tingkat kenyamanan 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis 3. Sosialisasikan pasien dan keluarga
4. Pertahankan kepatenan jalan nafas 2. Diskusikan tingkat toleransi terhadap nutrien dengan lingkungan ruang rawat
5. Posisikan semi fowler atau fowler beban sensori 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang 4. Sediakan pispot atau urinal untuk
6. Berikan minum hangat 3. Batasi stimulus lingkungan nasogastrik eliminasi di tempat tidur,jika perlu
7. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu 4. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu 6. Monitor asupan makanan 5. Pastikan bel panggilan atau telepon
8. Lakukan penghisapan lendir kurang dari istirahat 7. Monitor berat badan mudah dijangkau
15 detik 5. Kombinasikan prosedur/tindakan 8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium 6. Pastikan barang-barang pribadi mudah
9. Berikan oksigen, jika perlu dalam satu waktu, sesuai kebutuhan 9. Lakukan oral hygiene sebelum makan dijangkau
10. Ajarkan teknik batuk efektif 6. Ajarkan cara meminimalisasi 10. Sajikan makanan secara menarik dan suhu 7. Gunakan pengaman tempat tidur sesuai
11. Kolaborasi pemberian stimulus yang sesuai dengan kebijakan fasilitas pelayanan
bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,jika 7. Kolaborasi dalam meminimalkan 11. Berikan makanan tinggi serat untuk kesehatan
perlu prosedur/tindakan mencegah konstipasi 8. Diskusikan bersama anggota keluarga
8. Kolaborasi pemberian obat yang 12. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi yang dapat mendampingi pasien
mempengaruhi persepsi stimulus protein 9. Tingkatkan frekuensi observasi dan
13. Anjurkan posisi duduk jika mampu pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
14. Ajarkan diet yang diprogramkan 10. Jelaskan alasan intervensi pencegahan
15. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum jatuh ke pasien dan keluarga
makan 11. Anjurkan berganti posisi secara
16. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk perlahan dan duduk selama beberapa
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien menit sebelum berdiri
yang dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKA

Amin,Hardhi.(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) Jilid 3. Yogyakarta: MediAction Publishing.
PPNI.(2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPN.
PPNI.(2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPN.
PPNI.(2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPN.

Anda mungkin juga menyukai