Hemoragik serebral
Penambahan massa
Kompresi
Edema TIK ↑
Defisit motorik Oblongata Kesadaran ↓ Refleks Ggn. fungsi Ggn. pusat Penglihatan ↓
tertekan batuk ↓ Metabolisme anaerob↑ motorik bicara
Gerakan inkoordinasi
Apatis - Asam laktat ↑ Kelemahan Ggn. bicara
Pola napas koma Bersihan anggota gerak Gangguan
tidak efektif jalan napas persepsi
Gangguan mobilitas tidak efektif sensori
fisik (D.0005) Disfasia
(D.0001) pengelihatan
Kematian Hemiplegi disartria
Nyeri Akut (D.0077)
Ggn. Tirah
ADL baring lama Gangguan
Gangguan
komunikasi
mobilitas
Dekubitus verbal
fisik (D.0054)
(D.0119)
Gangguan integritas kulit
(D.0129)
Intervensi : Intervensi: Intervensi : Intervensi: Intervensi : Intervensi : Intervensi :
1. Kaji kulit klien 1. Kaji pernapasan 1. Kaji adanya 1. Kaji nyeri 1. Kaji 1. Kaji
1. Kaji
(ada luka klien (frekuensi, sumbatan jalan klien secara kemampuan kemampuan
kemampuan
dekub/tidak, kedalaman, napas komprehensif pasien dalam verbal klien
mobilisasi / 2. Observasi penglihatan
kemerahan ada/tidak otot bantu 2. Observasi 2. Observasi klien
MMT kemampuan
ada/tidak) pernapasan, pernapasan klien tanda-tanda 2. Observasi
2. Observasi verbal klien
2. Monitor kulit ada/tidak retraksi 3. Atur posisi klien vital klien tanda-tanda 3. Dengarkan keadaan
klien dada) 4. Lakukan 3. Ajarkan vital klien dengan penuh lingkungan
3. Anjurkan pasien 2. Observasi tanda- pemasangan teknik sebelum dan perhatian 3. Jauhkan klien
untuk tanda vital OPA jika relaksasi sesudah 4. Anjurkan dari situasi
menggunakan 3. Berikan posisi semi diperlukan napas dalam latihan ekspresi diri yang dapat
pakaian yang fowler 5. Kolaborasi dalam 4. Berikan 3. Dampingi dengan cara
menyebabkan
tidak ketat 4. Berikan penkes pemberian penkes dan bantu lain dalam
nya cedera
4. Oleskan 5. Kolaborasi dalam suction sesuai 5. Kolaborasi pasien dalam menyampaika
pemenuhan n informasi
4. Jauhkan klien
lotion/minyak pemberian terapi indikasi dalam dari benda
kebutuhan (bahasa
pada daerah yang oksigen 6. Kolaborasi dalam pemberian tajam
ADLs secara isyarat)
tertekan. pemberiam terapi obat analgetik 5. Bantu/dampi
mandiri 5. Gunakan alat
5. Kolaborasi dalam oksigen sesuai bantu (pensil, ngin klien
pemberian obat kemampuan kertas, pulpen dalam
jika diperlukan 4. Latih pasien dll) untuk memenuhi
dalam memfasilitasi ADLs
pemenuhan komunikasi
6. Kolaborasi
kebutuhan dua arah yang
dalam
ADLs secara optimal
mandiri 6. Anjurkan
pemberian
sesuai keluarga terapi jika
kemampuan untuk diperlukan
5. Berikan alat mendampingi
bantu jika klien
diperlukan 7. Kolaborasi
dengan dokter
kebutuan
terapi bicara
Diagnosa : ketidakefektifan
jaringan perfusi serebral
Intervensi :
1. Kaji adanya diplopia,
pandangan kabur, nyeri
kepala, mual, muntah
2. Observasi tanda-tanda
vital/hemodinamik klien
3. Observasi respon
neurologis klien dan
orientasi
4. Berikan posisi semi
fowler untuk mencegah
terjadinya peningkatan
TIK
5. Berikan penkes
6. Kolaborasi dalam
pemeriksaan AGD dan
bedah jika diperlukan