Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

R DENGAN DEMAM TYPHOID


DI RUANG AR-RAHMAN RS IBNU SINA YW-UMI

Disusun dalam rangka memenuhi tugas stase


Keperawatan Medikal Bedah II

OLEH :

ADE VAHIRAH LESTARI


14420231018

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

(………………………...) (Safruddin, S.Kep., Ns.,M.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

Nama Mahasiswa yang mengkaji : ADE VAHIRAH LESTARI


NIM : 14420231018

No. RM : 251665
Tanggal :-
Tempat :-

I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R Umur : 29 Tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 23/10/1994 Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA Suku : Makassar
Pekerjaan :- Telepon :-
Alamat : Jl. Inspeksi PAM Gol Darah :-
Tanggal Masuk RS : 22/09/2023 Ruangan : Ar-Rahman
Sumber Info :-
2. Penanggung Jawab/Pengantar
Nama : Tn. H
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Buruh Harian
Alamat : Jl. Inspeksi PAM
Telpon :-
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : Demam
2. Alasan masuk RS : Klien masuk di rumah sakit Ibnu Sina YW UMI pada hari
Jum’at tanggal 23 Oktober 2023 dengan keluhan demam
dan menggil sejak 3 hari sebelum masuk RS. Demam dan
menggigil memberat pada malam hari.
3. Riwayat Penyakit : Demam sejak 3 hari yang lalu, menggigil, nafsu makan
menurun
4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD
B. Diagnosa Medik
o Saat masuk : Febris & Despepsy
o Saat pengkajian : Demam Thypoid
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/kanan-kanak : Tidak ada
Penyebab : Tidak ada
Riwayat perawatan : Klien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di
rumah sakit
Riwayat operasi : Tidak ada
Riwayat pengobatan :-
2. Riwayat alergi : Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan,
minuman atau obat-obatan
3. Riwayat imunisasi : Klien mengatakan tidak mengetahui riwayat imunisasinya
4. Lain-lain :-
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Simbol Genogram:
: Laki-laki : Garis Keturunan
: Perempuan : Garis Pernikahan
: Klien : Meninggal

Keterangan:
G1 : Generasi pertama Kakek dan Nenek klien dari ayah , yang sudah lama
Meninggal karena faktor usia
G2 : Generasi kedua merupakan Ayah dan Ibu klien
G3 : Klien merupakan anak ketiga dari 7 bersaudara. Saat ini klien memiliki
riwayat penyakit Demam Thypoid.
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping
Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat kembali beraktivitas seperti
biasanya
3. Faktor stressor
Klien merasa cemas terhadap penyakit yang dialaminya
4. Konsep diri
Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap perawatan dan
pengobatannya
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien mengetahui tentang penyakit yang sedang dialaminya
6. Adaptasi
Klien dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitar
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan anggota
keluarganya
8. Hubungan dengan masyarakat
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat di
lingkungannya
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Klien dapat merespon dengan baik jika ada yang mengajaknya bicara, klien
juga dapat berkomunikasi dengan perawat serta dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh perawat.
10. Aktivitas sosial
Sebelum sakit, hubungan klien dengan lingkungan sekitar sangat baik, klien
juga sering mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial di
masyarakat
11. Bahasa yang sering digunakan
Klien berkomunikasi menggunakan bahasan Indonesia
12. Keadaan lingkungan
Klien mengatakan, sebelum masuk rumah sakit klien tinggal di tempat yang
bersih
13. Kegiatan keagamaan
Klien mengatakan selalu beribadah sholat lima waktu
14. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan bahwa penyakit yang di alami ini adalah cobaan dari Allah
SWT dan klien ikhlas menjalaninya, klien juga mengatakan selalu berdoa
kepada Allah untuk kesembuhan penyakitnya.
VI. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum masuk RS : Klien makan 3x sehari, nafsu makan baik, tidak ada
pantangan
Setelah masuk RS : Klien mengatakan susah menelan makanannya, tidak ada
nafsu makan dan hanya bisa memakan 2 sendok dari makanan yang diberikan
2. Minum
Sebelum masuk RS : Klien minum ± 2 L/hari
Setelah masuk RS : Klien minum ± 2 L/hari,
3. Tidur
Sebelum masuk RS : Klien tidur teratur ± 8 jam/hari, tidak ada gangguan tidur,
keadaan klien saat bangun tidur yaitu segar
Setelah masuk RS : Klien tidur < 8 jam/hari, kadang tidurnya enak, kadang
tidak
4. Eliminasi Fekal/BAB
Sebelum masuk RS : Klien BAB 1x sehari, namun sejak 1 minggu lalu klien
BAB encer
Setelah masuk RS : Klien BAB 1x sehari, BAB encer
5. Eliminasi Urine/BAK
Sebelum masuk RS : Klien BAK 4-5 x sehari, tidak menggunakan alat bantu
Setelah masuk RS : Klien BAK 3-2 x sehari, tidak menggunakan alat bantu
6. Aktivitas dan Latihan
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan mandiri dalam beraktivitas sehari-hari,
klien jarang melakukan olahrga
Setelah masuk RS : Klien mampu melakukan aktivitas tapi masih lemah
7. Personal Hygiene
Sebelum masuk RS : Klien mandi 2 x dalam sehari
Setelah masuk RS : Klien mandi 2x dalam sehari dibantu sama keluarganya.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Hari Senin, 25 September 2023, pukul 08.30
1. Keadaan Umum
a. Kehilangan BB : Klien mengalami penurunan berat badan sebanyak
2 kg
b. Kelemahan : Klien tampak lemah
c. Perubahan mood :-
d. Vital sign : TD = 110/80 mmHg
S = 39,8oC
N = 88 x/menit
R = 18 x/menit
IMT = 23,44
e. Tingkat kesadaran : Composmentis
f. Ciri-ciri tubuh : Warna kulit coklat, rambut berwarna hitam
2. Head to toe
o Kulit/integument:
- Inspeksi: Kulit klien berwarna coklat, tampak bersih, tidak terdapat lesi
- Palpasi: Turgor baik, tidak ada edema
o Kepala dan rambut:
- Inspeksi: Kepala klien berbentuk bulat, tidak ada lesi, rambut dan kulit
kepala tampak bersih, rambut berwarna hitam
- Palpasi: Tidak ada pembengkakan atau benjolan pada kepala, tidak ada
nyeri tekan
o Kuku:
- Inspeksi: Kuku tampak bersih, bentuknya normal
- Palpasi: Aliran darah kuku normal < 3 detik
o Mata/penglihatan:
- Inspeksi: Mata lengkap dan simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak
anemis, sklera ikterik tidak ada
o Hidung/penghiduan:
- Inspeksi: Hidung klien simetris kiri dan kanan, warna sama dengan
warna kulit lainnya, tidak ada lesi
- Palpasi: Tidak ada bengkak dan nyeri tekan
o Telinga/pendengaran:
- Inspeksi: Daun telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada benda asing,
tidak ada tanda-tanda infeksi
- Palpasi: Tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan
o Mulut dan gigi:
- Inspeksi: Bentuk mulut normal, bibir tampak pucat dan kering, tidak ada
lesi, gigi lengkap, tidak ada perdarahan atau radang gusi, lidah kotor,
berwarna putih dan ujung lidah tanpak merah muda
o Leher:
- Inspeksi: Warna sama dengan kulit lain, bentuk simetris, tidak ada lesi
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid
dan tidak teraba adanya benjolan
o Dada:
- Inspeksi: Bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak terdapat lesi
- Palpasi: Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan pada dada
- Perkusi: Bunyi sonor pada seluruh lapang paru
- Auskultasi: Bunyi napas vesikuler
o Abdomen:
- Inspeksi: Simetris kiri dan kanan, warna abdomen sama dengan warna
kulit lain, tidak terdapat lesi
- Auskultasi: Didapatkan bising usus 11 x/menit
- Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen
- Perkusi: bunyi timpani
o Perineum dan Genitalia: Tidak dilakukan pengkajian pada area perineum
dan genitalia
o Ekstremitas atas dan bawah:
- Inspeksi: Ekstremitas atas dan bawah simetris kanan dan kiri, integritas
kulit baik, ROM aktif, kekutan otot penuh
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya massa

3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Urin, Tubex TF
Tanggal Pemeriksaan : 23 Oktober 2023

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Kreatinin 1.2 mg/dL


SGPT 21 U/L
0-3(Negatif)/4-
Tubex TF Positif Skala 6
10(Positif)
b. Pemeriksaan Darah
Tanggal Pemeriksaan : 23 Oktober 2023

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


WBC 8.7 103 /µL 4.0-9.0
RBC 4.13 106 /µL 3.76-5.70
HGB 11.8 g/dL 12.0-18.0
HCT 34.4 % 33.5-52.0
MCV 83.3 fL 32.0-92.0
MCH 28.6 pg 28.0-32.0
MCHC 34.3 g/dL 31.0-35.0
RDW-CV 13.2 % 11.6-14.0
RDW-SD 44. 0 fL 39.0-46.0
PLT 275 103 /µL 150-350

4. Penatalaksanaan Medis

Nama Obat Dosis Kegunaan


Ringer Laktat IVFD 20 tpm Tujuan pemberian infus ringer laktat untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang serta
meningkatkan diuresis, yaitu penambah cairan kencing
(urine), baik pada individu dewasa maupun anak-anak
Ceftriaxone 3 gr/24 jam/iv Ceftriaxone di gunakan untuk mengobati infeksi
bakteri di berbagai bagian tubuh. Obat ini termasuk
golongan obat yang banyak orang kenal sebagai
antibiotik sefalosporin. Cara kerjanya adalah dengan
membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya.
Paracetamol 1 gr/8 jam/iv Obat paracetamol atau acetaminophen memiliki
manfaat utama, yaitu untuk meredakan rasa nyeri dan
menurunkan demam. Selain itu, obat ini juga bisa
digunakan untuk mengatasi berbagai macam keluhan
kesehatan lainnya
Metoclopamid 1 amp/IV Metoclopramide adalah obat yang digunakan untuk
meredakan mual dan muntah. Obat ini dapat
digunakan pada penderita penyakit asam lambung atau
pada pasien yang menjalani operasi, kemoterapi, atau
radioterapi
VIII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN

Salmonella Typhi

Saluran Pencernaan

Lambung Usus halus

Dimusnahkan oleh Jaringan limfoid plaque penyeri


asam lambung

Lamina profia

Kelenjar limfe mesentaria

Aliran darah

Organ RES (hati dan limfa)

Kuman difagosit Inflamasi

Mati Endotoksin

Penurunan nafsu makan Demam

Mual Muntah Hipertermia

Risiko Defisit Nutrisi


PROSES KEPERAWATAN

ANALISA DATA
Nama : Ny. R No. RM : 251665
Umur : 29 tahun Dx. Medis : Demam Thypoid
Ruang Rawat : Ar-Rahman Alamat :Jl. Inspeksi PAM

DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS: Salmonella Thypi Hipertermia
Klien mengatakan demam sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Demam
Saluran pencernaan
dan menggigil memberat pada malam
hari
DO: Usus halus
- KU: Lemah
- Kulit klien teraba hangat
- Hasil pemeriksaan TTV: Inflamasi
TD = 110/80 mmHg
S = 39,8oC
N = 88 x/menit Demam
R = 18 x/menit
Hipertermia
DS: Salmonella Thypi Risiko Defisit
- Klien mengatakan nafsu Nutrisi
makannya menurun selama sakit
DO: Saluran pencernaan
- Klien nampak lemah
- Hasil pemeriksaan TTV:
TD = 110/80 mmHg Usus halus
S = 39,8oC
N = 88 x/menit
R = 18 x/menit Inflamasi
IMT = 23,44
Penurunan nafsu makan

Risiko defisit nutrisi


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. R No. RM : 251665


Umur : 29 tahun Dx. Medis : Demam Thypoid
Ruang Rawat : Ar-Rahman Alamat :Jl. Inspeksi PAM

No Diagnosa Keperawatan RENCANA


Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan Rasional Tindakan
Hasil
1. Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia 1. Untuk mengetahui perkembangan
dengan proses penyakit keperawatan selama 3x24 Tindakan kesehatan pasien dan memudahkan
ditandai dengan suhu jam, diharapkan Observasi pemberian terapi
tubuh diatas normal, Termoregulasi Membaik 1. Identifikasi penyebab hipertermia 2. Untuk mengetahui adanya perubahan
takipnea, kulit terasa dengan kriteria hasil : 2. Monitor suhu tubuh suhu tubuh
hangat 1. Menggigil menurun Terapeutik 3. Untuk menurunkan suhu tubuh pasien
2. Suhu tubuh membaik 3. Longgarkan atau lepaskan 4. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi
3. Suhu kulit membaik pakaian 5. Untuk mengembalikan energy
4. Berikan cairan oral 6. Untuk mempertahankan intake dan
Edukasi output cairan melalui intravena
5. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
2. Risiko Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi 1. Untuk mengetahui status nutrisi
dibuktikan dengan keperawatan selama 3x24 jam, Tindakan terkini pasien serta masalah dalam
kehilangan nafsu diharapkan Status Nutrisi Observasi pemenuhan nutrisi pasien
makan Membaik dengan kriteria 1. Identifikasi status nutrisi 2. Untuk mengetahui jenis makanan
hasil: 2. Identifikasi alergi dan yang dapat menimbulkan alergi
1. Porsi makan yang intoleransi makanan pada pasien dan hambatan pasiem
dihabiskan meningkat Terapeutik dalam pemenuhan nutrisi
2. Berat badan membaik 3. Sajikan makanan secara 3. Menarik minat pasien untuk
3. Indeks massa tubuh (IMT) menarik dan suhu yang sesuai memenuhi kebutuhan nutrisi
membaik Kolaborasi 4. Untuk membantu pasien agar dapat
4. Kolaborasi pemberian menghabiskan porsi makannya
medikasi sebelum makan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama : Ny. R No. RM : 251665


Umur : 29 tahun Dx. Medis : Demam Thypoid
Ruang Rawat : Ar-Rahman Alamat :Jl. Inspeksi PAM

TANGGAL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


23/10/2023 Hipertermia 10.13 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia 12.00
Hasil: Disebabkan oleh proses penyakit (bakteri salmonella thypi) S: Klien mengatakan mengalami
yang menyerang usus halus demam dan menggigil
10.18 2. Memonitor suhu tubuh O:
Hasil: Suhu: 39,8oC - Klien tampak lemah
10.21 3. Melonggarkan atau melepaskan pakaian - Hasil pemeriksaan TTV:
Hasil: Klien merasa nyaman menggunakan pakaian longgar TD = 110/80 mmHg
10.25 4. Memberikan cairan oral S = 39,8oC
N = 88 x/menit
Hasil: Menganjurkan klien minum air putih 500-1000 cc perhari R = 18 x/menit
10.25 5. Menganjurkan tirah baring A: Masalah Hipertermia belum
Hasil: Klien terlihat rileks teratasi
10.30 6. Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena P: Lanjutkan intervensi
Hasil: Pemberian infus RL 20 tpm/IVFD, Paracetamol 1 gr/IVFD 1. Monitor suhu tubuh
2. Berikan cairan oral
3. Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit
23/10/2023 Risiko Defisit 10.40 1. Mengidentifikasi status nutrisi 12.00
Nutrisi Hasil: Klien mengatakan kurang nafsu makan selama S: Klien mengatakan tidak nafsu makan
10.44 sakit O: Klien nampak lemas
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan - Hasil pemeriksaan TTV:
10.48 Hasil: Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap TD = 110/80 mmHg
makanan S = 39,8oC
N = 88 x/menit
11.30 3. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang R = 18 x/menit
sesuai IMT = 23,44

Hasil: Pasien nampak tidak selera makan A: Risiko defisit nutrisi belum teratasi

4. Berkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan P: Lanjutkan intervensi


11.50
Hasil: Klien diberikan obat Lansoprazole 30 mg/iv 1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Menyajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
3. Berkolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan

24/10/2023 Hipertermia 08.10 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia 12.00


Hasil: Disebabkan oleh proses penyakit (bakteri S: Klien mengatakan demam berkurang
salmonella thypi) yang menyerang usus halus dan tidak menggigil
08.14 2. Memonitor suhu tubuh O:
Hasil: Suhu: 37,2oC - KU: Baik
08.16 3. Melonggarkan atau melepaskan pakaian - Hasil pemeriksaan TTV:
Hasil: Klien merasa nyaman menggunakan pakaian TD = 110/80 mmHg
longgar S = 37,2oC
N = 84 x/menit
08.20 4. Memberikan cairan oral R = 20 x/menit
Hasil: Menganjurkan klien minum air putih 500-1000 cc A: Masalah Hipertermia teratasi
perhari P: Pertahankan Intervensi
08.24 5. Menganjurkan tirah baring
Hasil: Klien terlihat rileks
08.30 6. Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
Hasil: Pemberian infus RL 20 tpm/IVFD, Paracetamol 1
gr/IVFD
24/10/2023 Risiko Defisit 08.44 1. Mengidentifikasi status nutrisi 12.00
Nutrisi
Hasil: Klien makan hanya separuh dari porsi yang S: Klien mengatakan makan 3x dalam
disediakan sehari namun porsinya tidak dihabiskan
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan O: KU: Baik
08.48
Hasil: Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap - Hasil pemeriksaan TTV:
makanan TD = 110/80 mmHg
08.53 3. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang S = 39,8oC
N = 88 x/menit
sesuai R = 18 x/menit
Hasil: Nampak makanan yang diberikan dengan suhu IMT = 23,44
yang sesuai A: Risiko defisit nutrisi belum teratasi

11.00 4. Berkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan P: Lanjutkan intervensi

Hasil: Klien diberikan obat Lansoprazole 30 mg/iv 1. Mengidentifikasi status nutrisi


2. Menyajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
3. Berkolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
25/10/2023 Hipertermia 08.10 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia 12.00
Hasil: Disebabkan oleh proses penyakit (bakteri S: Klien mengatakan demam berkurang
salmonella thypi) yang menyerang usus halus dan tidak menggigil
08.14 2. Memonitor suhu tubuh O:
Hasil: Suhu: 36,2oC - KU: Baik
08.16 3. Melonggarkan atau melepaskan pakaian - Hasil pemeriksaan TTV:
Hasil: Klien merasa nyaman menggunakan pakaian TD = 110/80 mmHg
longgar S = 36,2oC
N = 84 x/menit
08.20 4. Memberikan cairan oral R = 20 x/menit
Hasil: Menganjurkan klien minum air putih 500-1000 cc A: Masalah Hipertermia teratasi
perhari P: Pertahankan Intervensi
08.24 5. Menganjurkan tirah baring
Hasil: Klien terlihat rileks
08.30 6. Berkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
Hasil: Pemberian infus RL 20 tpm/IVFD, Paracetamol 1
gr/IVFD
25/10/2023 Risiko Defisit 08.44 1. Mengidentifikasi status nutrisi 12.00
Nutrisi
Hasil: Klien makan hanya separuh dari porsi yang S: Klien mengatakan makan 3x dalam
disediakan sehari namun porsinya tidak dihabiskan
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan O: KU: Baik
08.48
Hasil: Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap - Hasil pemeriksaan TTV:
makanan TD = 110/80 mmHg
08.53 3. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang S = 39,8oC
N = 88 x/menit
sesuai R = 18 x/menit
Hasil: Nampak makanan yang diberikan dengan suhu IMT = 23,44
yang sesuai A: Risiko defisit nutrisi belum teratasi
11.00 4. Berkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan P: Lanjutkan intervensi
Hasil: Klien diberikan obat Lansoprazole 30 mg/iv 1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Menyajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
3. Berkolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan

Anda mungkin juga menyukai