Anda di halaman 1dari 30

ETIKA PENELITIAN

Yogi Pasidri
PPDS Tahap Basic Periode Januari 2022
Pembimbing: Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH
What makes a good researcher ?

GOOD SCIENCE GOOD ETHICS

• Problem selection • Fair subject selection


• SMART objectives • Favorable risk-benefit ratio
• Proper methodology • Independent review
• Proper analysis • Informed consent
PRINSIP DASAR

Menghormati martabat manusia dan hak


masyarakat
• Menghormati manusia mempunyai hak otonomi
• Menghormati privasi dan konfidensialitas
• Menghargai hak kekayaan kultural sebagai bukti
penghormatan martabat manusia
• Melindungi hak pada kalangan keterbatasan
kemampuan untuk mengambil keputusan
Prinsip Berbuat Baik (Beneficence)
• Berbuat baik
• Mengusahakan manfaat semaksimal
mungkin
• Minimalisir kerugian  Do No Harm
Prinsip Keadilan (Justice)
• Wajib memperlakukan setiap orang
secara adil bedasarkan
keterlibatannya dalam penelitian
Integritas Keilmuan
• Menjunjung tinggi objektivitas dan
kebenaran
• Wajib menghindari plagiasi
Prinsip kepercayaan dan tanggung jawab

• Membangun kepercayaan dengan mitra


peneliti, partisipan dan semua yang
terlibat
• Memperhatikan budaya dan dampak
penelitian terhadap masyarakat
Prinsip Keterbukaan
• Terbuka mengenai deskripsi dan
tujuan penelitian kepada partisipan
Etika dalam Penelitian

Merupakan upaya mencari kebenaran terhadap


fenomena demi pengembangan ilmu pengetahuan dan
kesejahteraan manusia.
Merupakan pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian

Berfokus pada tanggung jawab peneliti untuk menjadi


peneliti yang jujur dan menghormati semua individu
yang dipengaruhi oleh penelitian atau laporan hasil
penelitian
Pentingnya Etika Penelitian
Sebagai rasa menghargai kepada individu yang ikut
andil dalam penelitian

Memastikan tidak ada tuntutan yang tidak aman dan


tidak mempertimbangkan kondisi sampel dari peneliti

Penyebaran pengetahuan yang cukup kepada semua


pihak

Memberlakukan standar umum pada penelitian

Sebagai norma dan ekspektasi pada setiap kegiatan


penelitian
Latar Belakang Etika Penelitian
Universal Declaration of Human Rights 1948
The International Convenant on Civil and Political Rights
1966 Pasal 7
“No one shall be subjected to torture or to cruel, inhuman and
degrading treatment or punishment. In particular, no one shall
be subjected without his free consent to medical or scientific
experimentation”

the Declaration of Helsinki 1964 tentang Ethical Principles


for Medical Research Involving Human Subjects.

Merupakan dokumen fundamental internasional tentang etik


penelitian kesehatan yang mengikutsertakan relawan manusia
sebagai subyek penelitian
Masalah Utama pada Etika

Pembekalan
Informed sebelum
Penipuan
consent kegiatan
penelitian

Hak untuk Risiko dan


mengundurkan Kerahasiaan keamanan
diri penelitian
Tanggung jawab Peneliti
 Dalam kegiatan penelitian, para peneliti mempunyai dua
tanggung jawab etik:

 Memastikankesejahteraan dan martabat individu, baik


manusia maupun bukan yang berpartisipasi dalam penelitian

 Memastikan pelaporan hasil penelitian kepada publik adalah


jujur dan akurat
Peraturan Etika Penelitian di Indonesia

Peraturan Kepala
Kode Etik & Kode Perilaku
Lembaga Ilmu
Peneliti tahun 2018 oleh
Pengetahuan Indonesia
Himpunan Peneliti
Nomor 06/E/2013 tentang
Indonesia (HIMPENINDO)
Kode Etika Peneliti
Peraturan Etika Penelitian Kesehatan
di Indonesia
• BAB IV Bagian ke 7 UU No.23 th 1992 tentang kesehatan dan digabung dg
pengembangan kesehatan (LITBANGKES) Pasal 69, 70.
• PP RI No. 39 tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
• Kepmenkes No. 1333/Menkes/SK/X/2002, Persetujuan Penelitian Kesehatan Thd
Manusia
• Kepmenkes No.1334/Menteri Kesehatan/SK/2002 tentang Komisi Nasional Etik
Penelitian Kesehatan (KNEPK)
• Kepmenkes No. 1031/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Nasional Etik
Penelitian Kesehatan
• Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan tahun 2011
• Permenkes No. 7 tahun 2016 tentang Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Nasional (KEPPKN)
Kode Etik Penelitian

Aturan dan norma yang dijadikan pedoman dalam


melaksanakann tugas atau fungsi semua orang yang
terlibat dalam sebuah organisasi
Fungsi Kode Etik dalam Penelitian

Sebagai bagian ilmu


pengetahuan dan
Membangun iklim
teknologi untuk
penelitian yang sehat
memajukan ilmu
dan bermartabat
pengetahuan yang
sudah ada
Kode Etik Peneliti

Kode Etik penelitian

Kode etik berperilaku

Kode etik penulisan


Kode Etik Penelitian

Peneliti membaktikan diri dalam pencarian kebenaran ilmiah untuk


memajukan pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi
bagi peningkatan kesejahteraan manusia (Kritis, logis, empiris)

Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang


diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan
kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan
penelitiannya, bertujuan pada HAM dengan kebebasan mendasarnya

Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung


jawab terutama dalam pemanfaatannya dan mensyukuri nikmat
tersedianya sumber daya keilmuan baginya
Kode Etik Berperilaku

Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani dan


berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya

Peneliti menghormati objek penelitian manusia, sumber daya alam


hayati dan non hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan kodrat
dan karakter objek penelitiannya tanpa diskriminasi dan tanpa
menimblkan rasa merendahkan sesama makhluk ciptaan Tuhan
Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik dan saran dari
sesama peneliti terhadap proses dan hasil penelitian yang diberinya
kesempatan dan perlakuan timbal balik dan setimpal saling menghormati
melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang
obyektif
Kode Etik Penulisan

 Peneliti mengelola, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara


bertanggung jawab, cermat dan seksama

 Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman


pemahaman ilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya,
disampaikan ke dunia ilmu pengetahuan pertama kali dan sekali tanpa mengenal
duplikasi atau berganda atau berulang-ulang

 Penelitian memberikan pengakuan melalui


 Penyertaan sebagai penulis pendamping
 Melalui pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain dan/atau
 Dalam bentuk ucapan terima kasih yang tulus kepada peneliti yang memberikan
sumbangan berarti dalam penelitiannya dan mengikuti dari dekat jalannya penelitian
tersebut
Pelanggaran Kode
Etik Penelitian
Pertentangan kepentingan:
Antara kepentingan memelihara integritas ilmiah dengan
kepentingan tertentu, sehingga diragukan untuk berlaku
jujur.

Perilaku buruk:
Perilaku tidak jujur dalam penelitian maupun perilaku
curang sebagai peneliti, sehingga diragukan kebenaran
proses dan/atau hasil penelitiannnya.
Pelanggaran Etika pada
Publikasi Ilmiah
 Plagiarism and self plagiarism
 Research fraud : fabrikasi dan falsifikasi data
 Memanfaatkan data bukan dari sumber asal
 Salami slincing: Penggunaan data secara berulang pada dua
artikel
 Pelanggaran hak kepenulisan (ghost writer, guest, and gift
authorship), ownership, dan ucapan terima kasih
 Publikasi ganda
 Konflik kepentingan
Plagiarisme

 Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh


atau mencoba memperoleh kredit untuk suatu karya ilmiah dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak
lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai
Self-Plagiarism
 Mengakui karya sendiri yang pernah diterbitkan sebagai karyanya yang
baru, tanpa mencantumkan sitasinya.

 Ada sebagian atau seluruh isi karya ilmiah yang telah diterbitkan
sebelumnya, dituliskan kembali oleh penulisnya pada karya ilmiah
berikutnya tanpa sistem penulisan rujukan yang baku

Plagiator:
 pelaku plagiat, dapat bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok,
atau atas nama suatu badan
Fraud
 Fraud adalah suatu kejahatan penipuan yang bertujuan untuk
memberi keuntungan (financial) kepada si penipu
“G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells”

 The National Health Care Anti-Fraud Association memperkirakan


healthcare fraud menghabiskan sekitar 3 – 10 % dari total dana
kesehatan tahunan
Fabrikasi dan
Falsifikasi
 Fabrikasi:
 suatu tindakan membuat data atau hasil yang tidak benar kemudian
dicatat dan dilaporkan.

 Falsifikasi
 praktek menghilangkan atau mengubah (manipulasi) materi,
peralatan, data, atau proses penelitian sedemikian rupa sehingga
hasil penelitian menjadi tidak akurat dalam data penelitian.
Salami Slincing
 Membagi hasil penelitian menjadi beberapa penulisan
• Pembaca tidak dapat menangkap hasil penelitian secara
signifikan
• Menyulitkan peneliti lain dalam membuat kesimpulan dalam
satu pandangan

Salami slincing diperbolehkan dalam kasus :


• Penelitian sangat besar sehingga meliputi beberapa kelompok
penelitian dari berbagai multidisiplin
• Disebutkan bahwa terdapat beberapa publikasi yang
memberikan efek pada penelitian tersebut
Komite Etik

 Institutional Review Board


Komite yang dibentuk untuk menerima, memantau, dan mengkaji penelitian
biomedis dan perilaku yang melibatkan manusia dengan tujuan melindungi hak
dan kesejahteraan subyek penelitian.

Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI-RSCM


Mengkaji usulan penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika FKUI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai