Yogi Pasidri
PPDS Tahap Basic Periode Januari 2022
Pembimbing: Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH
What makes a good researcher ?
Pembekalan
Informed sebelum
Penipuan
consent kegiatan
penelitian
Peraturan Kepala
Kode Etik & Kode Perilaku
Lembaga Ilmu
Peneliti tahun 2018 oleh
Pengetahuan Indonesia
Himpunan Peneliti
Nomor 06/E/2013 tentang
Indonesia (HIMPENINDO)
Kode Etika Peneliti
Peraturan Etika Penelitian Kesehatan
di Indonesia
• BAB IV Bagian ke 7 UU No.23 th 1992 tentang kesehatan dan digabung dg
pengembangan kesehatan (LITBANGKES) Pasal 69, 70.
• PP RI No. 39 tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
• Kepmenkes No. 1333/Menkes/SK/X/2002, Persetujuan Penelitian Kesehatan Thd
Manusia
• Kepmenkes No.1334/Menteri Kesehatan/SK/2002 tentang Komisi Nasional Etik
Penelitian Kesehatan (KNEPK)
• Kepmenkes No. 1031/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Nasional Etik
Penelitian Kesehatan
• Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan tahun 2011
• Permenkes No. 7 tahun 2016 tentang Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Nasional (KEPPKN)
Kode Etik Penelitian
Perilaku buruk:
Perilaku tidak jujur dalam penelitian maupun perilaku
curang sebagai peneliti, sehingga diragukan kebenaran
proses dan/atau hasil penelitiannnya.
Pelanggaran Etika pada
Publikasi Ilmiah
Plagiarism and self plagiarism
Research fraud : fabrikasi dan falsifikasi data
Memanfaatkan data bukan dari sumber asal
Salami slincing: Penggunaan data secara berulang pada dua
artikel
Pelanggaran hak kepenulisan (ghost writer, guest, and gift
authorship), ownership, dan ucapan terima kasih
Publikasi ganda
Konflik kepentingan
Plagiarisme
Ada sebagian atau seluruh isi karya ilmiah yang telah diterbitkan
sebelumnya, dituliskan kembali oleh penulisnya pada karya ilmiah
berikutnya tanpa sistem penulisan rujukan yang baku
Plagiator:
pelaku plagiat, dapat bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok,
atau atas nama suatu badan
Fraud
Fraud adalah suatu kejahatan penipuan yang bertujuan untuk
memberi keuntungan (financial) kepada si penipu
“G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells”
Falsifikasi
praktek menghilangkan atau mengubah (manipulasi) materi,
peralatan, data, atau proses penelitian sedemikian rupa sehingga
hasil penelitian menjadi tidak akurat dalam data penelitian.
Salami Slincing
Membagi hasil penelitian menjadi beberapa penulisan
• Pembaca tidak dapat menangkap hasil penelitian secara
signifikan
• Menyulitkan peneliti lain dalam membuat kesimpulan dalam
satu pandangan