Anda di halaman 1dari 11

Kelompok I

CODES AND Asmawati (N012231002)

POLICIES Aderia Angriawan (N012231014)

Khairiyah (N012231033)
Research and Publication Etics
Riski Resawan (N012231044)
MIND MAPING OF CONTENT
1. Kode Etik dan Kebijakan Penelitian

2. Komite Kode Etik


3. Kode Etik Internasional

4. Persyaratan Seorang Peneliti


• Respect For Person : Menghormati
harkat dan martabat manusia,
Kode etik dan kebijakan menghormati privasi dan kerahasiaan
dalam penelitian adalah subyek penelitian
seperangkat aturan dan
prinsip yang harus diikuti • Justice (Keadilan ) : semua subjek
penelitian harus diperlakukan dengan
oleh peneliti dalam
baik sehingga terdapat keseimbangan
melakukan penelitian. antara manfaat dan risiko yang dihadapi
Prinsip kode etik dalam oleh subjek penelitian
penelitian meliputi:
• Beneficence : Memperhitungkan
manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia dan tidak mencelakakannya.
Kode etik dalam penelitian memastikan
integritas, keadilan, dan perlindungan
subjek penelitian. Regulasi tersebut juga
melindungi hak cipta dan keabsahan hasil
penelitian. Pengembangan kode etik perlu
didasarkan pada bukti ilmiah dan
konsultasi melibatkan para pakar
dalam bidangnya.

Kolaborasi antara peneliti, lembaga penelitian,


dan masyarakat sangat penting dalam
mengembangkan kode etik yang relevan dan
efektif.
Pembuat etik

Berbagai organisasi telah memainkan peran


penting dalam pengembangan dan penerapan
pedoman etika di seluruh universitas, lembaga
pendanaan, penerbit, dan institusi. Universitas
dan lembaga penelitian membentuk entitas
administratif independen yang disebut komite
etik (EC) atau dewan peninjau kelembagaan
(IRB).
Anggota Komite Etik

• Individu dengan keahlian ilmiah tertentu/spesifik


•Individu yang tidak berafiliasi dengan organisasi yang
memberikan dana penelitian atau yang melakukan penelitian
itu sendiri untuk menjamin independensi.
• Individu yang memiliki multidisiplin ilmu
• Anggota komite paling sedikit terdiri atas 5 orang dengan
memperhatikan keahlian, kesetaraan gender, usia, dan
pengalaman dalam bidang etik penelitian kesehatan untuk
menjamin mutu saat berdiskusi
KOMITE ETIK

Pembuat aturan dan kebijakan bertanggung


jawab mengembangkan kerangka hukum dan
pedoman yang memastikan etika dalam Komite etik bertanggung jawab untuk
penelitian dan pengembangan
melindungi hak dan kesejahteraan subyek
manusia yang terlibat dalam studi klinis

Komite etik adalah suatu unit yang


bertugas untuk melakukan kajian
etik/aturan terhadap setiap protocol Komite etik tidak hanya meninjau protokol
penelitian yang diajukan oleh seorang tetapi juga memastikan kepatuhan terhadap
peneliti kode etik yang diperlukan, sehingga
meminimalkan risiko apa pun terhadap
subjek yang terlibat
KODE ETIK INTERNATIONAL

• Code of Ethics from the International Sociological Association


• UNESCO
• Declaration of Hilsinki
• CIOMS
• Nuremberg Code
• Singapore Statement on Research Integrity
• CH Guidelines
KODE ETIK INTERNATIONAL

Nuremberg Code Declaration of Helsinki


Keikutsertaan subyek dalam penelitian harus Hak untuk memanfaatkan hasil penelitian,
berdasarkan persetujuan sukarela,bermanfaat Peneliti harus berhati-hati dalam
bagi masyarakat banyak, berlandasan ilmiah, mengambil langkah khusus jika
dan dilaksanakan oleh yang ahli di bidangnya penelitiannya dapat merusak lingkungan,
Penelitian dirancang melalui protokol
tertulis dan rinci
CIOMS
CIOMS mengadopsi seluruh substansi
Code of Ethics from the International
yang terkandung dalam deklarasi Helsinki.
Sociological Association
CIOMS dipakai secara luas sebagai acuan
Menegaskan perlindungan hak asasi
dalam menyusun panduan etik penelitian
manusia dan kesejahteraan setiap relawan
oleh berbagai kalangan, termasuk di
manusia yang ikut serta sebagai subyek
indonesia
dalam penelitian kesehatan
Persyaratan dari Seorang Peneliti

• Integritas
• Honesty • Legality
• Objectivity • Confidentiality
• Competence • Non-discrimination
• Carefulness • Responsibility
• Opennes
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai