Disusun oleh:
Laila Qothrunnada
P1337420619042
2A3 Reguler
A.Definisi
a. Perilaku Sehat Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan
aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
B. Tujuan PHBS
C. Sasaran PHBS
a. Sasaran primer
Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya atau
b. Sasaran sekunder
Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang bermasalah
misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader tokoh agama, tokoh
c. Sasaran tersier
Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam atau
misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat dll.
2. Tatanan Sekolah
PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru,
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
Merupakan upaya memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan
kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif. Manfaat PHBS di tempat kerja diantaranya
masyarakat di sekitar tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta
lingkungan di sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih, indah, dan sehat.
4. Tempat-tempat umum
Merupakan sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta, atau perorangan yang
digunakan untuk kegiatan masyarakat, seperti sarana pariwisata, transportasi umum, sarana
ibadah, sarana olahraga, sarana, perdagangan, dsb. Disini kita berupaya untuk
mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan
perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti
rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. Sehingga dapat memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu mempraktikkan hidup
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan
ber-PHBS.
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi
1. Gerakan Pemberdayaan
sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari
tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
yang diperkenalkan (aspek practice). Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan
2. Binasuasana
Binasuasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota
masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong
untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimana pun ia berada (keluarga di
rumah, orangorang yang menjadi panutan/idolanya, kelompok arisan, majelis agama, dan
lain-lain, dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut.
3. Advokasi
Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Pihak-pihak yang
terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan sebagai penentu
kebijakan pemerintahan dan penyandang dana pemerintah. Juga dapat berupa tokoh-tokoh
masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain-lain yang umumnya
dapat berperan sebagai penentu ”kebijakan” (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai
E. Manajemen PHBS
4) Pelatihan PHBS
5) Lokakarya PHBS
6) Pertemuan koordinasi dengan memanfaatkan forum yang sudah berjalan baik resmi
DAFTAR PUSTAKA
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/10-indikator-perilaku-hidup-bersih-
dan-sehat. (Diunduh pada 31 Agustus 2021)