Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN

Hari : Selasa
Tanggal : 28 November 2023
Waktu : 09.00- Selesai
Tempat : Puskesmas Palmerah
Acara : Sosialisasi Penyakit Malaria
Peserta Kegiatan : Koordinator Jumantik se-Kecamatan Palmerah

A. BAHASAN MATERI RAPAT


1. Sambutan pembukaan
2. Penyampaian informasi mengenai malaria
3. Identifikasi gejala malaria
4. Upaya pencegahan dan deteksi dini malaria
5. Tanya jawab dan diskusi
6. Penutup
1. Pengertian Penyakit Malaria
Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Malaria disebabkan
oleh infeksi parasit plasmodium, di dalam tubuh manusia parasit Plasmodium akan
berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Malaria
ditularkan melalui gigitan nyamuk. Tidak ditularkan dari kontak fisik manusia ke
manusia.
Ciri Penyakit Malaria : Anopheles memiliki bentuk tubuh yang panjang dan
terbagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala, dada (toraks), dan perut. Saat hinggap di kulit
manusia, posisi nyamuk Anopheles biasanya miring sekitar 45 derajat, berbeda
dengan nyamuk kebanyakan. Nyamuk Anopheles juga biasanya berwarna
kekuningan.
Parasit Penyebab Malaria : Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae, Plasmodium ovale. Dari keempat jenis parasit penyebab
malaria tersebut, hanya dua jenis parasit yang paling banyak ditemukan kasusnya di
Indonesia yaitu Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.
2. Siklus Hidup Plasmodium
Siklus hidup plasmodium terjadi pada tubuh nyamuk betina Anopheles yang
menjadi vektornya (fase seksual) dan tubuh manusia (fase aseksual).
Fase seksual (Dalam Tubuh Nyamuk) --> Fase ini terjadi pada tubuh nyamuk, dimulai
sejak nyamuk menghisap darah manusia yang sudah terinfeksi plasmodium,
plasmodium dalam bentuk gametosit masuk seiring dengan darah yang dihisap dari
tubuh manusia.
Fase Aseksual (Dalam Tubuh Manusia)
3. Tanda Gejala
Terjadi sekitar 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Tanda gejala biasanya Nyeri
Kepala, Dingin (Menggigil), Demam Tinggi, Mual, Muntah, Diare, Pegal – pegal,
Memiliki Riwayat Perjalanan ke Daerah Endemis Malaria.
Penanganan dimulai dengan diagnosa malaria melalui pemeriksaan: -
mikroskopis (sediaan darah malaria) dan tes diagnostic cepat (RDT – Rapid
Diagnostic Test).
Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis di Puskesmas/lapangan/
rumah sakit/laboratorium klinik untuk menentukan:
 Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
 Spesies dan stadium plasmodium.
 Kepadatan parasit/jumlah parasite
Tes diagnostic cepat (RDT – Rapid Diagnostic Test).
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria dengan
menggunakan metode imunokromatografi. Menentukan positif atau negative malaria
secara cepat tapi tidak bisa sebagai acuan pengobatan.
4. Pencegahan Malaria
 Gunakan kelambu ketika tidur, pasang kawat kassa
 Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama
beraktivitas
 Hindari menggantung pakaian tak terpakai di dalam rumah karena dapat menjadi
tempat persembunyian nyamuk
 Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan
Mendaur ulang barang bekas)
 Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET (diethyltoluamide)
5. Sesi Tanya Jawab
a. Pertanyaan dari ibu Yuli RW 10 Kel. Palmerah : Di masyarakat ada nyamuk yang
akan membasmi DBD, apakah nyamuk tersebut berbahaya?
Jawab : Wolbachia adalah bakteri baik di dalam serangga. Wolbachia sudah ada
lama di dalam tubuh serangga tetapi belum terlalu dikembangkan dan
dikembangbiakan. Butuh waktu puluhan tahun untuk meneliti. Wolbachia dapat
memakan virus yang ada di nyamuk Aedes Aegypti sehingga nanti nyamuk Aedes
sudah tidak ada virus di dalam tubuhnya sehingga tidak dapat menularkan ke
manusia.
b. Pertanyaan dari ibu Ade RW 01 Kel. Kemanggisan : Virus malaria bisa bertahan
3 tahun di tubuh manusia? Apa bisa menjadi penyakit Hepatitis?
Jawab : Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus, sedangkan
penyakit malaria dikarenakan plasmodium hal ini tentu berbeda dari sumber
penyakitnya,
c. Pertanyaan dari ibu Tri komariah RW 04 Kel. Kemanggisan : Seberapa bahaya
nyamuk malaria dan hepatitis? Karena sama-sama menyerang hati.
Jawab : penyakit tergantung komplikasi, tergantung kita terkena malaria yang
mana, karena malaria ada banyak jenisnya. Sebenarnya obatnya sudah ada,
cuma karena telat penanganan bisa jadi meninggal. Kalau Hepatitis A bisa lebih
cepat sembuh karena berasal dari makanan, sedangkan Hepatitis B dan C kalau
tidak terkontrol bisa menjadi kanker. Kalau penyakit malaria komplikasinya bisa
lebih akut.
d. Pertanyaan dari ibu Masyanah RW 04 Kel. Palmerah : Saudara saya dari
Lampung terkena penyakit Malaria, seluruh tubuh kuning dan ada pembengkakan
organ, sekarang sudah dirawat di RSCM, saran harus berobat kemana agar bisa
sembuh?
Jawab : adanya pembengkakan organ artinya ada cairan di dalam tubuh itu
tandanya sudah ada komplikasi. Karena sudah ada gangguan, jadi terganggu
protein albumin. Untuk mengeluarkannya hanya dengan bantuan disedot cairan
tersebut. Sarannya ikuti petunjuk dokter dan konsul ke dokter gizi untuk
mengetahui makanan apa yang dapat dikonsumsi agar tidak makin memperparah
penyakit.
B. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penyuluhan mengenai penyakit malaria adalah sebagai berikut:
1. Malaria disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium, di dalam tubuh manusia
parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian
menginfeksi sel darah merah.
2. Parasit Penyebab Malaria : Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae, Plasmodium ovale.
3. Siklus hidup plasmodium terjadi pada tubuh nyamuk betina Anopheles yang
menjadi vektornya (fase seksual) dan tubuh manusia (fase aseksual)
4. Diagnosa malaria melalui pemeriksaan: -mikroskopis (sediaan darah malaria)
dan tes diagnostic cepat (RDT – Rapid Diagnostic Test).
5. Dengan penyuluhan ini, diharapkan peserta menjadi lebih waspada terhadap
penyakit malaria, mengetahui gejala malaria dan dapat merujuk ke fasyankes
terdekat untuk memeriksakan warga yang bergejala.

C. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Koordinator Jumantik menyebarluaskan informasi tentang penyakit malaria ke
kader / warga di wilayahnya.
2. Penemuan kasus aktif penderita malaria menggunakan Rapid Test yang
tersedia di puskesmas

Jakarta, 28 November 2023


Mengetahui, Notulis,
Kepala Puskesmas Palmerah

(dr. Syukur Pelianus T.) (dr.Maria Patricia Abadi)


NIP. 197011152002121002 NIP. 199210292019032014

Anda mungkin juga menyukai