1
lama terinfeksi parasit tersebut. Oleh karena itu, penderita malaria ini akan
mengalami infeksi yang kronis mengalami gangguan fungsi organ ginjal.
Plasmodium Falciparum Malaria yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium falciparum tergolong paling berbahaya karena dapat
menimbulkan berbagai komplikasi, kejang, hingga koma. Malaria jenis ini
menjadi salah satu penyebab kematian akibat malaria tertinggi di dunia.
Dari keempat jenis parasit penyebab malaria tersebut, hanya dua jenis
parasit yang paling banyak ditemukan kasusnya di Indonesia yaitu
Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum.
1. Bagaimana gejala yang akan di rasakan oleh pasien yang terkena malaria?
Setelah nyamuk menggigit gejala mulai muncul 10 hingga 15 hari setelah
tergigit nyamuk. Penderita akan mengalami demam yang menggigil, Sakit
kepala, Berkeringat banya,Lemas, ngilu nglu seluruh badan, Gejala anemia
atau kurang darah, hingga Mual atau muntah
2. Bagaimana upaya yang harus dilakukan pada pasien yang terkena malaria?
diagnosa malaria melalui pemeriksaan fisik dan tes diagnostic cepat (RDT
– Rapid Diagnostic Test). RDT ini dilakukan untuk mendeteksi
keberadaan dan jenis parasit yang ada di tubuh sehingga menyebabkan
malaria. Hasil dari RDT ini juga sangat penting untuk menentukan jenis
pengobatan anti malaria yang akan diberikan kepada penderita. Selain
RDT, terdapat pula pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan darah.
Pemeriksaan ini terdiri dari dua jenis yaitu pemeriksaan tetes tipis hapusan
darah dan pemeriksaan tetes tebal hapusan darah. Pemeriksaan tetes tebal
hapusan darah digunakan untuk mendeteksi Plasmodium sedangkan
pemeriksaan tetes tipis hapusan darah digunakan untuk menentukan
spesies penyebab serta kepadatan parasit. Kelebihan dari pemeriksaan ini
adalah memantau efikasi terapi dan alat-alat yang digunakan untuk
pemeriksaan sederhana sehingga biaya pemeriksaan murah
3. Bagaimana penanganan yang tepat terhadap pasien yang terkena malaria
menurut kacamata dari nakes?
Penanganan malaria meliputi pengobatan harus mengikuti kebijakan
nasional pengendalian malaria di Indonesia. Pengobatan
2
dengan artemisinin-based combination therapy (ACT) hanya boleh
diberikan pada pasien dengan hasil pemeriksaan darah malaria positif.
Pasien rawat inap dengan keadaan umum dan kesadaran baik, telah bebas
demam 3 hari tanpa obat penurun demam dan pemeriksaan parasit negatif
3 kali berturut-turut dengan jarak waktu 12-24 jam, dapat dipulangkan dan
berobat jalan. Tapi kalau terjadi malaria berat pasien harus rawat inap
hingga rujukan jika fasilitas tidak memadai. pada wanita hamil diobati
hanya menggunakan DHP selama 3 hari. Medikamentosa berupa
primaquine, tetracycline, dan doxycycline tidak boleh diberikan untuk
wanita hamil,terapi lini kedua trimester pertama dapat diberikan kombinasi
kina (dosis dewasa) + clindamycin 10 mg/kgBB/kali diberikan 2 kali
sehari. Dosis maksimal clindamycin adalah 300 mg/hari. Yah lebih rumit
jika hamil.
4. Metode pengobatan apa yang harus di berikan pada penderita malaria?
rawat inap dengan keadaan umum dan kesadaran baik, telah bebas demam
3 hari tanpa obat penurun demam dan pemeriksaan parasit negatif 3 kali
berturut-turut dengan jarak waktu 12-24 jam, dapat dipulangkan dan
berobat jalan.
5. Bagaimana upaya yang tepat untuk mengobati penyakit malaria?
Masyarakat yang sudah terjangkit malaria harus dirawat di rumah sakit.
Namun rumah sakit khusus penanganan malaria di Indonesia belum ada,
yang sudah ada di Indonesia adalah rumah sakit khusus menangani
penyakit infeksi seperti rumah sakit Prof Dr Sulianti Saroso di Jakarta dan
rumah sakit milik Universitas Airlangga di Surabaya. Di Indonesia bagian
timur yang memiliki kasus malaria paling tinggi ternyata belum ada rumah
sakit khusus infeksi, sehingga para penderita malaria dirawat di rumah
sakit umum yang ada di daerah tersebut. Akan tetapi di Timika, Papua
terdapat pusat penelitian malaria sehingga diharapkan bisa membantu
dalam penanganan kasus malaria.
6. Bagaimana pendapat anda proses pencegahan penyakit malaria dari
kacamata nakes?
Informan :
3
Proses pencegahan bisa diupayakan dengan sosialisasi, yaitu mengadakan
seminar ke desa desa, kemudian memantau sharing knowlagenya kepada
kelompok kecil kecil dalam rapat RT setelah seminar desa yang tidak
mungkin dapat dihadiri seluruh warga desa. Dalam seminar sosialisasi
gimana menjaga lingkungan denga 3 M, memakai kelambu tidur dan obat
anti nyamuk dan lain lain