Anda di halaman 1dari 71

SURVEILANS

EPIDEMIOLOGI
CAMPAK
OLEH: dr.Hj.LIES CHUSNUL IMAMAH
OKTI MAULITA DEWI
TIM KESEHATAN PUSKESMAS PONDOK BETUNG
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN

I. PENYAKIT CAMPAK

VIRUS CAMPAK
Sangat mudah menular
Pertama kali dikenal abad 7
Sebelum era vaksinasi, pada umumnya anak2 terjangkit
Paramyxovirus (RNA), jenis Morbillivirus, 200nm
Satu jenis antigen
Mempunyai 3 selaput, 2 selaput bermanfaat untuk
penetrasi virus dan hemolisis
Hemagglutinin di permukaan antigen adsorbsi virus
ke dalam sel.
Mudah rusak terhadap panas dan cahaya.

PATOGENESIS CAMPAK
Penularan melalui pernapasan
Virus berkembang di NASOFARING dan limpe nodi regional
(viremia I) setelah 2-3 hr terpapar virus
Virus menyebar ke JARINGAN REGIONAL (viremia II) setelah
5-7 hr terpapar virus infeksi sal. Napas dan organ lain
VURUS CAMPAK DIKELUARKAN dari Nasofaring mulai stad.
Prodromal sampai 3-4 hr setelah rash
Waktu Penularan: 4 hr sebelum dan 4 hr setelah rash
Penularan maksimum pada 3-4 hr setelah rash
(4 hr)
2 hr
3 hr
(5 hr)

terpapar

2-4 (1-7) hr
Prodromal

Viremia I
Viremia II

Rash

(3-4 hr)

GAMBARAN KLINIK CAMPAK


Masa Inkubasi : terpapar virus stad. Prodromal: 10 12 hr
Stadium Prodromal:
Demam semakin meningkat sampai 39 C atau lebih
Batuk, Beringus/rinithis, Conjungtivitis
Bercak Koplik di mukosa mulut pathognomonic campak
Rash
2-4 hr setelah stad. Prodromal (14 hr setelah terpapar virus)
Makulopapular hingga plaque
Dimulai dari belakang telinga muka leher lengan dada
- punggung perut - tungkai
Menetap selama 5-6 hr, kemudian memudar mengelupas.
Komplikasi campak
Diare, Radang telinga tengah, Pneumonia, Encepalitis, Mati.

PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT


CAMPAK

EARLY RASH
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT CAMPAK

RASH HARI KE 3
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT CAMPAK

RASH - POST CAMPAK


PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT CAMPAK

RASH POST CAMPAK


NATURAL HISTORY OF MEASLES

KOMPLIKASI JANGKA PANJANG


NATURAL HISTORY OF MEASLES

GAMBARAN
LABORATORIUM
SEROLOGI
Metode Elisa Serum dengan IgM capture by CDC
IgM : respon pertama terhadap imunisasi atau infeksi virus
dan menetap sampai 1-2 bulan.
IgM positif: 3 hr 28 hr setelah rash.
IgG : akan terbentuk kemudian dan menetap sampai
beberapa tahun.
Bila untuk keperluan diagnosis dibutuhkan 2 spesimen
dengan interval waktu 10 30 hr karena berdasarkan
peningkatan titer antibodi

LANJUTAN: LABORATORIUM CAMPAK

ISOLASI
Tidak direkomendasikan untuk rutin diagnosis
campak
Sangat penting untuk mengetahui strain virus asli
suatu wilayah.
Spesimen: Urin, cairan nasofaring, swab tenggorok
Pengambilan spesimen tidak boleh lebih dari 7 hr
setelah rash
Hasil yang positif akan dikirimkan ke Lab. Rujukan
di CDC Atlanta untuk genotyping
(mengidentifikasi strain virus)

FAKTOR RESIKO KOMPLIKASI


CAMPAK
Usia semakin muda
Malnutrisi
Populasi padat
Defisiensi Immunitas
Defisiensi Vitamin A

KOMPLIKASI
Sering:

Jarang:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Diare
Bronkhopneumonia
Pneumonia
Malnutrisi
Otitis media
Ulkus mucosa mulut
Komplikasi mata

Encephalitis
Myocarditis
Pneumothorax
Pneumomediastinum
Appendicitis
Subacute sclerosing
panencephalitis
(SSPE)

Komplikasi Campak Berat: Rawat di RS Isolasi penderita.

Komplikasi Campak: Perawatan di rumah Masalah mata

Komplikasi Campak: Perawatan di rumah Ulcus mulut

Defisiensi Vitamin A dan Komplikasi


Campak Berat

PENGOBATAN
1. Simptomatis (Bila TIDAK ADA KOMPLIKASI)
Rawat Jalan atau Rumah
2. Antibiotika (Bila ADA KOMPLIKASI)
Rumah Sakit
3. VITAMIN A:
a. Melindungi mukosa (mencegah komplikasi)
b. Mencegah komplikasi mata

MANAJEMEN KASUS CAMPAK SECARA


UMUM
KOMPONEN ESENSIAL:
- Menghilangkan gejala
- Menyediakan Nutrisi (Diet TKTP)
- Menyediakan vitamin A
- Memberikan Pengertian tentang
Penyakit Campak kepada orang tua(Ibu)

Menghilangkan Gejala:
Demam, Batuk, Beringus

Menghilangkan Gejala:
Mata dan Kebersihan Mulut

Menyediakan Nutrisi (Diet TKTP)

Memberikan vitamin A

Dosis Vitamin A

Umur

Dosis segera
setelah diagnosis

Hari Berikut

2-4 mgg
kemudian (jika
ada gejala mata)

< 6 bln

50 000 IU

50 000 IU

50 000 IU

6-11 bln

100 000 IU

100 000 IU

100 000 IU

12 bln >

200 000 IU

200 000 IU

200 000 IU

Memberikan Pengertian tentang


Penyakit Campak kepada orang tua(Ibu)

Jelaskan tentang Penyakit Campak.


Bila masih mempunyai BALITA agar segera
diberikan imunisasi.
Apabila anak (yang sedang sakit) kondisinya
memburuk atau menolak makan/minum segera
dibawa (lagi) ke RS/PUSKESMAS.

SEGERA KEMBALI KE RS/PUSKESMAS


BILA:

Kejang atau Kesadaran menurun


Sesak napas atau napas cepat
Menolak makan atau minum
Diare, Muntah, BAB campur darah
Sakit Telinga
Nyeri Mata atau Penglihatan kabur
Luka mukosa mulut
Demam menetap lebih dari 4 hari

EPIDEMIOLOGI !! DALAM
SURVEILANS CAMPAK
Kejadiannya di seluruh dunia
Reservoir: manusia, belum diketahui pada binatang
Karier asimtomatis tidak terdokumentasi
Penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah
dan transmisi melalui udara (sampai 2 jam setelah
seseorang dengan campak meninggalkan ruang).
Sangat menular, >90 % diantara sekelompok orang
rentan.
Waktu penularan: 4 hr sebelum dan 4 hr setelah rash
Penularan maksimum pada 3-4 hr setelah rash.

II. SURVEILANS CAMPAK

STRATEGI NASIONAL DALAM


FASE REDUKSI CAMPAK
Meningkatkan tatalaksana kasus: Memberikan Vit A
Menyelidiki KLB campak 80 %
Mempertahankan cakupan imunisasi campak 80 %
minimal pada 80 % desa, awal 2005
Memberikan imunisasi campak dosis ke 2 kepada setiap
anak pada awal 2006

A. STRATEGI IMUNISASI CAMPAK


Rutin Imunisasi, 9 11 bulan
CAMPAIGN ANAK SEKOLAH DASAR (Catch up)
2000 : 2(3) Propinsi (Jakarta dan Jawa Barat termasuk
Banten)
2003 : 4 Propinsi ( Jambi, Maluku, Maluku Utara,
Sulawesi Tengah)
2004 : 9 Prop total cov, 3 Prop sebagian
2005 : 11 Prop lainnya total cov+ 3Prov sebagian
Crash Program (Daerah Resiko Tinggi
PIN 1997 9 59 bl
Sub PIN 2000 & 2001 9 59 bl
PIN 2002 9 59 bl
IMUNISASI CAMPAK DOSIS KE 2 PADA ANAK SAAT
MASUK SD

Konsep Dasar hard Imunity


Kasus bila tidak ada penanganan yang baik

Perkembangan hari ke 4 pada kasus yg


tidak ada penanganan yg baik

Day 4

Perkembangan hari ke 6 pada kasus yg


tidak ada penanganan yg baik

Perkembangan hari ke 9 pada kasus yg


tidak ada penanganan yg baik

Perkembangan kasus yg bila ada penanganan yg baik

Perkembangan kasus yg bila ada penanganan yg baik

Perkembangan hari ke 4 pada kasus yg


tidak ada penanganan yg baik

Day 4

Perkembangan hari ke 6 pada kasus yg


penanganan yg baik

Perkembangan hari ke 9 pada kasus yg


tidak ada penanganan yg baik

Perbandingan antara Perkembangan pada kasus yg


tidak ada penanganan dan yg ditangani baik

Perbandingan antara Perkembangan pada kasus yg


tidak ada penanganan dan yg ditangani baik

B. STRATEGI SURVEILANS CAMPAK


1.

Surveilans Rutin (STP)

2.

Surveilans Integrasi (AFP)


Surveilans Aktif RS (HBS)
Surveilans Masyarakat (CBS)

3.

Penyelidikan KLB
Case Management
Pemeriksaan Laboratorium

4. SKD KLB
Pra- kasus
Kasus

Fase Pemberantasan Campak


Reduksi

Pencegahan KLB dan Kematian campak

Eliminasi

Kasus jarang & case based surveillance

Eradikasi

Virus campak musnah

Reduksi Campak
Indonesia pada fase Pencegahan KLB dan
menurunkan kematian campak
Strategi :

Imunisasi (Rutin dan suplemen)


Surveilans (Rutin, aktif, Peny KLB, SKD)
Pemeriksaan Laboratorium
Case Management

Tujuan Surveilans Campak


Mengetahui perubahan epidemiologi
campak (umur, status iminisasi, tempat,
waktu) masukan program imunisasi
Mengidentifikasi populasi resiko tinggi
Memprediksi dan mencegah terjadinya
KLB campak
Memantau kemajuan pemberantasan
campak

Kegiatan Surveilans Campak


Surveilans Rutin puskesmas (W2) dan C-1
Surveilans Aktif RS integrasi dg AFP
Pelacakan KLB campak

Jenis Laporan Surveilans


Campak
RUTIN :
Puskesmas : Setiap kasus campak dicatat dalam
laporan W2 dan C1.
W2 untuk SKD, dikirim mingguan.
C1, individual report, dikirim bulanan.
Laporan campak juga terdapat di Lb1, tetapi status imunisasi (-)
(STP)

RS : Aktif dan pasif


Surveilans aktif integrasi dengan S-AFP mingguan(C1)
Surveilans pasif RL2a dan RL 2b bulanan (STP)

SKD-KLB Campak
Tujuan SKD-KLB campak :

Dapat terantisipasi setiap kemungkinan terjadi KLBcampak

1. SKD Pra-kasus :

Cakupan imunisasi : Cakupan rendah dan adanya


akumulasi populasi rentan.
Kepadatan penduduk, daerah urban/gizi buruk, pengungsi.

2. SKD Kasus : (Waktu,Tempat, Orang)

Waktu : Saat orang berkumpul (Lebaran, Natal, 17Agustus)


Tempat : Pengungsi, cakupan rendah, urban, sekolah.
Orang : Gizi buruk, tidak imunisasi, kelompok umur.
Kecendrungan kasus

Kapan, Kenapa ???


Terjadi KLB Campak
Kapan
Jika terdapat banyak populasi yang rentan terhadap
peny.campak

Mengapa
Rendahnya cakupan imunisasi campak
Potensi vaksin 85% pada anak yang diimunisasi
umur 9 bulan
Ada masalah dengan potensi vaksin misalnya rantai
dingin yang tidak sesuai
Gizi buruk

Penyelidikan KLB Campak


KEGIATAN PENYELIDIKAN KLB
CAMPAK

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
CASE MANAGEMENT

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Mengetahui epidemiologi campak:
Data yang dikumpulkan :

Populasi teresiko (sesuai umur kasus)


Cakupan imunisasi minimal 5 th terakhir di desa KLB
Asesibilitas ke pelayanan kesehatan (rural/urban)
Chold chain puskesmas
Kasus (Umur, status imunisasi, status gizi, alamat,
gejala, tgl sakit, dll sesuai form C1)

Mengetahui penyebab terjadi KLB campak

Memberikan masukan kepada program imunisasi

DEFINISI KASUS
Definisi Klinis untuk suspek campak:
demam dan rash makupapular >= 3 hr, dan
salah satu dari batuk, coryza (beringus), konjungtivitis.
Kriteria Lab. untuk konfirm campak:
Jika pemeriksaan sample darah positif IgM dalam
periode waktu 28 hari dari munculnya rash.

TATA LAKSANA KASUS


A. RUTIN
Di PUSKESMAS
Kasus Cek di sekitar tempat tinggal penderita kemungkinan
ada kasus lain.
2. Di RUMAH SAKIT
Kasus yang ditemukan saat Surveilans Aktif RS disampaikan ke
Puskesmas untuk dilakukan pengecekan lapangan kemungkinan
ada kasus lain.
B. KLB
Bila hasil pengecekan lapangan ditemukan sejumlah kasus
lainnya dalam satu periode dan dinyatakan sebagai KLB, maka
dilakukan investigasi dengan menggunakan Format C2.

DATA
1. VARIABLE DATA
a. Tempat (Kabupaten/Puskesmas)
b. Golongan Umur dalam tahun (<1) (1-4) (5-9) (10-14) (15 >)
c. Jumlah kasus menurut status Imunisasi: Imunisasi/Tdk
Imunisasi; Tidak jelas imunisasi.
d. Jumlah kasus Mati
2. JENIS DATA
a. Rutin: aggregate
b. KLB: individual, dengan tambahan variable:
Tgl. Mulai sakit, Tgl. Mulai Rash; dan Vit. A.

DATA LANJUTAN

3. SUMBER DATA
Rutin
a. Puskesmas dan Ruang lingkupnya (Pustu, Bides,
Posyandu, Pusling)
b. RS
KLB
4. WAKTU PELAPORAN
a. Mingguan: W2 (bersama dengan penyakit potensial KLB
lainnya).
b. Rutin : Bulanan
c. KLB : Bulanan (Propinsi dan Kab/Kota)
Setiap waktu segera setelah investigasi (Puskesmas)

FORMAT LAPORAN
Tingkat
Puskesmas
RS

Minggu

Bulan

W2

C1

Melalui SARS

Kabupaten

Format Integrasi
Rutin dan KLB

Propinsi

Format Integrasi
Rutin dan KLB

TABEL: C RUTIN KAB/KOTA

LAPORAN KLINIS CAMPAK BUKAN KLB KABUPATEN/KOTA


BULAN:
/ 200..
KABUPATEN/KOTA
PROPINSI

:
:

JUMLAH KASUS : UMUR DAN STATUS IMUNISASI KLINIS CAMPAK


NO.

PUSKESMAS / RS

< 1 TH

1 - 4 TH

5 - 9 TH

YA TDK RAGU MATI TOTAL YA TDK RAGU MATI TOTAL YA TDK RAGU MATI TOTAL YA

10 - 14 TH

15 TH >

TDK RAGU MATI TOTAL YA TDK RAGU MATI TOTAL

TOTAL

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Form C1- Rutin

PUSKESMAS
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA
PROPINSI

NO.

NAMA*

LEMBAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI CAMPAK


BULAN:
/ 200..
:
:
:
:

NAMA ORANG TUA

ALAMAT (DESA, RT/RW)

(*) KASUS: PUSKESMAS/PUSTU


: KUNJUNGAN LAPANGAN (POSYANDU)
(**) ISI DENGAN : TAHUN IMUNSASI TERAKHIR atau
: RAGU: TIDAK JELAS PERNAH IMUNISASI atau TIDAK TAHU TAHUN IMUNISASI atau
: TIDAK: BILA TIDAK PERNAH DIMUNISASI
(***) VITAMIN A YANG DIBERIKAN SAAT SAKIT CAMPAK SEKARANG

UMUR
(bl/th)

TAHUN VAKSINASI
CAMPAK TERAKHIR
(**)

TGL.

TGL.

DEMAM

RASH

KEADAAN

VIT. A (***)
YA

SEKARANG

TDK

HIDUP

KEPALA .

MATI

TABEL: C1 KLB

LIST CAMPAK KLINIS PADA KLB


BULAN:
/ 200..
PERIODE KLB
LOKASI KLB (DESA)
PUSKESMAS
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA
PROPINSI

NO.

NAMA (*)

: TGL. - .
:
:
:
:
:

NAMA ORANG TUA

UMUR
(bl/th)

TGL (BULAN/TAHUN)
VAKSINASI CAMPAK

(*) TERMASUK KASUS YANG DIRAWAT/DIRUJUK DI RS

TERAKHIR **

TGL.

TGL.

DEMAM

RASH

DIAMBIL SAMPEL DARAH


YA: TGL

TIDAK

MENDAPAT VIT. A

TDK TAHU

YA

TDK

KEADAAN AKHIR
HIDUP

MATI

TDK TAHU

KEPALA .

(**) ISI DENGAN : 0, BILA TIDAK PERNAH IMUNISASI


RAGU, BILA RAGU-RAGU
TGL/TAHUN IMUNISASI TERAKHIR
(

LAPORAN BULANAN KLB CAMPAK KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/KOTA
PROPINSI

NO.

PUSKESMAS

:
:

FREKUEN
SI KLB

JUMLAH KASUS : UMUR DAN STATUS IMUNISASI KLINIS CAMPAK

JUMLAH
DESA
KLB

< 1 TH

1 - 4 TH

5 - 9 TH

10 - 14 TH

15 TH >

YA TDK RAGU MATI TOTAL YA TDK RAGU MATI TOTAL YA TDK RAGU MATI TOTAL YA TDK RAGU MATI TOTAL YA TDK RAGU MATI

TOTAL

KEPALA DINAS KESEHATAN KA

TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai