Pokok Bahasan
Kesehatan kerja merupakan penyerasian antara beban kerja, kapasitas kerja dan lingkungan
kerja.
Kesehatan lingkungan kerja merupakan upaya pengurangan terhadap beban tambahan bagi
pekerja, dan atau penyerasian antara kapasitas kerja dengan lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang tidak sehat atau yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan
kecelakaan kerja (Occupational accident) dan penyakit akibat kerja (Occupational diseases).
Dalam penjelasan Undang-undang No. 36 tahun 2009 pasal 164 ayat 1 dan 3 disebutkan bahwa
upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan, upaya kesehatan
kerja berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
Dalam kesehatan kerja, aspek kesehatan lingkungan kerja dipelajari dan dikenal dengan istilah
Higiene Industri (Higiene Lingkungan Kerja).
Lingkungan kerja tidak akan pernah bebas dari bahaya terhadap kesehatan kerja
Adanya peraturan yang mengharuskan perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat
Anticipation
(2)
Recognition
(3)
Evaluation
(4)
Control
Terhadap bahaya kesehatan kerja/faktor lingkungan kerja atau stresses, yang timbul di dan dari tempat kerja, yang
dapat menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kehidupan atau ketidaknyamanan yang berarti dan ketidak
efisienan pada pekerja atau warga masyarakat
Recognition of hazards.
Evaluation of hazards.
Control of hazards :
in the work environment.
Pollutants from work processes.
Hazards communication
Sumber
Lingkungan
Keberadaan bahaya
di lingkungan kerja
Pekerja
Paparan/pajanan
pada pekerja
10
Industrial Hygiene
11
12
Industrial Hygienist
Orang yang mempunyai keahlian dan kemampuan di bidang higiene industri, yaitu melakukan
rekognisi, evaluasi, dan mengendalikan bahaya kesehatan di tempat kerja serta mampu
mengambil keputusan secara independen.
Kemampuan yang dimiliki dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun melalui pelatihanpelatihan khusus di bidang higiene induatri.
13
14
Membantu pimpinan secara professional dalam upaya memelihara tenaga kerja yang sehat,
serta upaya memelihara/meningkatkan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan aman.
Melakukan inspeksi daerah operasi perusahaan dan lingkungan secara berkala untuk mengenal
dan mengukur serta memonitor bahaya yang mungkin akan mengancam kesehatan dan
keselamatan.
Turut aktif mereview aspek Kesehatan Kerja terhadap setiap rencana konstruksi, renovasi
fasilitas produksi/ operasi agar tetap mematuhi / memenuhi aturan panduan Industrial Hygiene
Engineering
15
16
TREATMENT
INDUSTRIAL HYGIENIST
SUMBER
BAHAYA
METABOLISME
LINGKUNGAN
DALAM BERBAGAI
BENTUK
CLINICAL SIGNS
WORKER
DOKTER
Kesehatan Lingkungan Kerja - Hendra (0813 6072 2587)
DAMPAK
KESEHATAN
17
18
Evaluasi
Pengendalian
19
Tujuan
Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum
muncul menjadi bahaya dan risiko yang nyata
Rekognisi
Evaluasi
Pengendalian
20
Pengertian;
Merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu
bahaya lebih detil dan lebih komprehensif dengan
menggunakan suatu metode yang sistematis sehingga
dihasilkan suatu hasil yang objektif dan bisa
dipertanggungjawabkan
Pengendalian
21
Rekognisi
Evaluasi
Rekognisi
bahaya
kesehatan
lingkungan
kerja
membutuhkan knowledge dan understanding beberapa
tipe bahaya kesehatan di tempat kerja dan dampak
kesehatan yang terjadi pada pekerja.
Pengukuran bahaya kesehatan lingkungan kerja
Dokumentasi
Pengendalian
22
Tujuan:
Evaluasi
Pengendalian
23
Metode:
1.
Rekognisi
Kuantitatif
Menggunakan alat ukur
Evaluasi
2.
Kualitatif
Menggunakan panca indera
Pengendalian
24
1.
Field Survey
2.
Personal Monitoring
3.
Evaluasi
Pengendalian
25
Alat Ukur
Field Survey
Personal Monitoring
Noise Dosimeter
Personal Heat
Monitoring
Bising
Temperatur dan
Kelembaban
26
Jenis Bahaya
Field Survey
Personal Monitoring
Light Meter
Pencahayaan
27
Jenis Bahaya
Field Survey
Personal Monitoring
Survey Meter
Film Badge
Gas Detector
Gastec
Radiasi
Gas/Vapour
28
29
Jenis Bahaya
Field Survey
Vibration Meter
Getaran
Anemometer
Kecepatan Angin
Personal Monitoring
Vibration Meter
30
Jenis Bahaya
Field Survey
Biaerosol sampler
Bahaya Biologi
Personal Monitoring
31
Tujuan Pengukuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengendalian
32
Metode Kualitatif
Walk through survey (survey jalan selintas)
Rekognisi
Evaluasi
Pengendalian
33
Revision
Site
Assessed by:
HAZARD IDENTIFICATION
Dept./Div.
Date
No
Activity/Plant/ Equipment
Potential Hazards
Note :
N : Normal Condition
AN : Abnormal Condition
Kesehatan Lingkungan Kerja - Hendra (0813 6072 2587)
Risk
N & AN
34
35
Jenis bahan yang dikerjakan (cari kemungkinan adanya bahaya fisik, kimia, dan biologi)
Waktu pemaparan
dll
36
37
38
SNI
Standar NIOSH
TLVs (ACGIH)
dll
39
Evaluasi
Pengendalian
40
41
Evaluasi
PPE
Administrative control
Pengendalian
Engineering control
42
43
Rekognisi
1.
2.
3.
Pada sumber
Media/Lingkungan
Penerima/Pekerja
Evaluasi
Pengendalian
Media/Lingkungan
Sumber
Pekerja
44
45
46
47
Enclosure
Genset terbuka
Genset tertutup
48
49
Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif bertujuan untuk menurunkan tingkat paparan pada pekerja, dengan
cara antara lain:
50
Pengendalian Administratif
51
52
Pelindung Pernafasan
53
54
Pelindung Mata
55
Pelindung Kepala
56
Pelindung Telinga
57
Pelindung Tangan
58
Pelindung Tangan
Glove
Uses
Cotton
Leather
Equipment handling, general construction, heavy cleanup, welding, moderately hot or cold
material handling
Shock absorbing
Chemical gloves must be chosen for the specific chemical being used
Insulated
59
Pelindung Kaki
60
Pelindung Badan
61
Training
PPE program
Hazard monitoring
Hazard communication
dll
Contoh implementasi
Kesehatan Lingkungan Kerja - Hendra (0813 6072 2587)
Higiene
Industri
62
63
64
Besarnya kemungkinan yang dimiliki oleh suatu bahan, proses, atau kondisi untuk menimbulkan
terjadinya kesakitan, gangguan kesehatan, dan penyakit akibat kerja
65
Safety Risk
66
67
Bahaya fisik, meliputi antara lain bising, suhu, vibrasi, radiasi, tekanan, pencahayaan.
Bahaya kimia, meliputi pelarut organik yang terdiri dari pelarut organik, metanol, benzena,
karbon tetraklorida, toluena, karbon disulfida dan lain-lain
Bahaya biologi. Meliputi antara lain virus, bakteri, cacing, plasmodium dan jamur.
Bahaya faktor ergonomi yaitu faktor teknologi dan seni penyerasian alat, cara, proses dan
lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia.
Bahaya psikososial, meliputi bahaya penyebab stres pada pekerja.
68
69
70
Bahaya Kimia
Berupa bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat toksik,
beracun, irritan, asphyxian, patologik.
Kontaminan udara yang berlebihan (inhalasi)
Kabut
Uap
Gas
Padatan dalam bentuk debu atau asap
Selain bahaya inhalasi, sebagian bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit atau
mungkin beracun karena penyerapan melalui kulit.
71
Bahaya Kimia
72
73
74
75
Debu : pneumokoniosis
Uap : dermatitis, keracunan, metal fume fever, dll.
Gas : keracunan CO, dll
Larutan : anemia, nero toksik, kanker, dll
76
Bahaya yang berasal dari mikroorganisme khususnya yang patogen yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan.
Meliputi : Virus, bakteri, jamur, parasit, dll
77
Bahaya Biologi
78
Kelompok 2
dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan mungkin menjadi bahaya untuk karyawan;
tidak mungkin untuk menyebar ke masyarakat dan ada profilaksis atau pengobatan yang
tersedia dan biasanya efektif;
Kelompok 3
dapat menyebabkan penyakit yang berat pada manusia dan mungkin menjadi bahaya serius
bagi karyawan; mungkin menyebar ke masyarakat, tapi ada profilaksis atau pengobatan yang
tersedia dan biasanya efektif;
Kelompok 4
dapat menyebabkan penyakit yang berat pada manusia dan bahaya serius untuk karyawan;
kemungkinan menyebar ke masyarakat dan biasanya tidak ada profilaksis atau pengobatan
yang efektif yang tersedia.
79
Parasit : cacing
80
Ergonomic hazards
Merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai akibat dari
ketidaksesuaian disain kerja dengan pekerja.
Tools
work areas
work procedures
Ketidaksesuaian dalam:
Lifting
Reaching
Kondisi visual conditions
Gerakan berulang
Posisi janggal
Kesehatan Lingkungan Kerja - Hendra (0813 6072 2587)
81
Ergonomic hazards
82
Potensi Bahaya
Ergonomik :
Psikososial :
Stress
Violence
dll
83
Bahaya Psikososial
Stres, kekerasan di tempat kerja, jam kerja yang panjang, kurangnya kontrol dalam mengambil
keputusan tentang pekerjaan semuanya dapat berkontribusi terhadap performa kerja yang buruk.
84
Bahaya Psikososial
85
Symptoms or Diseases
Noise
Deafness, tinnitus
Dangerous substances
Biological hazards
86
Symptoms or Diseases
Radiation
Occupational stress
87
88
89
90
91
92
93
Pneumokoniosis
Penyakit paru debu logam berat
Penyakit paru debu kapas, henep dan sisal (Bissinosis)
Asma akibat kerja
Alveolitis allergika
Peny. yang disebabkan Berrilium
Peny. yang disebabkan Cadmium
Peny. yang disebabkan oleh Fosfor
Peny. yang disebabkan oleh krom
Peny. yang disebabkan oleh Mangan
Peny. yang disebabkan oleh Arsen
Peny. yang disebabkan oleh Raksa
94
Peny. yang
Peny. yang
Peny. yang
Peny. yang
Peny. yang
Peny. yang
Peny. yang
Peny. yang
Peny. yang
95
96
97
PERMISSIBLE
PERMISSIBLE(MANDATORY)
(MANDATORY)
Bersifat
Bersifatizin
izindan
danharus
harusdiikuti
diikuti
Mempunyai
Mempunyaikonsekuensi
konsekuensihukum
hukum
Berbeda
Berbedauntuk
untuksetiap
setiapnegara
negara
Dikeluarkan
Dikeluarkanoleh
olehpemerintah
pemerintah
RECOMMENDATION
RECOMMENDATION(VOLUNTARY)
(VOLUNTARY)
Bersifat
Bersifatsaran
sarandan
dantidak
tidakharus
harusdiikuti
diikuti
Tidak
Tidakmempunyai
mempunyaikonsekuensi
konsekuensihukum
hukum
Digunakan
Digunakanoleh
olehbanyak
banyaknegara
negara
Dikeluarkan
Dikeluarkanoleh
olehlembaga
lembagailmiah
ilmiah
98
Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor PER.13/MEN/X/2011 tahun 2011 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di tempat kerja
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 Tentang : Baku Tingkat Kebisingan
SNI 19-0232-2005 Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja
TLVs (ACGIH)
99
Nilai ambang batas iklim kerja indeks suhu basah dan bola (ISBB) yang diperkenankan
100
Kebisingan
Catatan :
Tidak boleh terpajan lebih dari
140 dBA, walaupun sesaat
101
Getaran
Catatan:
1 Gravitasi = 9,81 m/det2
102
103
104
NAB rata-rata 8 jam (ACGIH: TLV-TWA): berlaku untuk 8 jam kerja/hari, 40 jam/minggu;
NAB batas pemaparan singkat, PSD (ACGIH: TLV-STEL): berlaku untuk 15 menit dan tidak
boleh lebih dai 4 kali perhari;
NAB kadar tertinggi yang diperkenankan, KTD (ACGIH: TLV-Ceiling): tidak boleh dilampaui
walau sesaatpun
105
106
107
Terima Kasih