SURVEILANS
Kelompok 2
Apt Ayu Septi Sundari S.Farm
Drg, Irmayanti Muis, S.KG
Erika Dwi Angraeni, S.Tr.Gz
Drg, Rahmah Khairunnisa Kh
Drg. Muhammad Alif Satrio
TUGAS 1
Topik: Surveilans Epidemiologi dan SKD penyakit
2
3
4
Penyakit yang mensyaratkan zero reporting
Jika tidak ada kasus yang terlihat selama seminggu, informasi tersebut harus
disebarkan. Hal ini tersebut dikenal sebagai "zero reporting"
1. TBC
2. Malaria
3. Kematian bayi
4. Kematian ibu
5. AFP (Acute Flacid Paralysis)
6. ILI (Influeza like illness)
7. Covid-19
3. Penyakit yang mesyaratkan case based reporting
Case Based Reporting ialah pelaporannya dilakukan dengan segera bila terdapat
klaster penyakit, rumor adanya kematian yang tidak dijelaskan penyebabnya.
Penyakit :
● Campak
● Flu Burung pada manusia ● Difteri
● Kematian bayi ● Antraks
● Kematian ibu ● Leptospirosis
● Klaster penyakit tidak lazim ● HMFD
● Kasus gigitan rabies
● Chikungunyah
4. Apakah harus dilakukan surveilans aktif?
Kapan dan sebutkan penyakitnya
Surveilans aktif harus dilakukan ketika terdapat laporan kasus kejadian penyakit
yang terdeteksi berpotensi KLB/Wabah
● ● Campak
Flu Burung pada manusia
● ● Difteri
Kematian bayi
● ● Antraks
Kematian ibu
● ● Leptospirosis
Klaster penyakit tidak lazim
● ● HMFD
Kasus gigitan rabies
● Chikungunyah
5. Alur Pelaporan mingguan ke Dinkes kab/kota
Pelaporan
1. Laporan mingguan (W2)
Data / laporan mingguan W2 / SKDR dikirim ke Dinas
Kesehatan Kota setiap hari Senin s/d Selasa mulai Pukul 00.00
WIB s/d 23.59 WIB via WA dengan kode atau Format
pengiriman yang sudah ditentukan.
2. Klarifikasi Alert kasus potensial KLB Laporan W2 melalui
SKDR wajib diverifikasi oleh Puskesmas sesuai dengan hasil
pengamatan kasus dilapangan dan dilaporkan tertulis lewat
softcopy untuk diklarifikasi pada SKDR oleh Dinas Kesehatan
Kota paling lambat setiap Hari Kamis Setiap Minggunya
3. Laporan Surveilans Terpadu Penyakit (STP-LB1)
Laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota sebelum tanggal 10
bulan berikutnya via WA atau email softcopy.
5. Formulir
6. Diseminasi Surveilans
13
14
JAWABAN
KASUS 1
- Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun
waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.
- Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikkan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya.
Kesimpulan PE KLB
- Kasus ini masih di tahap dugaan (verifikasi diagnosis) karena belum ada konfirmasi dari petugas Lab untuk penentuan
kasus
KASUS 2
- Terdapat dua orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala-gejala yang sama atau hampir sama
setelah mengkonsumsi sesuatu dan berdasarkan analisis epidemiologi, makanan tersebut terbukti sebagai
sumber keracunan.
Kesimpulan PE KLB
- Alur laporan KLB dilakukan melalui kapua ke kadinkes kab/kota sesuai permenkes 1501 Peningkatan kasus epid
dalam kurun waktu jam
Kriteria Kerja KLB
Kasus 3
•Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.
Kesimpulan PE KLB
Waspada dini masih kurang karna menunggu sampai kurun waktu 1 minggu.
Dalam pengungsian yang terdapat banyak orang pasti memiliki resiko
terjangkit penyakit yang lebih besar, maka harus diwaspadai dalam kurun
waktu jam
Kriteria Kerja KLB
Kasus 4
•Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.
Kesimpulan PE KLB